Anda di halaman 1dari 23

Imunopatogenesis

Efusi Pleura
Nurul Hazi Putri

Pembimbing : dr. Dewi Wijaya, Sp.P (K), FISR


Pembahasan

01 02 03
Anatomi Definisi Mekanisme pada
infeksi

04
Mekanisme pada
non infeksi
01
Anatomi
Anatomi

• Tebal rongga pleura antara kedua lapisan pleura berkisar


10 – 20 mikron.

• Dalam keadaan normal rongga pleura mengandung sedikit


cairan berupa lapisan tipis antara kedua lapisan
permukaan pleura, dimana lapisan tipis tersebut
mengandung cairan yang rendah protein dan berfungsi
sebagai pelicin sehingga waktu bernapas paru dapat
bergerak
Anatomi
(lanjutan)
● Cairan pleura dihasilkan oleh proses filtrasi pembuluh kapiler
pleura parietal dan diserap kembali oleh pembuluh kapiler
pleura viseral serta pembuluh getah bening.

● Jumlah cairan dalam rongga pleura bergantung pada


keseimbangan tekanan hidrostatik dan onkotik antara pleura
parietal dan visceral serta rongga pleura.Karena tekanan
hidrostatik pada pleura parietal lebih tinggi dibandingkan pada
pleura visceral dan tekanan onkotiknya setara, cairan pleura
terutama dihasilkan dari pleura parietal. Demikian pula,
pembuluh limfatik pada pleura parietal bertanggung jawab
atas sebagian besar resorpsi cairan pleura.
Anatomi (lanjutan)
● Pleura parietal diperdarahi oleh sirkulasi sistemik, yaitu :
○ Pleura bagian puncak : cabang a.subklavia
○ Pleura bagian diafragma : a.frenikus superior dan
a. muskulofrenikus.
○ Pleura bagian mediastinum : a. perikardiofrenikus.
○ Pleura bagian kosta : cabang a.mamaria interna dan
cabang a.interkostalis.
02
Definisi
Definisi
Kondisi yang ditandai oleh penumpukan cairan di antara
dua lapisan pleura. Pleura merupakan membran yang
memisahkan paru-paru dengan dinding dada bagian
dalam.
(PDPI ,2017)
“Efusi pleura bukan suatu diagnosis, melainkan suatu tanda
kelainan penyakit.

Efusi pleura banyak ditemukan pada penyakit paru infeksi


ataupun non infeksi”
PATOFISIOLOGI EFUSI PLEURA
Efusi pleura terjadi OK :
Penumpukan cairan pleura di dalam
rongga pleura akibat transudasi /
eksudasi yang berlebihan dari lapisan
pleura.
Pembentukan > penyerapan
Cairan pleura ini akan terus menumpuk
sampai tercapai suatu keseimbangan
yang baru
Secara umum efusi pleura dibagi menjadi
2 jenis yaitu :

● Efusi pleura transudat


● Efusi pleura eksudat
Efusi pleura transudatif
● Efusi pleura transudatif terbentuk bila ada peninggian tekanan kapiler sirkulasi
sistemik atau penurunan onkotik plasma
● Transudat sering terbentuk bilateral.
● Penumpukan cairan di dalam rongga toraks disebut hidrotoraks.
● Efusi pleura transudat dijumpai pada kelainan ekstrapulmonal seperti gagal jantung,
sindroma nefrotik atau sirosis hepatis, dll.
Efusi pleura eksudatif

● Efusi ini terbentuk karena bertambahnya permeabilitas lapisan pleura terhadap protein.
● Dan juga dapat disebabkan oleh pengurangan aliran getah bening dari rongga pleura.
● Umumnya bersifat unilateral
● Penyakitnya seperti pneumonia, TB ataupun keganasan, dll.
03
Imunopatogenesis pada
infeksi
Efusi akibat parapneumonia

virus atau pneumonia


bakteri, abses paru,
bronkiektasis
Fase Eksudatif
• Inflamasi dan akumulasi cairan di rongga pleura
• Proses : peningkatan permeabilitas kapiler, sitokin pro
inflamasi

Fase Fibropurulen
• Deposisi fibrin clot akibat migrasi neutrophil dan aktifasi kaskade
koagulasi lokulasi
• Proses : peningkatan pro koagulasi dan penurunan fibrinolitik

Fase Organisasi
Penebalan pleura, muncul jaringan parut
Efusi Pleura TB Paru
Ruptur subpleural kaseosa dari parenkim paru ke
ruang intrapleura / hematogenic  Mtb interaksi
dengan CD4 T limfosit  Delayed Hypersensitivity 
keluar sitokin dan mediator inflamasi  peningkatan
permeabilitas kapiler pleura dan gangguan sistem
limfatik  efusi pleura
Efusi Pleura pada Sel
Tumor
Terimakasih
mohon saran dan bimbingannya

Anda mungkin juga menyukai