• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dampak penambahan sirup
komersial afkir terhadap suhu, kelembapan, pH, dan jamur pada silase pakan
komplit.
• Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi terkait
penggunaan sirup komersial afkir sebagai sumber glukosa pada pembuatan
silase pakan komplit berbahan pakchong hijau, BIS, menir dan kulit ari
kedelai, serta dedak padi halus.
• Hipotesis yang diajukan: Penambahan sirup komersial afkir sebanyak 10%
BK dapat meningkatkan kualitas fisik dengan cara menghambat pertumbuhan
jamur pada silase berbahan pakchong hijau, BIS, menir, dan kulit ari kedelai.
II. MATERI DAN METODE
MATERI DAN METODE-1
• Pembuatan dilakukan di PT. Sei Deras Agrofarm Pasir Pangaraian sedangkan untuk
pemanenan, pengamatan jamur, dan uji pH silase dilakukan Laboratorium Nutrisi
dan Teknologi Pakan, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
• Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5
perlakuan dan 5 ulangan.
• Perlakuan yang diterapkan adalah sebagai berikut P1 sebagai kontrol
menggunakan pakan komplit, sedangkan P2, P3, P4, dan P5 masing-masing
menambahkan sirup afkir sebanyak 2,50; 5; 7,50; dan 10% BK, kemudian
difermentasi selama 30 hari pada suhu kamar.
Prosedur Penelitian
MATERI DAN METODE-2
• Parameter yang diukur mencakup suhu, kelembapan, pH, dan pertumbuhan
jamur pada silase pakan komplit.
• Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis keragaman rancangan
acak lengkap dengan bantuan aplikasi SPSS versi 26.0, dan uji DMRT 5%
digunakan untuk membandingkan perbedaan antar unit perlakuan.
Yij = µ + αi + ij
Yij : Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ : Rataan umum
αi : Pengaruh perlakuan ke - i
ij : Efek galat percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
i : Perlakuan ke-1, 2, 3, 4, dan ke-5
j : Ulangan ke-1, 2, 3, 4, dan ke-5
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL & PEMBAHASAN_Suhu Silase
• Kelembapan silase pada P1 secara signifikan lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan
perlakuan lainnya.
• Faktor penyebabnya adalah kurangnya asupan energi untuk mikrobial, yang mengakibatkan
kelancaran proses ensilase terganggu dan menyebabkan peningkatan kelembapan silase.
• Sementara itu, penambahan sirup afkir pada perlakuan P2 hingga P5 memberikan pengaruh
yang signifikan (P<0,05) terhadap kelembapan silase.
HASIL & PEMBAHASAN_pH Silase
• pH silase pakan komplit pada P1 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya
(P<0,05).
• Penurunan nilai pH seiring dengan peningkatan tingkat penambahan sirup afkir sebagai sumber energi
untuk mikroba dapat diatribusikan pada peningkatan efisiensi proses fermentasi anaerobik dalam silo,
sebagai contoh, pH P2 lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan P3, P4, dan P5, sementara pH P3
lebih tinggi daripada pH P4, sedangkan pH P5 lebih rendah daripada pH perlakuan lainnya.
• Dryden (2021) menambahkan, proses fermentasi anaerobik oleh mikroorganisme, terutama bakteri asam
laktat, memiliki dampak signifikan dalam menurunkan pH melalui produksi asam laktat.
HASIL & PEMBAHASAN_Jamur pada Silase
• Pertumbuhan jamur pada P1 tidak berbeda dengan P2, selanjutnya pertumbuhan jamur pada P2
tidak berbeda dengan P3, hal yang sama pada P3 pertumbuhan jamurnya juga tidak berbeda dengan
P4, namun pertumbuhan jamur pada P5 berbeda dengan P1, P2, P3, dan P4.
• Nilai pertumbuhan jamur tertinggi yang diberikan responden pada P5 membuktikan bahwa
penggunaan sirup afkir sebagai aditif dapat menghambat pertumbuhan jamur lebih baik
dibandingkan dengan P4, P3, P2, dan P1 sebagai kontrol.
• Rata-rata nilai pertumbuhan jamur yang diberikan responden pada penelitian ini adalah 2,25-2,73
artinya jamur pada silase pakan komplit sedang/moderat.
IV. PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN
Saran:
• Sirup afkir dapat ditambahkan sebanyak 10% BK dalam pembuatan silase pakan komplit dilihat
dari suhu, kelembapan, pH, dan keberadaan jamur pada silase.
• Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengevaluasi kecernaan rumen secara in vitro.
TERIMA KASIH