Anda di halaman 1dari 4

Hard sign : 1. Perdarahan yang mengalir aktif akibat dari robek atau putusnya pembuluh darah 2.

Benjolan yang berdenyut 3. Warna pucat dan dingin pada bagian ujung dari ekstremitas atas atau bawah 4. Hilangnya denyutan pada bagian ujung kaki atau tangan 5. Teraba aliran turbulensi ( thrill dan drill ) Soft sign : 1. Gangguan neurologis pada bagian ujung 2. Denyut pembuluh darah yang berkurang atau menurun pada bagian ujung dibanding dengan sisi sebelahnya. 3. Ada riwayat perdarahan. 4. Adanya hematom yang bertambah besar. Jika di jumpai di tengah keluarga kita adanya tanda - tanda keras atau hard sign seperti dai atas maka sebaiknya tidak menunda penanganan dan segera membawa pasiennya ke ugd yg mempunyai Fasilitas tindakan vaskular. Jika kita menjumpai adanya tanda ringan atau soft sign maka ini masih ada tempat untuk dilakukan pengawasan dan pemantauan secara ketat. Trauma vaskuler dibedakan jadi sentral vaskuler dan peripheral vaskuler. 2/3 kasus trauma vaskuler sentral meninggal di rumah sakit. Penyebabnya karena hipoksia. Bukan karena organ vital yang kena, tapi karena darah yang keluar banyak dan tidak ditangani, jadinya kena hipovolemia dan hipoksia. Mekanisme injury 1. Penetrating injury (luka tajam) Arah tusukan jelas, jadi bisa memperkirakan vaskuler apa yang terkena. 2. Blunt injury (trauma tumpul) Kalo blunt susah diidentifikasi. Yang perlu digarisbawahi yaitu adanya fraktur di ekstremitas. Jangan hanya mikiran frakturnya aja, tapi ingat juga kalau di bawahnya ada jaringan pembuluh darah. Harus diinget. Soalnya kita punya golden period 6-8 jam. Makanya harus segera dievaluasi vaskuler disturbances. Syok Hipovolemi Tekanan darah turun, nadi meningkat karena turunnya volume darah. Biasanya terjadi karena trauma penetrating. Ada eksternal dan internal bleeding. Kalo ada pasien dengan trauma tidak hanya dilihat secara eksternal saja. Tapi harus melakukan eksposure (membuka semua pakaian), cek semua anggota tubuh. Lihat barangkali ada internal bleeding. Ada 4 tempat dimana ada internal bleeding: thorax, abdominal, pelvic, femur. Perlu diingat lagi sistem aliran pembuluh darah. Fungsinya jika ada perdarahan bisa dilakukan stop bleeding dengan melakukan pembendungan di bagian proksimalnya. Hemothorax Kriteria pertama 10cc per kg BB dalam 1 jam setelah kejadian. Pasang WSD. Pasien dengan syok, ada gangguan sirkulasi, artinya perdarahnnya massif.

Lakukan look listen feel. Look ada pernafasan yang tertinggal di daerah yang ada hemothoraknya. Listen ada suara tambahan. Feel bisa dilakukan perkusi berupa hipersonor (ga sempat dilakukan auskultasi). Kriteria kedua 3-5cc per kg BB dalam 2 jam berturut-turut. Kriteria ketiga 5-10 cc per kg BB dalam 2 jam berturut-turut. Misal ada rupture aorta, biasanya langsung meninggal (termasuk yang sentral) Kalau yang peripheral contohnya laserasi di a/v diafragma, intercosta atau mamae interna. Pericardial Tamponade Ada robekan di jantung trus masuk ke cavum pericardium. Yang khas yaitu trias back: 1. distensi vena jugular, karena atrium kanan penuh atau terdesak cairan shg vena jugularisnya juga ikut distensi. 2. suara jantung menjauh (terdengar samar-samar di auskultasi), karena adanya gangguan hantaran antara atrium ventrikel. 3. hipotensi. Karena darah yang balik dari vena cava ga oaptimal jadinya yang dipompa ke sistemik juga berkurang. Akibatnya ada gangguan sistemik. Yang bisa kita lakukan yaitu dengan penekanan, dengan ingat kembali sistem anatomi. Jadi meskipun ada perdarah terus bisa ditekan dengan stop aliran darahnya dengan tornikuet plus pasang infuse dan segera dirujuk. Perdarahan di kepala, tekan di temporal. Ekstremitas atas bisa tekan di aksila. Ekstremitas bawah bisa tekan di femoral. Vaskular Injury di fraktur ekstremitas Tanda hard: - ada perdarahan - ada hematom yang terus meluas - ada bruit (berdesir dengan auskultasi), ada thrill (getaran dengan perkusi) - ada tanda iskemia (pain, paler, pulses, parestesia (penurunan sensibilitas), paralise (ga bisa digerakkan), poikiloterm(akral dingin)) Misal ada fraktur femur dengan lesi vaskuler harus Tanda tidak jelas - ada pulse dibanding Mengatasinya yang pertama jelas atasi hard sign. Stop bleeding dulu. Lakukan evakuasi (pungsi pleura untuk ambil darah di hemothorak) Beri resusitasi cairan. Kriterianya ada 5 hal: 1. pasang iv line 2 jalur 2. gunakan iv kateter yang paling besar 3. cairan kristaloid (NaCL, RL, RA) 4. jumlahnya 2 liter cepat 5. cairan yang hangat (30o) Setelah itu lakukan imaging study (foto) dan konsul. Untuk yang soft sign, karena tidak jelas kita bisa memberi diagnostic study dengan memberikan rekomendasi pemeriksaan apa yang bisa dilakukan dan melakukan perujukan.

Untuk perdarahan yang unkontrol. Lakukan bebat tekan dan gunakan tornikuet. Segera rujuk ke rumah sakit. Untuk internal bleeding. Lakukan pemeriksaan penunjuang yang kira-kira dibutuhkan. Manajemennya yang bisa dilakukan contoh di femur, lakukan stop bleeding dengan reposisi sesuai anatomis dan berikan imobilisasi dengan bidai. Berikan resusitasi dan transfuse. Jenis-jenis vulnus 1.Vulnus Laceratum (Laserasi/Robek) Jenis luka ini disebabkan oleh karena benturan dengan benda tumpul, dengan ciri luka tepi luka tidak rata dan perdarahan sedikit luka dan meningkatkan resiko infeksi. 2.Vulnus Excoriasi (Luka Lecet) Penyebab luka karena kecelakaan atau jatuh yang menyebabkan lecet pada permukaan kulit merupakan luka terbuka tetapi yang terkena hanya daerah kulit. 3.Vulnus Punctum (Luka Tusuk) Penyebab adalah benda runcing tajam atau sesuatu yang masuk ke dalam kulit, merupakan luka terbuka dari luar tampak kecil tapi didalam mungkin rusak berat, jika yang mengenai abdomen/thorax disebut vulnus penetrosum(luka tembus). 4.Vulnus Contussum (Luka Kontusio) Penyebab: benturan benda yang keras. Luka ini merupakan luka tertutup, akibat dari kerusakan pada soft tissue dan ruptur pada pembuluh darah menyebabkan nyeri dan berdarah (hematoma) bila kecil maka akan diserap oleh jaringan di sekitarya jika organ dalam terbentur dapat menyebabkan akibat yang serius. 5.Vulnus Scissum/Insivum (Luka Sayat) Penyebab dari luka jenis ini adalah sayatan benda tajam atau jarum merupakan luka terbuka akibat dari terapi untuk dilakukan tindakan invasif, tepi luka tajam dan licin. 6.Vulnus Schlopetorum (Lika Tembak) Penyebabnya adalah tembakan, granat. Pada pinggiran luka tampak kehitam-hitaman, bisa tidak teratur kadang ditemukan corpus alienum. 7.Vulnus Morsum (Luka Gigitan) Penyebab adalah gigitan binatang atau manusia, kemungkinan infeksi besar bentuk luka tergantung dari bentuk gigi. 8.Vulnus Perforatum (Luka Tembus) Luka jenis ini merupakan luka tembus atau luka jebol. Penyebab oleh karena panah, tombak atau proses infeksi yang meluas hingga melewati selaput serosa/epithel organ jaringan. 9.Vulnus Amputatum (Luka Terpotong) Luka potong, pancung dengan penyebab benda tajam ukuran besar/berat, gergaji. Luka membentuk lingkaran sesuai dengan organ yang dipotong. Perdarahan hebat, resiko infeksi tinggi, terdapat gejala

pathom limb. 10.Vulnus Combustion (Luka Bakar) Penyebab oleh karena thermis, radiasi, elektrik ataupun kimia Jaringan kulit rusak dengan berbagai derajat mulai dari lepuh (bula carbonisasi/hangus). Sensasi nyeri dan atau anesthesia.

Anda mungkin juga menyukai