Anda di halaman 1dari 17

REFLEKSI I

HIPEREMESIS
GRAVIDARUM

OLEH : NI KADEK NATIH WAHYUNI


PEMBIMBING : DR. A.A GEDE RAKA BUDAYASA,
SP.OG (K)
PREVIEW

Vignete Alasan dan Apa Mencari


yang akan di Telahaan Jurnal
Kasus RK kan pendukung

Analisis kasus Kesimpulan


berdasarkan
Evidence Based • Sisi Positif Action Plan
Medicine • Sisi Negatif
RESUME (VIGNETTE)
• Pasien 28 tahun, Pasien datang ke RSUD Sanjiwani dengan keluhan mual dan muntah sejak 5 hari
yang lalu dan memberat 6 hari SMRS. Mual muntah yang dialami >10 kali dalam satu hari. Makan
dan minum pasien menurun dan badan lemas serta terjadi penurunan berat badan. Menarche pada
usia 12 tahun dengan siklus 28 hari teratur dan berlangsung selama 7 hari. Dari pemeriksaan fisik
didapatkan status present TD: 120/90 mmHg, HR 80 x/menit, RR 20 x/menit, suhu 36,5°c, TB 150
cm, BB 37 kg, IMT 16,44 kg/m2. Status general didapatkan turgor kulit menurun dn mata cowong.
Hasil pemeriksaan elektrolit natrium dan kalium normal serta chlorida tinggi, KETON (+).
Diagnosis sbg Hiperemesis gravidarum tingkat II. Penanganan pasien dipuasakan 24 jam,
diberikan Cairan Ringer laktat untuk rehidrasi, Ondancentron injeksi, ranitidine injeksi. Ibu
dirawat selama 5 hari, pulang masih mual tetapi sudah membaik
ALASAN DIJADIKAN RK :

1. Mengapa Ibu Bisa Hyperemesis, Yang Lain Tidak


2. Apakah Memang Perlu Puasa 24 Jam
3. Apakah Obat2an Yang Diberikan Aman (Risiko Kecacatan)
4. Apakah Tidak Ada Obat Lain Yang Bisa Membantu
MENCARI KEPUSTAKAAN YANG
MENDUKUNG
MENCARI KEPUSTAKAAN YANG
MENDUKUNG
1. Mengapa Ibu Bisa Hyperemesis, Yang Lain Tidak
EPIDEMIOLOGI
50-90% wanita hamil  hyperemesis
gravidarum

60-80% pada primigravida 40-60% pada multigravida


Pada penelitian, 56 wanita yang
kembali hamil, 27 diantaranya
mengalami hiperemesis pada kehamilan • Memiliki angka ke
kedua dan 7 dari 19 wanita mengalami kambuhan (15-80%)
hiperemesis pada kehamilan ketiga • Pada kehamilan kedua 
10,9%

1. The management of Nausea and vomiting of pregnancy and hyperemesis gravidarum. Royal
College of Obstetricians and Gynecologists. Pp:2
FAKTOR RISIKO

TEORI KASUS

 Usia ibu
 Nuliparitas
 Maternal body mass index  IMT (16,44 kg/m2)
 Kehamilan multiple  Pasien memiliki riwayat HG
 Riwayat HG sebelumnya pada kehamian pertama
 Female sex of fetus
 Mola hidatidosa

• Mccarthy JP, Lutomski JE, Greene ra. 2014. Hyperemesis Gravidarum: current perspectives.
International Journal of Women’s Health. Pp: 1.
• Kamalak Z, Guzukara I, Kucur SR. 2015. Is it a Disease or symptom Hyperemesis Gravidarum.
Eur J Gen Med. Pp: 1-2.
2. Apakah pada pasien HG perlu dilakukan
puasa?
Evidence Base KASUS
• There is no evidence that fasting Pada pasien  Puasa 24 jam
may be beneficial for these patients.
(PUQE >13)
• To eat small, frequent meals. The
diet should contain a lot of protein
but be low on carbohydrates and fat
(PUQE <13) Rekomendasi B

Kesimpulan: Kasus tidak sesuai dengan


Evidence Base

1. women,s health care physichian. Morning Sickness: Nausea and Vomitting of Pregnancy. Pp: 2.
3. Apakah Obat2an Yang Diberikan tepat dan Aman ?

Evidance Terapi cairan


Base KASUS

• Cairan yang dapat diberikan


adalah NaCL 0,9% dan Ringer
Laktat • IVFD RL 1500 cc  loading 2
• Cairan dextrose tidak dapat jam
diberikan kecuali kadar natrium • Maintenance IVFD RL (2) : D5%
normal (1) 28 tpm

Rekomendasi: D

Kesimpulan: Kasus sudah sesuai dengan


Evidence Base
Dextrose infusions are not appropriate unless the serum sodium levels are
normal and thiamine has been administered (Rec D / RCOG)
Terapi
Antiemetik
Evidance Base KASUS
Obat yang aman dan efektif untuk HG dan NVP Inj Ondansentron 3x8 mg
yaitu antiemetic (H1 receptor antagonosis) -> lini Inj Ranitidine 2x 50 mg
pertama

Cyclizine 50 mg po, IM or IV 8 hourly

Prochlorperazine 5-10 mg 6-8 hourly PO; 12,5 mg


8 hourly IM/IV; 25 mg PR daily

Promethazine 12,5-25 mg 4-8 hourly PO, IM, IV or


PR
Chlorpromazine 10-25 mg 4-6 hourly PO, IV,IM; or
50-100 mg 6- hourly PR
Pada kasus dengan keluhan seperti gastritis atau
riwayat ulkus peptikum dapat diberikan H2 reseptor
antagonis seperti ranitidin 150 mg atau cimetidine
2x1 peroral. Kesimpulan: Kasus belum sesuai dengan Evidence Base

1. The management of Nausea and vomiting of pregnancy and hyperemesis gravidarum. Royal
College of Obstetricians and Gynecologists. Pp:1
ONDANCENTRON
EVIDANCE BASE KASUS
• Ondansentro  serotonin 5HT3 receptor Pada kasus diberikan ondansentron 3x8 mg (IV)
antagonist
• 3-4 x 8 mg/hari (IV or PO)
• Eefek samping  sakit kepala, diare, potential
QT prolongation, torsade de pointes
• Beberapa penelitian  hubungan antara paparan
ondansentron pada trimester pertama  cleft
palate dan defect cardiovascular  setelah
trimester pertama
• Historical kohort study  ondansentron pada
kehamilan  aborsi spontan, lahir mati, cacat
lahir, kelahiran premature dan BBLR
• Penelitian padahewan  belum menunjukan
peningkatan risiko infertile dan cacat lahir
Rekomendasi D

1. Clinical Practice guideline Hiperemesis and Nausea/Vomiting in Pregnancy. 2015. Institute of Obstetricians
and Gynecologist Royal College of Physicians of Ireland. Pp: 24
2. The management of Nausea and vomiting of pregnancy and hyperemesis gravidarum. Royal College of
Obstetricians and Gynecologists. Pp:10
3. Pasternak B, Suantrom H, Huiid A. 2013. Ondansentron In Pregnancyand Risk of Adverse Fetal Outcome.
The New England Journal of Medicine.
4. APAKAH PERLU TERAPI TAMBAHAN
Evidance Base Kasus
1. Jahe dapat digunakan untuk Tidak dilakukan
mengganti antiemetik 
NVP ringan-sedang
Rekomendasi A

2. Akupresur dan akupuntur

Rekomendasi B

Kesimpulan: Kasus belum sesuai dengan Evidence Base

Guidline The Management of Nausea and Vomiting of Pregnancy and Hyperemesis Gravidarum. Royal College of
Obstetricians and Gynecologists. Pp:12
Vitamin
TEORI KASUS

Suplemen Thiamine diberikan pada Tidak diberikan


wanita dengan mutah berkepanjangan
(1x50 mg)
Pyridoxine (vitamin B6) 25 mg three
times/day peroral may reduce nausea
Rekomendasi D

The management of Nausea and vomiting of pregnancy and hyperemesis gravidarum. Royal
College of Obstetricians and Gynecologists. Pp:1
KESIMPULAN
Sisi Positif Sisi Negatif
1. Pemberian cairan sudah sesuai evidence 1. Pasien dipuasakan 24 jam
base
2. Pemberian ondancentron sebagai lini
pertama anti muntah (risiko janin)

3. Tidak diberikan terapi tambahan (jahe,


vitamin B6)
ACTION PLAN
NaCl 0,9% atau Ringer
Pasien dengan keluhan mual Terapi Cairan Lactat.1000 mg dalam 2 jam
pertama dan dilanjutkan 1000
dan muntah (ibu hamil) mg pada 4-8 jam.

Anamnesis, pemeriksaan TIDAK PUASA


Fist Line : Cyclizine,
fisik, pemeriksaan penunjang Antiemetik Prochloperazine, Prometazine,
Chlorpromazine

Hiperemesis gravidarum
Vitamin Vitamin B1 dan Vitamin
B6

Terapi awal
Terapi Jahe oral,
Komplementer Acustimulations dan
acupunctur

Anda mungkin juga menyukai