PENGOLAHAN DATA
Apa artinya?
Apa hubungannya dengan Matematika?
Apa hubungannya dengan Pembelajaran
matematika?
Gunung Es atau Iceberg
where is
the centre of gravity
in an iceberg?
4
D A
Formal/abstrak
B
M
A Semi abstrak ikonik S
C
T T
0 1 2 3 4
E R
Semi konkrit Gambar
M
A
A B C
0 5 11 23
T T
I
Situasi Nyata Benda konkrit I
S A
O
A
S N
5
Didaktik Matematika
• Di SD:
Pembelajaran mulailah dengan masalah realistik
• DI SMP:
- Materi Baru: Mulai dengan masalah realistik
- Pendalaman: Boleh mulai dengan lapisan ke dua.
• Di SMA:
- Materi Baru: * Kalau mungkin mulai dari masalah realistik.
* Mulai dari lapisan 2
- Pendalaman: mulai dari lapis ke tiga
• Di PT:
- Materi Baru: * Kalau mungkn mulai dari masalah realistik
* Boleh mulai dari lapis atas
* Bantu dengan lapis dua atau tiga
- Pendalaman; Boleh mulai atas.
Agar materi pelajaran yang
KITA sampaikan mudah
dimengerti oleh siswa atau
peserta didik
Dwyer,
Dwyer, 1978
1978
Daya Ingat
KOMUNIKASI
3 Jam 3 Hari
Verbal 70% 10%
Visual 72% 20%
Verbal + Visual 85% 65%
1. TEORI WILLIAM
BROWNELL
Teori belajar William Brownell didasarkan atas
keyakinan bahwa anak-anak pasti memahami apa yang
sedang mereka pelajari jika belajar secara permanent
atau secara terus menerus untuk waktu yang lama.
Salah satu cara bagi anak-anak untuk mengembangkan
pemahaman tentang matematika adalah dengan
menggunakan benda-benda tertentu ketika mereka
mempelajari konsep matematika.
Sebagai contoh, pada saat anak-anak baru pertama
kali diperkenalkan dengan konsep membilang,
mereka akan lebih mudah memahami konsep itu
apabila mereka mengggunakan benda konkret yang
mereka kenal, seperti mangga, kelereng, bola, balon
atau sedotan.
Dengan kata lain, teori belajar William Brownell ini
mendukung penggunaan benda-benda konkret untuk
dimanipulasikan sehingga anak-anak dapat memahami
makna dari konsep dan keterampilan baru yang mereka
pelajari. Teori belajar
TEORI BELAJAR ZOLTAN P. DIENES
Zoltan P. Dienes meyakini bahwa dengan
menggunakan berbagai sajian (representasi) tentang
suatu konsep matrematika, anak-anak akan dapat
memahami secara penuh konsep tersebut jika
dibandingkan dengan hanya menggunakan satu
macam sajian saja.
Sebagai contoh jika guru ingin mengajarkan
konsep persegi, maka guru disarankan untuk
menyajikan beberapa gambar persegi dengan
ukuran sisi berlainan.
Contoh lain pada saat guru akan mengenalkan
konsep bilangan tiga kepada siswa, guru
disarankan menggunakan tiga mangga, tiga
kelereng, tiga balon, tiga pensil, dan tiga benda
konkret lain.
Teori belajar Dienes pada prinsipnya sangat relevan
dengan teori perkembangan intelektual Piaget dan
konsep pembelajaan Aktif, Inovatif, kreatif, efektif
dan menyenangkan (PAIKEM).
Teori belajar Dienes menekankan pada tahapan
permainan yang berarti pembelajaran yang
diarahkan pada proses melibatkan anak didik dalam
belajar.
Secara garis besar PAKEM menggambarkan kondisi-kondisi sebagai
berikut:
a. Peserta didik terlibat dalam berbagai kegiatan (aktivitas yang
mengembangkan keterampilan, kemampuan dan pemahamnnya
dengan menekankan pada belajar dengan berbuat
b. Guru menggunakan berbagai stimulus/motivasi dan alat peraga,
termasuk lingkungan sebagai sumber belajar agar pengajaran lebih
menarik, menyenangkan dan relevan bagi peserta didik.
c Guru mengatur kelas untuk memajang buku-buku dan materi-materi
yang menarik dan membuat pojok bacaan
d Guru menggunakan cara belajar yang lebih kooperatif dan interaktif,
termasuk belajar kelompok
e Guru mendorong peserta didik untuk menemukan caranya sendiri
dalam menyelesaikan suatu masalah, mengungkapkan gagasan dan
melibatkan peserta didik dalam menciptakan linbgkungan sekolah
sendiri.
Dienes mengatakan konsep-konsep matematika
akan berhasil jika dipelajari dalam tahap-tahap
tertentu. Dienes membagi tahap-tahap belajar
menjadi tahap:
a. Permainan bebas (free play)
b. Permainan yang menggunakan aturan (games)
c. Permainan mencari kesamaan sifat (searching for
comunities)
d. Permainan representasi
e. Permainan dengan simbolisasi
f. Permainan dengan formalisasi
TEORI BELAJAR JEAN PIAGET
Ahli teori belajar yang sangat berpengaruh adalah jean
Piaget. Dia adalah ahli psikologi bangsa Swiss yang
meyakini bahwa perkembangan mental setiap pribadi
melewati empat tahap yaitu sesori motor,
praoperasional, operasi konkret, dan operasi formal
1. Tahap Sensorimotor (0 – 2 tahun).
Pada tahap ini anak mengembangkan konsep pada
dasarnya melalui interaksi dengan dunia fisik. Para
guru tidak terkait secara langsung dengan anak-anak
atau bayi seperti ini.
Namun para guru perlu mengetahui dan menyadari
bahwa sejak usia ini dasar-dasar pertumbuhan
mental dan belajar matematika sudah mulai
dikembangkan
2. Tahap Praoperasional (2 – 7 tahun).
Pada tahap ini anak sudah menggunakan bahasa
untuk menyatakan suatu ide, tetapi ide tersebut masih
sangat tergantung pada persepsi.
Pada tahap ini anak telah mulai menggunakan
symbol, dia belajar untuk membedakan antara kata
atau istilah dengan objek yang diwakili oleh kata atau
istilah tersebut.
Pada tahap ini anak juga sudah mulai mengenal ide
tentang kekekalan “tidak berubah”, atau “konservasi”
yang sederhana, walaupun belum sempurna benar.
3. Tahap Operasi Konkret (7 – 12 tahun).
Selama tahap ini anak mengembangkan konsep
dengan menggunakan benda-benda konkret untuk
menyelidiki hubungan dan model-model ide abstrak.
Pada tahap ini anak sudah mulai berpikir logis.
Berpikir logis ini terjadi sebagai akibat adanya
kegiatan anak memanipulasi benda-benda kongkret.
oleh sebab itu tahap ini disebut tahap kongkret.
4. Tahap Operasi formal (12 – dewasa)
Anak sudah mulai mampu berpikir secara abstrak,
dia dapat menyusun hipotesis dari hal-hal yang
abstrak menjadi dunia real, dan tidak terlalu
bergantung pada benda-benda kongkret.
Suatu istilah umum untuk teori belajar Piaget adalah
constructivism, karena keyakinannya bahwa para
siswa pasti mengkonstruksi pikiran mereka sendiri
dan bukan menjadi penerima informasi informasi
yang bersifat pasif.
TEORI BELAJAR RICHARD SKEMP
Richard Skemp adalah seorang ahli matematika dan
psikolog yang berasal dari Inggris. Dia tidak
mendefinisikan tahap-tahap perkembangan mental
seperti Piaget.
Menurut Richard Skemp, belajar terpisah menjadi dua
tahap.
Tahap pertama, dengan memanipulasi benda-benda akan
memberikan basis bagi siswa untuk belajar lebih lanjut
dan menghayati ide-ide.
Richard Skemp mendukung interaksi siswa dengan
objek-objek fisik selama tahap-tahap awal mempelajari
konsep.
• Misalkan kita akan mengenalkan salah satu sifat
perkalian, yaitu 2 x 3 = 3 x 2. Kita dapat
menggunakan benda-benda kongkret berupa
potongan-potongan karton berbentuk persegi
sebagai berikut:
dirinci
Segiempat
dirinci dirinci
Jajargenjang Layang-layang
dirinci dirinci
Persegi Belah
panjang ketupat
Persegi