Anda di halaman 1dari 23

TRAFO 3 PHASA

Untuk prinsip kerja trafo tiga phasa sama


dengan trafo satu phasa
Trafo tiga phase banyak diaplikasikan
untuk listrik yang berdaya besar
Konstruksi suatu trafo tiga phase terdiri
dari:
1. rangkaian trafo tiga phase yang terdiri
dari tiga buah trafo satu phase
2. trafo yang menggunakan satu inti besi
untuk ketiga phasenya

TRAFO TIGA PHASA


Rangkaian tiga buah trafo satu phase
trafo tiga phase yang menggunakan
satu inti besi
Secara umum ada 2 macam jenis
sambungan pada transformator tiga phasa
yaitu :
1. Hubungan bintang ( Y )
2. Hubungan segitiga ( ∆ )

Hubungan trafo tiga phase


Hubungan bintang ialah hubungan
transformator tiga fasa, dimana ujung-
ujung awal atau akhir lilitan disatukan.
Titik dimana tempat penyatuan dari ujung-
ujung lilitan merupakan titik netral. Arus
transformator tiga phasa dengan kumparan
yang dihubungkan bintang yaitu; IA , IB , IC
masing-masing berbeda 120°

Hubungan bintang ( Y )
Dari gambar disamping,
diperoleh:
IA= I B = IC = IL
IN= Iph
VAB= VBC= VCA = VL-L
VL-L= Vph

Hubungan bintang ( Y )
Hubungan segitiga adalah suatu
hubungan transformator tiga fasa,
dimana cara penyambungannya ialah ujung
akhir lilitan fasa pertama disambung dengan
ujung mula lilitan fasa kedua, akhir fasa kedua
dengan ujung mula fasa ketiga dan akhir fasa
ketiga dengan ujung mula fasa pertama.
Tegangan transformator tiga phasa dengan
kumparan yang dihubungkan segitiga yaitu; VA
, VB , VC masing-masing berbeda 120°.

Hubungan Delta ( ∆ )
Dari gambar disamping,
diperoleh:
IAB= IBC = ICA = IL
IL= Iph
VAB= VBC= VCA = VL-L
VL-L= Vph

Hubungan Delta ( ∆ )
Tiga buah lilitan phasa pada sisi primer dan
sekunderdapat dihubungkan dalam
bermacam-macam hubungan
1. Hubungan bintang-bintang (Y-Y)
2. Hubungan bintang-delta (Y-∆)
3. Hubungan delta-bintang (∆-Y)
4. Hubungan delta-delta (∆-∆)

JENIS-JENIS HUBUNGAN TRAFO 3 PHASA


Pada hubungan bintang-bintang, rasio
tegangan fasa-fasa (L-L) pada primer
dan sekunder adalah sama dengan rasio
setiap trafo. Sehingga, tejadi pergeseran
fasa sebesar 30° antara tegangan fasa-
netral (L-N) dan tegangan fasa-fasa (L-
L) pada sisi primer dan sekundernya.

Hubungan bintang-bintang (Y-Y)


Hubungan bintang-bintang (Y-Y)
Hubungan Y-Y pada transformator tiga
phasa, diperoleh tegangan masing-masing
primer phasa adalah:
VLP = VPP

VLP = tegangan line primer


VPP = tegangan phasa primer
Dan perbandingan antara tegangan primer
dan sekunder diperoleh:
= =a

Hubungan bintang-bintang (Y-Y)


Transformator hubungan Y-Δ, digunakan
pada saluran transmisi sebagai penurun
tegangan. Rasio antara sekunder dan
primer tegangan fasa-fasa adalah kali
rasio setiap trafo. Terjadi sudut 30°antara
tegangan fasa-fasa antara primer dan
sekunder

Hubungan bintang-delta (Y-∆)


Hubungan bintang-delta (Y-∆)
Hubungan Y-Y pada transformator tiga phasa,
diperoleh tegangan masing-masing pada sisi
primer adalah:
VLP = VPP
VLS= VPS

VLP = tegangan line primer


VpP = tegangan phasa primer
Dan perbandingan antara tegangan primer dan
sekunder diperoleh:

= = a
Hubungan bintang-delta (Y-∆)
Hubungan delta-bintang (∆-Y)
Transformator hubungan Δ-Y, digunakan
untuk menaikkan tegangan, diperoleh
untuk tegangan masing-masing pada sisi
primer adalah:
VLP= VPP
VLS = VPS

Sehingga perbandingan antara tegangan


primer dan sekunder:

= =
Hubungan delta-bintang (∆-Y)
Hubungan delta-delta (∆-∆)
Pada transformator hubungan Δ-Δ,
tegangan kawat ke kawat dan tegangan
phasa sama untuk sisi primer dan sekunder
transformator (VRS = VST= VTR= VLN), maka
perbandingan tegangannya adalah :

= =a

Hubungan delta-delta (∆-∆)


3 buah trafo 1 phasa yang memiliki rasio
kumparan 30:50, yang akan dibentuk
menjadi trafo 3 phasa,
A. Gambarkan trafo 3phasa hubungan Y- ∆
B. Gambarkan trafo 3phasa hubungan ∆-Y
C. Hitung nilai tegangan line (VLs) dan
tegangan phasa (VPs)pada sisi sekunder
untuk masing-masing hubungan trafo
diatas, jika tegangan input 380 Volt

Anda mungkin juga menyukai