BKKBN
FUNGSI MANAJER PENGELOLA
melakukan pengelompokkan formulir terisi (batching) berdasarkan satuan wilayah terkecil (RT – RW –
desa). Pengelompokkan formulir antar satuan wilayah dengan menggunakan formulir rekapitulasi.
✓ Pastikan kader melakukan bundel formulir terisi per RT dan diatasnya diberikan formulir rekapitulasi
RT (rek.RT/F/I/PK/21) sebagai identitas RT.
✓ Buat dan tandatangani rekapitulasi hasil Pendataan Keluarga tingkat Dusun/RW menggunakan
(Rek.Dus/F/I/PK/21) untuk digabungkan bersama seluruh bundel data keluarga per RT.
✓ Buat dan tandatangani rekapitulasi hasil Pendataan Keluarga tingkat Desa/Kelurahan bersama Kepala
Desa/Lurah menggunakan (Rek.Des/F/I/PK/21) untuk digabungkan bersama seluruh bundel data
keluarga per Dusun/RW.
ARAH KEBIJAKAN NASIONAL TAHUN 2020-
2024
Yakni Indonesia berpenghasilan menengah-tinggi yang sejahtera, adil dan
berkesinambungan” yang diharapkan akan dapat dicapai melalui strategi prioritas
pembangunan nasional serta BKKBN mendukung 2 agenda pembangunan/Prioritas
Nasional yaitu ‘Meningkatkan SDM Berkualitas dan Berdaya Saing’ serta ‘Revolusi
Mental dan Pembinaan Ideologi Pancasila untuk Memperkukuh Ketahanan Budaya
Bangsa dan Membentuk Mentalitas Bangsa yang Maju, Modern dan Berkarakter’
REBRENDING BESAR-BESARAN YANG
DILAKUKAN ANTARA LAIN
a. mengganti logo BKKBN awalnya dua anak lebih sehat sekarang Logo gram diadopsi
dari lambang cinta yaitu hati, yang merepresentasikan bahwa awal dari sebuah
perencanaan adalah dari kasih sayang yang tulus dan keharmonisan keluarga yang
didukung dengan lingkungan yang selalu mendukung ,
b. aransemen ulang Mars KB,
c. mengganti nama program KKBPK (Kependudukan, Keluarga Berencana, dan
Pembangunan Keluarga) menjadi Bangga Kencana (Pembangunan Keluarga,
Kependudukan, dan Keluarga Berencana), tagline yang berganti dari “Dua Anak Cukup”
menjadi “Berencana Itu Keren”.
REBRENDING BESAR-BESARAN YANG
DILAKUKAN ANTARA LAIN
d. membuat jingle, membuat desain batik Kencana, dan penggantian nomenklatur
Kampung Keluarga Berencana menjadi Kampung Keluarga Berkualitas (Kampung KB).
e. BKKBN berusaha hadir menjadi teman dalam menyampaikan pesan-pesan yang
bermanfaat. Harapannya, akan tumbuh generasi yang punya mindset perencanaan yang
tepat dan memiliki hidup terarah. Dan BKKBN Targetkan Capaian Indeks Bangga
Kencana dan Penurunan Stunting.
SEJARAH BKKBN
1950-an 1957
Program KB di rintis oleh para ahli kandungan dengan Terbentuklah Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia
1950-an
maksud untuk mencegah angka kematian ibu dan bayi yang 1957sosial yang bergerak di
(PKBI) yang merupakan organisasi
tinggi pada waktu itu bidang KB
1970 1972
Ditetapkanlah Badan Koordinasi Keluarga Berencana Lembaga ini resmi menjadi Lembaga Pemerintah Non -
1970
Nasional (BKBN) dengan dr. Suwardjo Suryaningrat sebagai
1972
Departemen yang berkedudukan langsung di bawah presiden
kepalanya
LEMBAGA KELUARGA BERENCANA
NASIONAL (LKBN)
LKBN dibentuk dengan tugas mencakup dua hal, yakni melembagakan KB dan
mengelola segala jenis bantuan untuk KB. Setahun LKBN berdiri, proses pengenalan KB
kepada masyarakat berlangsung memuaskan dan tidak menghadapi tantangan yang
berarti, sehingga pemerintah memutuskan mengambil alih menjadi program pemerintah
dan menetapkan program KB nasional merupakan bagian integral dari program
pembangunan nasional dan masuk dalam program pembangunan lima tahunan.
BKKBN BERDASARKAN KEPUTUSAN PRESIDEN RI
NOMOR 8 TAHUN 1970
Dalam GBHN 1983 dirumuskan bahwa program KB nasional bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan ibu dan anak serta mewujudkan keluarga kecil, bahagia dan sejahtera, dengan cara
mengendalikan kelahiran untuk mengendalikan pertumbuhan penduduk Indonesia. Untuk dapat
melaksanakan tugas yang telah dirumuskan di dalam GBHN 1983 dilakukan penyempurnaan kembali
organisasi BKKBN dengan Keputusan Presiden RI Nomor 64 Tahun 1983.
BKKBN BERDASARKAN KEPUTUSAN PRESIDEN RI
NOMOR 20 TAHUN 2000
Dasar Pertimbangan keluarnya Keppres ini adalah untuk mempercepat terwujudnya keluarga
berkualitas, maju, mandiri dan sejahtera, dipandang perlu untuk meningkatkan peran serta semua pihak
secara terkoordinasi, terintegrasi dan tersinkronisasi dalam program KB nasional dan pembangunan KS
serta pemberdayaan perempuan.
Status BKKBN dalam Keppres ini merupakan lembaga pemerintah non departemen yang berkedudukan
di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada presiden dan dipimpin oleh seorang kepala yang
dijabat oleh Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.
BKKBN BERDASARKAN KEPUTUSAN PRESIDEN RI
NOMOR 166 TAHUN 2000
Sesuai dengan tuntutan reformasi dalam bidang pemerintahan, dikeluarkan Keppres RI Nomor 166
Tahun 2000 yang diperbaharui dengan Keppres RI Nomor 178 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi
dan Tugas Lembaga Pemerintah Non Departemen yang di dalamnya termasuk BKKBN.
Dalam Keppres ini BKKBN mempunyai tugas melaksanakan tugas pemerintah di bidang KB dan KS
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan yang berlaku.
BKKBN sebagai lembaga pemerintah non departemen berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada presiden, dan dipimpin oleh seorang kepala yang dijabat dan dikoordinasikan oleh
Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan.
BKKBN BERDASARKAN KEPUTUSAN PRESIDEN RI NOMOR 103 TAHUN 2001 YANG
DIIKUTI DENGAN KEPUTUSAN PRESIDEN RI NOMOR 110 TAHUN 2001.
Dalam Keppres ini dikukuhkan kembali bahwa BKKBN tetap mempunyai tugas melaksanakan tugas
pemerintah di bidang keluarga berencana dan keluarga sejahtera sesuai dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Berdasarkan Keppres ini, maka sebagian kewenangan BKKBN telah diserahkan kepada pemerintah
kabupaten/kota. Demikian pula kelembagaan BKKBN kabupaten/kota telah diserahkan kepada
pemerintah kabupaten/kota per-Januari 2004. Dengan diserahkannya kelembagaan ini, maka lembaga
yang menangani program KB di kabupaten/kota bentuknya bervariasi, ada yang berbentuk dinas/badan
merger, ada yang berbentuk kantor KB.
DATA RUTIN PELAYANAN KB
Data rutin pelayanan KB adl data yang dikumpulkan berkala sesuai dengan jangka waktu yang
ditetapkan dalam upaya mengatur kelahiran anak, jarak dan usia ideal melahirkan, mengatur kehamilan,
melalui promosi, perlindungan, dan bantuan
SARANA DAN PRASARANA DALAM RR
PELAYANAN KB
Sarana
-Ketersediaan peralatan pelayanan KB
-Ketersediaan bahan habis pakai
-Ketersediaan Alokon untuk keluarga GAKIN
-Ketersediaan Alokon untuk keluarga non GAKIN
Prasarana
-F2 Klinik
-Laporan Dalap
PENGERTIAN IMP
1.Pengertian IMP adalah organisasi kelompok maupun perorangan yang mempunyai pengaruh dalam
masyarakat dan pranata serta mempunyai tujuan yang ingin dicapai, IMP yang diartikan sebagai wadah
pengelolaan dan pelaksanaan Gerakan Pembangunan Keluarga Sejahtera di tingkat Desa/Kelurahan
hingga di tingkat Dusun dan RT .
Keenem peran tersebut antara lain:
1) Pengorganisasian,
2) Pertemuan,
3) KIE dan Konseling,
4) Pencatatan dan Pendataan,
5) Pelayanan Kegiatan, dan
6) Kemandirian.
KLASIFIKASI IMP :
• Klasifikasi Dasar:
yaitu yang telah ada pengorganisasian, kepengurusan serta pembagian tugas. Namun pertemuan belum
rutin, belum ada rencana kerja dan belum ada notulen. Belum ada konseling (baru KIB), pendataan
masih sederhana, pelayanan pembangunan KB/KS belum lengkap, dan upaya kemandirian hanya ada
satu macam atau belum ada sama sekali.
2. Berkembang:
yaitu IMP yang telah memiliki kepengurusan dan pembagian tugas yang jelas (kecuali PPKBD yang
dimungkinkan kepengurusannya tunggal), pertemuan sudah rutin serta ada rencana kerja notulen, KIE
dan konseling sudah ada, pencatatan dan pendataan lebih rapi dan memenuhi standar, pelayanan
pembangunan KB/KS lebih lengkap dan telah melakukan minimal dua upaya kemandirian.
KLASIFIKASI IMP :
3. Mandiri:
yaitu IMP yang telah melaksanakan enam peran bhakti secara lengkap dan berkualitas. Dalam arti, dari
sisi pengorganisasian kepengurusan sudah dilengkapi dengan seksi-seksi, pertemuan rutin dan
berjenjang, rencana kerja dan notulen lengkap, KIE dan konseling berjalan dengan baik, pencatatan dan
pendataan lengkap dan ada tindak lanjut. Selain itu pelayanan KB/KS dan upaya kemandirian telah
berjalan sesuai dengan harapan.
THANK
YOU