Anda di halaman 1dari 5

NAMA : YOPIRENO SATRYA PRAMUDITYA 19 MARET 2018

KELAS : N VII C
NIT : 51445266 N

SOAL :

1. Sebutkan cara memberi pertolongan pertama saat :


a. Benda asing di saluran pernafasan
b. Pendarahan Arteri
c. Shock

2. Jelaskan apa yang dimaksud dengan shock :


- Penyebab terjadinya
- Gejala shock

3. Sebutkan pengklasifikasian pasien yang terluka menurut kebutuhan penanganannya :

JAWAB :

1. a.) Benda Asing di dalam pernapasan


- Tahan lidah penderita dan angkat dagunya
- Masukkan jari telunjuk ke dalam pipi penderita dan keluarkan semua benda
yang mungkin ada
- Jika penderita tidak bernafas, lakukan pernafasan buatan dari mulut ke mulut
seanyak 2 x secara perlahan
- Posisikan salah satu ujung telapak tangan pada rusuk dan tempatkan tangan
yang lain diatasnya. Berikan dorongan cepat, tekan tangan ke arah atas dan
dalam untuk mengeluarkan sumbatan.
- Evaluasi jalan napas dengan melihat pergerakan dinding dada (LOOK),
dengarkan suara napas (LISTEN) dan rasakan adanya aliran udara napas (FEEL)
b.) Pendarahan Arteri
Penanggulangan perdarahan luar
1. Menghentikan Perdarahan
a. Secara alamiah :
• Pembekuan
• Pembuluh darah mengempis
• Penurunan tekanan darah sehingga aliran darah berkurang

b. Dengan pertolongan (3 cara )


• Penekanan langsung pada luka ( dengan tangan atau dengan pembalut
tekan)
• Penekanan pada pembuluh darah yang menjadi sumber perdarahan
• Penekanan dengan torniket

2. Mengganti darah dengan transfusi

Menghentikan Perdarahan dengan Pertolongan

1. Penekanan langsung pada luka


- Dengan tangan
- Sebaiknya menggunakan kasa steril atau sapu tangan bersih
- Balut tekan dengan penekanan pada daerah luka

2. Menekan pembuluh darah yang menjadi sumber perdarahan


Letak pembuluh darah di atas tulang, di bawah kulit. Pada separuh badan
terdapat 6 titik dimana pembuluh darah dapat ditekan.

a. Arteri Temporalis Superficial


Untuk perdarahan pada kulit kepala dan kepala atas.
Tempat penekanan : pada pelipis ± 1 cm depan lubang telinga luar

b. Arteri Facialis
Untuk perdarahan daerah muka
Tempat penekanan : pada rahang bawah ± 1 cm depan sendi rahang

c. Arteri Carotis Communis


Untuk perdarahan daerah leher, kepala, muka
Tempat penekanan : pada sisi leher

d. Arteri Sub Clavia


Untuk perdarahan seluruh lengan
Tempat penekanan : pada bagian bawah pertengahan tulang selangka
e. Arteri Brachialis
Untuk perdarahan seluruh lengan
Tempat penekanan : pada bagian dalam lengan atas ± 5 jari dari ketiak

f. Arteri Femoralis
Untuk perdarahan seluruh tungkai bawah
Tempat penekanan : pada pertengahan lipat paha.

3. Tekanan dengan Torniket


Biasanya dilakukan pada :
- Perdarahan hebat
- Tangan/ kaki putus

Tempat yang baik melakukan pemasangan torniket :


- Pada lengan 5 jari dari ketiak
- Pada tungkai 5 jari dari lipat paha

Alat – alat :
- Torniket
- Pembalut segi tiga yang dilipat
- Dasi
- Karet ban sepeda
- Sepotong kayu/ pensil

Cara kerja :
- Tempat yang akan dipasang torniket diberi alas kain/ kasa.
- Torniket dililitkan dibuat simpul dan dikencangkan dengan sepotong
kayu
Tanda ikatan sudah kencang :
# Denyut nadi distal tidak teraba
# Warna kulit pucat kekuningan
# Perdarahan berkurang atau sampai berhenti

- Tiap 15 menit ikatan dikendorkan selama ± 1 menit


- Ikatan harus jelas terlihat
- Luka ditekan dengan kasa steril

Beberapa hal penting pada pemasangan torniket


1. Bagian yang dipasang torniket tidak boleh ditutup
2. Bagian distal ikatan harus terbuka dan harus diawasi
3. Penderita dengan torniket harus segera dibawa ke RS
4. Bila terjadi amputasi anggota badan, tutup ujungnya dengan kasa
steril, bawa bagian yang putus dalam kantong plastik dengan es menuju RS

c.) Penanganan Shock

1. Bawa penderita ke tempat yang teduh dan nyaman


2. Tidurkan terlentang, tungkai ditinggikan 20-30 cm bila tidak ada kecurigaan patah
tulang belakang atau patah tungkai
3. Pakaian penderita dilonggarkan
4. Cegah kehlangan panas tubuh dengan beri selimut
5. Tenangkan penderita
6. Pastikan pernafasan baik
7. Kontrol pendarahan dan rawat cedera lainnya bila ada
8. Bila ada berikan oksigen sesuai protocol
9. Jangan beri makan dan minim
10. Periksa berkala tanda vital secara berkala
11. Rujuk ke fasilitas kesehatan

2. Syok terjadi bila system peredaran darah (sirkulasi) gagal mengirimkan darah yang
mengandung oksigen dan bahan nutrisi ke organ vital (terutama otak, jantung, dan paru-
paru)

PENYEBAB
Syok bisa disebabkan oleh:
* Perdarahan (syok hipovolemik)
* Dehidrasi (syok hipovolemik)
* Serangan jantung (syok kardiogenik)
* Gagal jantung (syok kardiogenik)
* Trauma atau cedera berat
* Infeksi (syok septik)
* Reaksi alergi (syok anafilaktik)
* Cedera tulang belakang (syok neurogenik)
* Sindroma syok toksik.

1. GEJALA
Gejala yang timbul tergantung kepada penyebab dan jenis syok.

Gejalanya bisa berupa:


- gelisah,
- bibir dan kuku jari tangan tampak kebiruan,
- nyeri dada,
- linglung,
- kulit lembab dan dingin,
- pembentukan air kemih berkurang atau sama sekali tidak terbentuk air kemih,
- pusing,
- pingsan,
- tekanan darah rendah,
- pucat,
- keringat berlebihan, kulit lembab,
- denyut nadi yang cepat,
- pernapasan dangkal,
- tidak sadarkan diri,
- lemah.
3.. Klasifikasi pasien menurut penanganannya

Kategori Makna Konsekuensi Contoh


Penanganan dan Lesi yang melibatkan arteri,
Mengancam
T1 (I) transportasi sesegera pendarahan organ dalam,
jiwa
mungkin trauma amputasi mayor
Observasi ketat, Trauma amputasi minor,
T2 (II) Cedera berat penanganan secepatnya, cedera jaringan lunak, fraktur
transport sedapat mungkin dan dislokasi
Ditangani bila
Cedera minor
memungkinkan, transport Laserasi minor, abrasi
T3 (III) atau tidak
dan evakuasi bila jaringan lunak, cedera otot
cedera
memungkinkan
Harapan
Observasi dan bila Cedera berat, pendarahan
hidup kecil
T4 (IV) memungkinkan pemberian berat, pemeriksaan
atau tidak
analgetik neurologis negatif
ada
Menjaga jenazah, Dead on arrival, perburukan
T5 (V) Meninggal identifikasi bila dari T1-4, tidak ada napas
memungkinkan spontan

Anda mungkin juga menyukai