Anda di halaman 1dari 9

Studi Islam

pada Masa
Klasik
PSI KELOMPOK 01
ANGGOTA KELOMPOK
1. Rodiyah 23103040075
2. Qhaida 23103040094
3. Aisyah 23103040071
4. Athallah 23103040098
5. Aura 23103040085
6. Willy 23103040091
7. Muhammad Irfan 23103040070
8. Dinda Syafira R 23103040095
9. Dimas 23103040090
10. Saphira 23103040100
11. Kintan L 23103040084
STUDI ISLAM PERIODE KLASIK

01 02 03 04
PERIODE PERIODE PERIODE PERIODE
NABI KHULAFAUR BANI MONGOLI
MUHAMMA RASYIDIN UMAYYA AH DAN
D SAW. H DAN UTSMANIA
ABBASIY H
AH
1. ISLAM PADA MASA NABI
MUHAMMMAD SAW
Para penganut Islam pada saat masa nabi Muhammad mengkaji Islam
tentang tuhan yang wajib disembah adalah Allah, tiada tuhan selainnya dan Nabi
Muhammad adalah utusanNya. Untuk mengenal Allah dan RasulNya, penganut
Nabi Muhammad menggunakan pendekatan khabar darinya dan dari Qur’an
sebagai kitab suci orang muslim. Setelah Nabi Muhammad memberikan khabar
bahwa tiada tuhan selain Allah dan Muhammad adalah utusan Allah, maka ia
juga mengenalkan ibadah yang diwajibkan oleh Allah pada pengikutnya melalui
wahyu, kemudian ia juga mengabarkan tentang hukum-hukum Allah dan kabar-
kabar orang terdahulu dan orang yang akan datang yang secara historisti
diceritakan dalam Qur’an.

Pada masa itu tidak ada pendekatan atau metodologi mempelajari


ajaran Islam kecuali menanyakan langsung kepada Nabi, Nabi menetapkan
sesuatu, mengatakan sesuatu dan melakukan sesuatu untuk mendidik para
pengikutnya dalam mempelajari ajaran Islam saat itu.
2. Islam pada masa Khulafaur Rasyidin
Setelah Nabi meninggal maka kekuasan dipegang oleh sahabat
tertuanya Abu Bakar As Sidik dan begitu selanjutnya kekhalifahan dipikul
oleh khulafaaur Rasidun. berturut-turut khalifah kedua ketiga dan
keempatsetelah abu bakar adalah Umar bin Khatab, Usman bin Affan dan
Ali bin Abi Thalib. Pemerintah keempat para khalifah ini berlangsung
selama 30 tahun, dari 632 M sampai dengan tahun 662 M.

Pada masa ini, muncul kejadian-kejadian baru yang tidak terjadi


pada masa Rasullullah, sehingga di antara para sahabat ada yang melakukan
ijtihad, memutuskan suatu perkara, memberikan fatwa, menetapkan hukum
syari’at dan menyandarkan pada hukum-hukum periode pertama sesuai
dengan hasil ijtihadnya. Sehingga hukum-hukum fekih pada periode ke dua
terdiri dari hukum Allah dan Rasul-nya, serta fatwa sahabat dan
keputusannya yang bersumber dari Al Qur’an, al Sunnah dan ijtihad
Sahabat.
3. Islam pada masa Dinasti Umayyah dan Dinasti
Abbasyiah
Pada masa ini islam berkembang pesat dan masalah-masalah keagamaan mulai
berkembang, keadaan ini memaksa para khalifah dan para pemuka agama mencari solusi untuk
memenuhi kebutuhan-kebutuhan umat, baik dalam hukum, politik dan social masyarakat.

Menurut Muhammad Khudhori Bek,ada masa ini sebagai masa baru bagi Sunnah, karena
para perawinya mendapatkan peringatan tentang wajib pengumpulan (tanshif) dan penyusunan.
Makna tanshif adalah mengumpulkan Hadits-Hadits yang satu macam dalam satu judul sebagiannya
dengan sebagian yang lain, seperti Hadits Sholat, Puasa dan semisalnya. Penyusun tingkatan pertama
pada masa ini salah satunya adalah Malik Bin Anas di Madinah. Di masa ini perhatian ulama-ulama
bukan hanya pada Hadits saja, mereka juga menunjukan perhatian pada Qur’an. Mereka menyadari
Qur’an bukan hanya untuk dibaca dan difahami secara makna teks saja, lebih dari itu mereka meyakini
bahwa banyak hal yang dapat diteliti dari pada Qur’an, sehingga pada gilirannya pada masa ini timbul
juga ilmu Ulumul Qur’an.Selain itu muncul penemu penemu dan ilmuan pada bidang sains dan
teknologi
Tokoh tokoh islam yang masyhur di era ini antaranya adalah imam abu
hanifah,Muhammad bin Idris Asy Syafii,Imam Ahmad Bin Hambal,dan imam Anas bin Malik.Adapun
tokoh ilmu umum antaranya adalah ibnu sina,Al Khawarizmi dan Al Farabi.
4. Islam pada masa Mongoliah dan Utsmaniyah
• Yang dimaksud dengan era Mongoliyah adalah kisaran tahun 656-925 H, pada masa ini
sebagaimana ahli sejarah mengatakan bahwa Islam mengalami kemuduran. Setelah dinasti
Samaniah runtuh, Samarkhan dan Bukhara jatu ke tangan dinasti Saljuk Sanjar yang kemudian
dihacurkan oleh pasukan mongol di bawah pimpinan Jengis Khan (616 H/1220 M).Pengaruh
runtuhnya dinasti Samaniah menyebabkan pindahnya kegitan keilmuan pada masa Abasiyah
berpusat di kota-kota Baghdad, Bukhara, Naissabur, Sevilla berpindah ke kota Kairo, Iskandariyah,
Ushuth, Damaskus dan kota-kota lain di Mesir dan Syam. Di zaman ini pula banyak buku-buku
dan perpustakaan-perpustakaan bersama dengan kekacauan penaklukan oleh kaisar Mongol di
timur dan penyarangan di Spanyol.

• Sedangkan yang dimaksud dengan era Utsmaniayah adalah kisaran tahun 925-1075
H. Munculnya kerajaan Utsmani adalah setelah runtuhnya Turki Saljuk oleh kekasiaran
mongol. Secara singkat, sejarah mencatat pada masa ini, sendi-sendi Islam mulai
bangkit, terbukti dengan direbutnya Brousse oleh Sultan Urkhan Bin Ustman (726-761
M) dan Sultan Murad II bin Muhammad (824-855H) yang menguasai Hongaria,
Falokah dan lain sebgainya.
LU OLANG PADA MAU TANYA
KAH?
KALAU MAU TANYA JANGAN
SUSAH-SUSAH LO...
ATAU OE KASI HANTAM A.....
SEKIAN
TERIMAKSIH

KHAMSIA KHAMSIA .....

Anda mungkin juga menyukai