Anda di halaman 1dari 17

SUHU, KELEMBAPAN, pH, DAN PERTUMBUHAN JAMUR PADA PAKAN

KOMPLIT YANG DIENSILASE MENGGUNAKAN


SIRUP KOMERSIAL AFKIR
ANRIANSYAH
12080116282
Pembimbing I: Penguji I:
Dr. Ir. Sadarman, S.Pt., M.Sc., I.P.M Dr. Dewi Febrina, S.Pt., M.P

Pembimbing II: Penguji II:


Dr. Deni Fitra, S.Pt., M.P Prof. Dr. Hj. Yendraliza, S.Pt., M.P

Pekanbaru, 12 Desember 2023


I. PENDAHULUAN
PENDAHULUAN-Latar Belakang 1

• Pakan komplit dapat diproduksi dari hijauan pakan, seperti


rerumputan atau kacang-kacangan, bersama dengan bahan-bahan
lain, seperti pakchong (serat kasar), menir kedelai, kulit ari
kedelai, dan bungkil inti sawit (protein kasar, lemak kasar).
• Dedak padi halus juga digunakan sebagai sumber energi.
• Produk samping yang melimpah, dapat diensilase dengan
menggunakan sirup afkir sebagai aditif silase.
PENDAHULUAN-Latar Belakang 2

• Silase merupakan hasil dari proses pengawetan pakan yang


bertujuan untuk meningkatkan ketersediaan pakan selama
masa kelangkaan pakan.
• Pemanfaatan sirup komersial afkir dengan kandungan
glukosa sebagai sumber energi mikroba dapat mempercepat
proses ensilase pakan komplit.
PENDAHULUAN-Tujuan, Manfaat, dan Hipotesis

• Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menilai dampak penambahan sirup
komersial afkir terhadap suhu, kelembapan, pH, dan jamur pada silase pakan
komplit.
• Manfaat dari penelitian ini adalah memberikan informasi terkait
penggunaan sirup komersial afkir sebagai sumber glukosa pada pembuatan
silase pakan komplit berbahan pakchong hijau, BIS, menir dan kulit ari
kedelai, serta dedak padi halus.
• Hipotesis yang diajukan: Penambahan sirup komersial afkir sebanyak 10%
BK dapat meningkatkan kualitas fisik dengan cara menghambat pertumbuhan
jamur pada silase berbahan pakchong hijau, BIS, menir, dan kulit ari kedelai.
II. MATERI DAN METODE
MATERI DAN METODE-1

• Pembuatan dilakukan di PT. Sei Deras Agrofarm Pasir Pangaraian sedangkan untuk
pemanenan, pengamatan jamur, dan uji pH silase dilakukan Laboratorium Nutrisi
dan Teknologi Pakan, Fakultas Pertanian dan Peternakan, Universitas Islam Negeri
Sultan Syarif Kasim Riau.
• Metode penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan 5
perlakuan dan 5 ulangan.
• Perlakuan yang diterapkan adalah sebagai berikut P1 sebagai kontrol
menggunakan pakan komplit, sedangkan P2, P3, P4, dan P5 masing-masing
menambahkan sirup afkir sebanyak 2,50; 5; 7,50; dan 10% BK, kemudian
difermentasi selama 30 hari pada suhu kamar.
Prosedur Penelitian
MATERI DAN METODE-2
• Parameter yang diukur mencakup suhu, kelembapan, pH, dan pertumbuhan
jamur pada silase pakan komplit.
• Data yang diperoleh dianalisis menggunakan analisis keragaman rancangan
acak lengkap dengan bantuan aplikasi SPSS versi 26.0, dan uji DMRT 5%
digunakan untuk membandingkan perbedaan antar unit perlakuan.

Yij = µ + αi + ij
Yij : Nilai pengamatan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
µ : Rataan umum
αi : Pengaruh perlakuan ke - i
ij : Efek galat percobaan pada perlakuan ke-i dan ulangan ke-j
i : Perlakuan ke-1, 2, 3, 4, dan ke-5
j : Ulangan ke-1, 2, 3, 4, dan ke-5
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
HASIL & PEMBAHASAN_Suhu Silase

• Suhu pada P1 nyata (P<0,05) lebih tinggi dari P2 hingga P5.


• Kondisi ini disebabkan oleh adanya aktivitas mikroba dalam memfermentasikan pakan komplit tanpa adanya asupan
sumber energi selain dari pakan komplit.
• Penambahan SKA sebanyak 2,50-10% BK berpengaruh nyata (P<0,05) terhadap penurunan suhu silase pakan komplit.
• Suhu silase pada P2 berbeda dengan P3 hingga P5.
• Selanjutnya, suhu silase pada P3 berbeda dengan P4 dan P5, suhu silase pada P3 lebih rendah dibandingkan dengan
suhu silase pada P4 dan P5.
• Peningkatan level penambahan sirup afkir pada P4 dan P5 menyebabkan silase yang diproduksi menghasilkan suhu
yang tidak berbeda.
HASIL & PEMBAHASAN_Kelembapan Silase

• Kelembapan silase pada P1 secara signifikan lebih tinggi (P<0,05) dibandingkan dengan
perlakuan lainnya.
• Faktor penyebabnya adalah kurangnya asupan energi untuk mikrobial, yang mengakibatkan
kelancaran proses ensilase terganggu dan menyebabkan peningkatan kelembapan silase.
• Sementara itu, penambahan sirup afkir pada perlakuan P2 hingga P5 memberikan pengaruh
yang signifikan (P<0,05) terhadap kelembapan silase.
HASIL & PEMBAHASAN_pH Silase

• pH silase pakan komplit pada P1 secara signifikan lebih tinggi dibandingkan dengan perlakuan lainnya
(P<0,05).
• Penurunan nilai pH seiring dengan peningkatan tingkat penambahan sirup afkir sebagai sumber energi
untuk mikroba dapat diatribusikan pada peningkatan efisiensi proses fermentasi anaerobik dalam silo,
sebagai contoh, pH P2 lebih tinggi secara signifikan dibandingkan dengan P3, P4, dan P5, sementara pH P3
lebih tinggi daripada pH P4, sedangkan pH P5 lebih rendah daripada pH perlakuan lainnya.
• Dryden (2021) menambahkan, proses fermentasi anaerobik oleh mikroorganisme, terutama bakteri asam
laktat, memiliki dampak signifikan dalam menurunkan pH melalui produksi asam laktat.
HASIL & PEMBAHASAN_Jamur pada Silase

• Pertumbuhan jamur pada P1 tidak berbeda dengan P2, selanjutnya pertumbuhan jamur pada P2
tidak berbeda dengan P3, hal yang sama pada P3 pertumbuhan jamurnya juga tidak berbeda dengan
P4, namun pertumbuhan jamur pada P5 berbeda dengan P1, P2, P3, dan P4.
• Nilai pertumbuhan jamur tertinggi yang diberikan responden pada P5 membuktikan bahwa
penggunaan sirup afkir sebagai aditif dapat menghambat pertumbuhan jamur lebih baik
dibandingkan dengan P4, P3, P2, dan P1 sebagai kontrol.
• Rata-rata nilai pertumbuhan jamur yang diberikan responden pada penelitian ini adalah 2,25-2,73
artinya jamur pada silase pakan komplit sedang/moderat.
IV. PENUTUP
KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian ini maka disimpulkan :


• Penggunaan sirup komersial afkir 2,50-10% dalam pembuatan silase pakan komplit memberikan pengaruh yang nyata
terhadap suhu, kelembapan, pH, dan jamur pada silase.
• Suhu silase pakan komplit nyata dipengaruhi oleh sirup afkir dengan rentang nilai sekitar 28,5-35,2 °C, kelembapan silase
menurun seiring dengan meningkatnya level penambahan sirup afkir, dengan rentang nilai sekitar 73,5-87,2%, pH silase
mengarah ke asam sejalan dengan ditingkatkan level penambahan sirup afkir dengan rentang nilai sekitar 3,55-4,49,
selanjutnya hasil pengamatan responden terhadap keberadaan jamur pada silase mulai dari banyak hingga sedikit
berjamur, rentang nilainya sekitar 1,99-3,16
• Perlakuan terbaik pada penelitian ini adalah penambahan sirup afkir sebanyak 10% (P5) dengan nilai pada masing-masing
peubah sekitar 28,5 °C suhu silase, 73,5% kelembapan silase, 3,55 pH, dan 3,16 jamur pada silase.

Saran:
• Sirup afkir dapat ditambahkan sebanyak 10% BK dalam pembuatan silase pakan komplit dilihat
dari suhu, kelembapan, pH, dan keberadaan jamur pada silase.
• Penelitian lebih lanjut disarankan untuk mengevaluasi kecernaan rumen secara in vitro.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai