Apa perbedaan berkomunikasi dengan bergaul?? HAMBATAN KOMUNIKASI MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI Hambatan-hambatan dalam berkomunikasi Dari Pihak Peserta Didik (komunikan)
• Peserta didik malu menyampaikan permasalahan,
ide, pikiran, dll., tetapi ia diam (introvert). • Peserta didik terlalu banyak menyampaikan permasalahan. • Ada peserta didik yang terlalu mendominasi komunikasi (dominator) • Peserta didik yang selalu mencela orang lain. • Peserta didik yang tidak menyampaikan permasalahan, ide, pikirannya, dll. tetapi selalu menggerutu, atau bersungut-sungut. • Peserta menganggap informasi Pembina tidak perlu. Solusi mengatasi hambatan Untuk Peserta Didik
• menempatkan diri Pembina tidak lebih tinggi dari
peserta didik, • berkomunikasi dengan saling menghargai (yang muda mengormati yang tua – yang tua menyayangi yang muda) • mendorong mereka untuk berani menyampaikan masalahnya, • mengingatkan kepada peserta didik lain agar tidak mentertawakan pendapat temannya/orang lain. • Bagi para dominator di rem, agar tidak terlalu banyak yang dibicarakan, kita ajari mereka bagaimana berbicara efektif. • Bungkus “pesan” yang akan disampaikan secara menarik. Hambatan Komunikasi Dari Pihak Pembina (Komunikator)
• Pembina membuat jarak pergaulan
• Kurang percaya diri/rendah diri • Kurang menguasai masalah • Kurang memiliki keterampilan berbicara/berkomunikasi • Terlalu percaya diri (menganggap dirinya yang selalu benar) • Sombong/angkuh/selalu membanggakan dirinya/merasa paling pandai...paling mengerti...paling hebat • Selalu mengikuti kehendak orang lain (walaupun orang tersebut salah) • Sulit berbicara/sering gagap/sering kehilangan sesuatu yang ingin dikemukakan • Ingin berbicara terus-menerus, tidak memberi kesempatan peserta didik untuk memberikan respon. • Memaksakan kehendak. • Meremehkan orang lain.Menjadikan orang lain sebagai objek. Solusi Hambatan Komunikasi Untuk Pembina
• Bergaul seperti halnya adik-kakak/orang tua dan anak –
untuk Siaga • Kuasai masalahnya sebelum menyampaikan pesan. • Buat suasana jangan terlalu formal. • Pelajari joke-joke • Jangan merasa lebih tinggi dengan siapapu yang diajak bicara. • Jangan menceriterakan diri anda terus-menerus. • Jangan menceriterakan hal-hal sampai berkali-kali. • Jadilah orang yang punya pendirian, jangan membebek. • Tarik nafas dalam-dalam, tenangkan jiwa, bayangkan apa yang mau dibicarakan, barulah bicara. • Tahu diri, bila sebenarnya anda adalah orang yang membosankan, berilah kesempatan pada orang lain untuk bicara. • Memaksakan kehendak itu sifat para tirani, tetapi bila anda memang benar menurut norma agama,susila, hukum, etika – buatlah lawan bicara anda menyadari, setidaknya mendengarkan dengan baik apa yang anda bicarakan. • Jangan berbicara muluk-muluk lebih-lebih pada orang yang pendidikannya, pengalamannya lebih banhyak. • Jangan meremehkan pendapat orang lain. Nabi bersabda, ”Hikmah itu darimana saja datangnya ambillah”. • Orang lain harus dianggap sebagai subjek, setara dengan kita. Hambatan Komunikasi Dari suasana lingkungan
• Gaduh • Lalu-lalang • Ada objek lain yang lebih menarik Mengatasi Hambatan Komunikasi karena Kondisi dan Lingkungan
• Carilah tempat yang lebih baik,
apabila pembicaraan tersebut sangat penting. • Minimalisir atau jauhkan objek yang lebih menarik yang mengganggu komunikasi anda. TITIK TEKAN KOMUNIKASI ANTARA PEMBINA DAN PESERTA DIDIK BERDASARKAN GOLONGAN