Anda di halaman 1dari 9

UNIVERSITAS

BANGKA BELITUNG

HOW CAN BRANDS


BECOME CENTRAL IN
the consumers’ life?
Arnold Japutra
University of Western Australia, Perth, Australia and
Universitas Indonesia, Depok, Indonesia
Sandra Maria Correia Loureiro
Instituto Universitario de Lisboa (ISCTE-IUL) and
Business Research Unit (BRU-IUL), Lisboa, Portugal
Shasha Wang
Queensland University of Technology, Brisbane, Australia, and
Haryani Primanti
Universitas Indonesia, Depok, Indonesia

Presented by : Lisniawati
LATAR BELAKANG
MASALAH
• Masalah yang dibahas adalah pemahaman tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi sentralitas merek di kalangan konsumen dalam industri
fast fashion. Penelitian ini bertujuan untuk menguji faktor pendorong
psikologis dan perilaku dari sentralitas merek dan dampaknya terhadap
hubungan konsumen dengan merek-merek fast fashion.
• METODE
Metode yang digunakan dalam Responden dalam penelitian ini adalah
penelitian ini adalah kuantitatif para pembeli merek fast fashion di
dengan survei lapangan yang Portugal.
dilakukan di Portugal.
SAMPEL
Sampel dalam penelitian ini terdiri dari para pembeli
merek-merek fast fashion di Portugal. Data dikumpulkan
melalui survei lapangan yang dilakukan di pusat-pusat
perbelanjaan di Lisbon selama musim belanja Musim
Gugur dan Musim Dingin. Survei ini dilakukan secara
mandiri dan tertulis, dan pengumpulan data berlangsung
selama empat minggu. Sampel mencakup individu yang
berbelanja di merek-merek fast fashion. Data dikumpulkan
pada bulan September dan Oktober 2019. Penelitian ini
mengumpulkan data dengan total 250 kuesioner yang valid
dan lengkap.
SEGMENTASI PASAR
•Usia
1980-1985 =20%
• Wilayah Portugal
1986-1990 =23,6% • Iklim : musim gugur,
1991-1998 =56,4%
•Jenis Kelamin
dan musim dingin
Wanita = 51,6%
Pria = 48,4%
•Pendidikan
SMA = 19,2%
Sarjana = 59.6%

Segmentasi Segmentasi
Magister = 21.2%

Demografis Geografis

Segmentasi Segmentasi
Psikografis Perilaku
• kesadaran fashion • kesadaran fashion
• orientasi belanja • orientasi belanja
kronis kronis
• Harga diri • frekuensi rata-rata
berbelanja
TEMUAN

dari artikel tersebut menunjukkan bahwa kesadaran mode,


belanja kronis, dan harga diri memiliki pengaruh positif
sentralitas merek di antara pembeli merek fesyen cepat.
ini menunjukkan bahwa konsumen yang lebih sadar
emiliki orientasi belanja kronis, dan harga diri yang lebih
bih cenderung menganggap merek fast fashion sebagai
entitas mereka dan memiliki hubungan yang lebih kuat
merek-merek ini
KESIMPULAN
Kesimpulan dari artikel tersebut adalah bahwa kesadaran mode, orientasi belanja kronis, dan harga
diri memiliki pengaruh positif terhadap sentralitas merek di antara pembeli merek fast fashion.
Studi ini juga menemukan bahwa frekuensi rata-rata berbelanja memoderasi hubungan antara
sentralitas merek dan faktor pendorong psikologis ini.
SARAN
Studi ini menyarankan beberapa arah penelitian di masa depan. Pertama, disarankan untuk
mempelajari generasi lain dalam industri fesyen cepat saji, karena penelitian ini berfokus pada
konsumen Generasi Y. Penelitian di masa depan juga dapat menyelidiki faktor psikologis lain yang
terkait dengan sentralitas merek, seperti ciri-ciri kepribadian atau narsisme. Terakhir, melakukan
penelitian dengan sampel yang lebih besar yang mempertimbangkan segmen usia yang berbeda dan
perbedaan budaya akan meningkatkan kemampuan generalisasi dari temuan ini.
UNIVERSITAS
BANGKA BELITUNG

TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai