Anda di halaman 1dari 19

HUBUNGAN POLA ASUH DENGAN

KEJADIAN STUNTING BALITA DARI


KELUARGA MISKIN DI KOTA
PALEMBANG

CROSS SECTIONAL STUDY


S. nur Fauziyah Masse
294231002
TUJUAN
Penelitian ini dilakukan untuk mengamati bagaimana pengaruh
budaya pola asuh berupa kebiasaan pemberian makan,
kebiasaan pengasuhan, kebiasaan kebersihan dan kebiasaan
mendapatkan pelayanan kesehatan terhadap kejadian stunting
balita dari keluarga miskin di Kota Palembang.
BAHAN & METODE
PENELITIAN
DESIGN
PENELITIA
N
Penelitian ini merupakan penelitian observasional yang
dilakukan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan
desain Studi Cross Sectional yang dilakukan pada bulan
Maret-April 2019 di wilayah Kota Palembang.
POPULASI

POPULASI seluruh ibu balita usia 24 – 59


bulan
& SAMPEL
SAMPEL

100 ibu balita usia 24-59 bln


PENGAMBILAN
DATA
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah
informasi tentang kebiasaan pemberian makan,
kebiasaan pengasuhan, kebiasaan kebersihan dan
kebiasaan mendapatkan pelayanan kesehatan yang
diperoleh dengan wawancara menggunakan
kuisioner.
PENGAMBILAN DATA
Data yang diambil dalam penelitian ini adalah informasi tentang kebiasaan
pemberian makan, kebiasaan pengasuhan, kebiasaan kebersihan dan kebiasaan
mendapatkan pelayanan kesehatan yang diperoleh dengan wawancara menggunakan
kuisioner.
Kuisioner yang digunakan dalam penelitian mengacu pada Buku Panduan
Pemulihan yang Berkesinambungan Bagi Anak Malnutrisi kuisioner dari
beberapa penelitian yang serupa.
19,20,21,22,23Sedangkan pengukuran tinggi badan balita menggunakan alat
ukur tinggi badan dalam satuan centimeter sesuai dengan standar dari
Kementerian Kesehatan RI.Alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini
adalah microtoise merk GEA.
HASIL

Hasil penelitian menunjukkan proporsi stunting balita pada keluarga miskin di


Kota Palembang sebesar 29%. Terdapat
hubungan signifikan antara kebiasaan pemberian makan (p-value = 0,000),
kebiasaan pengasuhan (p-value = 0,001), kebiasaan
kebersihan (p-value = 0,021) dan kebiasaan mendapatkan pelayanan kesehatan
(p-value = 0,000) dengan kejadian stunting
balita
KESIMPULAN

Balita dengan tinggi badan normal (tidak stunting) memiliki pola asuh berupa
kebiasaan pemberian makan,
kebiasaan pengasuhan, kebiasaan kebersihan dan kebiasaan mendapatkan
pelayanan kesehatan yang lebih baik dibandingkan
dengan pola asuh balita stunting dengan latar belakang perekonomian keluarga
yang sama.
Data karakteristik responden yang diteliti adalah karakteristik ibu (umur,
pendidikan dan pekerjaan) dan karakteristik balita (umur dan jenis kelamin).

Data kebiasaan pemberian makan, kebiasaan pengasuhan,


kebiasaan kebersihan dan kebiasaan mendapatkan pelayanan kesehatan
dikategorikan dalam 2 (dua) kategori berdasarkan total skor jawaban atas
pertanyaan dalam kuisioner yaitu kebiasaan kurang baik (skor jawaban 15-
30) dan kebiasaan baik (skor jawaban 31-
VARIABEL
Kebiasaan Pemberian makan Kebiasaan Kebersihan

Kebiasaan pengasuhan Kebiasaan mendapatkan


pelayanan Kesehatan
ANALISIS
PERHITUNGAN
RATIO PREVALENSI
01. PERHITUNGAN RATIO PREVALENS VARIABEL
KEBIASAAN PEMBERIAN MAKAN
 Jika Ratio Prevalens = 1
maka variable yang
diduga sebagai faktor
risiko tidak ada
pengaruhnya.
 Jika Ratio Prevalens < 1
Ratio Prevalensi = 13/13+6 / 16/16+65 Artinya tidak kebiasaan maka variable tersebut
pemberian makan berpengaruh merupakan factor protektif
= 0,68 / 0,19 terhadap terjadinya stunting terjadinya penyakit
= 3,57 pada balita dibandingkan tertentu.
dengan Kebiasaan pemberian
makan.
02. PERHITUNGAN RATIO PREVALENS VARIABEL
KEBIASAAN PENGASUHAN

Ratio Prevalensi = 11/11+6 /18/18+65 Artinya pengasuhan kurang baik berpengaruh


= 0,64 / 0,21 terhadap terjadinya stunting pada balita
dibandingkan dengan Kebiasaan Pengasuhan baik.
= 3,04
PERHITUNGAN RATIO PREVALENS VARIABEL
03. KEBIASAAN KEBERSIHAN

Ratio Prevalensi = 5/5+2 / 24/24+69 Artinya kebiasaan tidak kebiasaan kebersihan


= 0,71 / 0,25 berpengaruh terhadap terjadinya stunting pada
balita dibandingkan dengan kebiasaan kebersihan.
= 2,84
04. PERHITUNGAN RATIO PREVALENS VARIABEL
KEBIASAAN MENDAPATKAN PELAYANAN KESEHATAN

Ratio Prevalensi = 11/11+5 /18/18+66 Artinya tidak kebiasaan mendapatkan pelayanan


= 0,68 / 0,21 kesehatan berpengaruh terhadap terjadinya stunting
pada balita dibandingkan dengan kebiasaan
= 3,23 mendapatkan pelayanan Kesehatan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai