KONSERVASI
INKLUSIF
2 WWF - INDONESIA
TEMA
@WWF-Indonesia/Jurgen Freund
Konservasi dan pelestarian
keanekaragaman
hayati adalah tindakan
yang sama, yaitu
menyelamatkan kehidupan
di muka Bumi dalam segala
bentuknya, sekaligus
menjaga fungsi ekosistem S ama halnya dengan konservasi dan keanekaragaman hayati itu
sendiri, kerja kami bergantung pada kemitraan kolaboratif.
alami sebagai sumber Kolaborasi antara kami dan para mitra, aliansi penting, kelompok kerja,
identitas budaya. kunci keberhasilan proyek konservasi yang kami lakukan. Kami juga
turut serta dalam gerakan yang lebih inklusif, yaitu mendukung
kesetaraan perempuan dalam etika konservasi yang sangat beragam
pandangannya mengenai jenis kelamin, budaya, dan usia. Untuk
menanggapi dan mendengungkan pandangan dan nilai-nilai ini, kami
terus berupaya mendorong diri dan orang lain untuk melakukan
pelestarian dengan pendekatan yang lebih menyeluruh dengan
membayangkan masa depan konservasi.
TENTANG KAMI
WWF-Indonesia adalah salah satu organisasi konservasi independen tepercaya yang didirikan
atas dasar pemahaman tentang kompleksnya hubungan antara aktivitas manusia dengan alam,
fokus pada penemuan solusi yang dapat diterapkan, serta kemampuan untuk menggerakkan
para pemangku kepentingan dan pendukungnya agar mengambil tindakan. Misi kami adalah
melestarikan keanekaragaman hayati dan mengurangi dampak tindakan manusia terhadap
alam demi kesejahteraan generasi saat ini dan mendatang. Ruang lingkup pekerjaan kami
bukan hanya menyelamatkan spesies, hutan, ataupun terumbu karang yang terancam punah,
tetapi juga berupaya menyelamatkan hutan, perairan tawar, laut, dan jejak karbon.
DAFTAR
ISI
3 Tentang Kami
4 Daftar Isi
6 Ikhtisar Rencana Strategis Baru 2019-2023
9 Nilai-Nilai Organisasi Kami
10 Pesan Ketua Dewan Eksekutif
12 Pesan Dari CEO
16 WWF-Indonesia Saat Ini
20 Fokus Kami: Hasil Strategis
20 1. Meningkatkan Tren Populasi Spesies Ikonik
dan Terancam Punah
34 2. Mengelola Ekosistem Hutan Secara Berkelanjutan dan
Adil Serta Meningkatkan Fungsi Ekosistem Hutan
46 3. Meningkatkan Produksi Komoditas Perikanan Kunci Secara
Berkelanjutan Serta Melindungi Ekosistem Pesisir dan Laut
52 4. Meningkatkan Keberlanjutan Sektor Kunci di Bentang Alam
dan Bentang Laut Prioritas
IKHTISAR RENCANA
STRATEGIS BARU
2019–2023
Sejak berdirinya, WWF-Indonesia berfokus mencari solusi yang dapat
diterapkan serta menggerakkan tindakan kolektif untuk pelestarian
sumber daya alam dan mendorong pembangunan berkelanjutan.
K
Perlindungan ami bekerja sama dengan berbagai pemangku kepentingan dan mendorong dilakukannya praktik-
sumber praktik terbaik yang menjamin manfaat sosial dan ekonomi secara berkelanjutan bagi masyarakat
setempat sekaligus melindungi hak-hak mereka. Kami juga berupaya memulihkan ekosistem
daya alam di
yang rusak serta memitigasi berbagai ancaman, seperti perubahan iklim, limbah, dan polusi. Upaya
Indonesia dan konservasi yang efektif dan adil memerlukan kondisi pendukung, antara lain: rakyat yang diberdayakan
di seluruh dunia dan sederajat, tata kelola yang baik serta kerangka kebijakan yang sesuai, dan bisnis yang bertanggung
memerlukan jawab. Hingga saat ini, kerja sama WWF-Indonesia dengan sejumlah perusahaan untuk membantu
mereka menerapkan praktik-praktik berkelanjutan melalui inisiatif bisnis yang transformatif terus
kesadaran yang
meningkat. Upaya ini, disertai penjangkauan lokal-ke-global WWF-Indonesia, fokus kami pada
tinggi, advokasi
masyarakat, serta keahlian ilmiah kami, akan menghasilkan suatu gerakan untuk mengubah pola
yang efektif produksi dan konsumsi yang pada akhirnya akan membantu menyelamatkan planet kita.
di berbagai
tingkat, serta Tahun ini, kami telah mengembangkan rencana strategis lima tahunan baru (2019–2023) berdasarkan
tiga prinsip utama: inovasi untuk mempertahankan relevansi dalam lingkungan yang terus berubah
penggerakan
secara pesat, integrasi untuk memaksimalkan dampak positif serta fungsi sebagai organisasi yang
sumber daya. efisien dan fleksibel, juga fokus strategis pada kemitraan dengan kesadaran bahwa kemitraan yang
adil dan setara sangat penting untuk menciptakan kondisi yang kondusif dan tepat bagi pembangunan
serta konservasi yang berkelanjutan sekaligus adil.
Kami memasuki rencana strategis lima tahun ke depan dengan tekad dan keyakinan yang sama dengan
para pelopor organisasi kami dan para penerusnya, bahwa kami dapat melindungi kehidupan di bumi
dan membantu menciptakan masa depan yang berkelanjutan di Indonesia dan seluruh dunia.
Dalam lima tahun ke depan, kami berencana membelokkan kurva/bend the curve hilangnya
keanekaragaman hayati, memitigasi jejak karbon, dan memutarbalikkan tren tata kelola sumber
daya alam yang buruk dengan menunjukkan praktik dan inovasi terbaik dalam pengelolaan dan
bisnis konservasi, serta memengaruhi kebijakan lingkungan hidup di Indonesia. Ambisi organisasi
kami sejalan dengan tujuan Praktik Global dalam Jaringan yang akan memberikan solusi inovatif
untuk menjaga relevansinya dalam lingkungan yang terus berubah secara pesat, mengintegrasikan
intervensi strategis untuk memaksimalkan dampak positif, dan berkolaborasi dengan pemangku
kepentingan dan pemilik hak lain melalui kemitraan yang adil demi membelokkan kurva/bend the curve.
PENDEKATAN BARU
WWF-Indonesia menerapkan suatu pendekatan bentang alam/bentang laut/bentang sungai,
yang menganggap bahwa, demi tujuan konservasi, batas-batas suatu ekosistem sama
pentingnya dengan batas administratif, politis, maupun historisnya. Pendekatan bentang alam
atau bentang laut artinya mengimplementasikan dan mengintegrasikan beragam strategi dan
pendekatan agar dampak yang dihasilkan signifikan bagi ekosistem pada skala besar.
FOKUS BARU
Rencana Strategis Lima Tahunan periode 2019–2023 disusun berdasarkan Hasil Strategis dan
Hasil Programatis yang dapat dibagi menjadi beberapa hasil: tonggak ukur, yang mewakili
kontribusi di tingkat nasional, bentang alam, dan bentang laut, serta keluaran (output), yang
mewakili kontribusi atau hasil di level proyek dan/atau lokasi.
Kami juga akan mengembangkan sistem pemantauan, evaluasi, pelaporan, dan pembelajaran
terpadu untuk membantu merencanakan, memantau, dan mengevaluasi kinerja berdasarkan
kerangka kerja Results-Based Management (RBM) untuk meningkatkan efektivitas dan
efisiensinya sekaligus menangkap pembelajaran yang bisa didapat.
Kerangka kerja berdasarkan hasil (RBM) adalah tulang punggung proses WWF-Indonesia
dalam merencanakan, memantau, mengevaluasi, dan melaporkan hasil konservasi WWF.
Informasi proyek secara lengkap disimpan dalam sistem intranet yang tersedia sebagai
dasbor pengambilan keputusan dan tinjauan manajemen, untuk memastikan WWF
melaksanakan proyek yang tepat, dengan sumber daya yang memadai dalam kerangka waktu
yang sesuai, serta terbukti menghasilkan dampak yang diinginkan.
Berdasarkan hasil tinjauan, kami merumuskan ulang dan/atau membentuk beberapa tujuan
dan strategi untuk menghadapi tantangan masa depan: kriteria rancangan struktur organisasi
WWF-Indonesia di masa depan untuk memastikan keunggulan hasil dan dampak proyek,
ketangkasan operasional dengan rentang dan lapisan yang optimal, organisasi yang fleksibel
dan dapat diperluas, pengambilan keputusan yang efisien, budaya koordinasi dan kolaborasi yang
kental, serta aliran informasi yang sistematis.
Dalam lingkungan yang serba cepat, organisasi dituntut untuk tangkas dengan struktur yang fleksibel
dan adaptif. Kami akan mengusulkan inisiatif Organisasi Tangkas sebagai kerangka kerja masa depan
dan membudayakan berbagai model penyampaian kerja yang baru, termasuk menciptakan program
beasiswa fellowship terpadu, peluang magang, dan memastikan keseimbangan kehidupan kerja
yang lebih baik. Kami yakin inisiatif ini diperlukan untuk mengembangkan budaya kinerja tinggi, agar
segenap anggota tim kami sepenuhnya terlibat dan tetap bersemangat menjalankan misi.
Struktur organisasi baru ini bertujuan memperjelas akuntabilitas dan tanggung jawab,
serta menghasilkan mekanisme pengambilan keputusan baru sehingga pengelolaan yang
efektif dapat tercapai.
CHIEF
EXECUTIVE
OFFICER
UNIT ILMU
KONSERVASI
ASISTEN
AUDIT
RELASI
INTERNAL
EKSEKUTIF
DIREKTUR
DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR DIREKTUR
PROGRAM
SUMBER DAYA KEUANGAN DAN KEMITRAAN KOMUNIKASI PROGRAM
KONSERVASI
MANUSIA, ADMINISTRASI KEBIJAKAN DAN
DUKUNGAN ADVOKASI
UMUM, & LEGAL
Struktur dan tata kelola ini dirancang untuk membuat organisasi kami lebih efisien, efektif,
responsif, dan fleksibel. Dengan tim kami yang tangguh, serta dukungan cabang WWF lain,
para pendukung, dan penyandang dana, kami yakin dapat memberikan hasil yang optimal.
NILAI-NILAI
ORGANISASI
KAMI
DAPAT DIPERCAYA
KAMI AKAN BERUPAYA UNTUK MENGHORMATI MANDAT DARI PARA PEMANGKU
KEPENTINGAN DAN MELINDUNGI YANG TELAH DIPERCAYAKAN KEPADA KAMI
PENUH SEMANGAT
KAMI SANGAT TERMOTIVASI UNTUK MENGHASILKAN SUATU DAMPAK
KONSERVASI YANG LUAR BIASA
INTEGRATIF
KAMI AKAN BERUSAHA UNTUK TERUS MENGUPAYAKAN
PENDEKATAN-PENDEKATAN TERPADU
KOLABORATIF
KAMI AKAN BEKERJA SAMA DENGAN PEMANGKU KEPENTINGAN UTAMA DALAM
MENGUPAYAKAN PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM YANG BERKELANJUTAN
PESAN
KETUA DEWAN
EKSEKUTIF
K
eanekaragaman hayati planet ini tengah metode pemulihan degradasi lingkungan.
terancam dan menyusut dengan cepat. Yang kedua, pengetahuan tentang cara
Upaya konservasi di Indonesia menjadi menerapkan kebijakan yang mendukung
lebih istimewa, dalam taraf pribadi maupun pengelolaan lingkungan yang lebih baik,
bersama, karena statusnya sebagai salah sekaligus mempertahankan prinsip
satu negara mega-biodiversity di dunia. keseimbangan lingkungan dan standar
Sebagai orang Indonesia, kita juga memiliki kehidupan tanpa menghasilkan dampak
kewajiban penting untuk melestarikan negatif terhadap keberlanjutan.
keindahan dan kondisi budayanya yang
memesona, sekaligus memastikan generasi Keberlanjutan adalah perwujudan kesadaran
berikutnya dapat menikmati hal yang sama. kolektif antara pemerintah (melalui
kebijakannya) dan masyarakat (melalui
Oleh karena itu, tahun ini WWF-Indonesia pemahaman bahwa jika kesadaran ini tidak
memulai penerapan Rencana Strategis diwujudkan dalam tindakan, akan ada
2019–2023. Dengan rasa bangga dan konsekuensi serius). Pada akhirnya, yang
tanggung jawab yang besar saya ungkapkan terpenting adalah tindakan dan keputusan
rencana ini, yang akan berperan sebagai visi yang kita pilih membawa dampak atau
inspiratif dalam mencapai Indonesia yang perubahan yang nyata.
berkelanjutan di masa depan.
Hal ini terus menjadi tantangan bagi organisasi-
Selama 2018 dan 2019, terdapat dua tren organisasi seperti WWF-Indonesia. Kami juga
konservasi yang berkembang pesat. telah mulai menganggap keberlanjutan sebagai
Yang pertama, pemahaman bahwa adat, suatu patokan. Sebuah peringatan bahwa
budaya, dan masyarakat adat memengaruhi apabila kami tidak menerapkan keberlanjutan
lingkungan, akan ada dampak dan efek negatif mitra, pelaku, ilmuwan dari masyarakat, serta
terhadap perekonomian. komunitas setempat.
Ini tidak akan mudah. Seperti banyak Ibarat dualisme, manusia adalah masalah
negara lainnya, Indonesia menghadapi sekaligus solusi. Meningkatkan kesadaran
dua sisi dari tantangan yang sama. Di satu tentang nilai ekonomi dan sosial dari
sisi, ada kebutuhan mempertahankan atau keanekaragaman hayati dapat berperan
menumbuhkembangkan pembangunan besar dalam pencapaian keberlanjutan.
untuk mengentaskan kemiskinan, mengatasi Kami perlu melalui proses partisipasi,
kesenjangan yang makin besar antara yang membangun aliansi strategis lintas sektor,
kaya dan yang miskin, serta menciptakan dan memastikan kami memenuhi kebutuhan
lapangan pekerjaan. Di sisi lain, ada tanggung masyarakat sekaligus lingkungan.
jawab menghentikan praktik eksploitasi
dan membatasi konsumsi berlebihan untuk Namun, sebagai organisasi yang eksis
memastikan kita tidak melampaui batas yang dan aktif, WWF-Indonesia harus selalu
dapat ditanggung planet ini. berjuang agar tetap relevan dan kuat dalam
menciptakan perubahan dan memberdayakan
Untuk memastikan keterkaitan ini relevan pihak lain. Setiap kemajuan harus dikaji dan
bagi pembuat kebijakan dan masyarakat dievaluasi. Metode kami dalam memecahkan
yang terdampak, kami harus menekankan masalah harus didasari pemahaman yang lebih
nilai ekonomi dari keanekaragaman hayati mendalam tentang kesulitan yang dihadapi.
dan pentingnya bagi kesehatan, dengan
meyakinkan mereka bahwa tindakan dan Selama 2018 dan 2019, kami mengerahkan
keputusan kami berpihak kepada keberlanjutan upaya terbaik untuk memenuhi ekspektasi
demi kesejahteraan. pemangku kepentingan, sekaligus
menggunakan berbagai perspektif dalam
Inilah saatnya pendekatan konservasi memandang sesuatu dan mencoba berbagai
Inilah saatnya kolaborasi mulai Lima tahun ke depan akan menjadi periode
yang sangat menarik bagi kami. Kami harus
KEMAL STAMBOEL
Ketua Dewan Eksekutif
PESAN
DARI CEO
WWF-Indonesia bekerja untuk melestarikan, memulihkan,
dan secara berkeadilan mengelola ekosistem dan
keanekaragaman hayati di Indonesia, serta secara aktif
mendorong dan memberdayakan perempuan untuk berperan
lebih besar sebagai aktivis, atau bahkan pemimpin dan
pembuat keputusan, dalam proses konservasi.
T
ahun 2019 merupakan tahun pertama yang semakin meningkat; konsolidasi struktur
WWF-Indonesia menerapkan Rencana organisasi dan klarifikasi peranan kunci dan
Strategis 2019–2023 baru, dengan manajemen kinerja, peningkatan kapasitas,
fokus program kerja yang disesuaikan agar serta penanaman budaya organisasi pembelajar.
memberikan dampak konservasi yang lebih
nyata, terukur, dan terarah. Strategi pelaksaan ini diharapkan dapat
menghasilkan cara kerja baru yang lebih
Dalam lima tahun ke depan, selain inovatif, kolaboratif dan terintegrasi, yang
menghentikan berkurangnya keanekaragaman mendorong budaya saling dukung antar badan
hayati di Indonesia yang umumnya disebabkan dan pencapaian tujuan-tujuan konservasi yang
oleh semakin langkanya beberapa spesies diharapkan dengan lebih baik.
kunci, fokus kerja kami juga mencakup
pencegahan kerusakan habitat akibat Adanya ketegangan politik yang sedikit banyak
konsumsi berlebihan dan jejak ekologis memengaruhi perlambatan pertumbuhan
manusia yang amat besar. Hal ini selaras ekonomi Indonesia menjadi tantangan eksternal
dengan ambisi organisasi kami yang tertuang bagi WWF-Indonesia selama tahun 2019. Dari
dalam empat Keluaran Strategis dan 17 dalam organisasi, peralihan menuju struktur
Keluaran Program, yang sesuai dengan tujuan organisasi baru juga memerlukan penyesuaian
dari Praktik-praktik Global dalam Jaringan. dan konsolidasi tim.
Untuk itu, strategi pelaksanaan utama WWF- Memetik pelajaran dari tantangan-tantangan
Indonesia meliputi pencapaian keluaran yang ini, kami menargetkan lebih banyak inovasi dan
lebih baik melalui integrasi, kolaborasi, dan kolaborasi dengan pemangku kepentingan lain
inovasi; intervensi yang lebih terstruktur di bidang konservasi melalui struktur organisasi
berdasarkan pendekatan bentang alam; baru yang lebih efektif untuk mencapai tujuan-
pengelolaan proyek dan kualitas pelaksanaan tujuan konservasi kami.
Hal ini kian penting, karena tak dapat Indonesia, WWF-Indonesia memainkan peran
dipungkiri konservasi telah dan terus kunci sebagai fasilitator yang menjembatani
berkembang seiring perjalanan waktu. Sudah perbedaan pendapat, melakukan konsolidasi
saatnya pekerjaan konservasi untuk tidak untuk menemukan konsensus baru, dan
hanya mengurusi habitat dan alam, tetapi juga memitigasi potensi perubahan kondisi maupun
menjadi lebih efektif, inklusif dan berkeadilan konsekuensi yang dapat memengaruhi para
dengan melibatkan manusia sebagai pemangku kepentingan.
pemangku kepentingan utama.
Salah satu fokus kami dalam praktik
Konservasi inklusif kemudian menjadi strategi kerja konservasi adalah juga secara aktif
terbaru dalam menjaga keanekaragaman mendorong dan memberdayakan perempuan
hayati. Inklusi (sebagai perangkat yang agar memiliki peran yang lebih besar sebagai
mengacu pada sisi humanisme dalam upaya aktivis, atau bahkan sebagai pemimpin
konservasi yang baru) menjadi arahan dalam dan pengambil keputusan dalam proses
pemanfaatan sumber daya yang pada intinya konservasi. Perempuan memiliki perspektif
merawat alam sebagai sumber penghidupan, yang sangat penting dalam memahami dan
sumber pangan dan kesejahteraan, serta menyebarluaskan pemahaman mereka untuk
bagian dari identitas budaya sebuah menjaga dan melestarikan Ibu Bumi.
kelompok. Jenis konservasi ini meliputi
kegiatan manusia, kearifan lokal, dan nilai- Peran lain perempuan yang tidak bisa
nilai masyarakat yang bergantung pada dilupakan adalah sebagai figur pendidik dan
sumber daya alam untuk bertahan hidup dan influencer, tidak hanya bagi anak-anaknya
mewariskan budaya mereka. Oleh karena itu, sebagai generasi yang akan datang, tetapi
partisipasi kelompok masyarakat yang tinggal juga bagi komunitas dan lingkungannya baik di
di daerah bernilai konservasi tinggi pun jadi daerah pedesaan maupun perkotaan.
kian penting.
Sebagai pemenuhan arahan dari Dewan
Pekerjaan konservasi dewasa ini juga Eksekutif, kami menentukan tahun 2019
berjalan beriringan dan harus berpatokan sebagai tahun konsolidasi bagi organisasi
ke arah pembangunan berkelanjutan melalui sistem yang ditata ulang dan budaya
yang menempatkan manusia, planet, organisasi yang memungkinkan diletakkannya
dan keuntungan secara berdampingan. fondasi kokoh yang sejalan dengan rencana
Ketiga faktor tersebut harus menemukan strategis baru kami. Kami berharap fondasi
keseimbangan berupa manusia yang sejahtera, dan budaya organisasi tersebut akan membuka
alam yang terjaga, dan masa depan generasi jalan menuju sistem operasi, cara kerja, dan
mendatang yang terlindungi. Untuk itu, dalam sumber daya manusia yang lebih mendukung di
upaya mendorong konservasi inklusif di WWF-Indonesia.
@W
WF
-In
do
si
a/
Jo
organisasi yang dapat mewadahi perbaikan
jon
Sur
di keseluruhan organisasi, meningkatkan
ia Nata
kapasitas SDM yang lebih baik lagi, dan
menumbuhkembangkan budaya organisasi
yang lebih tangkas dan adaptif.
Kami juga mengharapkan situasi politik yang Kami merancang pemutakhiran dan perubahan
lebih kondusif serta indikator pertumbuhan tata kelola serta struktur organisasi baru
ekonomi yang lebih baik di tahun-tahun sedemikian rupa agar WWF-Indonesia dapat
mendatang. Dukungan yang kami dapatkan menjadi organisasi yang efisien, efektif,
selama ini dari pemerintah terkait regulasi responsif, dan fleksibel dalam memenuhi
dan kebijakan konservasi, serta dari dan menjawab tantangan perubahan lanskap
masyarakat umum, sangat berharga. Jumlah global serta kegiatan konservasi yang terus
mitra yang bekerja sama dengan kami dalam berkembang. Dengan tim yang makin solid,
kolaborasi konservasi pun makin bertambah. dukungan dari cabang WWF lainnya, juga para
pendukung dan donatur, kami yakin akan bisa
memberikan yang terbaik.
RIZAL MALIK
CEO
WWF-INDONESIA
SAAT INI
29 17 100.000+
KANTOR LAPANGAN PROVINSI ORANG PENDUKUNG
SUMATERA
KALIMANTAN
JAWA
STAF BERDASARKAN
BIDANG PEKERJAAN
400
Satwa Liar 30
Laut
+
61
Pasar 15
Tata Kelola 14
Penggalangan Dana 25
Perairan Tawar 3
STAF REGULER
Hutan 92
Jejak Karbon 5
Keuangan 2
Komunikasi 21
300
Iklim & Energi 4
+ 52%
28%
DUKUNGAN
KONSERVASI
STAF SEMENTARA PROGRAM
PER TAHUN KONSERVASI
FUNGSI
STAF
20%
DUKUNGAN
SULAWESI INTI
PAPUA
NUSA TENGGARA
LOKASI
KERJA KAMI
KANTOR DAERAH ALAMAT
SUMATERA
Banda Aceh Jl. Alue Blang Lorong Alamanda No. 10, Neusu Aceh, Banda Aceh.
Pekanbaru Jl. Cemara Kipas No. 33, RT/RW 03/04, Kelurahan Delima,
Kecamatan Tampan, Pekanbaru, Riau.
Bandar Lampung Jl. Letjen Urip Sumoharjo, Gg. Ismail Blok B No. 165, Bandar Lampung.
Kota Agung
Jl. Ir. H. Juanda Pekon Negeri Ratu, Kecamatan Kota Agung,
Kabupaten Tanggamus, Lampung.
Jambi Jl. Tp. Sriwijaya No. 103-b, RT.010, Kelurahan Rawasari,
Kecamatan Kota Baru, Jambi 36125.
JAWA
Ujung Kulon Villa Sp, Jl. Raya Carita Km. 10 No.9, Kampung Sangiang Desa Sukarame,
Kecamatan Carita, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Jakarta Graha Simatupang, Tower 2C Lt 7-11,
Jl. TB Simatupang Kav 38, Jakarta 12540
KALIMANTAN
Sintang Jl. Y.C Oevang Oeray Gang Damai No. B11 RT.12/02 Baning Kota,
Kecamatan Sintang, Kabupaten Sintang.
Putussibau Jl. Bukit Tilung, RT 002/ RW 001, Kedamin Hulu, Putussibau Selatan,
Kapuas Hulu 78715.
Palangkaraya
Jl. Krakatau No.12, Palangka, Kec. Jekan Raya, Kota Palangka Raya,
Kalimantan Tengah 73112.
Kutai Barat
Jl. Patimura RT XIV Kel. Barong Tongkok, Kecamatan Barong Tongkok,
Kabupaten Kutai Barat, Kalimantan Timur.
Tanjung Selor Jl. Mangga RT 89 RW 33, Tanjung Selor Hilir, Tanjung Selor, Kalimantan Utara
Balikpapan Jl. Pupuk Utara III No. 12-14, RT.007/06, Gunung Bahagia, Balikpapan,
Kalimantan Timur.
Wakatobi
Jl. Jend Sudirman No. 99 Dusun Mandati II, Kecamatan Wangi-wangi
Selatan, Kabupaten Wakatobi, Sulawesi Tenggara.
Mataram Jl. A.R. Hakim 43A, Krg Bedil, Mataram, Nusa Tenggara Barat.
AlorJl. Otto Iskandadinata No. 17 Desa Motombang, Kecamatan Teluk Mutiara,
Kabupaten Alor, Nusa Tenggara Timur.
Denpasar Jl. Pemuda I No. 2, Denpasar, Bali.
Kei Jl. Pokarina, Ohoibun Barat, Langgur, Maluku Tenggara, Maluku.
Ambon Jl. Jendral Sudirman, Lorong Anggrek No.34, Lampu Lima Aster,
Kelurahan Hative Kecil, Kecamatan Sirimau, Ambon, Maluku.
PAPUA
Hasil
Strategis
01MENINGKATKAN
TREN POPULASI
SPESIES IKONIK
DAN TERANCAM
PUNAH
550 924-1.359 72
2020–2029 konsultasi publik 2019),
924–1.359 gajah Sumatra (KLHK dan
FKGI 2019), dan 72 badak Jawa (hasil
pemantauan kantor Taman Nasional
Harimau Gajah Badak
Sumatra Sumatra Jawa
Ujung Kulon tahun 2019).
@WWF-Indonesia/David Lawson
Suaka satwa liar Rimbang Baling yang
berlokasi di Provinsi Riau merupakan rumah
bagi harimau Sumatra. WWF-Indonesia
mendukung dan bekerja sama erat dengan
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam
(BBKSDA) Riau dan pemangku kepentingan
terkait lainnya untuk membantu konservasi
harimau di bentang alam ini sejak 2004.
Terdapat sekitar 20–30 ekor harimau Sumatra
yang tinggal di wilayah Rimbang Baling.
Program ini juga didukung oleh IUCN- Sebagai bagian dari program,
KFW. Tiga fokus utama konsorsium: a) pemantauan harimau Sumatra dilakukan
memantau dan melindungi habitat dan secara kolaboratif antara BBKSDA, WWF,
buruan; b) rencana pengelolaan dan dan mitra lain seperti anggota masyarakat
advokasi kebijakan; dan c) keterlibatan setempat dan mahasiswa dari universitas
berbagai pemangku kepentingan, misalnya setempat. Sekitar 300 perangkap kamera
dalam mempromosikan mata pencaharian dipasang di 142 stasiun selama tahun
berkelanjutan kepada masyarakat setempat, 2017–2018 dan menghasilkan sekitar
penerapan Praktik Pengelolaan yang Lebih 800.000 foto, yang 1.533 di antaranya
Baik oleh sektor bisnis, dan lain-lain. merupakan foto harimau.
Dari foto-foto
tersebut, kami berhasil
mengidentifikasi 23 ekor
harimau yang terdiri dari
11 5 1 2 4
11 harimau jantan dewasa,
5 harimau betina dewasa,
1 harimau jantan remaja,
2 harimau betina remaja,
jantan betina jantan betina anak
dewasa dewasa remaja remaja harimau
dan 4 anak harimau.
K
onservasi adalah upaya terus-menerus kami juga bekerja sama dengan kelompok
yang melibatkan banyak pemangku masyarakat di 10 desa di dalam dan sekitar
kepentingan, termasuk sektor Rimbang Baling. Program yang dilakukan
swasta. Oleh karena itu, WWF-Indonesia antara lain meliputi upaya penggabungan
terus melibatkan sektor swasta seperti dan penyelarasan pengelolaan dan
perusahaan perkebunan kehutanan dan pelestarian kawasan lindung dengan
pertanian di zona penyangga Rimbang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Baling untuk menerapkan Praktik Desa (RPJMDES). Selain itu, YAPEKA dan
Manajemen yang Lebih Baik, yang akan INDECON juga terus mempromosikan mata
mendukung konservasi harimau beserta pencaharian berkelanjutan melalui praktik
habitatnya dan juga masyarakat. Sementara langsung seperti wanatani ramah lingkungan,
itu, dalam konsorsium bersama YAPEKA, pertanian organik, dan ekowisata.
© WWF-Sweden/Ola Jennersten
@WWF-Indonesia
U
paya WWF-Indonesia dalam pelestarian koridor satwa liar, daerah konservasi bernilai
gajah Sumatra dilakukan di enam tinggi, dan sumber-sumber air. Setelah
kantong yang berlokasi di tiga provinsi, inisiatif ini dilakukan, terlihat perubahan
antara lain Peusangan-Jambo Aye-Tamiang perilaku dari para pengusaha. Perusahaan
dan Krueng Sabe di Aceh, Tesso Nilo di mulai berkontribusi dalam pengelolaan
Riau, Bukit Tigapuluh (Jambi), serta Taman koridor yang berlokasi di wilayah Hak Guna
Nasional Bukit Barisan Selatan-KPHL Kota Usaha (HGU).
Agung Utara di Lampung. Jumlah populasi
spesies gajah Sumatra diperkirakan antara Di Aceh, WWF-Indonesia juga mendirikan
924–1.359 ekor (KLHK dan FKGI 2019). kelompok mitigasi konflik satwa liar melalui
program SRJS di Cot Girek, Langkahan,
Untuk mengelola habitat gajah yang kritis di Kabupaten Aceh Utara. Berkat keterlibatan
Aceh, sejak bulan Agustus hingga Desember masyarakat dan program pengayaan makanan
2018, WWF-Indonesia memfasilitasi gajah di Cot Girek dan Pintu Rime, konflik
penyusunan rencana induk untuk melindungi antara manusia dan gajah dapat diredam.
U
ntuk mengatasi perburuan liar dan perdagangan ilegal dan perburuan liar
perdagangan ilegal gajah Kalimantan, kepada para siswa, agar mereka dapat
WWF-Indonesia bekerja sama dengan memahami dan turut serta menyebarkan
GAPETA Borneo menyelenggarakan kesadaran ini kepada masyarakat tempat
kunjungan sekolah ke SMPN 1 Tulin Onsoi mereka tinggal. Selama periode pelaporan
dan SMAN 1 Tulin Onsoi di Kabupaten ini, tidak ada kasus perdagangan ilegal
Nunukan. Dalam kunjungan tersebut, WWF- dan perburuan liar pada tahun 2018, dan
Indonesia memberi pengajaran tentang keberhasilan ini sangat mungkin disebabkan
konservasi gajah serta upaya melawan oleh keikutsertaan masyarakat.
@WWF-Indonesia/Tim Laman
Poster dan
materi kampanye
dipasang di ruang
publik, bandara,
dan pelabuhan
di Kabupaten
Nunukan. WWF-
Indonesia yakin
keikutsertaan
masyarakat memiliki
peran penting dalam
upaya konservasi.
128
Selain itu, WWF-Indonesia bekerja sama dengan visi “kehidupan harmonis antara
dengan pemerintah (nasional, provinsi, gajah dan manusia”.
kabupaten, dan kecamatan) untuk
menyusun Strategi dan Rencana Aksi Jumlah ancaman terhadap spesies
TERSANGKA
Konservasi (SRAK) gajah Kalimantan darat ikonik telah berkurang. Hingga
PEMBURU LIAR
106
periode 2018–2028. Pada bulan saat ini, 128 orang dicurigai melakukan
Februari 2019, Gubernur Kalimantan perburuan liar dan 106 orang dicurigai
Utara, Bupati Nunukan, dan Kepala melakukan perdagangan liar. Dalam
Balai Konservasi Sumber Daya Alam program Sumatra, informasi pada
(BKSDA) Kalimantan Timur memberikan bentang alam RUT menunjukkan
TERSANGKA dukungan dan persetujuannya untuk penurunan jumlah pemburu liar
PEDAGANG ILEGAL Strategi dan Rencana Aksi Konservasi dan pedagang ilegal. Dari 16 orang
Gajah Kalimantan (SRAK-GK) 2018–2028, pemburu liar yang masih aktif, 4 orang
di antaranya menyatakan akan berhenti Dalam mengatasi perburuan ilegal satwa liar,
melakukan perburuan liar satwa liar dan dua WWF-Indonesia berhasil memperbaiki model
lainnya telah ditangkap. data SMART dengan mengintegrasikan data
konflik manusia dan satwa liar serta data
Pada bulan Agustus 2018, delapan mukim patroli. Berdasarkan hasil survei tahun 2018,
(desa) di Bireuen, Aceh Tengah, dan jumlah perangkap yang ditemukan tim WWF-
Kabupaten Bener Meriah sepakat melarang Indonesia pada tahun 2016 berkurang drastis
perburuan satwa liar dan pemanfaatan menjadi 65.
koridor satwa liar untuk tujuan ekonomi
tidak berkelanjutan. Kesepakatan ini WWF-Indonesia menyelenggarakan lokakarya
dilahirkan dari program Shared Resources mengenai penguatan hukum terhadap pemburu
Joint Solution (SRJS), suatu kemitraan liar dan pedagang ilegal satwa liar pada tanggal
dengan Forum Das Krueng Peusangan 2–3 Oktober 2018 di Taman Nasional Bukit
(FDKP) dan Ureung Inong Shora, yang Barisan Selatan Lampung-Bengkulu. Lokakarya
tentunya akan memperkuat hukum melawan dua hari ini dihadiri pihak otoritas setempat
kejahatan terhadap satwa liar. dan para mitra kunci kami.
MITRA KONSERVASI YANG TURUT BERPARTISIPASI DALAM MENGHENTIKAN PERDAGANGAN SATWA LIAR ILEGAL
NAMA KETERANGAN
KH. Muhyiddin Junaidi Ketua Bidang Hubungan Luar Negeri dan Kerjasama Internasional Majelis Ulama
Indonesia (MUI) (2015–sekarang)
Susi Pudjiastuti Menteri Kelautan dan Perikanan(2014–2019)
Bambang Soesatyo Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia (MPR-RI) (2018–2019)
Kiagus Ahmad Badaruddin Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (2006–sekarang)
Laode Muhammad Syarif Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (2015–2019)
H. Muhammad Prasetyo Jaksa Agung (2014–2019)
Tito Karnavian Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (2016–2019)
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto Panglima Tentara Nasional Indonesia (2017–sekarang)
Rizal Malik CEO WWF-Indonesia
Nanda Mei Atlet atletik Pesta Olahraga Difabel Asia 2018
NAMA KETERANGAN
B
erdasarkan Penilaian Kelayakan Habitat dan Populasi Orangutan (Population and Habitat
Viability Assessment/PHVA) tahun 2016, jumlah total populasi orangutan subspesies
Pongo pygmaeus pygmaeus adalah 4.520 ekor. Kerja WWF-Indonesia mencakup
84,93% dari populasi tersebut, yaitu 3.839 dari 4.250 ekor, atau berhasil di 3 dari 7 lokasi
metapopulasi, dan 1 populasi terfragmentasi.
BAGIAN HULU
KORIDOR LABIAN-
771– 1.006
ORANGUTAN DENGAN
LEBOYAN: KEPADATAN 0,38–4,08
585
Unit pengelolaan habitat ORANGUTAN/KM2
Taman Nasional Betung Kerihun
dan Taman Nasional Hutan Lindung
Sekitarnya (DAS Embaloh dan DAS
Sibau, bagian hulu Koridor Labian-
ORANGUTAN DENGAN
Leboyan). Di Taman Nasional Betung
KEPADATAN 0,69–5,84
Kerihun terdapat:
2.233
ORANGUTAN/KM2 TERMASUK
KORIDOR BAWAH
(2011)
ORANGUTAN DENGAN
KEPADATAN 0,56–0,67
PYGMAEUS ORANGUTAN/KM2
TERFRAGMENTASI (2011)
15
BAGIAN SELATAN
ORANGUTAN
Perkiraan dibuat menggunakan
angka kepadatan hasil
pemodelan SIG
(0,3 orangutan/km2)
(2012)
6.000
MELINGKUPI SEKITAR PT SUKA JAYA MAKMUR (PT SJM, KAYU)
170.500 HA
SCHWANNER DARI UNIT
HABITAT ARABELA
(ARUT-BELANTIKAN):
(1) 99 DI WILAYAH
KONSESI PT SARI BUMI (WWF, 2011-12)
EKOR KUSUMA - DELANG
60.500 HA 46.962 HA
SEBELUM KEBAKARAN (PT SBK, KAYU), (2) 528 DI PT WANASOKAN
DI WILAYAH SELUAS HASILINDO (PT WH, KAYU)
568.700 HA (LUAS TAMAN
NASIONAL, BUKAN LUAS
HUTAN); (SURVEI WWF-
(2,18 EKOR/KM2,WWF, 2015)
BTNS, JULI 2015)
(WWF, 2014)
80.000 HA
(PT DJU, KAYU) - BARAT SUNGAI SAMBA, KIRA-KIRA
HULU: (1) RATA-RATA 1.289-
1.638 DI PT ERNA DJULIAWATI
160.000 HA
(PT ED, KAYU)
(0 EKOR/KM2, WWF 2015)
80.000 HA
[0,63 EKOR/KM2, WWF 2016 (PT DJU) - TIMUR SUNGAI SAMBA, KIRA-KIRA
(867–1.189 EKOR)]
144.700 HA
NUAK (PT SBK KAYU)
72.000 HA
(3) LANGKA DI PT CARUS INDONESIA (PT CI, KAYU)
(WWF, 2013)
(3 ORANGUTAN, WWF 2014)
D
alam seluruh kegiatan perencanaan dan Conservation Project (KOCP), Sabah. Setelah
survei lapangan, WWF-Indonesia selalu pelatihan, kami berkolaborasi dan melaksanakan
berkonsultasi dengan otoritas setempat, survei orangutan di Taman Nasional Betung
seperti Balai Konservasi Sumber Daya Alam Kerihun selama satu tahun sebelum menulis
dan Balai Taman Nasional, serta melibatkan laporan pertama kami pada tahun 2005. Sejak
LSM dan masyarakat setempat di daerah saat itu, WWF-Indonesia bersama para mitra
operasional. Keterlibatan berbagai pihak ini melaksanakan survei dan pemantauan orangutan
telah dimulai pada tahun 2004, saat kami setiap dua tahun sekali.
memulai survei pelatihan dan pemantauan
pertama di Kinabatangan Orangutan Antara bulan Juli 2018 dan Juni 2019, WWF-
Indonesia juga melakukan beberapa kegiatan di
lima bentang alam Kalimantan sebagai bagian
dari upaya pelestarian orangutan. Serangkaian
penelitian dilakukan, antara lain studi terhadap
makanan orangutan, studi fenologi, dan studi
perilaku yang diikuti oleh pemantauan berkala.
Untuk transfer pengetahuan, WWF-Indonesia
mengadakan pelatihan dan peningkatan
kapasitas untuk keahlian melakukan penelitian
dan pemantauan serta pengelolaan wilayah untuk
tujuan pengembangan ekowisata berkelanjutan.
WWF-Indonesia juga terus memberikan bantuan
untuk memastikan keamanan habitat orangutan.
© Panda Click!/Zulkarnain
Berdasarkan hasil pemantauan Balai Taman Nasional Ujung Kulon tahun 2019,
ditemukan bahwa populasi Badak Jawa tinggal 72 ekor.
14,18%
dan membuang 96.279 bibit enau. Pengamatan MENINGKAT
berdasarkan data menunjukkan bahwa kerapatan
relatif tanaman makanan badak telah meningkat
14,18%, dari 59,85% menjadi 74,03%, setelah dilakukan
pengendalian atas tanaman enau Arenga.
@WWF-Indonesia/Nixon Dasem
Sementara itu di Papua, survei dasar tidak hanya mencatat data spesies, tetapi
perdagangan satwa liar telah dilakukan juga informasi, lokasi, dan pola transaksi
di Kabupaten Merauke, Papua Selatan pedagang. Data ini amat berharga karena
dari bulan Juni hingga September 2018. dapat dijadikan bukti bagi penegak hukum
Survei awal ini difokuskan pada kanal dalam memerangi perdagangan satwa
media sosial dan menunjukkan bahwa 5 liar sekaligus sebagai rekomendasi
dari 21 spesies ikonik diperdagangkan di penyusunan dan pengembangan strategi
Merauke belakangan ini. Survei dasar ini perlindungan habitat.
K
ura-kura moncong babi Papua adalah salah satu spesies yang diperdagangkan secara
ilegal. Suatu tim beranggotakan perwakilan dari Konservasi Sumber Daya Alam dan
Ekosistem (KSDAE) Indonesia, KFBG, IAR Indonesia, dan WWF-Indonesia berhasil
Perdagangan ilegal memulangkan 596 kura-kura, yang akan diselundupkan dalam penerbangan Jakarta–Hong Kong
kura-kura moncong pada bulan Januari 2018, ke Papua. Pada bulan Agustus 2018, kura-kura yang bertahan hidup
babi terjadi secara dilepaskan di Sungai Kao, yang melewati Kabupaten Boven Digoel di Papua bagian selatan.
luas, mulai dari
pasar nasional Kegiatan WWF-Indonesia lainnya di Papua meliputi penerbitan peraturan bupati yang
hingga internasional mengatur perburuan liar di Kabupaten Tambraw. Proses advokasi yang dilakukan WWF-
(seperti Hong Indonesia dan pemangku kepentingan serta masyarakat terkait telah berhasil mendorong
Kong), dan yang pemerintah setempat untuk menerbitkan Peraturan Bupati Tambraw No. 23 Tahun 2018
diperdagangkan mengenai perlindungan spesies dari perburuan liar, khususnya yang menggunakan senjata
beragam, mulai dari api. Sementara itu di Jayapura, aplikasi berbasis Android untuk survei satwa liar di Papua
telur hingga sarang telah siap digunakan. Aplikasi ini dapat digunakan untuk mengumpulkan informasi dasar
kura-kura. tentang satwa liar, serta melaporkan insiden perdagangan ilegal dan perburuan liar.
S
ementara itu di Pulau Buru, Maluku, 2018 menunjukkan bahwa seekor penyu
rahasia pola migrasi penyu belimbing bernama Yuli masih dalam periode
mulai terkuak. Sebagai upaya untuk persarangan, dengan pola pergerakan di
memetakan jumlah penyu belimbing sekitar perairan Pulau Buru dan beberapa
yang bertelur di Pantai Fena Leisela, kali melakukan pendaratan di pantai
Kabupaten Buru, WWF-Indonesia persarangan. Penyu lain yang bernama
menginstal dua unit telemetri satelit Fena menunjukkan pola pergerakan yang
pada penyu-penyu tersebut. Hasil pada semakin menjauh dari Pulau Buru, menuju
periode 10 November–31 Desember perairan Sulawesi Tenggara.
Pencapaian besar yang layak dicatat diraih oleh Flying Vet. Hanya dalam waktu
setahun sejak didirikan pada tanggal 3 Mei 2018, Flying Vet, yang merupakan
inisiatif WWF-Indonesia, telah berhasil merawat 237 hewan megafauna akuatik yang
terdiri dari 231 ekor penyu, 3 ekor duyung, 2 ekor paus, dan 1 ekor lumba-lumba.
182
174
EKOR DITEMUKAN DALAM
237
KEADAAN HIDUP DAN
SEKITAR TELAH MENERIMA
PERAWATAN MEDIS
Hasil
Strategis
02MENGELOLA EKOSISTEM
HUTAN SECARA
BERKELANJUTAN
DAN ADIL SERTA
MENINGKATKAN FUNGSI
EKOSISTEM HUTAN
LAPORAN TAHUNAN 2019
FOKUS KAMI
MENGELOLA EKOSISTEM HUTAN SECARA BERKELANJUTAN DAN
ADIL SERTA MENINGKATKAN FUNGSI EKOSISTEM HUTAN
35
WWF-Indonesia bekerja sama dengan Sementara itu, lebih dari 123.000 ha lahan
masyarakat setempat, termasuk di Rawa Baki Vriendschap telah dijadikan
masyarakat adat, yang merupakan Kawasan Ekosistem Esensial - Area
pengelola utama sumber daya alam Bernilai Konservasi Tinggi (KEE-ABKT).
sekaligus penjaga pengetahuan tradisional Suatu forum manajemen kolaboratif
dan sistem adat setempat. Bersama-sama, dilaksanakan pada bulan Desember 2018
kami bekerja untuk melestarikan hutan untuk mempercepat proses pengajuan
dan mencoba mengambil manfaat dari KEE. Manajer Bentang Alam Asmat-Lorentz
beberapa kebijakan positif yang diterbitkan WWF-Indonesia terpilih sebagai wakil ketua
Pemerintah, misalnya reformasi agraria II forum tersebut, yang masih menunggu
dan pemindahan otoritas untuk masalah pengesahan dari Bupati Asmat.
kehutanan dari kabupaten ke provinsi.
@WWF-Indonesia/Anthonius
Di Kalimantan, WWF-Indonesia memfasilitasi tiga dari lima desa yang ada di wilayah adat
proses identifikasi dan pemetaan Wilayah tersebut. Proses ini kemudian akan dilanjutkan
Masyarakat Adat dan Konservasi (Indigenous di Sei Ana dan Long Metun.
and Conserved Communities Area/ICCA) di
tiga wilayah adat Bahau Hulu, Pujungan, dan Selain proses identifikasi dan pemetaan
Data Dian. Proses identifikasi dan pemetaan di Bahau Hulu, Pujungan, dan Data Dian,
di wilayah adat Bahau Hulu telah diselesaikan WWF-Indonesia mengimplementasikan
pada bulan Agustus 2018. Sementara itu di model pembagian manfaat finansial dengan
wilayah adat Pujungan, empat dari sembilan menggunakan mekanisme dana desa
desa yang ada telah teridentifikasi dan pemerintah di empat desa di Bentang Alam
terpetakan. Proses identifikasi dan pemetaan Mahakam, yaitu Laham, Long Tuyoq, Linggang
di Data Dian masih berlangsung, dan WWF- Melapeh, dan Minta. Total dana yang dicairkan
Indonesia menargetkan untuk menyelesaikan sejak Juli 2018 hingga April 2019 sebesar USD
SKOR METT BKNP 35.000, yang digunakan penduduk setempat Betung Kerihun dan Danau Sentarum (TaNa
MENINGKAT
7%
untuk pelatihan masyarakat, rapat umum Bentarum) telah mulai menunjukkan hasil
dan sosialisasi peta tata ruang desa yang dengan adanya kerja sama antara WWF-
berpartisipasi, serta penyusunan SOP patroli Indonesia dan TaNa Bentarum. WWF-
DALAM PERIODE di Minta. Penduduk Long Tuyoq memanfaatkan Indonesia membantu pelatihan peningkatan
2017–2019
dana tersebut untuk pengelolaan kelompok kapasitas dan penerapan Patroli Cerdas dan
tani, pelatihan pemrosesan makanan pasca- RBM Cerdas. Skor METT Taman Nasional
SKOR METT DSNP
MENINGKAT panen, penyusunan peraturan adat tertulis Betung Kerihun meningkat dari 69% pada
7%
untuk tana pera (hutan adat), serta pelestarian tahun 2017 menjadi 76% pada tahun 2019,
dan perlindungan Sungai Tepai. sementara skor METT Taman Nasional Danau
Sementara itu, upaya untuk meningkatkan Sentarum meningkat dari 75% pada tahun
DALAM PERIODE
2017–2019 efektivitas pengelolaan Taman Nasional 2017 menjadi 82% pada tahun 2019.
@WWF-Indonesia/Budi Suryansyah
Festival tahunan Danau Sentarum kembali 2018 mencapai 10.978 wisatawan mancanegara,
diselenggarakan pada tanggal 25–27 Oktober meningkat 21,04% dari 9.070 wisatawan asing
2018 sebagai salah satu dari 100 acara wisata pada tahun 2017. Sementara itu, wisatawan
Indonesia. Berkat keberhasilan festival yang domestik yang berkunjung ke situs budaya dan
diindikasikan dari penyelenggaraan tahun situs wisata lokal meningkat menjadi 8.886
JUMLAH sebelumnya, Kementerian Pariwisata dan pengunjung, naik 132,86% dari 3.816 pengunjung
PENGUNJUNG
Ekonomi Kreatif menyelenggarakan dua festival pada tahun 2017. Tingkat kunjungan pada tahun
MENINGKAT
132%
perbatasan negara lainnya, yaitu di bulan Januari 2018 juga menunjukkan peningkatan, dengan total
dan Juni 2019. Berdasarkan catatan Dinas wisatawan domestik dan asing yang mengunjungi
DALAM PERIODE Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata Kabupaten Kapuas Hulu sebanyak 19.907 orang dibandingkan
2017–2018 Kapuas Hulu, jumlah kunjungan pada tahun tahun 2017 sebanyak 12.886 pengunjung.
S
ebagai bagian dari upaya pemulihan ekosistem hutan di Kabupaten Asmat, Papua, WWF-
Indonesia telah berhasil memfasilitasi pembentukan kelompok perlindungan hutan bakau
Ewersimbit di Asmat, yang kini telah disahkan lewat Surat Keputusan (SK) Kepala Desa
Ewer Nomor 0.136/KE/II/2019 dan SK Kepala Desa Saw Nomor 002/KS/II/2019. Melalui USAID
Lestari, WWF-Indonesia melaksanakan program pengelolaan dan perlindungan hutan bakau
di Desa Ewer dan Saw, Kabupaten Asmat, di area seluas 61.000 ha. Dua puluh orang anggota
kelompok perlindungan hutan bakau Ewersimbit akan bertanggung jawab dalam pelaksanaan
survei, patroli, dan pemantauan hutan bakau di wilayah tersebut.
300
SALINAN
Guna memastikan dukungan yang berkesinambungan di Papua, WWF-Indonesia bermitra
dengan Komisi Daerah Perubahan Iklim dan Pembangunan Berkelanjutan (KOMDA PI
MODUL SIAP PB) Provinsi Papua untuk mendukung kerja KOMDA di lapangan serta menyediakan data
DICETAK OLEH
DINAS PENDIDIKAN
pendukung untuk mengembangkan ekonomi rendah karbon berbasis masyarakat dan
KABUPATEN ASMAT meningkatkan praktik berkelanjutan bagi masyarakat.
@WWF-Indonesia
Berbagai kegiatan restorasi telah dilakukan dam sejak tahun 2005. Hingga kini, 1.567
di wilayah prioritas. Di Kalimantan Tengah, sekat kanal/dam telah dibangun di 273 kanal
WWF-Indonesia telah berhasil merestorasi di area seluas 670 km yang meliputi 332.000
Taman Nasional Sebangau melalui daerah tangkapan air atau sebanding dengan
penabatan kanal/pembangunan sekat kanal/ 58% wilayah Taman Nasional Sebangau.
Dengan pengalaman lebih dari satu dekade dalam pembangunan sekat kanal/
dam, WWF-Indonesia memulai skema “adopsi dam” untuk memberikan peran yang
lebih besar bagi masyarakat setempat sebagai pelaksana langsung pembangunan
sekat kanal/dam. Masyarakat setempat secara aktif berpartisipasi dalam skema
pembangunan sekat kanal/dam berdasarkan prinsip Persetujuan Atas Dasar
Informasi Awal Tanpa Paksaan.
Di Sumatra Utara, WWF-Indonesia secara Pada bulan November 2018, WWF-Indonesia bekerja
aktif merestorasi wilayah rusak di bentang sama dengan Innisfree dan masyarakat setempat
Daerah rusak yang dulunya rawan kebakaran di Sebangau kini cukup basah untuk melindungi kawasan dari
ancaman kebakaran, di musim kemarau terkering sekalipun. Semua upaya konservasi di Taman Nasional
Sebangau (pembangunan sekat kanal/dam, reforestasi, pencegahan kebakaran hutan, dan peningkatan
mata pencaharian berkelanjutan) dapat terlaksana berkat keterlibatan masyarakat setempat.
Pada tahun 2015, kebakaran hutan Indonesia menyebabkan 100.000 kematian prematur dan
kerugian finansial sebesar IDR 221 triliun. Eyes on the Forest (EoF) mengajak semua pihak
mengambil langkah serius untuk mencegah terulangnya bencana tahun 2015 tersebut.
P
endekatan dengan perspektif gender Arfak, Kabupaten Manokwari Selatan,
WWF-Indonesia memberikan wawasan dan Kabupaten Bintuni sebagai Kawasan
unik dalam pemetaan masyarakat Strategis Provinsi (KSP), yang bertujuan
di beberapa daerah di Papua Barat demi untuk melindungi area seluas 1.193.644 ha
pemanfaatan wilayah masyarakat adat secara dan area budi daya seluas 133.359 ha.
berkelanjutan dan adil. Sejak Juli 2018 hingga
Maret 2019, kegiatan pemetaan partisipatif
dilaksanakan di Kabupaten Tambrauw (45.291 @WWF-Indonesia/Lie Tangkepayung
ha) dan Kabupaten Supiori (6.144 ha) dengan
menggunakan pendekatan berbasis persepsi
gender. Hasilnya antara lain pengenalan
tempat-tempat penting berdasarkan
perspektif gender dan perspektif masyarakat,
serta pengumpulan data potensial, seperti
bentang alam, tipe hutan, batas lokasi berburu,
area pengamatan burung cenderawasih, dan
klasifikasi area pemanfaatan.
S
sa
dan Hatep juga telah dilakukan. Data yang dihasilkan akan digunakan dalam
F-
W
Pada tanggal 9–11 Agustus 2018, WWF- rekomendasi rencana tata ruang Kabupaten
Indonesia, Kelompok Kerja Perhutanan Boven Digoel untuk periode 1 Juni 2018 hingga
Sosial, Pusat Pengembangan Infrastruktur 30 Mei 2019. Hasilnya, Kajian Lingkungan
Data Spasial (PPIDS) Universitas Papua, dan Hidup Strategis (KLHS) rekomendasi
sejumlah mitra pembangunan melaksanakan rencana tata ruang Kabupaten Boven Digoel
lokakarya untuk memadukan berbagai diintegrasikan dalam Rancangan Peraturan
kebijakan, rencana, dan program di Papua Daerah (RanPerda). Pengintegrasian ini
Barat. Berkat bantuan WRI, empat puluh peta meningkatkan fungsi strategis area tersebut
hasil lokakarya, yang mencakup area seluas yang termuat dalam Peraturan Daerah (Perda)
1.300.000 ha, dapat diinput ke dalam portal Nomor 4 Tahun 2012, yang tadinya 26%
web PPIDS. Selanjutnya untuk meningkatkan menjadi 48%.
pengelolaan data, MoU untuk mengembangkan
basis data pemetaan partisipatif di Provinsi Di bentang alam Provinsi Papua, Badan
Papua Barat telah ditandatangani WWF- Perencanaan Pembangunan Daerah Provinsi
Indonesia dan para mitra pembangunan. Papua bekerja sama dengan WWF-Indonesia
mengadakan serangkaian lokakarya dan
Di Kabupaten Boven Digoel, WWF-Indonesia diskusi guna menyusun dokumen Rencana
melalui USAID Lestari telah mengawal proses Tata Ruang KLHS Provinsi Papua.
Di Sumatera, Di Kalimantan,
Upaya untuk melestarikan ekosistem juga dilakukan WWF-Indonesia mendukung pemerintah Indonesia
melalui kolaborasi antara Taman Nasional Bukit dalam memulai program kehutanan sosial. Melalui
Barisan Selatan dan WWF-Indonesia serta Rainforest program ini, masyarakat setempat akan memperoleh
Alliance, yang berhasil memfasilitasi pengintegrasian akses dan manfaat dari kawasan lindung.
perlindungan ekosistem ke dalam perencanaan WWF-Indonesia melalui Proyek Lestari USAID
tata guna lahan berkelanjutan oleh satu kelompok memfasilitasi kemitraan multipihak antara Kesatuan
petani rakyat terkemuka, yaitu Gapoktanhut Lestari Pengelolaan Hutan XXXI (KPH XXXI), Badan Layanan
Sejahtera. Kelompok ini berada di tahap akhir Umum (BLU), Lembaga Pengelolaan Hutan Desa
permohonan izin Hutan Kemasyarakatan (HKm) dari (LPHD) Desa Gohong dan Garung, Kabupaten Pulang
pemerintah untuk mengelola area seluas 769 ha di Pisau, dan Badan Restorasi Gambut (BRG). Kemitraan
KPH IX Kota Agung Utara (salah satu zona penyangga ini menjadi teladan yang memperlihatkan bagaimana
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan yang juga kehutanan sosial dapat memberikan mata
merupakan habitat dari 12 gajah liar). Pencapaian ini pencaharian yang berkelanjutan bagi masyarakat
sangat penting karena perencanaan tata guna lahan setempat sekaligus tetap melindungi alam.
merupakan salah satu persyaratan utama untuk
memperoleh izin HKm.
D
i bentang alam Sebangau-Katingan, ekosistem KPH, kawasan lindung, dan
WWF-Indonesia berhasil membantu kawasan pemanfaatan. Peran RPHJP sangat
penyusunan Rencana Pengelolaan diperlukan untuk mengarahkan pengelolaan
Hutan Jangka Panjang (RPHJP) untuk 33 KPH dan melaksanakan kegiatan kolaboratif
unit KPH, khususnya dalam hal blocking/ atau kemitraan dengan izin dan pengelolaan
zonasi yang merupakan karakteristik yang telah ada di wilayah KPH.
1.100 HA
Cekungan Sungai Ciliwung. Kemajuan ini (BPM) dalam konsesi hutan telah dilakukan
sangat menggembirakan karena pengelolaan di Papua. Dinas Kehutanan Provinsi Papua
Cekungan Sungai Ciliwung membutuhkan kerja meminta WWF-Indonesia untuk membantu
AREA DANAU
DI KALIMANTAN sama para pemangku kepentingan. KSU di Kampung Ampas, Kabupaten Keerom,
BARAT SANGAT Provinsi Papua mengenai manajemen, seperti
MEMERLUKAN
PERLINDUNGAN AGAR Sementara itu, di Kalimantan Barat, pemerintah penguatan lembaga, penyusunan visi dan misi,
LAHANNYA TIDAK Kabupaten Sintang menerbitkan Peraturan program, rencana, dan kegiatan bersama,
DIKONVERSI MENJADI
PERKEBUNAN
Bupati Tentang Perlindungan dan Pengelolaan serta aturan dan kendali internal dalam
KELAPA SAWIT. Danau untuk melindungi 10 danau sebagai pengelolaan hutan berkelanjutan.
TESTIMONI
Masyarakat adat Papua hidup di dalam dan sekitar hutan. Hutan adalah rumah
mereka. Namun, mereka khawatir dan merasa tidak aman karena tidak ada
peraturan pemerintah yang menjamin hak masyarakat adat untuk mengelola hutan
mereka secara berkelanjutan.
-Yusak Reba – Universitas Cenderawasih Papua –
PT Tusam Hutani Lestari (THL) telah diterima untuk mengambil sertifikasi Pengelolaan
Hutan Produksi Lestari (PHPL) dan menyertakan Praktik Manajemen Terbaik serta prinsip-
prinsip berkelanjutan dalam pengelolaan daerah konsesinya. PT THL bekerja sama dengan
WWF-Indonesia dan pemangku kepentingan lainnya dalam program Share Resources Joint
Solutions (SRJS) untuk mengadopsi strategi Praktik Manajemen Terbaik bagi industri Bubur
Kertas dan Kertas. Diharapkan perubahan perilaku dan dampak positif semacam ini dapat
menjadi tren bagi perusahaan-perusahaan yang ada di bentang alam Sumatra Utara.
Hasil
Strategis
03MENINGKATKAN
PRODUKSI KOMODITAS
PERIKANAN KUNCI SECARA
BERKELANJUTAN SERTA
MELINDUNGI EKOSISTEM
PESISIR DAN LAUT
LAPORAN TAHUNAN 2019
FOKUS KAMI
MENINGKATKAN PRODUKSI KOMODITAS PERIKANAN KUNCI SECARA BERKELANJUTAN
SERTA MELINDUNGI EKOSISTEM PESISIR DAN LAUT
47
S
umber daya laut di Indonesia sangat penting bagi pasar ekonomi regional dan
global, sekaligus sebagai ketahanan pangan bagi 130 juta penduduk daerah
pesisir. Akan tetapi, keanekaragaman hayati laut terancam berbagai hal, antara
lain perubahan iklim, penangkapan ikan yang berlebihan, serta polusi.
Perikanan merupakan kontributor pendapatan negara terbesar ketiga di Indonesia, yaitu IDR
59,98 triliun atau 3,71% dari total Produk Domestik Bruto pada kuartal ketiga tahun 2018.
@WWF-Indonesia/Jurgen Freund
Dengan volume total komoditas
akuakultur dalam program peningkatan
sebesar 2.316,3 MT/tahun, WWF-
Indonesia berhasil mencapai target
program berupa penggandaan jumlah
produksi dari volume dasar sebesar
495 MT/tahun.
Sementara itu, guna melayani kebutuhan pasar domestik dan global, WWF-
Indonesia melalui program peningkatan Perikanan/Akuakultur (FIP/AIP) telah
mengembangkan Seafood Savers (www.seafoodsavers.org) sebagai platform
bisnis-ke-bisnis untuk produk makanan laut berkelanjutan di Indonesia.
Hingga kini, dua puluh satu
perusahaan makanan laut telah INISIATIF
SEAFOOD SAVERS
bergabung dengan Seafood
TELAH BERHASIL
Savers. Tiga perusahaan di MENINGKATKAN
21
antaranya, yaitu PT Mustika KETERLIBATAN SEBANYAK
Minanusa Aurora, PT Bumi PASAR DOMESTIK
Menara Internusa, dan PT Mega INDONESIA.
Marine Pride, telah memperoleh
sertifikasi udang ASC untuk
beberapa tambak dan rantai PERUSAHAAN
telah bergabung dengan inisiatif
pasokan udangnya.
Seafood Savers ini, dan tiga di
antaranya telah tersertifikasi. Ini
menunjukkan bahwa masyarakat
telah mulai memahami
pentingnya konservasi
berkelanjutan.
@WWF-US/Antonio Busiello
WWF-Indonesia telah memulai Pendekatan penilaian tersebut telah disosialisasikan
Ekosistem untuk Manajemen Perikanan kepada otoritas setempat.
(Ecosystem Approach to Fisheries
Management/EAFM) dan Pendekatan Komitmen finansial pemerintah untuk
Ekosistem untuk Akuakultur (Ecosystem Daerah Perlindungan Laut (DPL) di bentang
Approach to Aquaculture/EAA). Pada alam Nusa Tenggara-Banda menunjukkan
awal tahun 2019, Dirjen Akuakultur peningkatan, khususnya di lima provinsi
Kementerian Kelautan dan Perikanan prioritas WWF untuk DPL yaitu Nusa
menerbitkan Keputusan Dirjen No. 154/ Tenggara Timur, Nusa Tenggara Barat,
Per-DJPB/2019 sebagai buah dari advokasi Maluku, Sulawesi Tenggara, dan Bali, yang
berkesinambungan dan upaya konsultasi telah menerapkan pengelolaan DPL dalam
teknis dari WWF-Indonesia. Suatu proyek Rencana Pembangunan Jangka Menengah
percontohan EAA telah dilaksanakan di daerah tersebut. Inilah hasil upaya fasilitasi
Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan, WWF-Indonesia untuk menciptakan suatu
dan rekomendasi untuk meningkatkan mekanisme dan struktur bagi Transfer
manajemen akuakultur yang dihasilkan dari Fiskal Ekologis.
DPL untuk hiu di Mekko mencatat adanya dan mendukung alokasi finansial DPL. WWF-
peningkatan jumlah hiu dalam tiga Indonesia telah mendukung pengembangan
tahun terakhir. WWF-Indonesia telah RZWP3K dan pengelolaan DPL secara langsung
mensosialisasikan pentingnya perlindungan di 5 bentang laut, yang sebagian besar berada di
habitat secara berkala kepada penduduk Bentang Laut Sunda-Banda (Bentang Laut Nusa
dan pemimpin daerah setempat. Kerja keras Tenggara, Bentang Laut Sulawesi Tenggara,
WWF-Indonesia ini membuahkan hasil dengan dan Bentang Laut Busur Banda Dalam), dan
meningkatnya jumlah biomassa hiu sirip hitam berkontribusi dalam proses finalisasi RZWP3K
DALAM TIGA (Carcharinus melanopterus) dan hiu karang di Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur,
TAHUN, BIOMASSA (Triaenodon obesus) hingga 45,83% dalam Maluku, dan Sulawesi Tenggara.
HIU SIRIP HITAM
DAN HIU KARANG rentang waktu tiga tahun di Mekko. Peningkatan
MENINGKAT HINGGA drastis ini tercapai berkat efektivitas Peraturan Kabupaten Manggarai Barat
@WWF-USA/James Morgan
Sejak Juni 2018, WWF-Indonesia bersama
pemangku kepentingan utama dan LSM
lainnya telah mengembangkan dan
mengimplementasikan visi DPL 10 tahun
bagi Indonesia, guna mendukung komitmen
pemerintah Indonesia untuk mencapai 30
juta ha DPL efektif di tahun 2030.
30%
LEBIH DARI
Hasil
Strategis
04MENINGKATKAN
KEBERLANJUTAN
SEKTOR KUNCI DI
BENTANG ALAM
DAN BENTANG
LAUT PRIORITAS
LAPORAN TAHUNAN 2019
FOKUS KAMI
MENINGKATKAN KEBERLANJUTAN SEKTOR KUNCI
DI BENTANG ALAM DAN BENTANG LAUT PRIORITAS
53
P
ada bulan Februari 2019, WWF-Indonesia, Auriga, dan KEHATI mengadakan diskusi
tentang bagaimana Organisasi Masyarakat Sipil dapat mendukung implementasi
Inpres No. 8/2018 mengenai moratorium pengelolaan perkebunan kelapa sawit,
dan menetapkan rencana untuk mengompilasi basis data area perkebunan kelapa sawit
di Indonesia dan mendukung penyusunan prosedur untuk menentukan tipologi kelapa
sawit berdasarkan data analisis perizinan dan tata ruang. Pada tanggal 8–10 Mei 2019,
WWF-Indonesia bersama koalisi LSM menyusun roadmap untuk memantau moratorium
perkebunan kelapa sawit di Sumatra, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua dengan
melibatkan LSM setempat sebagai elemen kunci dalam pelaksanaan pemantauan tersebut.
Skema sertifikasi adalah salah satu alat yang baik (termasuk legalitas dan transparansi)
untuk mengimplementasikan perkebunan dalam prinsip-prinsipnya. Untuk ISPO, WWF
kelapa sawit berkelanjutan. Keterlibatan mendorong disertakannya Nilai Konservasi
WWF-Indonesia dalam dua skema sertifikasi Tinggi (NKT) dan proses Persetujuan Atas Dasar
- Indonesian Sustainable Palm Oil (ISPO) dan Informasi Awal Tanpa Paksaan (PADIATAPA),
Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sementara untuk RSPO, WWF-Indonesia berupaya
– adalah untuk memastikan terintegrasinya meningkatkan standar dan kredibilitas RSPO,
aspek lingkungan hidup, sosial, dan tata kelola khususnya dalam kasus petani rakyat Indonesia.
@WWF-Indonesia/James Morgan
Sebagai bagian dari upaya pembangunan sistem pangan lokal yang tangguh, WWF-Indonesia
berkolaborasi dengan berbagai mitra dan pemangku kepentingan meluncurkan buku
berjudul “Perempuan, Pangan, dan Keanekaragaman Hayati, Cerita dari Kalimantan”. Buku
ini merupakan kompilasi kisah-kisah perempuan petani di Kalimantan yang menggambarkan
kehidupan sehari-hari para petani perempuan di daerah pedesaan Kalimantan, yang
diam-diam bekerja keras di tengah komunitas mereka untuk melindungi sistem pertanian
setempat dan ketahanan pangan. Buku ini memberikan rasa bangga bagi para perempuan
yang kisah-kisahnya dibagikan sehingga dapat dianggap sebagai titik puncak yang dapat
mendorong terciptanya komitmen yang lebih tinggi untuk memicu perubahan.
@WWF-Indonesia/Ihwan Rafina
D
Pada tahun 2016, para i Dataran Tinggi Krayan, WWF- Beli Krayan – Tingkatkan Kesejahteraan
pemimpin adat Krayan Indonesia berupaya memperkuat Rakyat dan Lindungi Alam di Dataran
mendeklarasikan motivasi dan kapasitas masyarakat Tinggi Krayan”. Pada bulan Juni tahun ini,
Dataran Tinggi Krayan setempat melalui serangkaian acara Festival Potensi Desa pertama berhasil
sebagai wilayah strategis (Agustus 2018, Maret 2019, Juni diselenggarakan di Binuang dan menarik
pertanian organik dan 2019) dan kolaborasi beberapa pemangku peserta dari kelima kecamatan, kabupaten,
tradisional, sekaligus kepentingan (pemerintah setempat, Malaysia, dan tamu Slow Food dari Eropa.
menetapkan tanggal pemimpin dan pengambil keputusan Pada bulan Mei 2019, rancangan peraturan
9 Maret setiap setempat, organisasi setempat, LSM untuk perlindungan pertanian tradisional/
tahun sebagai Hari nasional dan internasional) yang mulai organik di Dataran Tinggi Krayan juga telah
Pertanian Organik. menumbuhkan gerakan “Beli Produk Lokal, ditandatangani oleh Bupati Nunukan.
B
ertepatan dengan Hari Keanekaragaman Hayati Kami, Pangan Kami, Kesehatan Kami,
Hayati Internasional pada tanggal 22 Mei sangat sesuai dengan ambisi dan tujuan
2019, konsorsium lima organisasi (Hivos, kampanye. Kampanye publik multi-tahunan
WWF-Indonesia, NTFP-EP, ASPPUK, dan ini diharapkan dapat mendorong terjadinya
AMAN) dari Switch Asia EU yang mendukung perubahan signifikan dalam konsumsi dan
proyek “Panen Lokal: Mendorong konsumsi produksi pangan ke arah yang lebih etis,
dan sistem pangan lokal yang berkelanjutan sehat, dan berkelanjutan melalui peningkatan
dan adil di Indonesia”, meluncurkan pengetahuan konsumen dan produsen serta
kampanye “Pangan Bijak Nusantara” di penyadaran mengenai dampak lingkungan dan
Jakarta. Tema tahun ini, Keanekaragaman sosial atas pilihan dan praktik pangan mereka.
@WWF-Indonesia/ Chris Rahardian
681
menunjukkan bahwa plastik adalah limbah SEJUMLAH
yang paling banyak ditemukan (40,69%), dan
utamanya berasal dari Indonesia.
S
ementara itu, untuk mengurangi dampak ditetapkan bahwa kapasitas maksimum Taman
negatif pariwisata di daerah pesisir dan Nasional Komodo adalah 500.000 pengunjung per
ekosistem laut yang rentan, kolaborasi tahun untuk mencegah risiko kerusakan terhadap
WWF-Indonesia dengan otoritas pengelola sumber daya biofisik dan sosial di kawasan
Taman Nasional Komodo dan Pemerintah tersebut. Angka tersebut telah disetujui oleh
Kabupaten Manggarai Barat berhasil pemerintah dan dicantumkan dalam Rencana
menerapkan suatu skema daya dukung. Induk Pariwisata Taman Nasional Komodo dan
Bersama para pemangku kepentingan, dalam dokumen daya dukung.
@WWF-Indonesia/Antonius
SOROTAN PENDORONG:
TRANSFORMASI PASAR DAN
KEUANGAN BERKELANJUTAN
Berikut ini adalah pencapaian penting dalam transformasi
pasar dan keuangan berkelanjutan.
P
ada bulan Mei 2018, koalisi LSM yang tangguh, yang dapat memverifikasi lacak
menerbitkan laporan “Tapi, Buka Dulu balak dari pabrik ke perkebunan. Pengembangan
Topengmu ”, yaitu analisis terhadap sistem ini telah mendapat persetujuan Buyers
kepemilikan dan struktur manajemen pemasok Action Group (BAG) dari Fast-Moving Consumer
kayu dari grup Sinar Mas. Setelah penerbitan Goods (FMGC) terkemuka, yaitu P&G, Nestle,
laporan ini, pada tanggal 16 Agustus 2018, Unilever, dan Pepsi Co. Selain pengembangan
Forest Stewardship Council (FSC) memutuskan sistem, BAG dan Big 4 juga berkomitmen
untuk menghentikan proses perancangan mendukung rencana aksi restorasi dan
roadmap untuk mengakhiri hubungan dengan revitalisasi Ekosistem Tesso Nilo yang disusun
Asia Pulp and Paper (APP) hingga APP oleh Satgas Tesso Nilo dan dirumuskan oleh
memenuhi FSC terkait struktur perusahaan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
dan kegiatan pengelolaan hutan yang diduga
tidak baik yang dilakukan oleh perusahaan Melanjutkan keberhasilan kemitraan Michelin
yang berhubungan dengan APP. - WWF-Indonesia Tahap I, WWF-Indonesia
memperbarui kemitraan Michelin - WWF-
Asian Agri, Golden Agri Resources (GAR), Indonesia Tahap II pada bulan Desember 2018.
Wilmar, dan Musim Mas, yang dikenal sebagai Sejumlah mitra terkemuka yang terlibat dalam
Big 4 dan menguasai 80% pangsa pasar kemitraan ini antara lain GCF, Partnership
global, telah menjadi bagian dari perusahaan- for Forests/DFID, UN Environment, dan TLFF
perusahaan yang berkomitmen mewujudkan (kemitraan antara UN Environment, World
rantai pasokan bebas deforestasi pada tahun Agroforestry Centre (ICRAF), ADM Capital, dan
2020 dan mendukung penghentian uji coba BNP Paribas), yang akan melanjutkan komitmen
untuk mengembangkan sistem keterlacakan mereka untuk kebijakan nol deforestasi.
@WWF-Indonesia
Kisah-kisah Sorotan
TRANSLOKASI
BADAK SUMATRA
Rumah Baru untuk Pahu,
Harapan Baru untuk Pelestarian Badak Sumatra
P
ahu, seekor badak Sumatra betina, telah berhasil diselamatkan dan dipindahkan
ke rumah barunya di Cagar Alam Kelian, Kutai Barat, Kalimantan Timur. Proses
penyelamatan dan translokasi Pahu ini merupakan bagian dari upaya konservasi
yang bertujuan untuk menyelamatkan Badak Sumatra yang terancam punah, yang saat ini
populasinya diperkirakan kurang dari 80 ekor di seluruh dunia. Translokasi ini merupakan
hasil kerja sama erat antara pemerintah Indonesia, masyarakat setempat, pemimpin adat,
dan Sumatran Rhino Rescue, suatu aliansi yang terdiri dari sejumlah organisasi konservasi
internasional terkemuka, antara lain WWF-Indonesia.
Pada tanggal 27 November 2018 pukul 4.30 sore, proses translokasi Pahu dimulai. Tim
penyelamat memastikan semua prosedur translokasi dilaksanakan agar Pahu tetap aman
selama perjalanan sejauh 119 km tersebut. Seperti halnya manusia, hewan juga bisa merasa
tidak nyaman dan tertekan bila harus pindah ke tempat baru.
Truk yang membawa Pahu hanya boleh melaju dengan kecepatan 10 km/jam, melewati
jalan berbatu menuju Cagar Alam Kelian. Pada pukul 7 pagi tanggal 28 November 2018,
Pahu akhirnya tiba di rumah barunya. Tim yang terdiri dari para ahli dan dokter hewan
terus memantau kesehatan Pahu saat ia beradaptasi dengan lingkungan baru. Semoga
keberhasilan translokasi ini membawa kita selangkah lebih maju dalam menyelamatkan
makhluk yang mengagumkan ini.
Jalan masih panjang, tetapi keberhasilan penyelamatan Translokasi ini merupakan langkah
badak Sumatra hari ini merupakan indikator positif awal yang penting dari upaya yang
masa depan hewan ini. Badak Sumatra adalah warisan lebih luas untuk menyelamatkan
leluhur Indonesia. Kita tidak boleh hanya berdiam diri Badak Sumatra yang terancam punah.
menyaksikan kepunahan spesies ini. WWF-Indonesia -Wiratno (Direktur Jenderal Konservasi
mendukung Pemerintah Indonesia bertindak tegas Sumber Daya Alam dan Ekosistem,
melestarikan spesies ini sebelum terlambat. Kementerian Lingkungan Hidup dan
-Rizal Malik (CEO WWF-Indonesia)- Kehutanan Republik Indonesia)-
Kisah-kisah Sorotan
PERAN PEREMPUAN
DALAM KETAHANAN DAN
KEBERLANJUTAN PANGAN
Populasi dunia diperkirakan
akan mencapai angka
sembilan milyar pada
tahun 2050. Itu artinya,
kebutuhan pangan akan
meningkat dua kali lipat
dibanding kebutuhan saat
ini. Perempuan memegang
peran penting dalam hal
ketahanan pangan serta
memastikan keberlanjutan
praktiknya. WWF-Indonesia
percaya bahwa pemberdayaan
perempuan amat penting
bagi pertanian yang
berkelanjutan dan pelestarian
keanekaragaman hayati.
Buku
‘Perempuan,
Pangan, dan
Keanekaragaman
Hayati Cerita dari
Kalimantan’
PARA PEREMPUAN
PETANI DI
KALIMANTAN
P
ada tahun 2018, WWF-Indonesia
meluncurkan sebuah buku berjudul
“Perempuan, Pangan, dan Keanekaragaman
Hayati, Cerita dari Kalimantan”. Buku ini berisi
kumpulan kisah para perempuan petani di
Kalimantan, dan menyoroti peran penting kaum
perempuan di Kalimantan dalam produksi,
pemrosesan, dan distribusi pangan. Kisah-kisah
ini mengungkapkan cara kaum perempuan
memanfaatkan sumber daya alam secara bijak
untuk mendukung kehidupan mereka dan demi
ketahanan pangan, bukan hanya untuk keluarga
mereka, melainkan juga untuk masyarakat.
INDONESIA
MERUPAKAN SALAH
SATU NEGARA DENGAN
KEANEKARAGAMAN HAYATI
800
TERBESAR, YANG MELIPUTI
JENIS TANAMAN
PANGAN
PARA PEREMPUAN
NELAYAN DAN
KETAHANAN I
ndonesia adalah produsen ikan tangkapan terbesar kedua di
dunia, yang menjadikan perikanan sebagai pilar utama ekonomi
PANGAN
dan ketahanan pangan negara. Seperti halnya para perempuan
petani di Kalimantan, para perempuan nelayan juga menunjukkan
keterlibatan aktif mereka dalam sektor perikanan di seluruh
Indonesia. Sebagaimana dinyatakan oleh mantan Menteri Urusan
Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti, perempuan nelayan dapat
melakukan hal yang sama dengan pria nelayan. Mereka pergi ke laut,
menangkap ikan, dan melakukan pekerjaan yang dilakukan para pria.
@
W
W
F-
P
endidikan memegang peran penting dalam pencapaian tujuan konservasi. Tahun ini,
Education for Sustainable Development (ESD) memiliki strategi pengembangan baru yang
mencakup strategi untuk mewujudkan visi yang mendukung program konservasi kami.
K
aum muda adalah salah satu pihak sekolah, yaitu Sekolah CIKAL Amri, Sekolah
penting untuk diajak bekerja sama. Alam Indonesia, dan Sekolah Menengah
Divisi ESD bekerja sama dengan Islam Tugasku , untuk berpartisipasi dalam
sukarelawan untuk menyebarkan dan uji coba Wild Wisdom Quiz (WWQ), suatu
meningkatkan dampak upaya konservasi kegiatan kompetisi edukatif mengenai
WWF-Indonesia dan mengubah perilaku keanekaragaman hayati bagi para siswa
mereka agar lebih menghormati alam SMP. Yang keluar sebagai pemenang adalah
dan mendukung Tujuan Pembangunan para siswa dari Sekolah Alam Indonesia,
Berkelanjutan (TPB). Kampanye Earth Hour yang kemudian mengikuti WWQ tingkat
di Indonesia kini hadir di 33 kota, sementara dunia di New Delhi, India, pada bulan
komunitas Marine Buddies berkembang November 2019. Para siswa Indonesia
dari tiga kota menjadi sepuluh kota dengan tersebut berhasil menjadi juara ke-4 dari
tujuan menyebarkan kesadaran tentang 9 negara peserta. WWQ direncanakan
pelestarian laut di Indonesia. menjadi program berkala di tingkat dunia,
sementara di tingkat nasional, program
Dalam sektor pendidikan formal, WWF- ini akan diadaptasi oleh WWF agar dapat
Indonesia berkolaborasi dengan tiga merangkul lebih banyak peserta.
@WWF-Indonesia/Panda Mobile
@WWF-Indonesia/Ysad
2019
landmark paling ikonik di Jakarta.
S
elain Earth Hour dan komunitasnya, pada tahun 2005 Program
Pelibatan Kaum Muda juga membentuk komunitas Marine Buddies
yang memusatkan perhatian pada masalah-masalah laut dan
perikanan. Awalnya berdiri di 4 kota dengan 50 anggota, kini komunitas
MENANAM
23.762
Marine Buddies telah menyebar ke 10 lokasi seperti Jakarta, Tangerang,
Bali, Makassar, Malang, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Aceh, dan
Medan dengan total anggota mencapai 200 sukarelawan.
POHON BAKAU
PENCAPAIAN KOMUNITAS
DI MATARAM, SURABAYA, EARTH HOUR INDONESIA @ww
f- I
BANDAR LAMPUNG, nd
on
YOGYAKARTA, BALIKPAPAN,
es
ia
BEKASI, PALU, TANGERANG,
/T
he
SERANG, DAN ACEH. PROGRAM
H i ve
PEMBERSIHAN PANTAI DI
20
LOKASI PANTAI
TRANSPLANTASI DI MATARAM, BANDAR
1.460 140
LAMPUNG, YOGYAKARTA,
PALOPO, PALU, DAN
SERANG.
8.802
@ww
f- I
DAN KONSUMSI nd
on
YANG BERTANGGUNG
es
ia
JAWAB.
/T
he
H i ve
@ww
POHON
f- I
DI BANDAR LAMPUNG,
nd
on
605 32
SIDOARJO.
SEKOLAH UNIVERSITAS
DI MATARAM, BANDAR LAMPUNG,
PONTIANAK, SOLO, KOTA BATU,
YOGYAKARTA, BALI, BANDUNG,
BEKASI, PALU, TANGERANG,
SERANG, SIDOARJO, DAN
SAMARINDA.
LAPORAN TAHUNAN 2019
70 WWF - INDONESIA
EARTH HOUR 2019
sia
ne
do
In
@WWF-Indonesia
KEMITRAAN
WWF-INDONESIA,
PENERIMA PENGHARGAAN PADMA AWARD
Dengan 84 anggota tim penggalangan dana
di seluruh Indonesia, WWF-Indonesia dengan
bangga melaporkan bahwa tahun ini kami
menerima Penghargaan Padma Award dari
Kementerian Sosial Republik Indonesia untuk
kategori transparansi dalam penggalangan
dana dan pelaporan.
SATWA LIAR
• Samarkilang, Aceh (Tim Kule Patrol di hutan Samarkilang)
• Bukit Barisan Selatan (unit perawatan kesehatan gajah)
• Ujung Kulon (pengendalian enau)
• Kalimantan Gajah (survei gajah Kalimantan)
• Tesso Nilo (operasional Flying Squad)
• Way Kambas (pembangunan kolam untuk gajah)
• Orangutan Kalimantan (survei orangutan di koridor Taman Nasional Sebangau
dan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya)
• Abun, Papua (pemantauan dan perlindungan penyu belimbing)
LAUT
• Gurano Bintang (operasional kapal)
• Operasional Flying Vet
• Pemantauan Hiu Paus
HUTAN
• Rumah Madu, Lombok (pembangunan rumah madu)
• Sungai Ciliwung (pendidikan masyarakat/konseling dengan mitra)
Berikut ini adalah bentuk kesepakatan kemitraan antara WWF-Indonesia dan mitra
korporasinya. Keikutsertaan ini mencerminkan bahwa kemitraan bukan hanya soal
penyaluran dana, melainkan juga pentingnya mengubah pola pikir dan menjalani praktik
korporasi menuju keberlanjutan bagi keberhasilan upaya konservasi.
PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk BANK MANDIRI PT Mitra Inovasi Gemilang
PT BANK CENTRAL ASIA (BCA) PT BANK NEGARA INDONESIA (Persero) Tbk PT Tozy Bangun Sentosa
(Hotel Santika Bintaro)
PT UNILEVER Tbk GARUDA INDONESIA
PT Laneige Indonesia Pacific
PT Nutrifood Indonesia H&M (through WWF International)
(Innisfree Indonesia)
PT Indocipta Pola Nuasa (Airport TV) PT BANK HSBC INDONESIA
Asosiasi Industri
Senayan City PLN
Permebelan dan Kerajinan Indonesia
Central Park Mall PT BANK CENTRAL ASIA (BCA) (Asmindo)
Plaza Senayan PT COMETA INTERNATIONAL Grab melalui WWF-Singapore
Gandaria City PT HINO MOTORS PT Dompet Anak Bangsa
MANUFACTURING INDONESIA
Mall Kelapa Gading PT Angkasa Pura I (PERSERO)
PT METROX GLOBAL
Mall of Indonesia PT Sony Indonesia
PT Pembangunan Jaya Ancol
Mall Artha Gading PT DBS Indonesia
PT PP (Persero)
Kemang Village PT Bank HSBC Indonesia
PT TELKOM
Grand City Mall PT Bank Negara Indonesia (PERSERO) Tbk
WIKA
PT PP (Persero)
UNILEVER (through WWF-UK)
PT PLN (Persero)
PT Indocipta Pola Nuasa
PT Garuda Indonesia (PERSERO) Tbk
(Airport TV)
Telkom
PT Visinema
PT Bank Mandiri (PERSERO) Tbk
Senayan City
PT Wijaya Karya (PERSERO) Tbk
Gandaria City
PT Hino Motors
Central Park Mall
OVO
Kota Kasablanka
PT BTPN Syariah
Mall Kelapa Gading
PT MING
Mall of Indonesia
PT PELINDO I
Mall Artha Gading
BTN
Kemang Village
PT PENGGADAIAN
Grand City Mall
PT JASA MARGA
PT Angkasapura II
PENDEKATAN PENGGALANGAN
DANA TERHADAP LEMBAGA
BILATERAL DAN MULTILATERAL
K
erja sama bersama mitra tahun ini, nilai pendanaan yang telah
pembangunan menjadi prioritas diproses mencapai USD 5 juta. Selain
semester II tahun ini melalui meningkatkan kekuatan lobi dan hubungan
segmentasi, identifikasi, pendekatan, dan dengan mitra pembangunan serta menjalin
kehadiran di proses tender yang diadakan kerja sama erat dengan jaringan WWF,
para mitra pembangunan. Beberapa WWF-Indonesia juga aktif menghadiri
program pendanaan konservasi yang resepsi yang diadakan kedutaan negara-
bersifat bilateral dan multilateral meliputi negara asing di Indonesia seperti Republik
UNDP, UKCCU, Canadian Initiative, CLUA, Korea, negara-negara Nordik, AS,
SECO, IKI, DFAT, dan USAID. Hingga Singapura, dan banyak lagi.
LAPORAN
KEUANGAN
P
WWF-INDONESIA ada 2018, WWF-Indonesia menerima total donasi senilai IDR 331.691.748.000.
MENUNJUKKAN KINERJA Angka ini agak menurun pada 2019, dengan total penerimaan IDR
KEUANGAN YANG BAIK 325.799.575.000. Jumlah total pendapatan sedikit meningkat dari IDR
SEPANJANG JULI 2018 – 341.289.984.000 pada 2018 menjadi IDR 341.911.567.000 pada 2019.
JUNI 2019, TERCERMIN
DARI PENINGKATAN Aset bersih meningkat sebesar 14% pada akhir tahun, dari IDR 73.033.553.000
TOTAL PENDAPATAN menjadi IDR 83.009.121.000 pada 2019.
SERTA PENINGKATAN
ASET BERSIH PADA Sementara itu, kami juga berhasil mempertahankan tingkat realisasi donasi yang
AKHIR TAHUN. sama. Pada 2019, tingkat realisasi donasi terbatas kami mencapai 10%, dengan
IDR 24.515.647.000 digunakan untuk mendanai program-program khusus.
PENDAPATAN
Donasi 298.006.487 27.793.088 325.799.575 307.776.699 23.915.049 331.691.748
Keuntungan selisih kurs, bersih - 29.068 29.068 - 1.751.530 1.751.530
Pendapatan bunga - 1.633.129 1.633.129 - 817.071 817.071
Lainnya - 14.449.795 14.449.795 - 7.029.635 7.029.635
BEBAN
Biaya staf proyek (80.033.786) (21.868.074) (101.901.860) (82.286.864) (16.920.438) (99.207.302
Biaya operasional kantor dan lapangan (71.293.899 (11.409.925) (82.703.824) (68.323.727) (6.800.368 (75.124.095
Hibah dan biaya profesi (66.275.344) (3.978.368) (70.253.712) (62.621.317) (4.061.913 (66.683.230
Perjalanan, rapat, dan pelatihan (55.887.811) (13.962.838) (69.850.649) (72.257.679) (9.004.647) (81.262.326)
Pembentukan cadangan/pemulihan/
penghapus bukuan penurunan nilai piutang - (7.225.954) (7.225.954) - (8.670.440) (8.670.440)
YAYASAN
WWF INDONESIA
DAN CABANG
LAPORAN POSISI KEUANGAN
KONSOLIDASI PER 30 JUNI 2019
(Disajikan dalam ribuan Rupiah,
kecuali dinyatakan lain)
ASET
Aset Lancar
Kas dan setara kas 71.379.105 72.270.300
Uang muka proyek 12.810.008 12.283.593
Piutang kontribusi 59.113.073 60.491.292
Aset lancar lainnya 1.389.208 2.032.527
Jumlah Aset Lancar 144.691.394 147.077.712
T
indakan kita dapat membawa perubahan. Lihat sejauh apa dampak yang bisa dihasilkan
seseorang dari hal-hal dan langkah-langkah sederhana untuk membantu lingkungan.
Inilah yang dapat Anda lakukan untuk bergabung dengan misi WWF-Indonesia: hubungi
tim pemasaran kami jika Anda ingin memberikan donasi, atau jika perusahaan Anda dapat
membantu, atau jika Anda dapat membantu kami menggalang dana.
KEMITRAAN
KORPORAT
PANDA HOUSE
Panda House, yang berlokasi di WWF Tower Indonesia, Panda House juga menyajikan
Graha Simatupang Tower 2C, adalah unit makanan internasional yang meliputi
bisnis sosial milik WWF-Indonesia. hidangan pembuka, utama, dan penutup. Kopi
yang disajikan berasal dari berbagai wilayah
Resmi dibuka pada akhir 2016, Panda House Indonesia dengan kekhasannya masing-
merupakan pusat kegiatan Yayasan yang masing. Biji kopi tersebut dipasok dari petani
juga memamerkan berbagai karya konservasi lokal dengan menggunakan konsep fair trade.
Yayasan dari Sabang hingga Papua. Tempat
ini menyajikan hidangan khas Indonesia Panda House berkomitmen melestarikan
dalam suasana kafe yang santai. Lewat setiap alam dengan menggunakan kemasan yang
hidangan yang Anda santap di kafe, Anda turut dapat terurai alami dan tidak menyediakan
membantu upaya konservasi. Selain makanan sedotan plastik.
PANDA SHOP
Panda Shop adalah distributor resmi produk-
produk asli WWF-Indonesia. Dengan membeli
produk-produk ini, Anda dapat berkontribusi
dan mendukung proyek-proyek konservasi
WWF di Indonesia. Selain itu, Anda juga
berpeluang menyebarkan ‘pesan hijau’ ke
masyarakat sekitar Anda.
AKUN MEDIA
SOSIAL KAMI
FOLLOWERS
1.095.060
@WWF-Indonesia/Vincet Kneefel
Sepanjang 2017–2018, total 1.258 cuitan tentang dampak pada (nama) sebagai
telah dipublikasikan pada akun Twitter cuitan paling banyak direspons kedua
kami. Kami menjangkau total 10.778.529 di Twitter kami.
orang dan melibatkan 180.609 orang.
Konten (nama), seperti di Facebook, juga Selama 2018–2019, akun Twitter kami
mendapat banyak respons. Selain itu, mencatat total 695 cuitan, dengan total
konten infografis juga populer, dengan 5.777.312 kali ditampilkan dan total
infografis kampanye #(namakampanye) 134.284 kali direspons.
@WWF-Indonesia/Jürgen Freund
Sepanjang 2018–2019,
laman Facebook kami
mempublikasikan
72 postingan yang
menjangkau 1.285.520
orang dan direspons
FOLLOWERS
324.200
100.396 followers.
Dibandingkan periode
2017–2018, kami
agak lebih sering
melakukan publikasi
dengan 269 postingan
yang menjangkau
4.839.484 orang.
Tiga konten teratas yang paling banyak dilihat pengunjung kami adalah cerita tentang
Program Wisata Bahari yang Bertanggung Jawab melalui Praktik Lingkungan Berkeadilan
Terbaik (BEEP), halaman tentang Organisasi Konservasi Lingkungan Global, dan halaman yang
memuat informasi kerelawanan.
DAFTAR
SINGKATAN
World Wildlife Fund WWF Kawasan Ekosistem Esensial KEE
Kerangka Kerja Berdasarkan Hasil KKBH* Kawasan Ekosistem Esensial – Area Bernilai
KEE-ABKT
Konservasi Tinggi
Strategi dan Rencana Aksi Konservasi SRAK
Organisasi Non-Teritorial ONT
Strategi dan Rencana Aksi Konservasi
SRAK-GK
Gajah Kalimantan Perhimpunan Dokter Hewan Indonesia PDHI
Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam BBKSDA Wilayah Masyarakat Adat dan Konservasi ICCA
Pemberdayaan Masyarakat dan Pendidikan Taman Nasional Betung Kerihun dan
YAPEKA TaNa Bentarum
Konservasi Alam Danau Sentarum
Indonesia Ecotourism Network INDECON Management Effectiveness Tracking Tool METT
Spatial Monitoring and Reporting Tool SMART Surat Keputusan SK
Majelis Ulama Indonesia MUI Nota Kesepahaman MoU
Universitas Nasional UNAS Komisi Daerah Perubahan Iklim dan
KOMDA PI PB
Pembangunan Berkelanjutan
Praktik Manajemen yang Lebih Baik BMP*
Koperasi Serba Usaha KSU
Rencana Pembangunan Jangka Menengah RPJMN
Rencana Kerja Usaha RKU
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa RPJMDES
Persetujuan Atas Dasar Informasi Awal
Kesatuan Pengelolaan Hutan KPH FPIC
Tanpa Paksaan
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung KPHL
Eyes on the Forest EoF
Kementerian Lingkungan Hidup
KLHK Badan Restorasi Gambut BRG
dan Kehutanan
Hutan Tanaman Industri HTI
Forum Konservasi Gajah Indonesia FKGI
Hasil Hutan Bukan Kayu HHBK
Hak Guna Usaha HGU
Taman Nasional Bukit Barisan Selatan TNBBS
Konflik Manusia-Gajah KMG
Kawasan Strategis Provinsi KSP
Mitigasi Konflik Manusia-Gajah MKMG
Pusat Pengembangan Infrastruktur Data Spasial PPIDS
Shared Resources Joint Solution* SRJS
World Resources Institute WRI
Forum DAS Krueng Peusangan FDKP
Kajian Lingkungan Hidup Strategis KLHS
Daerah Aliran Sungai DAS
Rancangan Peraturan Daerah RanPerda
Majelis Permusyawaratan Rakyat
MPR-RI
Republik Indonesia Peraturan Daerah Perda
Tentara Nasional Indonesia TNI Gabungan Kelompok Tani Hutan Gapoktanhut
Penilaian Kelayakan Habitat dan Populasi PHVA Hutan Kemasyarakatan HKm
Penilaian Kelayakan Habitat dan Badan Layanan Umum BLU
PHVA OU
Populasi Orang Utan
Lembaga Pengelolaan Hutan Desa LPHD
Taman Nasional Danau Sentarum TNDS
Badan Restorasi Gambut BRG
Taman Nasional Betung Kerihun TNBK
Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang RPHJP
Balai Taman Nasional Sebangau BTNS
Tim Koordinasi Pengelolaan Sumber Daya Air TKPSDA
Taman Nasional Sebangau TNS
Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu –
IUPHHK-MHA
Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Masyarakat Hukum Adat
Proyek Konservasi Orangutan Kinabatangan KOCP Pengelolaan Hutan Produksi Lestari PHPL
Rencana Aksi Darurat RAD Share Resources Joint Solutions SRJS
Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem KSDAE Pengembangan Kawasan Perdesaan PKP
Taman Botani dan Pertanian Kadoori KFBG Program Peningkatan Perikanan/Akuakultur FIP/AIP
International Animal Rescue IAR
KANTOR
Graha Simatupang
Tower 2 Unit C, 7th - 11th Floor
Jalan Letjen T.B. Simatupang
Jakarta – 12540
EMAIL
supporter-service@wwf.or.id
TELEPON
+62 21-7829461
+62 21-5761076 (Contact Center)
FAKS
+62 21-7829462
SITUS WEB
www.wwf.id
WWF-INDONESIA
100%
BERDASARKAN ANGKA
RECYCLE
PAPER
+400
WWF-INDONESIA
MEMILIKI LEBIH DARI 400
1962
STAF YANG BEKERJA DI
SELURUH KEPULAUAN
INDONESIA
WWF MULAI
BEKERJA DI
+100.000
INDONESIA
+29
WWF-INDONESIA
MEMILIKI LEBIH
DARI 100.000 ORANG
PENDUKUNG SEJAK
2006 WWF-INDONESIA
MENYELENGGARAKAN
PROGRAM KONSERVASI
DI LEBIH DARI 29 KANTOR
LAPANGAN, DARI ACEH
MENGAPA KAMI
HINGGA PAPUA
ADA DI SINI
UNTUK MENGHENTIKAN
DEGRADASI LINGKUNGAN
PLANET KITA DAN
MENGUPAYAKAN AGAR
MANUSIA BISA HIDUP
SELARAS DENGAN ALAM
DI MASA DEPAN.
www.wwf.id