Anda di halaman 1dari 8

Model Sustainable HRM yang dimediasi oleh

Green Prophetic leadership dan OECB terhadap


Kinerja Lingkungan, serta dampaknya terhadap Daya
Saing Organisasi Berkelanjutan

Disusun oleh :
Taufiq Rahmat
2211141

Dosen Pengampu :
Prof. Dr. Hj. Tjutju Yuniarsih, S.E., M.Pd.
Introduction
1. Global Forest Watch, Indonesia kehilangan sekitar 324.000 hektar hutan pada tahun 2020.
Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2019 yang mencapai
303.000 hektar.
2. Data dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebutkan bahwa sebanyak 60%
sungai di Indonesia mengalami pencemaran. Sebanyak 20% dari sungai-sungai tersebut
tercemar berat, dan hanya 40% yang memenuhi standar kualitas air.
3. Menurut data dari IQAir AirVisual, Indonesia merupakan tempat dengan kualitas udara
terburuk ke-2 di dunia pada tahun 2020. Polusi udara menjadi masalah serius di kota-kota
besar di Indonesia, terutama akibat emisi kendaraan bermotor dan industri.
4. Berdasarkan survei dari Kementerian Kelautan dan Perikanan, sekitar 50% terumbu karang di
Indonesia mengalami kerusakan atau bleaching pada tahun 2020.
Kerusakan lingkungan dan Pariwisata
1. Industri pariwisata menyebabkan peningkatan produksi sampah. Menurut data dari Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan, tempat wisata memproduksi rata-rata 0,8 kilogram sampah setiap hari.
Jumlah tersebut meningkat tajam selama musim liburan.
2. Pembangunan infrastruktur pariwisata seperti hotel, resor, dan restoran dapat menyebabkan penebangan
hutan. Data dari Global Forest Watch menyebutkan bahwa pada tahun 2020, Indonesia kehilangan sekitar
324.000 hektar hutan.
3. Pariwisata juga dapat menyebabkan pencemaran air, terutama di kawasan pantai. Peningkatan jumlah
pengunjung dapat meningkatkan penggunaan bahan kimia dan limbah cair yang dapat mencemari air laut ,
serta sampah.
4. Industri pariwisata menyumbang sekitar 10% dari total limbah yang dihasilkan di dunia. Limbah dari hotel,
restoran, dan fasilitas pariwisata lainnya dapat mencemari air dan mengancam keberlangsungan hidup
makhluk laut.
5. Industri pariwisata menyumbang sekitar 8% dari total emisi gas rumah kaca di dunia. Aktivitas seperti
transportasi, penggunaan energi, dan pembangunan infrastruktur dapat menyebabkan peningkatan emisi
karbon dan menyebabkan pemanasan global.
6. Total timbulan sampah di Jawa Barat sebanyak 35.000 ton per harinya. sampah tertangani sebanyak 40%,
sementara 60% sisanya belum tertangani. Bila di rata-ratakan terhadap jumlah penduduk Jawa Barat, maka
setiap orang menghasilkan 0,7 kg sampah setiap harinya.
Pariwisata Jawa Barat

• Jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat terus mengalami peningkatan dalam


beberapa tahun terakhir. Pada tahun 2019, jumlah kunjungan wisatawan ke Jawa Barat
mencapai sekitar 43,7 juta orang.
• pada tahun 2019, sektor pariwisata dan kebudayaan memberikan kontribusi sebesar
3,9% terhadap PDB Jawa Barat dengan total nilai sekitar Rp 26,5 triliun. Diperkirakan
bahwa jumlah tersebut terus meningkat seiring dengan upaya Pemerintah Provinsi Jawa
Barat untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk pariwisata
• Tahun 2021 WISMAN turun hingga 61,57%, penurunan terbesar dari wilayah Timur
Tengah sebesar 88,67%
• Pada tahun 2019, Wisata halal di Jawa Barat berhasil meraih penghargaan Destinasi
Wisata Halal Unggulan dalam Indonesia Moslem Travel Index (IMTI)
KAJIAN TEORI
GRAND THEORY:
NATURAL RESOURCE BASED VIEW THEORY
(NRBV)

Menurut (Barney, 1986) Resource Based View Theory berpandangan bahwa sebuah
perusahaan mengandalkan sumberdaya sehingga mampu mengarahkan perusahaan untuk
dapat berkelanjutan terus menerus (sustainability). Perusahaan yang beroperasi secara
berkelanjutan melakukan praktek bisnis ramah lingkungan yang ditujukan untuk
meminimalkan kerusakan lingkungan. Hart (1997) memasukan faktor lingkungan alam,
sehingga menjadi Natural Resource Based View Theory, dimana Perusahaan yang
mengelola sumber daya alamnya secara efektif akan berada pada posisi yang lebih
baik untuk mencapai kesuksesan jangka panjang. Sehingga NRBV menekankan betapa
pentingnya sumber daya yang berwawasan lingkungan dan kemampuan organisasi dalam
menghasilkan sumber daya yang berkelanjutan dan memiliki keunggulan kompetitif.
Kajian Teori

1. Dalam pendekatan teori NRBV, pengelolaan sumber daya alam yang efektif dapat menghasilkan kinerja
lingkungan yang lebih baik bagi organisasi (Hart, 1995), serta memberikan keuntungan bisnis jangka
panjang dan berkelanjutan (Anthony Jr, 2019).
2. Praktik-praktik manajemen sumber daya manusia yang berkelanjutan dapat memberikan keunggulan
kompetitif bagi organisasi (Anthony Jr, 2019), terutama dalam hal menarik dan mempertahankan
karyawan yang memiliki kesadaran lingkungan yang tinggi.
3. Perilaku karyawan yang proaktif pada lingkungan (Organizational Environmental Citizenship Behavior
(OECB) dapat membantu organisasi dalam mencapai tujuan lingkungan yang lebih besar dan memberikan
keunggulan kompetitif dalam jangka panjang dan berkelanjutan (Boiral et al., 2015).
4. Selain itu, Kepemimpinan yang proaktif terhadap lingkungan dapat meningkatkan kinerja organisasi
dalam jangka panjang dan memberikan manfaat bagi karyawan (Boiral et al., 2009).

Dengan demikian, Natural Resource Based View Theory (NRBV) dapat dianggap sebagai teori atau pendekatan
yang sangat relevan dalam konteks penelitian Sustainable HRM, Green Prophetic leadership, Environmental
Performance, dan Organizational Environmental Citizenship Behavior (OECB).
Theoretical framework & Hipotesis
Green Prophetic
leadership

H6
H2 H4
H8
Kinerja
H Daya Saing
Sustainable HRM Organisasi
1 H9 Organisasi
Berkelanjutan
Bekelanjutan (Z)
(Y)
H3
H5 H7
Organizational
Environmental
Citizenship
Behavior
Thanks!
taufiqrahmat@upi.edu
085 222 575075

Anda mungkin juga menyukai