Anda di halaman 1dari 4

Kendaraan apapun pasti membutuhkan klakson untuk memberi isyarat kepada pengendara

lainnya atau pengguna jalan yang lain, tanpa klakson pengendara akan sulit ketika hendak
memberi isyarat kepada pengguna jalan yang lain, misalnya ada pejalan kaki yang hendak
menyeberang jalan, atau ada pengendara lain yang hendak berputar balik, dan
sebagainya. Sehingga klakson berfungsi untuk memberi isyarat dengan suara atau bunyi yang
ditimbulkan.

Klakson sebenarnya sudah ada bahkan pada sepeda, dengan menggunakan bunyi kring-kring
yang dihasilkan pada klakson sepeda atau sepeda ontel, maka klakson tersebut sudah bisa
digunakan untuk memberikan isyarat bagi pengendara lain, walaupun jangkauan suaranya
kurang jauh. Hal ini sebanding dengan kecepatan atau fungsionalnya, dimana sepeda rata-rata
hanya berjalan pada kecapatan di bawah 20km/jam di kota. Berbeda dengan sepeda motor atau
mobil yang melaju kencang maka dibutuhkan klakson yang menghasilkan bunyi yang keras atau
nyaring.

Klakson pada kendaraan ada 3 (tiga) jenis yaitu klakson listrik, klakson angin atau klakson udara
dan klakson hampa udara. Yang akan kita bahas pada artikel ini adalah cara kerja dari klakson
angin atau udara dan klakson listrik yang banyak digunakan pada kendaraan saat ini.

Klakson Angin / Klakson udara


Klakson angin/udara ada dua jenis, yaitu klakson angin dengan kompressor listrik dan klakson
angin dengan sistem relay elektro pneumatik.

Cara Kerja Klakson Angin dengan Kompresor Listrik


Cara kerja klakson angin jenis kompresor yaitu apabila motor listrik D hidup maka akan
menggerakkan kompressor E sehingga kompressor menghasilkan udara bertekanan. Klakson
memerlukan kerja yang cepat karena tidak mungkin kita menekan tombol klakson namun respon
bunyinya lama, untuk itulah agar klakson menghasilkan kerja yang cepat maka motor listrik
ditempatkan sedekat mungkin dengan klakson, selangnya dibuat lebih pendek agar udara
bertekanan tersebut lebih cepat sampai kepada klakson.

Cara Kerja Klakson Angin dengan Relay Elektro


Pneumatik

Cara kerja klakson angin jenis relay elektro pneumatik yaitu jika saklar klakson terhubung (ON)
maka relay elektro pneumatik akan membuka saluran udara menuju klakson, udara bertekanan
tersebut kemudian menggerakkan plat getar sehingga klakson akan berbunyi.
Klakson Listrik
Jenis klakson listrik ini lebih banyak digunakan, ada dua jenis klakson listrik yaitu klakson listrik
dengan arus searah (DC) dan klakson listrik dengan arus bolak-balik (AC). Mari kita bahas satu
persatu.

Cara Kerja Klakson Listrik Arus Searah (DC)

Cara kerja klason jenis listrik arus searah adalah sebagai berikut: pada klakson listrik arus searah
terdapat kontak pemutus dan pegas plat yang berfungsi untuk menggetarkan membran, hal ini
karena arus searah (DC) magnet tidak bisa menggetarkan membran. Ketika kontak terhubung
(ON) maka arus listrik akan mengalir ke magnet listrik dan menarik membran, lalu arus listrik
akan terputus ketika kontak tertekan jangkar. Agar tidak ada percikan api pada kontak pemutus
maka diperlukan kondensator.

Cara Kerja Klakson Listrik Arus Bolak-Balik (AC)


Klakson listrik arus bolak-balok biasanya digunakan pada kendaraan kecil yang memakai
pembangkit listrik berupa dinamo listrik tanpa aki. Cara kerja klakson jenis listrik bolak-balik
yaitu di magnet listrik terjadi pergantian kutub (kutub utara dan selatan magnet) yang sesuai
dengan frekuensi listrik, hal ini mengakibatkan mebran bergetar. Namun ada kelemahan pada
klason listrik arus bolak-balik ini yaitu frekuensi klakson yang naik turun karena tergantung
putaran mesin (suara klakson naik turun).

Selain klakson jenis listrik dan klakson angin/udara, masih ada lagi klakson jenis elektronik yang
saat ini juga banyak dipakai pada kendaraan, kelebihan dari klakson elektrik atau elektronik ini
adalah dapat menghasilkan suara yang bermacam-macam. Untuk cara kerja dari klakson
elektronik ini akan Guru Otomotif bahas pada artikel selanjutnya.
Dan Itulah cara kerja dari klakson listrik dan klakson angin pada kendaraan. Semoga
artikel ini bermanfaat. Silahkan berkomentar di kolom komentar berikut ini.

Anda mungkin juga menyukai