Anda di halaman 1dari 7

TUGAS

KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN


PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SD

LA ODE ALI YOPU (01201901034)

UNIVERSITAS MUSLIM BUTON

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

BAUBAU

2021
KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN MATEMATIKA DAN
PERKEMBANGAN KEMAMPUAN MATEMATIKA SISWA SD

1. Karakteristik Pembelajaran Matematika

Pada dasarnya objek pembelajaran matematika adalah abstrak. Walaupun


menurut teori Piaget bahwa anak sampai umur SMP dan SMA sudah berada pada
tahap operasi formal, namun pembelajaran matematika masih perlu diberikan
dengan menggunakan alat peraga karena sebaran umur untuk setiap tahap
perkembangan mental dari Piaget masih sangat bervariasi. Mengingat hal-hal
tersebut di atas, pembelajaran matematika di sekolah tidak bias terlepas dari sifat-
sifat matematika yang abstrak dan sifat perkembangan intelektual siswa. Karena
itu perlu perlu memperhatikan karakteristik pembelajaran matematika di sekolah
(Suherman, 2003) yaitu sebagai berikut:
a. Pembelajaran matematika langsung (bertahap)
Materi pembelajaran diajarkan secara berjenjang atau bertarap yaitu dari
hal konkrit ke abstrak, hal yang sederhana ke kompleks atau konsep
mudah ke konsep yang lebih sukar.
b. Pembelajaran matematika mengikuti metode spiral
Mempelajari konsep baru perlu memperhatikan konsep ataubahan yang
telah dipelajari sebelumnya. Bahan yang baru selaludikaitkan dengan
bahan yang telah dipelajari. Pengulangan konsep dalam bahan ajar dengan
cara memperluas dan memperdalam adalah perlu dalam pembelajaran
matematika (spiral melebar dan naik).
c. Pembelajaran matematika menekankan pola pikir deduktif
Matematika adalah deduktif, matematika tersusun secara
deduktif,aksiomatik. Namun demikian harus dapat dipilihkan pendekatan
yang cocok dengan kondisi siswa. Dalam pembelajaran belum sepenuhnya
menggunakan pendekatan tetapi masih campur dengan deduktif.
d. Pembelajaran matematika menganti kebenaran konsistensi
Kebenaran-kebenaran dalam matematika pada dasarnya merupakan
kebenaran konsistensi, tidak bertentangan antara kebenaran suatu konsep
dengan yang lainnya. Suatu pernyataan dianggap benar bila didasarkan
atas pernyataan-pernyataan yang terdahulu yang telah diterima
kebenarannya.
2. Perkembangan matematika anak sekolah dasar
Perkembangan Kemampuan Matematika
1. Perkembangan kognitif
Kognitif adalah proses yang terjadi secara internal didalam pusat susunan
saraf pada waktu manusia berfikir (Gagne,1976:71) “Teori kognitif
menekankan peranan struktur ingatan dan pengetahuan atau schemata
terhadap proses penerimaan,pemerosesan penyimpanan,pemanggilan
kembali informasi yang telah ada di dalam schemata atau tidak dapat
memanggil kembali skemata yang telah ada di pusat memori atau
lupa,selanjutnya menjelaskan proses pengolahan informasi”
2. Teori-teori perkembangan kognitif
1. Menurut Piaget
Piaget mengklasifikasikan perkembangan kognitif menjadi :
a. Fase sensomotor (0-2 tahun) Merupakan fase pertama bayi m
b. embangun pemahamannya tentang dunia sekitarnya melalui
pengalaman-pengalaman panca indera nya
c. Fase praoperasional (2-7 tahun) Merupakan fase kedua dan
mempunyai ciri berpikir simbolik dan berpikir intuitif,egosentris dan
animisme serta suka mendengarkan dongeng.
d. Fase operasi konkrit (7-11 tahun) Merupakan fase ketiga yang
mempunyai ciri terjadinya proses perkembangan terhadap aspek;
Seriasi(urutan objek sesuai dengan ukuran,bentuk),
Transitivity(pemahaman hubungan2 logis),Klasifikasi(penentuan
objek berdasarkan karakteristik),Decentering(pemecahan suatu
masalah),Reversibility(melakukan kegiatan dari belakang/tahap
akhir),penghilangan sifat egosentris,mampu memecahkan masalah
secara konkrit.
e. Fase operasi formal (11 tahun-sampai usia dewasa) Merupakan fase
ke empat,pada fase ini anak telah mampu berfikir memecahkan
masalah secara ilmiah.
Menurut Piaget, kognitif berkembang melalui serangkaian proses yaitu:
1. Proses asimilasi dan akomodasi
Proses asimilasi berkaitan dengan penyerapan informasi baru kedalam
informasi yang telah ada dalam struktur kognitif yang disebut
schemata.Proses akomodasi merupakan kemampuan untuk
menggunakan informasi atau pengetahuan yang telah ada dalam
memecahkan berbagai masalah.
2. Equilibrium
Equilibrium terjadi pada saat mengalami hambatan dalam melakukan
akomodasi pengetahuan dan pengalamannya untuk menghadapi
lingkungan sekitarnya
2. Menurut Bruner
Perkembangan kognitif menurut Bruner “Perkembangan kemampuan
berpikir yang berlangsung secara setahap demi setahap.Perkembangan
kemampuan berpikir tersebut memerlukan interaksi anak dengan lingkungannya
yang merupakan hubungan antara kemampuan yang ada di dalam diri manusia
dengan lingkungan sekitarnya dan berlangsung dalam waktu yang panjang”.
AUSUBEL “Kemampuan kognitif berkembang secara bertahap dengan proses
tertentu.Proses utama dalam menambah informasi ke dalam struktur kognitif atau
schemata adalah dengan cara menambahkan informasi baru ke dalam struktur
kognitif subsumction.Ausubel membagi tahapan dan proses perkembangan
kognitif kedalam tiga bentuk (Ausubel,1963)yaitu:
 Derivative subsumption (membangun konsep baru diatas konsep
yang telah ada)
 Correlative subsumption(perluasan konsep terkait konsep yang
lain)
 Obliterative subsumption (cara belajar mempelajari konsep dan
kaitannya)
Perkembangan kemampuan pra matematika
1.Menjelaskan karakteristik benda
2. Klasifikasi suatu objek
3. Mengurutkan benda/ordering
4. Mencocokkan suatu benda yang terkait dengan benda yang lain
5. Menggabungkan satu set objek
6. Pemisahan sekelompok objek dan penggabungan kembali objek
7. Konservasi
3. Tahapan dalam belajar matematika
 Tahap belajar secara konkrit, memanipulasi objek
(penggabungan balok-balok sesuai dengan operasi matematika)
 Tahap belajar secara semikonkrit Melakukan operasi
matematika berdasarkan ilutrasi dari objek-objek yang akan
dijadikan materi operasi matematika
 Tahapan belajar secara, Pada tahapan abstrak anak melakukan
operasi matematika tidak lagi meggunakan gambar akan tetapi
sudah langsung menggunakan berbagai lambang bilangan.
IMPLIKASI :
Kelas rendah (1-3 SD) anak menghitung jumlah benda (konkrit) dan
menuliskannya dalam bentuk simbol bilangan Contoh pengenalan lambang
bilangan 2 anak mengerti urutan angka dengan menggunakan benda konkrit.Misal
1 4 3. Anak mengerti operasi penjumlahan dan pengurangan menggunakan benda
konkrit,misal: + = - =
Kelas tinggi (4-6 SD)Anak menggunakan operasi hitung menggunakan
lambangbilangan,contoh: Susah gak yaa… 23 + 54 = …….. 38 + 22 = 22 + ….. 3
x 5 = …… Perkembangan Geometrik dan spatial relationship Geometri dan
kepekaan spasial berkaitan dengan kemampuan memahami berbagai bentuk dan
struktur yang ada di dalam lingkungan.
Tahap- tahap Belajar Geometri Van Hiele dalam Ruseffendi, (1991 : 161-
163) berpendapat bahwa adalima tahapan anak belajar geometri, yaitu :1. Tahap
Pengenalan: mengenal bentuk-bentu geometri,tetapi belum mengenal sifat 2.
Tahap Analisis: siswa sudah dapat memahami sifat- sifat konsep atau bentuk
geometri 3. Tahap Pengurutan: siswa sudah dapat mengenal bentuk - bentuk
geometri dan memahami sifat- sifat dan ia sudah dapat mengurutkan bentuk-
bentuk geometri yang satu sama lain berhubungan. 4. Tahap Deduksi: siswa sudah
dapat memehami pentingnya pengambilan kesimpulan secara deduktif 5. Tahap
Keakuratan (Ringor):siswa dapat memahami bahwa adanya ketepatan (presisi)
dari yang mendasar itu penting
Implikasi perkembangan kemampuan geometri
1. Kelas rendah (1-3 SD): a.) anak-anak diperkenalkan dengan contoh
geometri sederhana: bentuk segi empat,segitiga,bulat. Guru menggambar
atau memberikan contoh bentuk geometri yang ada disekitar lingkungan
anak-anak,misal papan tulis mewakili persegi panjang,bola mewakili
bentuk lingkaran b.) Anak mengerti tentang perbandingan benda,misal
pemahaman tentang lebih besar,lebih kecil atau lebih tinggi,lebih panjang,
2. Kelas tinggi (4-6 SD)• Guru memberikan pemahaman lebih lanjut tentang
bentuk geometri yang lebih luas.Misal: bangun ruang dan penggunaannya
pada kehidupan sehari-hari• Contoh kegiatan lebih lanjut dalam
pemahaman geometri pada kelas tinggi ini misalnya mencari keliling
persegi panjang dengan objek meja Maka keliling persegipanjang adalah
K= AB + BC + CD + DA
4. Prinsip- prinsip pengembangan kemampuan matematikaa.
 Kesiapan belajar implikasi: Guru perlu memahami benar adanya perbedaan
kemampuan atau kecepatan daya tangkap siswa terhadap materi
pembelajaran yang disiapkan oleh guru.
 Penyelidikan dan penemuanImplikasi:mengemukakan sendiri aturan –
aturan, bekerja secara aktif selama mengikuti proses pembelajaran,
menemukan sendiri pola dan hubungan dari materi pelajaranc
 Penekanan Pada Struktur MatematikaImplikasi:menekankan pada
penggunaan pengertian dan prinsip dari suatu pokok bahasan lisan.
 Berlatih Secara Berkala dan TeraturImplikasi:Kegiatan ini diarahkan agar
siswa mengerti, memahami, menyimpulkan, menilai dan mengambil
manfaat dari materi yang dipelajari.
DAFTAR PUSTAKA

https://anwar-math.blogspot.com/2014/10/karakteristik-pembelajaran-
matematika.html?m=1

http://andinurdiansah.blogspot.com/2010/10/karakteristik-pembelajaran-
matematika.html?m=1

https://www.psychologymania.com/2012/12/karakteristik-pembelajaran-
matematika.html?m=1

https://www.slideshare.net/rasmitadila/perkembangan-matematika-anak-sekolah-
dasar

Anda mungkin juga menyukai