Anda di halaman 1dari 22

TELAAH KRITIS JURNAL EVIDENCE BASED

PUBLIC HEALTH
BLOK KESEHATAN MASYARAKAT (4.4)

PICO
POPULATION/ PROBLEM, INTERVENTION, COMPARISON, OUTCOME

TUTOR PEMBIMBING M. ZHAFIRRAHMAN


dr. Asri Hendrawati, M.Sc 14711052

TUTORIAL 5
CASE #8 (KERACUNAN MAKANAN)

Dokter indah menerima laporan bahwa 27 anak di sebuah SD di dekat


tempatnya bekerja mengalami keracuna makanan karena menyantap
jajanan makanan yang dijajakan oleh penjual keliling disekolah. Dokter
indah segera berkunjung ke lokasi dan berkoordinasi dengan pihak
Puskesmas dalam melakukan penyelidikan. Dari kasus tersebut, dokter
indah menjadi ingin mengetahui apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi gizi anak di sekolah, baik dari segi kebijakan, program,
dan lain-lain. Dokter indah juga ingin mengetahui intervensi apakah
yang dapat dilakukan agar anak memiliki makanan sehat di sekolah,
karena barangkali intervensi tersebut juga bisa diterapkan di sekolah
yang mengalami kejadian luar biasa keracunan makanan
RUMUSAN PICO
Population/ problem : KLB Keracunan makanan pada anak SD

Intervention : Penerapan pelatihan penyaji makanan

Comparison :-

Outcome : Menurunkan KLB Keracunan makanan

Pertanyaan PICO :
“Apakah Penerapan pelatihan pada penyaji makanan dapat
menurunkan Kejadian luar biasa keracunan makanan pada
anak di Sekolah Dasar ?”
SEARCHING BEST EVIDENCE BY SYNONYM BOOLEAN
Question part Question Term Synonims
Population/patient Kejadian luar biasa keracunan Epidemic, Outbreak, Food
Keywords such as (Synonym Boolean)
makanan pada anak SD Poisoning, Children,
 “Epidemic” OR “Outbreak”
Childhood, Primary  “Food Poisoning”
school, Canteen.  “Children” OR “Childhood” OR “Primary school”
Intervention Penerapan pelatihan pada penyaji Implementation, Healthy OR “Canteen”
makanan food, Safety food,  “Implementation”
Hygienic food, Program,
 “Food Handlers”
 “Healthy food” OR “Hygienic food” OR “Safety
Food Handlers.
food”
Comparison - -  “Decrease” OR “Reduce”
Outcome Menurunkan Kejadian luar biasa Decrease, Reduce.
keracunan makanan

Penelusuran pada dengan keyword :

“Outbreak” AND “Food Poisoning” AND “Children” OR “Childhood” OR “Primary school” AND
“Implementation” AND “Food Handlers” AND “Hygienic food” OR “Healthy Food” AND “Decrease” OR
“Reduce”
RESULT ???
CRITICAL APPRAISAL
with
Form CEBMa on
A Cross-sectional Study
(Survey)
1. Did the study address a clearly focused question / issue?
Answer : YES
Ya, pada bagian introduction menjelaskan adanya Kejadian Luar
Biasa/ Wabah Foodborne Disease (FBD) yang dasar penyebabnya
berada pada kesalahan dan kurangnya higienitas penyaji makanan
pada perusahaan makanan, restaurant, dan kantin sekolah.
2. Is the research method (study design) appropriate for answering the
research question?
Answer : YES
Ya, pada bagian methods di halaman 2, dijelaskan bahwa desain penelitian ini ialah
cross-sectional. Peneliti melakukan penelusuran seberapa jauh pengetahuan yang
dimiliki oleh profesi penyaji makanan dari berbagai tempat dengan menggunakan
kuesioner yang berisi pertanyaan terkait higienitas hingga proses penyajian
makanan. Desain studi cross sectional sesuai karena desain ini memungkinkan
peneliti menilai beberapa tujuan sekaligus. Oleh karena itu, tujuannya terdiri dari :
3. Is the method of selection of the subjects
(employees, teams, divisions, organizations)
clearly described?
Answer : YES
Ya, dijelaskan pada bagian methods halaman
2, sampel yang dilibatkan dalam penelitian
ini yaitu orang yang berprofesi sebagai
penyaji makanan, kemudian sampel dipilih
secara acak oleh penulis, kemudian langkah
awal dilakukan studi percobaan pada 50
orang penyaji dari 10 tempat penyedia
makanan (rumah makan) denga tujuan
untuk menghitung besar ukuran sampel dan
menguji pemahaman kuesioner penelitian.
4. Could the way the sample was obtained introduce
(selection) bias?
Answer : YES
Ya, pada methods halaman 2, peneliti menjalaskan bahwa
penyaji makanan dipilih secara acak, dan yang memenuhi
kriteria inklusi penelitian ini hanya pada makanan yang
disajikan yang memiliki resiko tinggi terhadap kontaminasi
seperti produk daging.
5. Was the sample of subjects representative with regard to the population to which the
findings will be referred?
Answer : YES
Ya, pada bagian methods halaman 2, sebanyak 183 sampel penelitian yang berprofesi
sebagai penyaji makanan sebagai sampel merepresentasikan penyaji makanan di Kota
Santos, Brazil berdasarkan tingkat pendidikan, umur, jenis kelamin, dan pengalaman
pelatihan keamanan dalam penyajian makanan.
6. Was the sample size based on pre-study considerations of statistical
power?
Answer : NO

7. Was a satisfactory response rate achieved?


Answer : CAN’T TELL
Pada Jurnal penelitian ini tidak disebutkan respon tingkat kepuasan
8. Are the measurements
(questionnaires) likely to be valid
and reliable?
Answer : YES
Penilaian validitas dan reliabilitas
kuisioner dijabarkan pada halaman
2, penelitian ini menggunakan
kuesioner berdasarkan penelitian
sebelumnya oleh (Bas, Ersun, &
Kivanç, 2006; Sharif & Al-Malki,
2010) yang pertanyaannya telah
dimodifikasi oleh peneliti sesuai
dengan Peraturan Keamanan
Makanan dari Kementerian
Kesehatan Brazil dan berlandaskan
5 aspek keamanan makanan dari
WHO.
9. Was the statistical significance assessed?
Answer : YES
 Pada bagian Result & Discussion halaman 4,
peneliti membandingkan nilai prilaku penyaji
makanan dalam penyajian makanan secara
statistik tidak signifikan dengan nilai p-value =
0,57.
 Nilai pengetahuan penyaji makanan antara
kelompok yang mengikuti pelatihan dengan
yang tidak mengikuti pelatihan memiliki
perbedaan hasil statistik yang signifikan.
Ditunjukkan pada (Tabel 5),
 Nilai perbandingan hubungan antara penyaji
makanan yang pernah mengikuti pelatihan 6
bulan terakhir dengan penyaji makanan yang
mengikuti pelatihan 12 bulan terakhir memiliki
nilai signifikan, hal ini dijabarkan pada (Tabel 6)
9. Was the statistical significance assessed?
Answer : YES
 Nilai perbandingan hubungan antara penyaji
makanan yang pernah mengikuti pelatihan 6
bulan terakhir dengan penyaji makanan yang
mengikuti pelatihan 12 bulan terakhir memiliki
nilai signifikan, hal ini dijabarkan pada (Tabel 6)
10. Are confidence intervals given for the main results?
Answer : NO
Peneliti tidak menyajikan confidence intervals pada hasil
penelitian.

11. Could there be confounding factors that haven’t been


accounted for?
Answer : NO
Faktor Confounding tidak dijelaskan pada penelitian ini.

12. Can the results be applied to your organization?


Answer : YES
Walaupun terdapat perbedaan penyakit pada kasus, namun hal penelitian ini cukup
memberikan gambaran tentang intervensi yang seharusnya diterapkan pada kondisi kasus,
karena perlu adanya evaluasi dan peningkatan pengetahuan penyaji makanan pada penjual
makanan atau jajanan di SD dalam menyajikan makanan yang dijualnya sehingga dapat
meminimalisir kejadian keracunan pada anak di sekolah. Selain itu perlu juga diadakan
regulasi kebijakan, peraturan, dan pengawasan terkait dengan keamanan makanan kepada
penyaji makanan.
11. Were all outcomes important to the individual or population considered ?
Iya, karena dengan hasil penelitian yang didapat akan membantu dalam melakukan skrining
awal dalam mendiagnosis penyakit pasien. Sehingga dapat ditegakkan lebih cepat dan dapat
diberi penatalaksanaan yang tepat untuk pasien.

12. What would be the impact of using this test on your patients/population ?
Pasien yang menjalani pemeriksaan rutin darah khususnya pemeriksaan angka leukosit akan
terbantu dalam mendiagnosis pasien yang tersuspek penyakit apendisitis. Pemeriksaan ini
sangat mudah dijangkau, karena hampir terdapat pada semua fasilitas kesehatan, dari sisi
biaya yang relatif cukup murah. Namun disamping itu pemeriksaan gold standar tidak boleh
ditinggalkan, karena pemeriksaan pada penelitian ini hanya sebagai skrining prediksi
kecurigaan awal dalam mendeteksi adanya penyakit apendisitis.
11. Were all outcomes important to the individual or population considered ?
Iya, karena dengan hasil penelitian yang didapat akan membantu dalam melakukan skrining
awal dalam mendiagnosis penyakit pasien. Sehingga dapat ditegakkan lebih cepat dan dapat
diberi penatalaksanaan yang tepat untuk pasien.

12. What would be the impact of using this test on your patients/population ?
Pasien yang menjalani pemeriksaan rutin darah khususnya pemeriksaan angka leukosit akan
terbantu dalam mendiagnosis pasien yang tersuspek penyakit apendisitis. Pemeriksaan ini
sangat mudah dijangkau, karena hampir terdapat pada semua fasilitas kesehatan, dari sisi
biaya yang relatif cukup murah. Namun disamping itu pemeriksaan gold standar tidak boleh
ditinggalkan, karena pemeriksaan pada penelitian ini hanya sebagai skrining prediksi
kecurigaan awal dalam mendeteksi adanya penyakit apendisitis.
6. Were the methods for performing the test described in sufficient detail?
Tidak dijelaskan secara prosedural untuk pemeriksaan darahnya dalam penelitian ini.

4. Could the way the sample was obtained


introduce (selection) bias?
Answer : YES
Ya, pada methods halaman 2, peneliti
menjalaskan bahwa penyaji makanan dipilih
secara acak, dan yang memenuhi kriteria
inklusi penelitian ini hanya pada makanan
yang disajikan yang memiliki resiko tinggi
terhadap kontaminasi seperti produk daging.

Anda mungkin juga menyukai