Anda di halaman 1dari 8

Cairan pleura

(Transudat & Eksudat)


Kelompok IV:
-Anugrah
--Desti
--Ronald
--Sunenah
--Tati
--Vhony
--Yola
 Pengertian
 Latar belakang
 Penyakit
 Pemeriksaan
 Prinsip
 Nilai normal
 Kelainan
Pengertian

Pleura merupakan membran tipis yang melapisi organ paru, terdiri dari 2 lapisan yaitu pleura Visceralis dan parietalis.Secara histologis
kedua lapisan ini terdiri dari sel mesothelial, jaringan ikat. Dalam keadaan normal, berisikan cairan diantara kedua lapisan yang sangat
sedikit jumlahnya.
Membran serosa yang membungkus parenkim paru disebut pleura visceraslis, sedangkan membran serosa yang melapisi dinding thoraks,
diafragma dan mediastinum disebut pleura parietalis.
Rongga pleura terletak antara paru dan dinding thoraks. Rongga pleura dengan lapisan cairan yang sangat sedikit ini berfungsi sebagai
pelumas antara kedua pleura. Kedua lapisan pleura ini bersatu pada hilus paru.
Terdapat perbedaan antara pleura visceralis dan periatalis, diantaranya :

Pleura visceralis Pleura parietalis


Permukaan luar terdiri dari selapis sel mesothelial Jaringan lebih tebal dari sel-sel mesothelial dan
yang tipis (<30 mm). Diantara celah-celah sel ini jaringan ikat.
terdapat sel limfosit. Dalam jaringan ikat banyak mengandung kapiler
Di bawah sel-sel mesothelial terdapat endopleura dari Arteri Intercoralis dan Arteri Mamaria Interna,
yang berisi fibrosit dan histiosit. pembuluh limfe, dan reseptor saraf sensoris yang
Lapisan tengah dibentuk oleh jaringan kolagen dan peka terhadap rasa sakit dan perubahan suhu.
serat-serat elastik.
Lapisan terbawah terdapat jaringan intestial
subpleura yang banyak mengandung pembuluh
darah kapiler dari Arteri Pulmonalis dan Arteri
Brankhialis serta pembuluh limfe yang fungsinya
untuk mengabsorbsi cairan pleura.
Latar belakang
Cairan pleura dalam keadaan normal akan bergerak dari kapiler di dalam pleura parietalis ke ruang pleura, kemudian diserap kembali
melalui pleura visceralis. Masing-masing pleura merupakan membran serosa mesenkum berpori, dimana sejumlah transudat cairan
intersisial dapat terus menerus melaluinya untuk masuk ke dalam ruang pleura.
Cairan pleura berfungsi untuk memudahkan kedua permukaan pleura periatalis dan pleura visceralis bergerak selama pernafasan dan untuk
mencegah pemisahan thoraks dan paru.

Selisih perbedaan absorbsi cairan pleura melalui pleura visceralis lebih besar daripada selisih perbedaan pembentukan cairan oleh pleura
parietalis dan permukaan pleura visceralis lebih besar daripada pleura parietalis, sehingga dalam keadaan normal hanya ada beberapa
mililiter cairan di dalam rongga pleura.
Dalam keadaan normal, pembentukan cairan pleura ini secara simultan (bersamaan) di atur oleh beberapa keadaan,
seperti :

 Peninggian permeabilitas kapiler karena inflamasi, seperti pada pneumonia atau pleuritis.
 Penurunan tekanan koloid osmotok karena hipoproteinemia.
 Peningkatan tekanan hidrostatik karena meningkatnya tekanan vena, misalnya pada payah jantung kongestif dimana kadar protein
sangat bervariasi tergantung pada hambatan aliran limfe.
 Hambatan aliran limfe karena tumor, inflamasi atau fibrosis.
 Peningkatan tekanan negatif intrapleura seperti atelektasis.
 Perpindahan cairan dari rongga peritoneum ke rongga pleura
 Obat-obatan
Jumlah total cairan dalam setiap rongga pleura hanya sedikit, hanya sekitar 1-5 mL. Dalam kepustakaan lain menyebutkan jumlah cairan
pleura sebanyak 12-15 mL. Kelebihan cairan akan di pompa keluar oleh pembuluh limfatik dari rongga pleura ke dalam mediastinum,
permukaan superior dari diafragma, dan permukaan lateral pleura parietalis.
Penyakit
Efusi pleura merupakan suatu keadaan dimana terjadi akumulasi cairan pleura yang abnormal dalam rongga pleura akibat transudasi atau
eksudasi yang berlebihan.
Efusi pleura dibagi menjadi dua yaitu : efusi transudat dan efusi eksudat.
Penyebab efusi eksudat adalah penyakit infeksi dan penyebab terbanyak adalah infeksi Mycobacterium Tuberculosis (M. Tuberculosis).
Penyebab efusi transudat adalah penyakit non infeksi, misalnya payah jantung, sirosis hati dll.
Perbedaan antara proses transudasi dengan proses eksudasi, yaitu :

Transudasi Eksudasi
Transudasi, yaitu akumulasi cairan akibat proses non Eksudasi, yaitu akumulasi cairan akibat proses
inflamasi atau bukan radang di dalam ronnga pleura, inflamasi di dalam rongga serosa ditandai perubahan
biasanya disebabkan oleh suatu kelainan pada permeabilitas membran pada permukaan pleura
tekanan normal di dalam paru-paru , seperti atau akibat bertambahnya permeabilitas pembuluh
perubahan tekanan hidrostatik atau tekanan koloid, darah terhadap protein.
atau penimbunan cairan bukan akibat dari
perubahan permeabilitas pembuluh darah.
Indikasi pengambilan cairan pleura:
 Untuk mengetahui etiologi efusi ( transudat atau eksudat)
 Untuk mengurangi gejala klinik, misalnya : Dispneu, perut rasa sesak atau sakit mendadak
 Untuk menghindari terjadinya kumpulan darah atau nanah, misalnya hemitoraks atau empiema
 Untuk mengurangi cairan di dalam rongga pleura, karena akan diganti dengan obat yang akan dimasukkan ke dalam rongga tersebut.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan pengambilan sampel
• Waktu
Pengambilan sampel dapat dilakukan kapan saja, tetapi lebih ideal apabila di ambil sebelum dilakukan pengobatan dengan antimikroba.
• Pengumpulan sampel
• Penanganan sampel
Simpan spesimen yang tersimpan diformalin pada suhu ruangan. Apabila sisa spesimen ingin diperiksa dalam 48 jam setelah pengambilan,
spesimen dapat diletakkan pada suhu 4-8°c. Hindari pembekuan dan pengenceran spesimen karena dapat mengganggu pemeriksaan.
PEMERIKSAAN

Pemeriksaan cairan pleura adalah pemeriksaan terhadap spesimen cairan yang terdapat dalam rongga pleura dengan tujuan sebagai:
- Penting mengenai penyebab penimbunan cairan
- Menunjang diagnosis
- Memantau perjalanan penyakit
- Efektifitas pengobatan
- Mengetahui komplikasi penyakit
- Dan mengetahui interpretasi hasil-hasil tes yang dilakukan
Pemeriksaan cairan pleura meliputi tes makroskopik, kimia, mikroskopik, mikrobiologi dan penanda tumor.
A. Pemeriksaan Makroskopik
Secara makroskopis cairan eksudat & Transudat dapat dibedakan dari :
 Jumlah
Prinsip : Makin banyak volume cairan pleura, makin besar kerusakan pada rongga pleura
Alat : Gelas ukur
Cara kerja : Melihat jumlah cairan pleura
Nilai normal : 1-5 mL
Interpretasi : Makin banyak jumlah cairan pleura, berarti makin besar kerusakan

Anda mungkin juga menyukai