Anda di halaman 1dari 68

Pertolongan Pertama Pada Trauma

(Kecelakaan Kerja)
Presented by : dr. Stanly Christian Elliemo
DoubleTree Hotel by Hilton Surabaya
Apa yang anda lakukan jika menemui kasus
Tamu yang tidak sadar dengan luka berikut?
Pedoman pelaku p3k
● P : Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu sebelum bertindak
● A : Amankan korban dari gangguan di tempat kejadian sehingga bebas dari bahaya
● T : Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu bahwa di tempat itu ada
kecelakaan
● U : Usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah sakit, atau yang berwajib
● T : Tindakan pertolongan terhadap korban dilakukan dengan urutan yang paling
tepat.
Penolong mengamankan diri sendiri lebih dahulu
sebelum bertindak
Amankan korban dari gangguan di tempat
kejadian sehingga bebas dari bahaya
Tandai tempat kejadian sehingga orang lain tahu
bahwa di tempat itu adakecelakaan
Usahakan menghubungi ambulans, dokter, rumah
sakit, atau yang berwajib (polisi/keamanan setempat)
Tindakan pertolongan terhadap korban dilakukan
dengan urutan yang paling tepat.
1. Periksa kesadaran
CARA MEMERIKSA KESADARAN:
1. Panggil nama korban dengan menepuk pipi, atau
menggoncangkan tubuh korban.
2. Cubit kulit korban dan lihat reaksinya
3. Periksa refleks pupil korban terhadap cahaya.
2. Beritahukan dan cari bantuan
3. Periksa jalan napas
(Airway).
PERIKSA JALAN NAPAS

Dorong rahang Dongakkan kepala


1. bawah (jaw thrust 2. dan angkat dagu
manuver) (head Lit and chin lift)

3. Silang jari (cross


finger)
1. Dorong rahang bawah
(jaw thrust manuver)
2. Dongakkan kepala dan angkat dagu (head LIt
and chin lift)
3. Silang jari (cross finger)
4. Periksa pernapasan korban
(Breathing).
• Pernapasan korban: berhenti, cepat, lambat,
tidak teratur.
• Amati korban:
- Lihat cuping hidung
- Gerakan dada
- Dengar hembusan napas
- Rasakan hembusan udara pernapasan melalui
pipi atau punggung tangan
Bila pernapasan berhenti
● Lakukan pernapasan buatan:
1. Tanpa Alat
● Pernapasan dari mulut ke mulut
● Pernapasan dari mulut ke hidung
2. Dengan Alat
5. Periksa tanda-tanda
perdarahan (Circulation).
• Periksa tanda-tanda peredaran darah untuk mengetahui adanya denyut
jantung dengan meraba denyut nadi

• Tidak ada tanda-tanda peredaran darah:


Pijat jantung bersamaan dengan memberi napas buatan
6. Periksa keadaan lokal dan
perhatikan keluhannya
7. Tanya korban
nyeri? Linu? Sakit?
?
8. segera hubungi polisi dan
tandai tempat kecelakaan
TRAUMA
CEDERA FISIK
CEDERA PSIKIS
 yg dapat disertai perubahan fisiologi (menimbulkan kecacatan atau
kematian)

Kecelakaan Kerja = Trauma pada tempat kerja/saat bekerja


Jenis-Jenis Trauma

1.Trauma Mekanis
Akibat benturan benda tumpul/ tajam
=>Memar, Benjol, Robek dll

2.Trauma Termis
Akibat suhu yang terlalu panas/ dingin
=>Luka bakar
Jenis-Jenis Trauma
3.Trauma Chemis
Akibat bahan-bahan kimia

4.Trauma Elektris
Akibat sengatan listrik
Pertolongan Pertama Pada Korban
Trauma (Kecelakaan Kerja)

Trauma Mekanis

1. Trauma Kepala
Akibat :
 Perdarahan luar bebat tekan pada luka
 Gegar otak  Kenali gejala dan tandanya
 Perdarahan dalam kepala  Kenali gejala dan
tandanya
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja)
● Luka robek pada kepala
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja)
● Tekan daerah luka dengan
kain bersih
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja)
● Balut tekan pada kepala
Pertolongan Pertama Pada Korban
Trauma (Kecelakaan Kerja)

2.Trauma Pada Leher


Hati-hati pada penderita tidak sadar  bahaya
mengangkat/memindahkan

3.Trauma Pada Dada


Sesak Napas

4.Trauma Tulang Belakang (Punggung)


Bahaya mengangkat dan memindahkan
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja)
● Korban tidak sadar
● Kemungkinan cedera
leher/tulang belakang
● Posisi stabil
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja) ● Hati-hati mengangkat benda
berat
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja)
● Jangan sampai deh!!
Pertolongan Pertama Pada Korban
Trauma (Kecelakaan Kerja)
5.Trauma Pada Tangan/ Kaki
 Patah tulang
Prinsip : Imobilisasi
Tujuan : Mengurangi nyeri, mencegah kerusakan organ
Teknik : Pembidaian (pakai kayu atau kain)
 Luka Terbuka
Bebat tekan
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja)
● Teknik Pembidaian dengan
potongan papan (spalk)
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja)
● Bidai kayu pada tangan

● !! Jangan dipaksa
Teknik Imobilisasi
● Bidai dengan
kain/selendang
Perdarahan (Lanjutan)

D. Macam Perdarahan
1. Perdarahan Luar : rusaknya pembuluh darah disertai dengan kerusakan kulit yang memungkinkan darah keluar dari tubuh.
a) Perdarahan Arteri : pembuluh nadi keluar menyembur sesuai dengan denyut pada nadi dan darah berwarna merah terang karena
darah kaya akan oksigen.
b) Perdarahan Vena : ditandai dengan darah yang keluar dari pembuluh balik (vena) yang berwarna agak gelap.
c) Perdarahan Rambut (Kapiler) : berasal dari pembuluh rambut (kapiler), dimana darah merembes keluar perlahan. Darah yang keluar
bervariasi antara merah terang ataupun merah gelap. Umumnya membeku sendiri perlahan.
2. Perdarahan Dalam : penyebab umum perdarahan dalam ialah benturan keras dengan benda tumpul, terjatuh, ledakan dan sejenisnya.
Perdarahan di bawah kulit dan dapat beresiko tinggi.
Tanda-tanda :
o Cedera ataupun memar disertai nyeri dan pembengkakan.
o Muntah darah, batuk darah, berak darah, kencing disertai darah, keluar darah atau cairan dari hidung atau telinga baik berupa darah
segar maupun darah hitam seperti kopi.
Perdarahan (Lanjutan)

Perdarahan Arteri

Perdarahan Vena

Perdarahan Kapiler
Perdarahan (Lanjutan)

E. Penanganan Perdarahan
1. Perdarahan Luar
a) Tekanan Langsung : Menekan bagian yang berdarah tepat di atas luka, umumnya perdarahan akan berhenti 5 - 15 menit
kemudian. Beri pembalut tekan untuk menghentikan perdarahan.
b) Elevasi : meninggikan daerah luka lebih tinggi dari jantung disertai dengan teknik penekanan langsung di atas. Berguna
untuk memperlambat perdarahan. Untuk luka di anggota gerak.
c) Titik tekan : menekan pembuluh nadi di atas daerah yang mengalami perdarahan. Terdapat 2 (dua) titik tekan yaitu nadi
brakialis (pembuluh nadi di lengan atas) dan nadi femoralis (pembuluh nadi di lipat paha).
d) Cara lain :
o Immobilisasi dengan atau tanpa pembidaian.
o Kompres dingin.
o Torniket.
Perdarahan (Selesai)

2. Perdarahan Dalam
a) Baringkan penderita.
b) Jangan memberikan makanan ataupun minuman pada penderita.
c) Berikan oksigen bila ada.
d) Rawat sebagai syok.

Teknik Tekanan Langsung Teknik Elevasi Penanganan Syok


Pertolongan Pertama Pada Korban
Trauma (Kecelakaan Kerja)
Trauma Termis

-Luka Bakar (paling umum)


Penanganan :
1. Padamkan api
2. Areal luka  guyur dengan air bersih yang mengalir
3. Segera rujuk ke RS
Tujuan :
menurunkan suhu pada daerah yang terbakar
(derajat luka bakar : suhu panas + lamanya kontak)
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja)
● Luka bakar derajat 2
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja)
● Efek air panas ~ Api
Penanganan Luka Bakar
● Guyur dengan air bersih
mengalir
Pertolongan Pertama Pada Korban
Trauma (Kecelakaan Kerja)
Trauma Kimia

 Contoh : Mata terkena pembersih lantai


 Prinsip : eliminasi bahan kimia
 Cara : guyur dengan air bersih
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja)
● Akibat bahan kimia pada
mata
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja)
● Eliminasi bahan kimia
guyur dengan air
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja)
● Penanganan trauma pada
mata
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja)
● Iritasi bahan kimia
(kulit kemerahan dan
melepuh)
Pertolongan Pertama Pada Korban
Trauma (Kecelakaan Kerja)
Trauma Elektris
Contoh :
 kesetrum listrik
 tersambar petir
Ciri khas:
 Ada luka masuk ada luka keluar
 Kemungkinan henti jantung
Penanganan :
 Bebaskan penderita dari aliran listrik (jangan lupa
amankan diri)
 Segera cari pertolongan medis terdekat
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja)
● Luka bakar akibat sengatan
listrik (luka keluar)
Pertolongan Pertama Pada Korban Trauma
(Kecelakaan Kerja) ● Hati-hati tegangan
tinggi
Keracunan Umum
1. Amankan tempat kejadian.
2. Pengamanan penolong dan penderita apabila diketahui zat racun berupa gas.
3. Keluarkan penderita dari daerah yang berbahaya.
4. Lakukan penilaian dini (respon, nafas dan nadi) dan lakukan resusitasi jantung
paru (RJP) bila perlu.
5. Periksa jalan nafas apabila respon penderita menurun ataupun jika penderita
muntah.
6. Berikan oksigen bila ada.
7. Amankan pembungkus, sisa muntahan dan sejenisnya untuk identifikasi jenis
racun.
8. Periksa tanda vital secara berkala (nafas dan nadi) dan rujuk ke fasilitas
kesehatan terdekat.
Prinsip penanganan kecelakaan bagi
awam
 Segera minta pertolongan (Klinik/RS)
 Jangan Panik (histeris)
 Berikan ruang cukup bagi korban
 Kalau masih ingat Lakukan langkah2 penanganan.
Penting!!
Kesalahan penanganan awal berakibat
1.kematian
2.cedera bertambah parah
Bekerja hati-hati (utamakan pencegahan)
MYTH OR FACTS
Myth or Facts?
Sesegera mungkin harus bantu pasien untuk memuntahkan
jika pasien terminum/meminum racun?

Memaksakan muntah pada korban keracunan


justru bisa membahayakan!

Harus dipastikan dahulu zat yang tertelan! Jika


mengandung asam/basa! Jangan dimuntahkan
Pada korban tidak sadarkan diri
Segera posisikan korban dengan posisi kepala lebih tinggi

Pada pasien pingsan atau penurunan kesadaran,


posisi kaki diusahakan lebih tinggi, dan
hindarkan pemberian bantal atau memposisikan
kepala lebih tinggi untuk menjaga sirkulasi di
otak tetap terjaga.

64
Jangan dongakkan kepala untuk hentikan perdarahan
jika terjadi mimisan?

65
The End
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai