Anda di halaman 1dari 23

PENGGEMBALAAN TERNAK

DAN SATWA LIAR


(Faktor Penyebab Kerusakan Hutan)

Powerpoint Templates Page 1


Pendahuluan
Interaksi masyarakat desa dengan hutan
dalam tulisan ini dinyatakan dalam
keikutsertaan masyarakat desa hutan
untuk ikut memanfaatkan sumberdaya
hutan dengan cara mengambil Hijauan
Makanan Ternak (HMT) yang ada di
sekitar hutan.

Banyak masyarakat yang mengambil HMT di


sekitar hutan karena mayoritas masyarakat
desanya memiliki ternak, baik itu kambing
maupun sapi. Kambing dan sapi tersebut
membutuhkan makan setiap hari, oleh karena itu
ada usaha-usaha yang dilakukan pemilik ternak
untuk memenuhi HMT bagi ternak-ternak
mereka.
Powerpoint Templates Page 2
• NTT memiliki daerah yang cocok
untuk peternakan karena memiliki
padang rumput yang luas
• Pengembalaan ternak dihutan
merupakan kebiasaan turun temurun
• Jawa terjadi peningkatan usaha
peternakan dengan luas
pengembalaan makan sempit
sehingga terjadi pengembalaan di
hutan Powerpoint Templates Page 3
• Ternak terbanyak digembalakan di
hutan
Indonesia  kambing, kerbau,
sapi, kuda jawa  kambing,
kerbau, sapi
NTT  sapi, kambing, kerbau
Sumatera  kerbau, sapi,
kambing
Powerpoint Templates Page 4
Unit ternak
• Ransum atau campuran makanan
bagi masing-masing ternak berbeda
• Bahan ransum ruminansia berupa
hijauan antara lain:
- rumput gajah,
- daun leguminoceae,
- rumput lapangan (campuran
berbagai jenis rumput ,
- sisa hasil pertanian (jerami padi,
jagung, kacang
Powerpoint tanah dll
Templates Page 5
• Unit ternak adalah kemampuan
atau daya tampung makan
optimal seekor ternak sapi
dewasa dengan umur 2,5 tahun
dan berat 325 kg dinyatakan
dalam kg hari
• Satu unit ternak = 8 kg berat
kering hijauan pakan/hari atau 30
kg hijauan pakan ternak
segar/basah /hari
Powerpoint Templates Page 6
• Faktor utama ternak
digembalakan di kawasan hutan
adalah kebutuhan pakan ternak
tidak terdapat di sekitar pedesaan
tersebut.
• Potensi makanan ternak diluar
kawasan atau dilahan pertanian
dapat berupa limbah pertanian

Powerpoint Templates Page 7


Hijauan Makanan Ternak (HMT)
• HMT sesuai dengan kebutuhan
ternak
• Budidaya HMT dengan agroforestri
dengan pola silvopastura
• Silvopastura adalah suatu bentuk
modifikasi agroforestri untuk
pengembangan peternakan.
• Pembangunan hutan dan budidaya
HMT secara optimal
Powerpoint Templates Page 8
Pengelolaan HMT secara
optimal
• Bentuk pengelolaan sistem tumpang
sari dan dibawah tegakan
• Pemilihan jenis tanaman hutan dan
jenis rumput dan legum yang bergizi
• Tumpang sari diterapkan pada
daerah yang padat penduduk untuk
penyerapan tenaga kerja
• Tumpang sari dimanfaatkan untuk
pengembangan HMT
Powerpoint Templates Page 9
Pengertian Penggembalaan Ternak dan Satwa Liar

Ternak adalah hewan yang dengan sengaja dipelihara sebagai


sumber pangan, sumber bahan baku industri, atau sebagai
pembantu pekerjaan manusia. Usaha pemeliharaan ternak
disebut sebagai peternakan (atau perikanan, untuk kelompok
hewan tertentu) dan merupakan bagian dari kegiatan pertanian
secara umum.
Penggembalaan ternak adalah pengurusan ternak dengan mengarahkan
ternak untuk mencari makan di suatu daerah padangan dimana tumbuh
tanaman makanan ternak yang tersedia bagi ternak yang dapat merenggutnya
menurut kebutuhannya dalam waktu singkat.

Satwa Liar adalah adalah semua binatang yang hidup di


darat, dan atau di air, dan atau di udara yang masih
mempunyai sifat-sifat liar, baik hidup bebas maupun yang
dipelihara manusia.
Powerpoint Templates Page 10
Penyebab dan Dampak Penggembalaan Terhadap
Kerusakan Hutan
Kerusakan akibat penggembalaan ternak dalam hutan dapat
menyebabkan seluruh pohon mati, bahkan dapat menimbulkan erosi
tanah. Derajat kerusakan yang diderita hutan tergantung pada
jenis serta jumlah ternak, intensitas penggembalaan dan jenis
pohon penyusun hutan.
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya penggembalaan di
hutan adalah :

Populasi ternak disekitar kawasan hutan


Teknik memelihara ternak yang dilakukan oleh
masyarakat
Jumlah hijauan ternak yang mampu dihasilkan di desa
sekitar hutan
Intensitas pengawasan oleh pengelola kawasan hutan

Powerpoint Templates Page 11


Dengan adanya 4 faktor penyebab terjadinya
penggembalaan ternak di hutan tersebut, maka
menimbulkan akibat kerusakan hutan. Akibat yang terjadi
yaitu :

Kerusakan Terhadap Tanah Hutan


Ternak yang digembalakan di dalam hutan, misalnya
lembu dan kambing, apabila populasinya berlebihan akan
menyebabkan banyak tanah menjadi terbuka karena rumput
dan tanaman yang melindungi tanah dimakan ternak.

Injakan kaki ternak dapat mengakibatkan tanah terkais shg


akam mudah terkais dan bila hujan akan terbawa oleh aliran air

Tanah menjadi padat, pori-pori tanah menjadi tertuptup dan


terjadi erosi terutama pada daerah yang miring

Powerpoint Templates Page 12


Kerusakan tanah Tanaman Muda
Tanaman muda yang dimaksud adalah tanaman
yang tajuknya masih dapat dicapai oleh ternak.
berakibat pada tanaman :
1. Daun dan tajuk dimakan sampai gundul
2. Batang tanaman melengkung dan patah
3. Seluruh tanamn tercabut
4. Kulit batang terkelupas
5. Akar tanaman dapat muncul karena injakan

Kerusakan pada tanaman dewasa


6. Akar pohon terangkat dan terluka karena injakan
ternak
7. Kulit pohon terluka karena kebiasaan ternak
menggosokkan tubuhnya ke batang pohon

Menularkan penyakit pada satwa liar


Ternak yang digembalakan didalam hutan
dapat menularkan penyakit kepada satwa liar yang
hidup didalam Powerpoint
hutan. Templates Page 13
Pengendalian pengembalaan
• mencegah sama sekali masuknya
ternak ke dalam hutan
• Mengatur pengembalaan untuk
menjamin kesediaan pakan ternak
dengan pengelolaan vegetasi :
- mengatur tekanan
pengembalaan (TP) dengan
memperhatikan Kapasitas
Tampung (KT) . Jika TP>KT maka
terjadiPowerpoint
over grazing
Templates Page 14
• - pengembalaan bergilir
• Pengelolaan hutan pengembalaan
permanen untuk memnfaatkan
rumput dan memberikan waktu
untuk tumbuh kembali
• Mutu dan kerapatan tanaman
pakan
mutu berkaiatan dg produksi ternak
kerapatan berkaian dengan
Powerpoint Templates Page 15
bahaya erosi erosi
Penyebab dan dampak aktivitas satwa liar terhadap
kerusakan hutan

Margasatwa merupakan salah satu sumber alam yang


dapat memberikan hasil keuntungan disamping nilai
ilmiah dan nilai lain yang sangat penting, tetapi
makalah ini ditinjau dari sudut “Perlindungan Hutan“ dan
bukan dari sudut manajemen Margasatwa.

Dalam keadaan jumlah yang normal, margasatwa


relatif sangat kecil bila dibandingkan kerusakan
yang ditimbulkan oleh : serangga, jamur, kebakaran
hutan dan penggembalaan ternak di hutan.

Powerpoint Templates Page 16


Hukum ekologi menyatakan bahwa makin
rendah keragaman suatu areal maka
keadaan areal tersebut semakin labil.
Keadaan labil ini akan membuat dan
mempermudah meledaknya suatu populasi
hewan tertentu yang dapat menjadi hama
bagi jenis tanaman tertentu pula. Apabila
populasi margasatwa tersebut berlebihan
(over population), maka akan menimbulkan
kerusakan dalam ekosistem hutan.

Powerpoint Templates Page 17


Kerusakan yang ditimbulkan dapat
terjadi pada :

Daun-daun dari pohon


Pucuk dan tunas pohon
Kulit pohon
Batang pohon
Pesemaian dan anakan pohon
Biji dan buah
Kerusakan tak langsung akibat luka
pohon yang ditimbulkan (infeksi
hama dan penyakit)
Powerpoint Templates Page 18
Tiap-tiap daerah atau negara mempunyai bermacam-
macam jenis margasatwa yang berbeda. Di
Indonesia pada umumnya kerusakan hutan
ditimbulkan oleh rusa, bajing, tikus, babi hutan,
kelinci, kera, spesies infasif dan burung.

Rusa
kerusakan yang ditimbulkan mirip dengan kerusakan
yang disebabkan penggembalaan dari kambing dan biri-
biri, walaupun makanan tidak sama.

Bajing
kerusakan yang ditimbulkan bajing ialah pada biji,
buah, pucuk, tunas, dan kulit pohon.

Tikus
Binatang ini juga merusak biji-biji dan mengerat kulit
dari anakan dan tanaman muda sampai mati.
Powerpoint Templates Page 19
Babi Hutan
Binatang ini sering merusak biji, buah, akar-akar
pohon, anakan dan tanaman-tanaman muda. Sistem
penanaman tumpangsari terutama yang menggunakan
ketela rambat (ubi jalar) dan ketela pohon (ubi kayu)
sering memanggil datangnya babi hutan.

Kelinci
kerusakan akan terjadi pada pucuk dan tunas,
tanaman muda, cabang-cabang kecil, batang dan kulit
pohon. Sering mengerat pohon sampai menimbulkan
kematian.

Kera
dapat merusak daun, ranting bunga, buah maupun kulit
batang, sehingga pohon-pohon akan meranggas dan
akhirnya mati.

Powerpoint Templates Page 20


Burung
burung-burung sebenarnya lebih banyak menimbulkan
akibat yang menguntungkan daripada yang merugikan.
Akibat yang menguntungkan misalnya di dalam hal
menyebarkan biji pohon, memakan serangga-serangga
yang merugikan hutan dan memakan binatang lainnya
seperti bajing, tikus, dan kelinci yang juga banyak
menimbulkan kerusakan pada hutan. Kerusakan yang
ditimbulkan burung adalah karena makan biji, buah,
pucuk pohon. Beberapa jenis burung sering melubangi
pohon untuk tempat tinggal, atau mematuk-matuk
pohon untuk mencari makanannya.

Powerpoint Templates Page 21


Pengendalian satwa liar dapat dilakukan
1. Mengatur tempat tumbuh tanaman
2. Membuat perangkap dan jerat
3. Memberi umpan
4. Menjaga keberadaan predator
5. Mengadakan perburuan

Powerpoint Templates Page 22


Perlindungan & Pengamanan Hutan

The End

Powerpoint Templates Page 23

Anda mungkin juga menyukai