Anda di halaman 1dari 49

ALAT PELINDUNG DIRI

SAFETY FIRST

Kasminem
Pelatihan K3 Laboratorium
APD/PPE
Alat Pelindung Diri / Personal Protective Equipment:
 Merupakan bagian penting dalam penerapan
keselamatan dan kesehatan kerja di laboratorium.
 Wajib digunakan untuk melindungi kontaminasi dan
menjaga keselamatan pekerja saat melakukan
pekerjaan yang berpotensi bahaya / berisiko terjadinya
kecelakaan
 APD yang digunakan harus sesuai dengan indikasi /
potensi bahaya atas pekerjaan yang dilakukan
PRASYARAT APD/PPE
Memberikan perlindungan pada bagian
tubuh tertentu, flexible dapat digunakan
pria / wanita, nyaman, tidak membatasi
gerak, tidak mudah rusak dan tidak
menyebabkan bahaya sambilan.
JENIS – JENIS APD
di Laboratorium
 Pelindung kepala
• Kacamata / google Glass
• Penutup kepala
• Masker
 Pelindung badan
• Jas laboratorium / lab coat
• Apron
 Pelindung anggota badan
• Sarung tangan / Gloves
• Sepatu pelindung / Closed-toed shoes
PERTIMBANGAN PEMILIHAN APD
 Tipe paparan yang akan diantisipasi:
 Kontak langsung
 Splash/sprays
 Droplet
 Airborne
 Darah dan cairan tubuh lain dalam volume besar yang dapat
menembus baju
 Kesesuaian jenis APD dengan pekerjaan yang dilakukan
 Kesesuaian ukuran APD dengan tubuh
PPE Maintenance
 Selalu inspect PPE terhadap kemungkinan kerusakan dan
contamination sebelum digunakan.
 Bilamana ada yang tidak dapat dibersihkan dgn baik atau
rusak, harus dibuang.
 Reusable PPE harus segera di bersihkan setelah digunakan
(decontamination --- cleaning)
 Disposable items hanya digunakan sekali saja dan diganti
bila terkontaminasi.
PPE Maintenance
 Selalu asumsikan bahwa APD terkontaminasi  asumsi ini
digunakan untuk melindungi dari bahan berbahaya.
 Lepas APD sebelum meninggalkan Laboratorium,
mencegah menyebarnya kontaminasi.
 Pastikan metode yang sesuai untuk :
memasang dan melepas APD
Pemakaian APD

1.Hand hygiene
2.Lab coat
3.Masker
4.Goggle
5.Gloves
Pelepasan APD

1.Gloves
2.Lab coat
3.Goggle
4.Masker
6.Hand hygiene
LAB SAFETY RULES
 Kontrol kontaminasi
• Cuci tangan
• Jangan makan / minum di ruang laboratorium
• Rambut panjang, diikat ke belakang
• Jangan gunakan lensa kontak saat bekerja
• Lepas APD saat meninggalkan ruang lab
• Tidak menggunakan asesoris tangan
Peralatan Keselamatan Laboratorium
( Laboratory Safety Equipment )
 Selain harus memakai APD/PPE, pekerja
laboratorium juga harus mengetahui peralatan
keselamatan yang ada di laboratorium.
 Dengan mengetahui peralatan keselamatan
kerja di laboratorium, dapat meminimalisir
kecelakaan dan potensi bahaya yang ada di
laboratorium
 Secara prinsip, peralatan keselamatan tersebut
digunakan pada saat terjadi situasi gawat
darurat.
Standar peralatan keselamatan
di laboratorium
1. Pembasuh mata (eye washer)
2. Pembasuh badan (Safety Shower)
3. Kotak P3K (First aid kits)
4. Spill Kit
5. APAR
6. Ruang asam
7. Bio Safety Cabinet
8. Pintu keluar darurat
9. Alat komunikasi
Peralatan Keselamatan Laboratorium
( Laboratory Safety Equipment )
Peralatan Keselamatan Laboratorium
( Laboratory Safety Equipment )
 Pekerja laboratorium harus mendapatkan
pelatihan kontinyu dalam mempergunakan
peralatan keselamatan
 Peralatan harus selalu berfungsi dengan
baik dan diaudit secara berkala oleh petugas
TEKNIK P3K di Laboratorium
P3K LABORATORIUM
 Dibutuhkan kewaspadaan & ketelitian yang tinggi
saat bekerja di laboratorium, mengingat peralatan
dan bahan bahan yang digunakan berpotensi
bahaya.
 Kecelakaan dapat terjadi kapan saja dengan
berbagai akibat yang membahayakan kesehatan
bahkan keselamatan pekerja laboratorium.
 P3K merupakan pertolongan yang diberikan
segera setelah kecelakaan, bersifat darurat namun
menuntut kecepatan dan ketepatan.
Tujuan P3K
 Mengurangi rasa sakit dan kecemasan serta
menjaga ketenangan fisik dan mental
korban/penderita.
 Mencegah terjadinya keparahan dan
komplikasi seperti kecacatan atau infeksi
 Menyelamatkan jiwa korban dari kematian
Langkah langkah P3K (umum)
1. Segera beritahu bagian keamanan untuk mencari
pertolongan
2. Siapkan beberapa informasi penting:
 Kondisi korban
 Rincian penyebab kecelakaan
 Lokasi kecelakaan
3. Lakukan pertolongan pertama
 Jauhkan korban dari lokasi kecelakaan
 Cek kondisi korban
 Beri pertolongan pertama
 Bawa ke UGD/RS
PENTING !
 Bertindaklah dengan cepat, karena
waktu sangatlah berarti dan berharga
bagi korban, walaupun satu detik.
 Jangan panik. Bersikaplah tenang, dan
tenangkanlah korban.
 Buatlah laporan kejadian.
Perlakuan (umum) pada korban kondisi gawat
1. Periksa CAB (Circulation, Airway, &Breathing )
 Periksa nadi (Circulation) korban, jika tidak teraba,
lakukan RJP / BHD
 Pastikan jalan nafas (Airway) korban tidak terhalang oleh
lidah / benda lain
 Periksa pernafasannya (Breathing) jika diperlukan, berikan
nafas bantuan
2. Jangan mengangkat/memindahkan korban yang cedera
leher / tulang belakang (kecuali terpaksa)
3. Jangan menarik pakaian korban yang terkena luka bakar
4. Jangan memaksa memberi minum atau obat pada korban
dalam kondisi tidak sadar / kesadaran menurun
BANTUAN HIDUP DASAR (BHD)
Keadaan yang dapat mematikan dalam keseharian:
Alergi berat, sesak
nafas, jalan nafas
jadi tersumbat,
jantung berhenti
Stroke, tidak berdenyut Tersengat listrik,
sadar, jalan nafas
jantung berhenti
jadi
berdenyut, nafas
tersumbat/nafas
berhenti
berhenti

Serangan jantung, MATI Tersedak, jalan


jantung berhenti mendadak nafas jadi
berdenyut, nafas
tersumbat
berhenti
KAPAN ANDA BERKESEMPATAN
“MENGHIDUPKAN” SESEORANG KEMBALI ?

 Kesempatan “indah” itu


bisa muncul tiba – tiba
 Sering berlatihlah agar
senantiasa siap
 Tidak ada waktu untuk
berfikir dua kali,
kerjakan segera atau
kesempatan itu hilang
HOSPITAL EMERGENCY CODES
 CODE BLUE : Kegawatan Medis
 CODE RED : Fire Emergency
 CODE BLACK : Ancaman Bom
 CODE PINK : Penculikan Bayi
 CODE PURPLE : Evakuasi
 CODE GREY : Gangguan keamanan
 CODE GREEN : Gempa Bumi
 CODE ORANGE : Tumpahan B3
AKTIVASI KODE BIRU ?
 Ketika penderita tidak responsif dan
tidak ada tanda tanda kehidupan
 Ketika penolong percaya bahwa
penderita membutuhkan pertolongan
medis yang mendesak dalam 10 – 15
menit
LANGKAH – LANGKAH BHD/RJP
 Clear Area (Amankan lokasi kejadian )
 Cek Respon
 Call For Help (Aktivasi Code Biru )
 Cek nadi carotis, cek nafas
 CPR ( Kompresi dada )
1. 30 kompresi, 2x nafas buatan sebanyak 5 siklus
dalam 2 menit
2. Cek nadi
BHD BERKUALITAS

1. Frekuensi 100 – 120x/menit


2. Kedalaman 5 – 6 cm
3. Interupsi minimal
4. Hindari hiperventilasi
Risiko Kecelakaan B3 di Lab
1. Terpapar B3
Terhirup
(Inhalation)

Tertelan Terserap
(Ingestion) (Absorption)

2. Tumpahan B3 (Spills)

3. Efek Terpapar:
• Rasa Mual • Sesak Nafas
• Pusing • Kanker
• Gatal-gatal • Mutasi Gen
P3K PAPARAN BAHAN KIMIA
Bila terkena kulit:
 Basuh kulit yang terpapar dengan air mengalir.
Pastikan tidak ada bahan kimia tertinggal.
 Segera buka pakaian / sepatu yang terkontaminasi
 Jika ada luka, tutup dengan bahan steril ( jangan
menetralkan luka dengan menambahkan bahan
kimia yang lain )
 Bawa korban ke UGD
Emergency Procedures
Personal Contamination
 Flush contaminated area
with water (siram dengan air bagian
yang terkontaminasi)
 Remove contaminated
clothing (Lepaskan pakaian yang
terkontaminasi)
 Rinse with water for 15
minutes (Bilas dengan air selama
15 menit)
 Kotak P3K (obat luka bakar)
atau
 Seek medical attention if
irritation persists (Mencari
bantuan medis jika terjadi iritasi) 33
P3K PAPARAN BAHAN KIMIA
Bila terkena mata:
 Segera bilas mata dengan air mengalir selama 15
menit.
 Arahkan korban untuk menggerak gerakkan bola
matanya ( memutar )
 Pastikan tidak ada bahan kimia tertinggal di mata
 Segera bawa korban ke UGD/ klinik mata
Emergency Procedures
Chemical in the Eye(s)

 Flush eyeballs and inner


eyelids (Bola mata dan kelopak
mata Siram)
 Forcibly hold eyes open
(Paksa terus mata terbuka)
 Irrigate for at least 15
minutes (Mengairi selama
minimal 15 menit)
 Kotak P3K (obat luka
bakar) atau
 Seek medical attention
immediately

35
P3K PAPARAN BAHAN KIMIA
Bila terhirup:
 Segera pindahkan korban ke tempat terbuka / yang
berudara segar
 Jika pasien tidak sadar, cek CAB (Circulation, Airway,
Breathing )
 Jika pasien sadar, longgarkan pakaian, jaga agar tetap
hangat dan beri dukungan agar tetap tenang, sambil
menunggu tim medis datang
 Segera bawa ke UGD
P3K PAPARAN BAHAN KIMIA
Bila tertelan:
 Jika korban tidak sadar, cek CAB
 Segera bawa korban ke UGD
 Jika korban sadar, segera bilas mulut dengan air
 Lepaskan pakaian yang terkontaminasi / terpapar
 Bantu korban agar tetap tenang
 Jangan berusaha memuntahkan isi perut korban, jika
dalam kondisi pingsan dan jika tidak tahu bahan kimia apa
yang tertelan.
 Kurangi kadar racun dalam lambung korban dengan
memberikan minum air putih ( jangan memberikan
minuman sebagai bahan penetral )
 Segera bawa korban ke UGD
P3K PAPARAN BAHAN INFEKSIUS
TERTUSUK JARUM / benda tajam lainnya:
 Bilas / guyur bagian yang terluka dengan air
mengalir selama 3 menit ( sampai pendarahan
berhenti ), bersihkan luka tusuk dengan sabun
antiseptik.
 Kompres dengan alkohol swab / povidon iodin
 Laporkan kejadian pajanan ke pimpinan
laboratorium dan tim pasca pajanan RS
Hindari Kejadian Petugas Terpapar
Asam

Kulit terpapar asam


P3K Tersengat Listrik
 Tubuh manusia merupakan penghantar listrik baik,
dimana apabila manusia tersengat listrik, maka listrik
bisa dihantarkan ke seluruh tubuh, sehingga
menyebabkan kerusakan jaringan yang luas. Bahkan
menyebabkan kematian, walaupun waktu kontaknya
singkat.
 Kerusakan terbesar sering terjadi pada jaringan saraf,
pembuluh darah dan otot.
 Dibanding dengan luka bakar lainya, sengatan listrik
lebih berbahaya karena luka yang terlihat di
permukaan sering tidak menggambarkan kondisi yang
sebenarnya dari korban.
RISIKO pada organ tubuh
 Jantung : kerusakan otot, Henti jantung, kematian
 Saraf : nyeri kepala, pembengkakan otak, kejang
 Otot : kematian otot
 Kulit : luka bakar
 Pembuluh darah: pembentukan gumpalan darah,
gangguan pembekuan darah, pembuluh darah pecah
 Paru : trauma jalan nafas, henti nafas
 Ginjal : gangguan elektrolit, gagal ginjal akut
 Lain – lain : gangguan penglihatan & pendengaran
P3K tersengat listrik ?
 Matikan sumber arus listrik atau cabut kabel
penyebab sengatan (jika aman)
 Jika arus listrik tidak dapat dihentikan, dorong
korban dengan alat tidak menghantar listrik
 Gunakan alas kaki / berdirilah di atas permukaan
bahan yang tidak menghantarkan listrik
 Cek CAB ( Circulation, Airway, Breathing )
 Hubungi tim medis, dan tetap bersama korban
sampai bantuan medis datang.
JANGAN LAKUKAN !
 Hindari posisi terlalu dekat dengan korban, jika
tersengat listrik tegangan tinggi
 Jangan menarik / mendorong korban dengan tangan
kosong jika masih berkontak dengan arus listrik
 Jangan memindahkan korban setelah arus dimatikan,
kecuali ada risiko ledakan / kebakaran. Sengatan
listrik dapat menimbulkan komplikasi kerusakan saraf
/ patah tulang, sehingga mengubah posisi korban
berisiko memperparah komplikasi yang ada.
TUMPAHAN (SPILL) B3

Macam Spill Kit


1. ”Infectious spill kit” (kuning)
2. ”Chemical spill kit” (Coklat)
3. ”Cytotoxic spill kit” (Ungu)
4. ”Radioactive spill kit” (Merah)
Spill kit
 Gaun pelindung (1 buah)
 Gloves (2 pasang)
 Masker penutup wajah, kaca mata googles, tutup kepala
 Sepatu pelindung (rubber shoe cover protective) atau sepatu boot
 Air bersih (1 botol)
 Disinfektan cair ( 1 botol )
 Kantong plastik (2 buah)
 Sekop dan pengikis (1 buah)
 Wadah limbah benda tajam (1 buah)
 Tissue / kertas absorben
 Larutan deterjen
 Tanda bahaya dan isolasi (yellow tape)untuk mengkarantina
daerah berbahaya (dengan spill sock dan spill pillows)
Prosedur Spill Kit
 Pasang tanda pengaman
 Ambil kotak spill kit
 Pakai APD ( Sepatu, Apron, Masker, Tutup kepala,
googles, Gloves )
 Siapkan kantong plastik
 Serap tumpahan dengan kertas absorben
 Angkat bekas kertas absorben dengan sekop dan
pengikis, buang ke dalam kantong plastik. Jika ada
pecahan kaca, ambil dengan pinset, buang ke dalam
safety box.
Prosedur Spill Kit
 Tuangi bekas tumpahan dengan larutan detergen
untuk menghilangkan sisa kotoran, lalu serap dengan
kertas absorben dan buang ke dalam kantong plastik.
 Tuangi bekas tumpahan dengan larutan disinfektan
(Chlorin 0,5 %) biarkan 10 – 15 menit, serap dengan
kertas absorben dan buang ke dalam kantong plastik.
 Lepaskan APD ( gloves, Apron, google, tutup kepala,
sepatu, masker ),
 kembalikan Spill kit pada tempatnya
 Lakukan Cuci tangan
PELAPORAN INSIDEN
INSIDEN SUDAH DALAM WAKTU 2 x INVESTIGASI & SOSIALISASI KE
TERJADI, POTENSIAL 24 JAM MENGISI PEMBENTUKAN TIM SATKER LAIN YANG
TERJADI, NYARIS “FORMULIR INVESTIGASI BERPOTENSI
TERJADI PELAPORAN INSIDEN
INSIDEN”

SEMUA LAPORAN LAPORAN


PETUGAS DISERAHKAN INSIDEN + RCA
LAB/RS KE TIM K3/
KOMITE K3
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai