PA PA R A N

NASKAH KARYA PERSEORANGAN

(NKP – 1)

TOPIK :
SISTEM POLITIK YANG BERORIENTASI PADA KESEJAHTERAAN
DALAM MEWUJUDKAN PIMPINAN BANGSA
YANG BERKUALITAS, BERTANGGUNG JAWAB DAN BEBAS DARI KKN

JUDUL :
PEMANTAPAN MANAJEMEN PENGAMANAN
PILKADA YANG DEMOKRATIS
GUNA MEWUJUDKAN KEPEMIMPINAN POLRI YANG PRESISI
DALAM RANGKA MEMELIHARA KAMDAGRI YANG KONDUSIF

HENDRA KURNIAWAN. S.I.K., M.M. SERDIK SESPIMTI POLRI

NASKAH KARYA
NO.SERDIK : 202203001054 PERSEORANGAN
SESPIMTI DIKREG KE – 31 T.A. 2022
 PEMANTAPAN MANAJEMEN PENGAMANAN PILKADA YANG DEMOKRATIS
GUNA MEWUJUDKAN KEPEMIMPINAN POLRI YANG PRESISI
DALAM RANGKA MEMELIHARA KAMDAGRI YANG KONDUSIF

UNSUR-UNSUR SUMBER
DAYA PIMPINAN


TEORI/KONSEP
TEORI MANAJEMEN
TEORI SUMBER DAYA ORGANISASI
Alur
Pikir
 TEORI FUNGSI MANAJEMEN
FUNGSI MANAJEMEN  TEORI KERJASAMA
PENGAMANAN PILKADA  TEORI ANALISIS SWOT
 TEORI ANALYTIC HIERARCHY PROCESS (AHP)
POLA KERJASAMA  TEORI EFAS, IFAS DAN SFAS
 TEORI MANAJEMEN STRATEGIK
MANAJEMEN PAM PILKADA
 KONSEP PENGAMANAN

KONDISI STRATEGI KONDISI IDEAL

MEWUJUDKAN
FAKTUAL MANAJEMEN KAMDAGRI
MANAJEMEN PEMECAHAN PENGAMANAN
KEPEMIMPINAN
YANG
POLRI YANG
PENGAMANAN MASALAH PILKADA YANG
PRESISI
KONDUSIF
PILKADA YANG DEMOKRATIS TERPELIHARA
DEMOKRATIS

PENGARUH PERKEMBANGAN LINGSTRA

INTERNAL (KEKUATAN & KELEMAHAN)

EKSTERNAL (PELUANG & KENDALA)
 PEMANTAPAN MANAJEMEN PENGAMANAN PILKADA YANG DEMOKRATIS
GUNA MEWUJUDKAN KEPEMIMPINAN POLRI YANG PRESISI
DALAM RANGKA MEMELIHARA KAMDAGRI YANG KONDUSIF
INSTRUMENTAL INPUT




PANCASILA DAN UUD 1945
UU NO. 2 TAHUN 2002 TENTANG POLRI
PERKAP NO. 3 TAHUN 2015 TENTANG PEMOLISIAN MASYARAKAT
SKEP KAPOLRI NO. POL : SKEP/360/VI/2005 TANGGAL 10 JUNI 2005
Pola Pikir
TENTANG GRAND STRATEGI POLRI 2005-2025.

S M O
KAPOLDA • KADERISASI DAN • PARA KABID
REGENERASI • PARA KARO
• RENCANA AKSI TERPADU
• KERJASAMA • PARA DIR
• SOP & HTCK • KASAT BRIMOBDA
KONDISI KONDISI IDEAL
• MANAJEMEN • PARA KAPOLRES MEWUJUDKAN KAMDAGRI
FAKTUAL MANAJEMEN
• INTERNALISASI NILAI- • PARA KAPOLSEK KEPEMIMPINAN YANG
MANAJEMEN PENGAMANAN
NILAI DEMOKRATIS • ANGGOTA PAM POLRI YANG KONDUSIF
PENGAMANAN • BERDAYAKAN PERAN PILKADA YANG
• STAKEHOLDERS PRESISI TERPELIHARA
PILKADA YANG • LAKS PEDOMAN DEMOKRATIS
DEMOKRATIS • KOMITMEN
• COMMUNITY POLICING

ENVIRONMENTAL INPUT
PERKEMBANGAN LINGSTRA
FAKTOR-FAKTOR INTERNAL &
EKSTERNAL
FEED BACK
LATAR BELAKANG
KAMDAGRI KONDUSIF

SYARAT PEMBANGUNAN NASIONAL TERWUJUD MASYARAKAT DEMOKRATIS

ADANYA PANDEMI COVID-19 SERTA SEMAKIN DEKATNYA PESTA DEMOKRATIS,
ANCAMAN DAN GANGGUAN TERHADAP KEAMANAN DALAM NEGERI SEMAKIN
MENINGKAT BAIK SECARA KUALITAS MAUPUN KUANTITASNYA

PERAN PEMIMPIN YANG KUAT DAN DAPAT

MEMAHAMI SECARA JELAS BERBAGAI
PERMASALAHAN

KEPEMIMPINAN POLRI INI MAMPU MENGONTROL & BERTANGGUNGJAWAB

THD SEMUA OPERASI DI DALAM ORGN DGN STRATEGI YG EFEKTIF, SERTA
DPT CIPTAKAN SITUASI YG LINIER ANTARA TUNTUTAN LINGK EKSTERNAL
ORGN DGN VISI, MISI, STRATEGI & IMPLEMENTASI ORGN

4
KONDISI
FAKTUAL
SUMBER DAYA MANUSIA (SDM)
KOMPETENSI KUNCI
 PENGETAHUAN HANYA DIDAPAT PENDIDIKAN
PEMBENTUKAN DAN PENGEMBANGAN
 SUDAH MEMILIKI KEMAMPUAN KOMUNIKASI
 SUDAH MEMEGANG PERAN PENTING
 KEMAMPUAN BELUM SEPENTUHNYA TERASAH
KECERDASAN
 TINGKAT KECERDASAN SANGAT MEMADAI
 LEVEL INTELEKTUAL → PREDKSI SERTA LANGKAH
PASTI YANG TEPAT
 LEVEL SPIRITUAL YANG DIBANGUN DENGAN
MENGKUATKAN PEMAHAMAN DAN PENGHAYATAN
NILAI KETUHANAN DAN NILAI DEMOKRATIS DINILAI
SUDAH CUKUP MEMADAI, NAMUN MASIH PERLU
TERUS DITINGKATKAN
METODE YANG DITERAPKAN
 BELUM OPTIMAL MELAKUKAN PEMETAAN POTENSI
KONFLIK
 BELUM MEMAHAMI MEKANISME MANAJEMEN
PENGAMANAN YANG EFEKTIF DAN EFISIEN
 BELUM DAPAT MEMBERIKAN PENJELASAN KEPADA
BAWAHAN
PERENCANAAN (PLANNING)
 KETIDAKSIAPAN DARI ASTA SIAP PILKADA
 KETERBATASAN SUMBER DAYA YANG DIMILIKI,
PENGORGANISASIAN (ORGANIZATION)
 POLA PENGAMANAN TIDAK DISIMULASIKAN KOORDINASI
 PENGAMANAN TIDAK BERKESINAMBUNGAN DAN
MASIH BELUM MEMENUHI STANDARISASI
 KOORDINASI HANYA APABILA DIPERLUKAN
PELAKSANAAN (ACTUATING)
 UPAYA PRE-EMTIF BELUM SECARA MAKSIMAL
 UPAYA PREVENTIF BELUM SECARA MAKSIMAL KOLABORASI
 UPAYA REPRESIF BELUM SECARA MAKSIMAL
PENGENDALIAN (CONTROLING)
 KURANGNYA SOSIALISASI
 PENGAWASAN BELUM SECARA LANGSUNG
 PENGENDALIAN HANYA DAPAT DILAKUKAN MELALUI
HUBUNGAN JARAK JAUH
MEWUJUDKAN KEPEMIMPINAN
POLRI YANG PRESISI
IMPLIKASI
MEMELIHARA KAMDAGRI YANG
KONDUSIF
KOMUNIKASI
 MASIH MINIM
 BELUM DILAKSANAKAN SECARA INTENSIF
 TERHAMBAT KARENA ADA EGO SEKTORAL
 BELUM KOORDINASI LANGSUNG DENGAN TNI
 RAKOR HANYA ADA KEGIATAN BESAR
 BELUM TERSOSIALISASIKAN HUBUNGAN
PERBANTUAN TNI
 BELUM TERBANGUN SOSIALISASI LINTAS SEKTORAL
 BELUM ADA SOP
 BELUM ADA HTCK
 BELUM DAPAT BERKOLABORASI
BELUM MEMILIKI KEMAMPUAN SEBAGAI PIMPINAN POLRI
YANG STRATEGIS
BELUM MEMILIKI KEMAMPUAN SEBAGAI PIMPINAN POLRI
YANG PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSPARASI, DAN
BERKEADILAN
PELAKSANAAN PENGAMANAN PILKADA YANG KURANG
EFEKTIF DAN EFISIEN.
MENINGKATNYA BERBAGAI TANTANGAN, HAMBATAN,
ANCAMAN DAN KONFLIK
5
 EKSTERNAL
PEMECAHAN PELUANG
MASALAH  PERAN MENDAGRI, KETUA KPU, KETUA
BAWASLU DAN PLT KETUA DKPP
 PEDOMAN PELAKSANAAN PILKADA 2024
 KEBIJAKAN DAN SITUASI PENGENDALIAN
YANG MEMPENGARUHI
 DUKUNGAN K/L, LEMBAGA PELAKSANA
FAKTOR-FAKTOR PILKADA 2024 & ELEMEN MASYARAKAT
 PENGAWASAN EKSTERNAL
INTERNAL
KEKUATAN
 KOMITMEN KAPOLRI
 MENINGKATNYA KEDISIPLINAN, DEDIKASI,
INTEGRITAS, DAN PROFESIONALISME
 INSTRUMENTAL ORGANISASI
 STRATEGI PEMOLISIAN MASYARAKAT
(COMMUNITY POLICING)
 RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DAN
RENCANA KERJA (RENJA) POLRI
ANCAMAN
 TINGGINYA TEKANAN TERHADAP POLRI
 TINGGINYA ANGKA INDEKS POTENSI
KERAWANAN (IPK) PILKADA TAHUN 2024
 HUBUNGAN KERJASAMA POLRI DENGAN
PENYELENGGARA PILKADA
 PANDANGAN NEGATIF TERHADAP
KEPEMIMPINAN POLRI
 ANGGARAN POLRI DARI APBN TERBATAS
KELEMAHAN
 KADERISASI KEPEMIMPINAN LAMBAN
 SOP MANAJEMEN PENGAMANAN
 KEMAMPUAN SUMBER DAYA
ORGANISASI POLRI TERBATAS
 KAPASITAS DAN KAPABILITAS PIMPINAN
 LEMAHNYA SISTEM PELEMBAGAAN &
KULTUR ETIKA KEPEMIMPINAN
6

 DIHARAPKAN KEDEPAN BAIK KOMPETENSI KUNCI
MAUPUN KECERDASAN SUDAH SEPENUHNYA
DIMILIKI OLEH PARA PIMPINAN POLRI
 SUDAH MENUNJUKKAN NILAI-NILAI KEPEMIMPINAN
YANG BERLANDASKAN PADA NILAI PANCASILA
 METODE YANG DITERAPKAN SUDAH MENGACU
KEPADA STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
PENGAMANAN PILKADA 2024 YANG LIMITATIF.
KONTRIBUSI
PROYEKSI
KONDISI IDEAL
 FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN (POAC) PENGAMANAN  SUDAH DAPAT MEMBANGUN KERJASAMA SINERGIS
PILKADA YANG DEMOKRATIS PADA ASPEK KARENA SUDAH TERBANGUN KOMUNIKASI YANG
PERENCANAAN, PENGORGANISASIAN, INTENSIF DAN DUA ARAH, KOORDINASI YANG
PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN SUDAH BERKESINAMBUNGAN SERTA KOLABORASI YANG
SEPENUHNYA DAPAT DILAKSANAKAN DENGAN SINERGIS DALAM MELAKSANAKAN PENGAMANAN
EFEKTIF DAN EFISIEN. PILKADA 2024.
SUDAH MEMILIKI KEMAMPUAN SEBAGAI
PIMPINAN POLRI YANG STRATEGIS
MEWUJUDKAN KEPEMIMPINAN
POLRI YANG PRESISI
SUDAH MEMILIKI KEMAMPUAN SEBAGAI PIMPINAN POLRI
YANG PREDIKTIF, RESPONSIBILITAS, TRANSPARASI,
DAN BERKEADILAN
PELAKSANAAN PENGAMANAN PILKADA
EFEKTIF DAN EFISIEN.
MEMELIHARA KAMDAGRI YANG
KONDUSIF
DAPAT DIANTISIPASINYA BERBAGAI TANTANGAN,
HAMBATAN, ANCAMAN DAN KONFLIK PADA SETIAP
TAHAPAN PILKADA,
7
 MANAJEMEN STRATEGIK

TABEL POSISI ORGANISASI

DALAM MENENTUKAN PENTAHAPAN STRATEGI MENURUT DR. SETYO RIYANTO, ”LANGKAH

PERTAMA ADALAH, MENENTUKAN NILAI DARI SKOR BOBOT TERTINGGI DIKURANGI DENGAN
SKOR BOBOT TERENDAH, KEMUDIAN HASIL SELISIH TERSEBUT DI BAGI 3 ((0,848 – 0,180) : 3 =
0,223). NILAI TERSEBUT DIJADIKAN PATOKAN MENENTUKAN PRIME TIME”, SEBAGAI BERIKUT:
 STRATEGI JANGKA PENDEK. NILAI TERKECIL DITAMBAH NILAI HASIL PEMBAGIAN (0,223 +
0,180 = 0,403), JADI NILAI < 0,403 ADALAH STRATEGI JANGKA PENDEK.
 STRATEGI JANGKA PANJANG. NILAI TERBESAR DIKURANGI NILAI HASIL PEMBAGIAN (0,848 -
0,223 = 0,625), JADI NILAI > 0,625 ADALAH STRATEGI JANGKA PANJANG
 STRATEGI YANG TIDAK TERPILIH (NILAI DIANTARA A DAN B DIATAS) ADALAH STRATEGI
JANGKA SEDANG
8
 JANGKA PENDEK (0 – 1 TAHUN)
STRATETEGI
JANGKA PANJANG (0 – 5 TAHUN)
1. MEMPERCEPAT KADERISASI KEPEMIMPINAN
 KADERISASI DAN REGENERASI STRATEGI
 FORMASI, MUTASI, PROMOSI BINTANG TIGA,
BINTANG DUA, BINTANG SATU 1. IMPLEMENTASIKAN PEDOMAN PELAKSANAAN
 MENGARAHKAN PETA SOSIOLOGI JANGKA SEDANG (0 – 3 TAHUN) PILKADA 2024
KEPEMIMPINAN POLRI  MELAKSANAKAN PENGAMANAN
2. MENGANTISIPASI TINGGINYA INDEKS POTENSI STRATEGI  MEMBENTUK POSKO FORUM KOMUNIKASI.
KERAWANAN (IPK) PILKADA TAHUN 2024  MEMBUAT POSKOTIS, POSPAM (DI LOKASI
 MENYUSUN RENCANA AKSI TERPADU 1. MINIMALISASI TINGGINYA TEKANAN TERHADAP POLRI YANG RAWAN KONFLIK.
PENANGANAN GANGGUAN KAMDAGRI  IMPLEMENTASI KETERBUKAAN INFORMASI 2. MEMANTAPKAN KOMITMEN KAPOLRI
 UPAYA PENCEGAHAN DENGAN MERESPON PUBLIK  MENINGKATKAN DUKUNGAN SETIAP SATUAN
SECARA CEPAT DAN TEPAT  BERPERAN AKTIF MEMBERIKAN INFORMASI FUNGSI
 MENSOSIALISASIKAN DAN MENANAMKAN YANG BENAR KEPADA MASYARAKAT  MEMBENTUK TIGA TEAM YANG TIAP TEAMNYA
NILAI-NILAI DEMOKRASI  MEMBUKA INFORMASI TERKAIT DENGAN TERDIRI DARI ANGGOTA BINMAS, BRIMOB DAN
 KERJASAMA PARA TOMAS, TODA, TOGA DAN KEMAMPUAN SUMBER DAYA POLRI. SABHARA
TOKOH PARTAI POLITIK. 2. INTERNALISASIKAN INSTRUMENTAL ORGANISASI  MENJADWALKAN PENGAMANAN SETIAP
 MENINGKATKAN EFEKTIVITAS PENANGANAN  MELAKSANAKAN KEPEMIMPINAN POLRI YANG TAHAPAN PILKADA 2024
KONFLIK PILKADA SECARA TERPADU. PRESISI  BERKOORDINASI DENGAN INSTANSI TERKAIT
3. MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA POLRI  INTERNALISASI NILAI-NILAI PANCASILA UNTUK MENINGKATKAN EFEKTIVITAS
DENGAN PENYELENGGARA PILKADA TERUTAMA NILAI DEMOKRATIS PENCEGAHAN KONFLIK PILKADA SECARA
 KERJASAMA LINTAS SEKTORAL 3. MEMBERDAYAKAN PERAN MENDAGRI, KETUA KPU, TERPADU, SESUAI TUGAS, FUNGSI DAN
 MEMBUAT SOP KETUA BAWASLU DAN PLT KETUA DKPP KEWENANGAN MASING-MASING
 MEMBUAT HTCK  KERJASAMA LINTAS SEKTORAL 3. MEMANTAPKAN STRATEGI PEMOLISIAN MASYARAKAT
4. MENYUSUN SOP MANAJEMEN PENGAMANAN YANG  SEGERA MENGELUARKAN PERMENDAGRI (COMMUNITY POLICING)
LIMITATIF UNTUK MEMBERIKAN KEPASTIAN TERHADAP  MELAKSANAKAN STRATEGI POLMAS
 MENYUSUN PEDOMAN MANAJEMEN PENGGUNAAN ANGGARAN PILKADA 2024.  MEMBANGUN KEWASPADAAN MASYARAKAT
PENGAMANAN  MENYUSUN PELAKSANAAN MANAJEMEN TERHADAP KONFLIK PILKADA 2024.
 MENERAPKAN BERBAGAI SOP PENGAMANAN PILKADA 2024  MENDETEKSI SEMUA POTENSI KONFLIK DAN
 PENGKAJIAN, ANALISA DAN EVALUASI PERMASALAHAN SOSIAL
9
 LAN
PENUTUP
PU  UNSUR-UNSUR SUMBER DAYA PIMPINAN MASIH PERLU
1. MEREKOMENDASIKAN KPD PRESIDEN MELALUI KAPOLRI
S IM DITINGKATKAN. OLEH SEBAB ITU MAKA PERLU DILAKUKAN
AGAR DAPAT MEMBUAT PERATURAN PEMERINTAH
KE
LANGKAH-LANGKAH STRATEGI, DIANTARANYA MEMPERCEPAT
KADERISASI KEPEMIMPINAN; MEMINIMALISASI TINGGINYA TENTANG TEKNIS PELAKSANAAN PENGAMANAN
TEKANAN THD POLRI; INTERNALISASIKAN INSTRUMENTAL PEMILU DAN PILKADA YANG DEMOKRATIS SECARA
ORGN; SERTA MEMANTAPKAN KOMITMEN KAPOLRI. TERPADU
 FUNGSI MANAJEMEN PENGAMANAN SUDAH 2. MEREKOMENDASIKAN KPD PEMERINTAH UP.
DILAKSANAKAN DENGAN EFEKTIF DAN EFISIEN NAMUN, MASIH KEMENKOMINFO MELALUI KAPOLRI UNTUK
ADA BEBERAPA HAL YANG PERLU MENJADI PERHATIAN. OLEH MEMANFAATKAN SEMUA POTENSI YANG ADA
SEBAB ITU MAKA PERLU DILAKUKAN LANGKAH-LANGKAH DENGAN MEMANFAATKAN MEDIA-MEDIA SOSIAL
STRATEGI, DIANTARANYA MENGANTISIPASI TINGGINYA INDEKS DAN MEDIA MAINSTREAM SEBAGAI WADAH
POTENSI KERAWANAN (IPK) PILKADA TAHUN 2024; MENYUSUN INFORMASI DLM REDUKSI & ANTISIPASI HOAX DALAM
SOP MANAJEMEN PENGAMANAN YANG LIMITATIF; SERTA PENYELENGGARAAN PILKADA 2024, DAN TERINTEGRASI
IMPLEMENTASIKAN PEDOMAN PELAKSANAAN PILKADA 2024 KESELURUH LEMBAGA NEGARA DAN PEMERINTAHAN
 POLA KERJASAMA BELUM SEPENUHNYA SINERGIS MAKA SEHINGGA ADA KESAMAAN DALAM BERTINDAK.
PERLU DILAKUKAN LANGKAH-LANGKAH STRATEGI, 3. MEREKOMENDASIKAN KPD PEMERINTAH UP.
DIANTARANYA MENINGKATKAN HUBUNGAN KERJASAMA POLRI KEMENDAGRI MELALUI KAPOLRI AGAR MELAKUKAN

RE
DENGAN PENYELENGGARA PILKADA; MEMBERDAYAKAN PERAN SINGKRONISASI SERTA KOORDINASI DENGAN

KO
MENDAGRI, KETUA KPU, KETUA BAWASLU DAN PLT KETUA STAKEHOLDERS LAINNYA (KPU DAN BAWASLU)

ME
DKPP; SERTA MEMANTAPKAN STRATEGI PEMOLISIAN TENTANG REGULASI YANG DAPAT MENDUKUNG

ND
MASYARAKAT (COMMUNITY POLICING) EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PILKADA 2024

AS
I
SEKIAN & TERIMA 10