Anda di halaman 1dari 30

MASUKKAN • BRIAN ADAM DWI YULIO

JUDUL (22031006)
• DIMAS WIRAYUDHA
(22031007)
TUGAS • GILANG NUGROHO
(22031011)
• INTAN ISTIANA

KELOMPOK (22031014)

DI SINI
SIstem kelistrikan kendaraan
bermotor

Sistem Klakson Sistem Lampu


Kendaraan Rem Sistem Lampu
Mundur

Si s t e m L a m p u Sistem
Sein dan Hazard Starterr
SISTEM KLAKSON
KENDARAAN
SISTEM KLAKSON
KENDARAAN

PENGERTIAN
Klakson adalah berupa BERDASARKAN SUMBER
komponen yang dapat BUNYI
klakson bisa dibedakan menjadi
mengeluarkan suara ketika dua, yaitu Electric Horn dan Air
terdapat trigger berupa Horn. Electric Horn ini sering
energi listrik atau energi digunakan oleh mobil pribadi, dan
angin. Fungsi utama untuk Air Horn digunakan oleh
klakson adalah untuk kendaraan-kendaraan besar.
berkomunikasi antar
sesama pengguna jalan.
SISTEM KLAKSON
KENDARAAN

berdasarkan tipe dan


spesifikasi berdasarkan tipe dan
Klakson yang paling umum digunakan spesifikasi
adalah tipe Disc Horn. Tipe ini berbentuk la h F a n fa re a ta u K la k s o n
ramping dan cenderung kedap air. Klakson tipe kedua ad a
ip e in i b a n y a k d ig u n a k an o le h
Piringan menghasilkan bunyi dengan Keong. T y a n g
kendara a n k e n d ara a n d i e ro p a
memanfaatkan resonansi plat/piringan. i s e p e rt i n y a ri n g n y a
Komponen yang menyusun klakson ini mengingink a n b u n y
F a n fa re m e m p u n y a i c o ro n g
adalah plat resonansi, membran, jangkar, terompet. k e m a su k a n
yang panjang se h in g g a m u d a h
magnet listrik, pegas, kontak pemutus, baut n g d ih a s il k a n
pengikat, baut penyetel kontak, mur air. Akan teta p i, su a ra y a
m e m ilik i h a rm o n is a si k a re n a
penyetel kontak, dan kondensator. oleh fanfare
d ile n g k a p i o le h n a d a b a s .
SISTEM KLAKSON
KENDARAAN

BERDASARKAN TIPE DAN


SPESIFIKASI
Tipe yang ketiga adalah
Nautilus. Tanpa memakan arus
listrik yang besar, klakson ini
dapat menghasilkan suara
yang lantang karena memiliki
tabung angin. Sebenarnya,
klakson ini termasuk ke dalam
jenis klakson kapal.
KOMPONEN SYSTEM
KLAKSON
1. Baterai
Komponen klakson yang pertama adalah baterai. Baterai pada sistem kelistrikan
kalkson berfungsi sebagai sumber listrik utama yang memiliki arus DC ( Direct
Current ) atau yang disebut dengan arus searah. Pada umumnya baterai ini memiliki
tegangan sebesar 12 Volt dan memiliki dua kutub, yakni kutub positif dan kutub
negatif. Apabila arus yang ada dalam baterai tersebtu mulai kosong, maka akan
berdampak pada bunyi klakson yang juga semakin melemah, sehingga bunyinya
hanya pelan atau sedikit saja.
2. Fuse
Fuse atau yang sering disebut dengan sekring ini merupakan komponen pengaman
pada jaringan kelistrikan, tak terkecuali juga pada jatingan pengaman klakson
mobil anda ya sobat. Adapun fuse ini sendiri berfungsi untuk mencegah terjadinya
kerusaskan pada komponen lainnya bila terjadi hubungan singkat atau kelebihan
tegangan. Fuse ini akan secara otomatis putus apabila terjadinya sebuah hubungan
singkat atau beban arus yang berlebihan, sehingga arus tersebut tidak akan mengalir
ke komponen kelistrikan yang lainnya, sehingga komponen kelistrikan yang lainnya
akan aman dari kerusakan.
3. Relay
berfungsi sebagai komponen yang bertugas untuk
mengalirkan arus yang besar ke klakson itu sendiri dengan
menggunakan arus pengendali yang kecil, sehingga komponen
saklar akan lebih aman dari kerusakan dan juga arus yang
kearah klakson akan lebih besar, sehingga suara klakson akan
menjadi keras.
4. Saklar Klakson
sistem klakson menggun akan tipe saklar tekan, seperti yang
sering kita lihat dan serig kita gunakan ya sobat. Maksudnya
saklar tekan adalah bahwsanya pada saat ditekan, maka akan
terjadi hubungan antara terminal klakson yang satu dengan
yang lainnya.
CARA KERJA KLAKSON
Pada Electric Horn, klakson akan berbunyi ketika ada arus listrik yang mengalir. Baja
spiral akan bergerak karena gaya elektromagnet. Arus listrik tersebut pastilah berasal dari
baterai atau Aki. Arus listrik kemudian akan memengaruhi kutub-kutub magnet sampai
terjadinya arus bolak-balik (AC). Kemudian, arus bolak-balik tersebut bakal
mengakibatkan getaran pada membran yang berujung pada penghasilan suara.
Ada juga klakson elektrik yang tidak menerapkan arus bolak-balik, melainkan arus
searah (DC). Oleh karena itu, klakson arus searah membutuhkan kontak pemutus. Gaya
buka-tutup dari kontak pemutus yang terjadi secara terus-menerus akan menghasilkan
getaran dan bunyi. Di sisi lain, Air Horn akan berfungsi ketika memperoleh energi dalam
tekanan angin. Hampir serupa dengan terompet, panjang dan pendek corong dapat
mempengaruhi karakter bunyi yang dihasilkan. Supaya dapat mengeluarkan bunyi yang
maksimal, kita membutuhkan kompresor atau katup elektro pneumatis. Katup juga harus
diletakkan berdekatan dengan klakson demi menunjang kecepatan respon.
SISTEM LAMPU
REM
SISTEM LAMPU
REM
Lampu rem atau brake lamp ini terletak pada bagian belakang
mobil. Fungsinya sebagai penanda adanya proses pengereman
pada kendaraan. Apabila tidak melakukan pengereman, brake
lamp akan menyala dengan redup. Barulah ketika menginjak
rem, lampu akan menyala dengan terang.
Fungsinya, supaya kendaraan yang ada di belakang,
mengetahui kalau kendaraan yang dikendarai sedang
melakukan pengereman. Tentu, upaya ini untuk mengurangi
angka kecelakaan di jalan. Lampu rem ini berfungsi di pagi,
siang ataupun malam hari. Apabila tidak berfungsi, harus
segera diperbaiki. Sebab, sangat berbahaya jika tidak ada
tanda sedang mengurangi kecepatan.
KOMPONEN PADA LAMPU
1. Baterai
REM
lampu rem ini membutuhkan baterai yang dipasok dari ACCU. Komponen satu
ini yang menyuplai energi untuk menunjang kelistrikan pada kendaraan. Salah
satunya yakni menyalurkan energi untuk lampu rem, jika diinjak. Pastikan baterai
bisa berfungsi dengan baik.
2. Fuse
Berikutnya adalah Fuse atau bisa juga disebut sekering. Komponen satu ini
berfungsi untuk mencegah adanya korsleting pada kelistrikan kendaraan.
Misalnya saja apabila ada energi atau tenaga yang begitu besar atau hubungan
arus pendek. Maka, sekering otomatis akan putus sehingga komponen lain pada
lampu rem tidak terkena dampaknya.
3. Pedal rem
Komponen yang satu ini jelas penting sekali. Pedal rem merupakan alat untuk
menginjak rem dan mengaktifkan lampu.
4. Saklar rem
Saklar rem atau brake switch ini merupakan salah satu komponen penting
pendukung lampu rem. Fungsinya untuk menghubungkan dan
memutuskan listrik dari baterai atau sumber tenaga, ke lampu rem. Ada
dua tipe saklar rem yakni hidrolik dan mekanik. Untuk saklar hidrolik,
dipasang pada master silinder rem. Komponen ini akan terhubung apabila
tekanan minyak rem mencapai 0,5 bar sampai 1,5 bar. Sementara itu,
saklar rem mekanik dipasang pada pedal rem. Apabila pengendara
menekan pedal, maka otomatis akan terhubung.
5. Kabel
Berbagai komponen ini jelas membutuhkan kabel untuk menghubungkan
atau saling terkait.
6. Lampu rem
Letaknya ada di bagian belakang mobil, bersama lampu kota. lampu rem
ini berasal dari bohlam, yang cahayanya akibat panas dari filamen. Lampu
rem menyala redup jika tak ditekan. Namun, apabila pedal diinjak,
nyalanya semakin terang.
SISTEM LAMPU
MUNDUR
sistem lampu mundur
Lampu mundur berfungsi untuk memberi tanda mundur pada
kendaraan lain yang berada di belakangnya. Selain itu, lampu
mundur juga berfungsi untuk menerangi bagian belakang kendaraan
saat malam hari ketika bergerak mundur. Oleh karenanya, warna
yang digunakan untuk lampu mundur adalah putih.
Pada kendaraan, rangkaian lampu mundur juga termasuk rangkaian
yang cukup sederhana karena hanya terdiri dari beberapa komponen
saja. Namun begitu, jika sudah dipasang pada kendaraan, peng-
kabelan (wiring diagram) untuk lampu mundur ini juga terbilang
kompleks meski rangkaiannya terlihat sederhana.
KOMPONEN SISTEM LAMPU
MUNDUR
1. Baterai
Baterai pada rangkaian lampu mundur berfungsi sebagai sumber tenaga listrik
yang akan digunakan untuk menyalakan bohlam lampu mundur.

2. Fuse (Sekring)
Fungsi sekring pada rangkaian lampu mundur adalah sebagai pengaman
rangkaian dari kebakaran akibat korsleting. Jika arus listrik pada rangkaian lampu
mundur berlebihan dan terlalu besar (yang dapat mengakibatkan kebakaran), maka
sekring akan putus dan mencegah kebakaran tersebut.

3. IG Switch (kunci kontak)


Kunci kontak berfungsi sebagai saklar yang akan mengalirkan arus listrik dari
baterai menuju ke seluruh rangkaian lampu mundur. Khusus untuk rangkaian
lampu mundur, rangkaian lampu mundur akan terhubung saat kunci kontak berada
di posisi ON.
4. Back up light Switch (saklar lampu mundur)
Fungsi saklar lampu mundur adalah sebagai pemutus dan penghubung arus
listrik yang dipasang pada transmisi khususnya saat tuas transmisi berada di
posisi R (reverse) atau mundur.
5. Bohlam lampu mundur
Fungsi bohlam lampu mundur adalah untuk menghasilkan cahaya sehingga
lampu bisa menyala. Bohlam lampu mundur menggunakan warna putih dengan
daya bervariasi. Yang Ombro ketahui, daya lampu mundur lebih banyak
menggunakan daya sebesar 16 watt atau 23 watt
6. Rangkaian Kabel-kabel lampu mundur
Komponen terakhir dari rangkaian lampu mundur pada mobil adalah rangkaian
kabel-kabel lampu mundur. Rangkaian kabel lampu mundur ini biasa disebut
wiring harness lampu mundur
Rangkaian kabel lampu mundur ini merupakan kabel-kabel, soket dan terminal
yang disusun khusus untuk lampu mundur sehingga seluruh komponen lampu
mundur bisa menjadi rangkaian listrik tertutup.
SIStem Lampu sein dan hazard
LAMPU SEIN
Lampu sein merupakan lampu
yang digunakan untuk
memberikan tanda ke
pengendara lain ketika akan
melakukan perpindahan jalur
atau berbelok. Lampu sein
bukan jenis lampu mobil yang
digunakan untuk alat
penerangan, fungsinya lebih
kepada media komunikasi
antar pengemudi di jalanan.
Lampu ini dipasang baik di
bagian depan dan belakang
mobil.
KOMPONEN RANGKAIAN LAMPU SEIN PADA
MOBIL
1. Aki
Aki merupakan komponen rangkaian lampu sein pada mobil yang paling utama.
Sebab, aki dapat dikatakan sebagai baterai karena fungsinya yang menjadi
penyuplai arus listrik. Dengan begitu, sistem kelistrikan mobil dapat bekerja
dengan baik termasuk lampu sein.
2. Saklar
Komponen ini berfungsi sebagai pengaktif sistem kelistrikan sehingga lampu sein
dapat diaktifkan ke arah kanan atau kiri sesuai arah yang Anda butuhkan.
Komponen ini
terletak di area sekitar setir mobil dan bentuknya menyerupai tuas. Komponen ini
juga berfungsi untuk menyalakan lampu kepala.
3. Fuse
Komponen ini berfungsi untuk mengamankan rangkaian sistem kelistrikan mobil
dari korsleting. Di dalam fuse sendiri terdapat kawat yang cukup tipis. Kawat
tersebut nantinya akan memutus arus listrik yang terlalu besar atau melebihi
kapasitas arus listrik kawat. Dengan begitu, sistem kelistrikan mobil aman dan
tidak terbakar.
4. Relay
Komponen relay ini berfungsi menjembatani arus listrik yang berasal dari aki atau baterai
menuju lampu sein melalui kontak. Di dalam kontak tersebut, terdapat selenoid coil yang
terhubung langsung dengan saklar untuk mengalirkan arus listrik.

5. Flasher
Komponen ini terbagi menjadi dua jenis yaitu flasher elektronik dan bimetal. Kedua jenis
komponen ini berfungsi sebagai pencipta efek kedip ketika lampu sein diaktifkan. Untuk jenis
elektronik, menggunakan rangkaian flip flop untuk menghasilkan efek kedip on-off secara
periodik.
Sedangkan untuk jenis bimetal, untuk menghasilkan efek kedip, flasher memanfaatkan panas
yang menginduksi plat.
6. Bohlam lampu
Komponen ini berfungsi sebagai tempat pengubah energi listrik sehingga menjadi energi
cahaya. Dengan begitu, ketika lampu sein diaktifkan, maka akan keluar cahaya kuning dari
bohlam lampu sebagai penanda mobil akan berbelok.

7. Wiring
Wiring merupakan serangkaian proses perangkaian kabel yang dihubungkan ke seluruh
komponen kelistrikan mobil. Dengan adanya wiring, kabel-kabel dalam sistem kelistrikan mobil
menjadi tampak rapi. Selain itu, wiring juga berfungsi untuk menghubungkan arus listrik yang
berasal dari baterai atau aki menuju ke semua komponen rangkaian lampu sein.
LAMPU
HAZARD
PENGERTIAN FUNGSI
Lampu hazard yang biasa disebut • Digunakan ketika kendaraan mengalami
dengan lampu tanda darurat adalah malafungsi yang menyebabkan kendaraan
mode fungsi lampu eksternal pada berjalan lebih lambat dari arus gerak lalu lintas
mayoritas kendaraan bermotor yang normal atau bahkan berhenti. • Digunakan
dapat diaktifkan untuk membuat ketika terjadi situasi darurat di dalam/luar
lampu sein kiri dan kanan berkedip mobil yang menyebabkan mobil harus segera
secara bersamaan yang menepi atau berhenti.
mengindikasikan • • Digunakan untuk memberitahu kendaraan di
bahwa adanya hal darurat atau belakang/sekitar akan gangguan yang terjadi
pemberitahuan untuk berhati-hati pada jalan di depan/sekitar seperti adanya:
kepada pengemudi pengemudi lain di kecelakaan, tanah longsor, pemberhentian arus
jalan. Mode lampu hazard dapat lalu lintas mendadak di depan, dan lain-lain.
diaktifkan dengan menekan tombol • • Dinyalakan ketika hendak melakukan
hazard yang pada umumnya pengereman/pemberhentian mendadak pada
bergambar segitiga merah di sekitar lalu lintas/jalan raya khususnya jalan tol.
daerah kemudi.
KOMPONEN RANGKAIAN LAMPU HAZARD

1.Baterai
Ada juga komponen lampu hazard bernama baterai atau yang memiliki nama
lain yaitu aki. Aki mobil biasanya dijadikan tempat untuk mengalirkan arus
listrik ke bagian lainnya. Tak hanya mengalirkan di satu komponen saja, aki
juga bisa mengalirkan ke beberapa bagian.
2. Saklar
Sedangkan saklar merupakan komponen yang berfungsi untuk
menghubungkan aliran listrik ke dalam rangkaian. Kehadiran saklar ini
memudahkan aliran listrik agar berjalan dengan lancar.
3. Fuse Hazard
Kemudian fuse hazard ini merupakan sebuah sekring pengaman yang ada di
lampu hazard kendaraan. Biasanya sekring ini berguna untuk
mengencangkan komponen yang ada di rangkaian lampu mobil.
4. ITR dan ITL
Kedua benda ini termasuk komponen lampu indikator yang sering ada di
dalam rangkaian lampu hazard. Biasanya komponen ITR dan ITL ini berada
di dashboard miliki pengemudi mobil. Anda juga akan sering melihat
komponen ini saat sedang mengemudi.
5. Flasher Mobil
Sedangkan komponen terakhir yaitu flasher mobil, komponen ini yang
membuat lampu menjadi memiliki warna terang. Biasanya ada di bagian luar
mobil tepatnya pada bagian dalam lampu sein.
SISTEM STARTER
SISTEM
STARTER
Starter (juga self-starter, cranking motor, atau starter motor) adalah
sebuah perangkat yang dipakai untuk menyalakan motor bakar
pembakaran dalam sehingga operasi mesin tersebut berada di bawah
tenaganya sendiri. Starter dapat berupa motor listrik, mesin udara atau
hidrolik. Dalam kasus mesin yang sangat besar, starter dapat berada
dalam motor bakar pembakaran dalam lainnya. Starter mobil bekerja
dengan mengirimkan daya listrik ke motor starter. Daya yang terkirim
kemudian menggerakkan gigi untuk memutar mesin. Proses tersebut
memungkinkan mesin mobil aktif dan memulai kendaraan. Tanpa starter,
mobil menjadi sulit menyala bahkan mungkin tidak akan hidup sama
sekali.
komponen rangkaian sistem starter mobil menerapkan sistem elektrikal
yang bertanggung jawab untuk memulai mesin dengan memutar poros
engkol. Daya listrik starter yang digunakan bersumber dari baterai mobil
untuk memacu motor starter. Sehingga mesin dapat bekerja secara
otomatis dan mobil mampu berjalan sendiri. Dalam hal ini, starter tidak
melakukan tugasnya sendiri.
KOMPONEN RANGKAIAN SISTEM
STARTER
1.Motor Starter
Komponen utama pada starter mobil adalah motor starter. Komponen ini
berfungsi dalam menggerakkan roda gigi dan memulai proses pembakaran. Motor
starter umumnya terdiri atas kelistrikan lokal, solenoid, dan kopling.
2. Solenoid
solenoid yakni perangkat elektromagnetik yang bekerja dengan motor starter.
Solenoid berfungsi mengaktifkan motor starter dengan menerima sinyal dari
saklar atau tombol di kabin mobil. Ketika solenoid aktif, ia secara otomatis
menggerakkan gigi starter ke flywheel untuk memulai mesin.
3. Kopling
Rangkaian starter mobil yang tidak kalah penting adalah kopling. Komponennya
bekerja untuk menghubungkan motor starter dengan flywheel mesin.
Ketika motor starter hidup, kopling akan mendorong gigi ke flywheel serta
memulai putaran. Setelah mesin menyala, kopling langsung melepaskan gigi dari
flywheel.
4. Saklar
Saklar merupakan komponen terluar dari starter mobil. Bentuknya berupa
tombol atau lubang kunci yang terletak di kabin, dan berfungsi untuk
mengaktifkan sistem starter. Saat kunci kontak berada dalam posisi “start”, saklar
akan mengirimkan sinyal ke solenoid untuk menghidupkan motor starter.

5. Baterai
Keberadaan baterai menjadi sumber listrik utama dalam sistem starter mobil.
Motor starter dan solenoid mengandalkan tenaga dari baterai mobil untuk
menggerakkan mesin. Penting untuk menjaga baterai dalam kondisi baik dan
terisi penuh, supaya sistem starter berfungsi optimal.
6. Kabel dan konektor
Rangkaian starter mobil dapat bekerja maksimal dengan adanya dukungan kabel
serta konektor. Kedua komponen ini menghubungkan semua sistem dalam starter.
Kabel mengalirkan arus listrik dari baterai ke motor starter dan solenoid.
Sementara konektor untuk menghubungkan kabel dengan komponen-komponen
otomotif lainnya.
7. Gigi Pinion
Gigi pinion memiliki peranan pokok dalam sistem starter mobil. Fungsinya
untuk mentransmisikan putaran dari motor starter ke mesin.
Ketika kunci kontak berada di posisi “start”, motor berputar dan gigi pinion akan
terhubung dengan gigi flywheel. Hal tersebut memungkinkan transfer energi dari
motor starter ke mesin.
8. Komutator
Komponen dalam rangkaian starter mobil ini berbentuk cakram yang terdiri dari
segmen-segmen konduktor listrik. Fungsinya adalah mengubah aliran listrik pada
armature coil motor starter.
Ketika motor starter aktif, arus listrik mengalir melalui armature coil dan
komutator. Hal tersebut memungkinkan mesin menciptakan gaya putar yang
penting untuk menggerakkan gigi pinion.
9. Armature Coil
Kumparan kawat yang terdapat pada motor starter disebut armature coil.
Menjadi komponen penting yang menerima arus listrik sekaligus menghasilkan
gerakan putar. Ketika arus mengalir melalui armature coil, medan magnet di
sekitarnya akan saling berinteraksi. Hal ini menciptakan gerakan yang mampu
memutar armature coil dan gigi pinion.
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai