Anda di halaman 1dari 27

PERTOLONGAN PERTAMA

PADA KECELAKAAN (P3K)


DI LABORATORIUM

Kelompok 3
• Bella Silvia
• Diana Permatasari
• Dini Restu Fauziah
• Ermala
• M. Rifqi Wardani
• Sinti Agusti
• Suresti Agita
LABORATORIUM

Laboratorium adalah tempat


praktikum atau tempat untuk
membuktikan kebenaran-
kebenaran suatu teori dalam
ilmu kimia.
PENGERTIAN P3K

USAHA PERTOLONGAN ATAU


PERAWATAN DARURAT DI TEMPAT
KERJA YANG DIBERIKAN KEPADA
SESEORANG YANG MENGALAMI
SAKIT ATAU KECELAKAAN YANG
MENDADAK.
TUJUAN P3K
• MENYELAMATKAN JIWA
• MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG AMAN
• MENCEGAH YANG TERLUKA ATAU SAKIT MENJADI LEBIH
BURUK
• MENCEGAH KECACATAN
• MEMPERCEPAT KESEMBUHAN ATAU PERAWATAN
PENDERITA SETELAH DIRUJUK KE RUMAH SAKIT
• MELINDUNGI KORBAN YANG TIDAK SADAR
• MENENANGKAN PENDERITA ATAU KORBAN YANG TERLUKA
• MENCARIKAN PERTOLONGAN LEBIH LANJUT
Jenis - Jenis Kecelakaan Kerja Di
Laboratorium

• Luka,

• Keracunan,

• Percikan zat

• Tumpahan zat

• Kebakaran
sebab-sebab terjadinya
kecelakaan kerja di laboratorium :
• Kurangnya pengetahuan dan pemahaman
tentang bahan kimia dan proses-proses serta
perlengkapan atau peralatan yang digunakan
dalam melakukan kegiatan
• Kurangnya kejelasan petunjuk kegiatan
labolatorium dan juga kurangnya pengawasan
yang dilakukan selama melakukan kegiatan
labolatorium.
• Kurangnya bimbingan terhadap siswa atau
mahasiswa yang sedang melakukan kegiatan
labolatorium.
• Kurangnya atau tidak tersedianya
perlengkapan keamanan dan perlengkapan
perlindungan kegiatan labolatorium.
• Kurang atau tidak mengikuti petunjuk atau
aturan-aturan yang semestinya harus ditaati.
• Tidak menggunakan perlengkapan pelindung
yang seharusnya digunakan atau
menggunakan peralatan atau bahan yang
tidak sesuai.
• Tidak bersikap hati-hati di dalam melakukan
kegiatan.
Perlengkapan P3K
☻ Kain kasa steril
☻ Pembalut dari berbagai ukuran
☻ Kapas
☻ Alat pencuci mata
☻ Gunting
☻ Peniti
☻ Betadin (obat merah)
☻ Obat gosok
☻ Larutan Natrium Hidrokarbonat (NaHCO3 1% )
☻ Asam cuka 1%
Kotak P3K harus berisi.
• Buku petunjuk umum
• Kasa steril (satuan) dalam berbagai ukuran
• Perban penutup-mata steril
• Perban segitiga (penyangga lengan)
• Kasa steril biasa (tidak mengandung obat) untuk luka
kecil
• Safety-pins
• Botol berisi tetes mata
• Buku pedoman P3K
• Stok perlengkapan dalam kotak P3K harus segera diisi
kembali sehabis di gunakan dan periksa secara berkala
untuk memastikn bahwa perlengkapan tersebut masih
dalam kondisi baik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
melakukan tindakan P3K
Dalam melakukan tindakan P3K ada beberapa hal yang
harus diperhatikan, yaitu:
• Jangan panik tetapi tidak lamban.
• Perhatikan pernafasan korban, jika terhenti segera
lakukan penyelamatan.
• Hentikan pendarahan dengan sapu tangan atau
semacamnya untuk memberhentikan pendarahan pada
korban karena jika darah terus menerus keluar akan
mengakibatkan kekurangan darah.
• Perhatikan tanda-tanda shock.
• Jangan memindahkan posisi korban dengan terburu-buru.
Cara Menangani Kecelakaan
1. Luka Bakar
• Bila mungkin segera bawa korban ke
rumah sakit. Bila tidak mungkin maka
rendam bagian tubuh yg terbakar dalam
wadah berisi air dingin. Bila luka bakar
luas atau derajat berat dilakukan:
• Jangan tarik/menarik pakaian yang
melekat di luka
• Jangan memberi minyak gosok,
pelumas, odol atau antiseptik
• Jangan memecah lepuh.
• Jangan menolong sendiri, kirim ke
rumah sakit
• Bila korban sadar berikan minum
larutan garam (1/4 sendok teh tiap
gelas 200cc), berikan satu gelas tiap
jam.
2.Luka Karena Tertusuk Benda Tajam

• Cabut benda tersebut dengan hati-hati


• Dekontaminasi luka
• Desinfeksi luka.
• Beri obat pada luka.
• Beri pembalut pada luka agar tidak
terkontaminasi
• Laporkan pada petugas
• Jika luka terlalu parah cari pertolongan medis
 
Pertolongan Pertama Jika Tubuh Terkena
Percikan Zat kimia

• Jangan panik
• Mintalah bantuan rekan anda yang
berada didekat anda
• Bersihkan bagian yang mengalami kontak
langsung tersebut (cuci bagian yang
mengalami kontak langsung tersebut
dengan air apabila memungkinkan)
 
• Bila kulit terkena bahan kimia,
jangan digaruk agar tidak
tersebar
• Bawa ketempat yang cukup
oksigen
• Hubungi paramedik secepatnya
(dokter atau rumah sakit)
Pertolongan Pertama Jika Terjadi
Tumpahan Zat

• Evakuasi area yang terkontaminasi


• Laporkan pada orang yang ditunjuk (biasanya
Petugas Laboratorium) yang harus
mengoordinasi tindakan yang diperlukan
• Tentukan jenis tumpahan
• Evakuasi semua orang yang tidak terlibat jika
tumpahan mengandung zat yang berbahaya.
• Kumpulkan semua tumpahan dan materi yang

terkontaminasi (benda tajam jangan diambil dengan

tangan telanjang gunakan sapu dan pengki atau

peralatan lain yang sesuai). Materi yang tumpah

dan benda sekali pakai yang terkontaminasi yang

digunakan untuk membersihkan harus ditempatkan

pada kantong atau container yang sesuai .

• Dekotaminasi atau desinfeksi area.


• Bilas area tersebut dan keringkan dengan kain pel

kering

• Dekontaminasi dan desinfeksi semua peralatan

yang digunakan.

• Lepaskan pakaian pelindung, kemudian

dekontaminasi dan desinfeksi pakaian itu jika perlu.

• Cari pertolongan medis jika terjadi pajanan pada

materi berbahaya selama proses pembersihan.


Pertolongan Pertama Jika Terjadi Kebakaran

• Hindari penggunaan kabel yang bertumpuk pada satu stop


kontak
• Bila hendak bekerja dengan menggunakan pembakaran (api)
jauhkan alat/bahan yang mudah terbakar (misal
kertas,alkohol) dan bagi siswa perempuan yang berambut
panjang untuk diikat
• Ambil tabung gas CO2 apabila api masih mungkin
dipadamkan
• Hindari menghirup asap secara langsung
• Tutup pintu untuk menghambat api membesar dengan cepat
(jangan dikunci)
• Gunakan alat pemadam kebakaran jika terjadi kebakaran
Keracunan Zat Melalui Pernapasan

• Jauhkan korban dari dari lingkungan zat


tersebut kemudian pindahkan korban ke
tempat udara segar
• Jika korban tidak bernafas, segera berikan
pernapasan buatan berupa menekan bagian
dada atau pemberian pernapasan dari mulut
penolong ke mulut korban.
• Segera hubungi dokter
Keracunan Melalui Mulut (Tertelan)

a.  Jika ada zat tertelan segera panggil dokter dan informasikan zat

yang tertelan oleh penderita. Jika penderita muntah-muntah, beri

minum air hangat agar muntah terus dan mengencerkan racun

dalam perut. Jika korban tidak berhasil masukkan jari ke dalam

tenggorokan korban agar muntah. Jika korban pingsan, pemberian

sesuatu lewat mulut dihindarkan.

b.  Segera bawa korban ke dokter/rumah sakit.

c.  Jika zat beracun masuk ke mulut dan tidak sampai tertelan,

beberapa tindakan dapat dilakukan sebagai pertolongan pertama.


• Jika mulut terkena asam, kumur-kumur dengan air sebanyak-

banyaknya kemudian si penderita diberi minum air kapur atau

susu untuk melindungi saluran penapasan.

• Jika mulut terkena basa kuat, kumur-kumur dengan air sebanyak-

banyaknya kemudian minum sebanyak-banyaknya, selanjutnya

beri minum susu atau dua sendok teh asam cuka dalam 1/2 liter

air.

• Jika mulut terkena zat kimia lain yang beracun, si penderita diberi

2-4 gelas air atau susu dan diberi antidot yang umum dipakai

dalam 1/2 gelas air hangat.


Peralatan darurat yang diperlukan pada saat kecelakaan
dengan mengutamakan kecepatan yaitu :

1. Alarm Kebakaran (fire alarm) : Sebagai tanda jika


terjadi kebakaran di laboratorium.

2. Pendeteksi Asap (Smoke detector) : Untuk


mendeteksi jenis asap yang ada di lab.

3. Kotak P3K (first aid) : Kotak yang berisi obat-obatan


dan perlengkapan pertolongan pertama seperti : Kain
kasa, kapas, plester, gunting, betadine, alkohol .
4. Ventilasi (ventilation) : Ventilasi ini ada 2 macam
yaitu ventilasi sentral dan ventilasi lokal, digunakan
untuk menjaga sirkulasi udara.

5. Alat dan bahan pemadam kebakaran (fire


extinguisher) : Fire extinguisher digunakan untuk
memadamkan api jika terjadi kebakaran. Fire
extinguisher ini ada 4 macam berdasarkan zat yang
ada di dalamnya dimana penggunaannya didasarkan
pada material penyebab kebakaran.
6. Pancuran Keselamatan (shower) : Shower digunakan untuk
mandi jika badan terkena tumpahan zat berbahaya.
7. Pencuci mata (eye wash) : Pencuci mata digunakan apabila
ada zat yang masuk ke mata.

8. Pintu Darurat (emergency door) : Pintu darurat digunakan


untuk evakuasi cepat dan aman menuju tempat aman atau ke
luar labor jika terjadi kebakaran atau kecelakaan lainnya.
9. Selimut Kebakaran : Selimut kebakaran merupakan selimut
yang terbuat dari bahan yang tahan terhadap api. Selimut ini
digunakan apabila kita terjebak dalam kebakaran.
Pencegahan kecelakaan harus dilakukan sedini
mungkin karena lebih mudah dan murah
dibandingkan dengan perbaikan dan
penggantian akibat kecelakaan yang sudah
terjadi apalagi kerugian akibat kebakaran dan
kematian.

Anda mungkin juga menyukai