Anda di halaman 1dari 28

Keselamatan Kerja Laboratorium

Evakuasi dan Pertolongan Pertama

Kuliah 15
Evakuasi
Arti Evakuasi:
proses pemindahan korban atau orang
berpotensi menjadi korban kecelakaan/
bencana ke tempat aman.
Macam Evakuasi

1. Evakuasi pasif
Evakuasi terhadap korban cedera yang tidak mampu
bergerak (untuk pindah) sendiri, sehingga perlu
bantuan orang lain untuk membawanya ke tempat
aman.

2. Evakuasi aktif
Setiap orang di area bencana (gedung/ruangan)
secara sendiri-sendiri bergerak menuju area aman
Sarana evakuasi

1. Peta dan simbol: untuk menunjukkan arah evakuasi


2. Tandu/trolley: untuk evakuasi pasif
3. Alarm tanda bahaya: gedung-gedung laboratorium
perlu memiliki alarm sistem peringan dini terhadap
bencana:
– kebakaran;
– radioaktif;
– dll.
Peta evakuasi

• Peta evakuasi adalah denah ruang dan koridor utama


lantai gedung yang dilengkapi keterangan posisi dan
tanda arah secara benar
• Setiap lantai gedung laboratorium (untuk gedung
bertingkat) harus dibuatkan peta evakuasi sendiri-
sendiri.
• Peta evakuasi dipasang di tempat-tempat strategis
(sering dilalui)
• Peta evakuasi harus berukuran cukup besar agar
terbaca dari jarak lebih dari satu meter.
Peta Evakuasi

Keterangan:
Tanda yang bertuliskan “ Anda di sini” adalah tempat dimana peta
evakuasi di pasang
Contoh peta evakuasi
Tanda Petunjuk Evakuasi
Pengertian
Tanda Petunjuk Evakuasi adalah semua simbol atau bacaan yang memberikan
informasi/keterangan tentang arah pergerakan evakuasi untuk menuju tempat
aman.

Persayaratan
• Berukuran relatif besar sehingga dapat terlihat/atau terbaca dari jarak terjauh
di dalam gedung bersangkutan (terbaca dari jarak minimal 20 meter)

• Dalam keadaan gelap simbol harus dapat terlihat/terbaca, karena itu semua
tanda petunjuk evakuasi sebaiknya terbuat dari cat yang berfluoresensi
(berpendar) atau diberi lampu.
Contoh simbol/tanda arah evakuasi
Pertolongan Pertama
(First aids)

Arti pertolongan pertama:


tindakan darurat untuk menyelamatkan
korban cedera atau sakit di lokasi kejadian
sebelum dilakukan pengobatan medis oleh
paramedis atau dokter.
Pertolongan Pertama
korban kebakaran

Tindakan pertama bila menghadapi kobaran api adalah menghidupkan


alarm tanda bahaya kebakaran. Ini perlu bila di ruangan tersebut tidak
tersedia sistem alarm otomatis.

Tindakan berikutnya bila terjadi kebakaran dimana api membakar dan


menyala di tubuh korban adalah dengan memadamkan kobaran api di
tubuh korban.

Alat yang dapat digunakan adalah:


– tabung pemadam api;
– selimut anti api (fire blanket)
Simbol sarana tanggap darurat kebakaran
Simbol sarana pertolongan pertama

Laboratorium sekolah atau perguruan tinggi


idealnya memiliki sarana pertolongan
pertama:
 Alat pembilas mata dengan air berupa
kran yang menyemprotkan air ke mata.
 Pancuran air (shower) untuk membasuh
sekujur tubuh untuk membersihkan
tubuh dari kontmainan.
 Ruang penanganan korban atau kot6ak
alat/bahan P3K
 Nomor telepon pihak berwenang/ahli
menangani kecelakaan kerja.
Sarana pertolongan pertama
kecelakaan kimia
Contoh tindakan bila mengalami
kecelakaan kimia
Identifikasi korban tak sadar

1. Memeriksa fungsi jantung korbaan dengan


menekan nadi leher atau pergelangan
tangan. Bila tidak ada denyut berarti
korban mengalami henti jantung.

2. Memeriksa fungsi napas korban, dengan


menempelkan pipi di depan lubang
hidung korban, bila tidak ada hembusan
angin hangat berarti korban mengalami
henti napas.
Tindakan pertolongan pertama
korban tak sadar

• Henti jantung: lakukan pacu jantung


• Henti napas: napas buatan
• Henti jantung dan napas: lakukan CPR
(cardiopulmonary resuscitation)
Teknik CPR
(Cardiopulmonary Resuscitation)

CPR hanya boleh dilakukan oleh


orang yang terlatih.
Laboran atau teknisi lab sebaiknya
dilatih teknik pertolongan pertama,
termasuk teknik CPR
Membaringkan korban

Posisi stabil untuk melancarkan jalan nafas


korban pingsan
Yang tidak boleh dilakukan pada
korban tak sadar/pingsan
• Jangan dudukkan korba, melainkan baringkan saja.

• Jangan biberi bantal yang bisa menyebabkan leher tertekuk ke


depan. Hal tsb dapat menghambat jalan napas korban.

• Jangan memasukkan cairan apa pun ke dalam mulut korban


(dengan maksud memberi minum misalnya), sebab dalam keadaan
tak sadar korban tidak bisa mengendalikan aliran air di dalam mulut
dan keronggkongannya. Carian bisa masuk ke saluran pernapasan.

• Jangan menyakiti korban (memukul pipi, memijit jari dengan keras


dsb) dengan maksud menyadarkan korban.
Cegah kecelakaan kerja dengan
peralatan pelindung diri
Contoh daftar sarana keselamatan
Teknik evakuasi korban kecelakaan

Menggunakan tandu sederhana dari kain sarung dan dua batang tongkat

Department of the Navy


Bureau of Medicine and Surgery
Teknik evakuasi korban kecelakaan

Memanggul ala pemadam


kebakaran

Department of the Navy


Bureau of Medicine and Surgery
Teknik evakuasi korban kecelakaan

Ringkus dan seret dengan Seret dengan karung


merangkak

Department of the Navy


Bureau of Medicine and Surgery
Teknik evakuasi korban kecelakaan

Gotong bersama kursinya


Menggendong setengah
memapah

Department of the Navy


Bureau of Medicine and Surgery
Teknik evakuasi korban kecelakaan

Teknik pangku seorang Menggotong beriringan


sendiri

Department of the Navy


Bureau of Medicine and Surgery
Teknik evakuasi korban kecelakaan

Menggotong berjalan sejajar

Department of the Navy


Bureau of Medicine and Surgery

Anda mungkin juga menyukai