Seorang anak berusia 5 tahun dibawa ke Unit Gawat Darurat (UGD) oleh orangtuanya
karena mengalami batuk berdahak disertai sesak nafas. Pada pengkajian diperoleh data
pasien mengalami batuk berdahak disertai dengan sesak nafas sudah 4 hari, klien batuk
secara berulang-ulang frekuensi sekret kental skala nyeri 3, terdapat rochi. Pasien
sudah tidak nafsu makan. Dari kasus tersebut apakah proritas masalah pada pasien?
Penjelasan:Pada kasus ini, gejala utama adalah batuk berdahak disertai sesak nafas dan
frekuensi batuk yang tinggi. Bersihan jalan nafas yang tidak efektif dapat
mengakibatkan penumpukan lendir atau dahak yang dapat menyebabkan sesak nafas.
Oleh karena itu, perhatian utama pada awalnya harus diberikan pada upaya untuk
meningkatkan bersihan jalan nafas agar pasien dapat bernapas dengan lebih efektif.
2.Diare
Definisi:
Diare pada bayi dan balita adalah kondisi di mana terjadi peningkatan frekuensi buang air besar dengan tinja yang
encer dan sering disertai dehidrasi
2. Klasifikasi Diare:
• Diare Akut: Berlangsung kurang dari 14 hari, biasanya disebabkan oleh infeksi virus, bakteri, atau parasit.
• Diare Kronis: Berlangsung lebih dari 14 hari, dapat disebabkan oleh berbagai faktor seperti gangguan
pencernaan atau intoleransi makanan.
A. Riwayat perkembangan
B. Riwayat diare
C. Riwayat nutrisi
D. Riwayat kesehatan
E. Pola pertumbuhan
PENJELASAN : hal yang perlu dikaji oleh perawat adalah:C. Riwayat nutrisi
Keluhan anak perempuan berusia 2 tahun dengan BAB lebih dari 5 kali sehari,
muntah, pucat, lemah, dan badan yang hangat dapat terkait dengan berbagai masalah,
termasuk masalah nutrisi. Pemeriksaan riwayat nutrisi, termasuk jenis makanan yang
dikonsumsi, frekuensi makan, dan pola pertumbuhan, dapat memberikan informasi
penting untuk membantu menentukan penyebab dan penanganan yang tepat.
3.Penyakit kaki tangan dan mulut (HFMD)
1.Definisi:
Penyakit Tangan, Kaki, dan Mulut (Hand, Foot, and Mouth Disease/HFMD) adalah penyakit infeksi yang
disebabkan oleh virus, umumnya Coxsackie A16 atau Enterovirus 71, dan sering terjadi pada anak-anak,
termasuk bayi dan balita.
2. Klasifikasi HFMD:
• HFMD dapat diklasifikasikan berdasarkan agen penyebab dan karakteristik lesi:
• Coxsackie Virus A16: Menyebabkan bentuk penyakit yang lebih ringan.
• Enterovirus 71: Dapat menyebabkan bentuk penyakit yang lebih parah dengan komplikasi neurologis.
Seorang perempuan berusia 2,5 tahun, keluarga mengatakan anaknya sering mengeluh
gatal-gatal pada tangan, kaki, dan dagu, anak tampak kumel, kebersihan kurang, berdaki,
dan pakaian kotor.
Apakah masalah kesehatan kasus tersebut?
A. Menderita skabies
B. Menderita bisul
C. Menderita kandidiasis
D. Menderita dermatitis
E.Menderita alergi
Penjelasan :Menderita skabies Gejala seperti gatal-gatal pada tangan, kaki, dan dagu, anak
tampak kumel, kebersihan kurang, berdaki, dan pakaian kotor dapat menunjukkan adanya
infeksi parasit yang disebut skabies. Skabies disebabkan oleh tungau kecil yang disebut
Sarcoptes scabiei, yang menyerang lapisan atas kulit dan menyebabkan gatal-gatal intens,
terutama pada malam hari. Kebersihan yang kurang dapat meningkatkan risiko penularan.
Oleh karena itu, opsi A. Menderita skabies merupakan jawaban yang paling sesuai.
4.Demam berdarah dengue
1.Definisi:
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti atau Aedes
albopictus. Meskipun umumnya terjadi pada anak-anak yang lebih besar atau dewasa, bayi dan balita juga dapat terinfeksi.
2. Klasifikasi DBD:
DBD dapat diklasifikasikan menjadi beberapa kategori berdasarkan tingkat keparahan:
• Dengue Tanpa Gejala (Asimptomatik): Infeksi tanpa gejala yang jelas.
• Dengue Ringan: Gejala demam dan mungkin muncul ruam, nyeri otot, atau sakit kepala.
• Dengue Sedang: Gejala yang lebih berat, mungkin disertai penurunan jumlah trombosit dan tanda-tanda pendarahan ringan.
• Dengue Berat: Terjadi penurunan jumlah trombosit yang signifikan, risiko pendarahan serius, dan kemungkinan syok dengue.
Seorang anak berusia 7 tahun dibawa ke puskesmas dengan gejala demam, sakit kepala, nyeri otot,
dan pucat. Setelah dilakukan pemeriksaan, didapatkan tanda-tanda awal trombositopenia. Orang tua
menyampaikan bahwa anak sering digigit nyamuk. Berdasarkan gejala dan riwayat yang diberikan,
ada kecurigaan terhadap demam berdarah.Pertanyaan:
Apa langkah-langkah pertama yang sebaiknya diambil oleh perawat atau tenaga kesehatan dalam
menangani kasus ini?
2. Klasifikasi Campak:
• Campak Tanpa Komplikasi: Gejala umum campak tanpa adanya komplikasi serius.
• Campak dengan Komplikasi: Campak yang disertai komplikasi seperti infeksi telinga, pneumonia, atau ensefalitis.
Seorang anak berusia 3 tahun datang ke puskesmas dengan gejala demam, batuk, dan
mata yang merah. Orang tua melaporkan bahwa anak tersebut mengalami ruam merah
yang dimulai dari wajah dan menyebar ke seluruh tubuh. Anak juga tampak lelah dan
kehilangan nafsu makan.
Apa kemungkinan diagnosis yang paling mungkin?
A. Varicella (cacar air)
B. Rubella (campak Jerman)
C. Campak (measles)
D. Scarlet fever
E. Tonsilitis
1.Definisi:
Infeksi telinga pada bayi dan balita, umumnya dikenal sebagai otitis media, adalah kondisi yang melibatkan peradangan atau infeksi pada
telinga tengah. Ini dapat menyebabkan rasa sakit dan gangguan pendengaran.
Seorang bayi berusia 8 bulan dibawa ke puskesmas oleh orang tua dengan keluhan menangis
terus-menerus, sering memegang telinga, dan tampak rewel. Orang tua juga melaporkan
adanya cairan yang keluar dari telinga bayi tersebut. Apa kemungkinan diagnosis yang
paling mungkin?
1.Definisi:
Gizi buruk pada bayi dan balita adalah kondisi kekurangan gizi yang dapat terjadi akibat asupan nutrisi yang tidak
mencukupi untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.
Seorang bayi berusia 9 bulan dibawa ke puskesmas dengan keluhan penurunan berat badan,
lemah, kulit kering, dan rambut rontok. Orang tua melaporkan bahwa bayi sulit makan dan
tampak tidak bersemangat. Bayi tersebut tampak sangat kurus dan tampak kurang energi.
Apa kemungkinan diagnosis yang paling mungkin?
A. Anemia
B. Gizi buruk
C. Infeksi saluran pernapasan atas
D. Intoleransi laktosa
E. Dehidrasi
Jawaban:B. Gizi buruk
Penjelasan:Gejala penurunan berat badan, kelemahan, kulit kering, dan rambut rontok dapat
mengindikasikan adanya gizi buruk pada bayi. Gizi buruk terjadi ketika bayi tidak
mendapatkan nutrisi yang cukup atau tidak dapat mencerna dan menyerap nutrisi dengan
baik. Diagnosa definitif memerlukan pemeriksaan lebih lanjut oleh tenaga medis, tetapi
gejala-gejala ini konsisten dengan keadaan gizi buruk pada bayi.
8.Cacingan pada Bayi dan Balita
1.Definisi:
Cacingan pada bayi dan balita adalah infeksi parasit yang disebabkan oleh cacing, seperti cacing gelang (Ascaris
lumbricoides), cacing cambuk (Trichuris trichiura), atau cacing kremi (Enterobius vermicularis). Infeksi ini dapat
memengaruhi sistem pencernaan dan menyebabkan gejala yang bervariasi.
2. Klasifikasi Cacingan:
• Cacing Gelang (Ascaris lumbricoides): Cacing panjang yang dapat menyerang usus besar dan kadang-kadang
saluran napas.
• Cacing Cambuk (Trichuris trichiura): Cacing kecil yang biasanya menyerang usus besar.
• Cacing Kremi (Enterobius vermicularis): Cacing kecil yang biasanya menyerang usus halus dan usus besar.
Seorang bayi berusia 1 tahun dibawa ke puskesmas dengan keluhan sering menangis,
tampak rewel, dan tampak gelisah. Orang tua melaporkan bahwa bayi tersebut sering
menggaruk pantat dan tampak gelisah. Selain itu, ditemukan adanya cacing pada tinja
bayi tersebut.
Apa kemungkinan diagnosis yang paling mungkin?
A. Asma
B. Cacingan (infeksi cacing)
C. Gigi tumbuh
D. Demam
E. Intoleransi laktosa
1.Definisi:
Infeksi usus pada bayi dan balita adalah kondisi di mana mikroorganisme seperti bakteri, virus, atau parasit menginfeksi
saluran pencernaan, menyebabkan gejala seperti diare, muntah, dan ketidaknyamanan perut.
Seorang bayi berusia 6 bulan dibawa ke puskesmas oleh orang tua dengan keluhan sering
menangis, diare, muntah, dan tampak lemas. Orang tua melaporkan bahwa bayi tersebut
juga tidak mau makan dan tampak haus. Bayi tampak dehidrasi dengan fontanel (tulang
lembut pada kepala bayi) yang cekung.
Apa kemungkinan diagnosis yang paling mungkin?
• Tidur Terlentang:Anjurkan orang tua untuk selalu menempatkan bayi tidur dalam posisi terlentang.
• Hindari tidur menyamping atau terlentur karena dapat meningkatkan risiko SIDS.
• Tempat Tidur yang Aman:Pastikan bayi tidur di tempat tidur yang kokoh dan aman, seperti ranjang bayi
yang memenuhi standar keselamatan.
• Hindari tidur bersama di tempat tidur orang dewasa.
• Peralatan Tidur yang Aman:Gunakan matras yang sesuai dengan ukuran tempat tidur dan tidak terlalu
lembut.
• Hindari penggunaan bantal, selimut tebal, atau mainan di tempat tidur bayi.
• Kontrol Suhu dan Ventilasi:Pastikan suhu kamar tidur nyaman dan hindari overheating
(kepanasan),Sediakan ventilasi yang baik di ruang tidur.
• Pantauan pada Bayi:Anjurkan orang tua untuk memantau bayi dengan peralatan pengawasan
atau bayi monitor, tetapi bukan sebagai jaminan utama untuk mencegah SIDS.
• Perhatian pada Kesehatan Ibu selama Kehamilan:Berikan informasi kepada ibu tentang
pentingnya perawatan prenatal yang baik.
• Anjurkan ibu untuk tidak merokok dan menghindari paparan asap rokok selama kehamilan.
• Pemberian ASI:Anjurkan pemberian ASI eksklusif selama enam bulan pertama, karena ini telah
terkait dengan penurunan risiko SIDS.
• Vaksinasi Bayi:Dukung jadwal vaksinasi bayi sesuai anjuran dokter.
• Imunisasi dapat memberikan perlindungan terhadap penyakit infeksi yang dapat meningkatkan
risiko SIDS.
• Pendidikan kepada Orang Tua:Berikan informasi kepada orang tua tentang risiko dan tanda-
tanda SIDS.
• Tingkatkan kesadaran mengenai langkah-langkah pencegahan SIDS.Langkah-langkah ini
bersifat antisipatif dan berfokus pada faktor-faktor yang dapat dikendalikan untuk menciptakan
lingkungan tidur yang aman bagi bayi. Selalu penting untuk berkonsultasi dengan profesional
kesehatan untuk informasi lebih lanjut dan petunjuk yang sesuai dengan kondisi dan kebutuhan
spesifik bayi.
THANK YOU