Anda di halaman 1dari 11

ILMU AJAR BAHAN BANGUNAN

FAKULTAS TEKNIK SIPIL


UNIVERSITAS ISKANDARMUDA

PERTEMUAN
13
MEMAHAMI BETON DAN KAYU UNTUK BAHAN
BANGUNAN

OLEH:
BUNYAMIN, ST, M.ENG

Banda Aceh,
Fakultas Teknik Sipil Universitas Iskandarmuda
30 Nopember 2016
JENIS-JENIS BETON
1. Beton Ringan

Berat = 1900 Kg/m3 dengan kekuatan tekan umur 28 hari (f’c > 17,2 Mpa).
Agregat yang digunakan adalah batu apung.

2. Beton Berat

Berat > 2400 Kg/m3. Beton ini digunakan untuk


menahan radiasi, menahan benturan. Agregat yang
digunakan > 40 mm.

3. Beton Mass (mass concrete)

Digunakan untuk pekerjaan beton besar dan


masif, misalnya: bendungan, kanal, pondasi,
jembatan, dll. Agregat yang digunakan > 150
mm. Nilai slumpnya rendah, maka panas hidrasi
perlu diperhatikan, agar tidak retak-retak.
4. Ferro Cement

Merupakan bahan gabungan yang diperoleh dari campuran beton dengan


tulangan kawat ayam / kawat yang dianyam.
Kelebihan:
- Struktur tipis dan ringan
- Reduksi berat sendiri s/d 30 %
- Memungkinkan untuk dipabrikasi
- Kemudahan pengerjaan
- Penghematan bahan cetakan

5. Beton Serat (fibre concrete)

Merupakan campuran beton ditambah serat, umumnya berupa batang-batang


dengan ukuran 5-500 µm (L = 25 mm).
Bahan serat berupa serat asbestos, serat plastik dan potongan kawat baja.
Kelemahan:
- Sulit dikerjakan
Kelebihan:
- Kemungkinan terjadi segregasi kecil
- Daktail
- Tahan benturan
Beton Serat terbagi atas dua serat, yaitu:
1. Serat semen (non asbes, eternit)
Merupakan campuran serat tumbuh-tumbuhan dan semen portland
ditambah air, tanpa atau dengan bahan tambah lainnya.
Contoh: serat ijuk dan sabut kelapa.
2. Serat Nylon
Merupakan penambahan fiber pada adukan beton, sehingga dapat
mencegah terjadinya retakan beton.
Contoh: serat baja, plastik, dan kaca.

6. Beton Siklop
Menggunakan agregat yang besar untuk pekerjaan
beton massa. Ukuran agregat pada umumnya adalah: 20
cm.

7. Beton Hampa

Beton hampa atau disebut dengan vacuum


concrete merupakan beton yang air sisa dari
proses hidrasinya (50 %) disedot ke luar setelah
beton mengeras.
BAHAN TAMBAH
• Water-reducing admixtures
• Retarding admixtures
• Accelerating admixtures
Admixture (kimia) • Water reducing & retarding admixtures
• Water reducing & accelerating admixtures
• Water reducing, high range admixtures
• Water reducing, high range retarding admixtures

• Fly ash (0,5 - 300 μm)


• Slag (hasil peleburan baja, ukuran 2/3)
Additive (mineral) • Silika fume (sisa produksi besi silikon, 0,1-1,0
µm)

• Air entraining
• Beton tanpa slump
• Polimer & PMC (polimer modified concrete)
Bahan tambah lainnya • Hardener concrete
• Water proofing
• Bahan tambah pemberi warna (oker atau umber)
• Bonding agent for concrete
TUJUAN PENGGUNAAN
BAHAN TAMBAH
Memodifikasi beton segar, mortar dan grouting
1. Menambah sifat mudah pengerjaan tanpa menambah kandungan air
2. Menghambat atau mempercepat waktu pengikatan awal campuran beton
3. Mengurangi atau mencegah penurunan atau perubahan volume
4. Mengurangi segregasi
5. Mengurangi kehilangan nilai slump

Memodifikasi beton keras, mortar dan grouting


6. Menghambat dan mengurangi panas selama proses pengerasan awal (beton muda)
7. Mempercepat laju pengembangan kekuatan beton pada umur muda
8. Menembah kekuatan beton
9. Menambah sifat keawetan beton,ketahanan dari gangguan luar
10. Mengasilkan struktur beton yang baik
11. Menghasilkan warna tertentu pada beton atau mortar.

Pengunaan bahan tambah harus sesuai dengan aturan dalam: SNI, ASTM dan ACI.
MATERI PEMBENTUK BAHAN
KAYU
Kayu adalah bahan lignoselulosa yang dihasilkan oleh tumbuhan berkayu yang
mempunyai tinggi minimal 7 m (pohon). Secara umum anatomi kayu terdiri dari
kulit, kambium, cinicin tahun, kayu gubal, kayu teras, dan inti kayu.

A : Kambium (penyalur makanan)


B : Kulit dalam (pelindung)
C : Kulit luar (pelindung)
D : Kayu gubal/sapwood (kurang padat)
E : Kayu teras/heartwood (lebih keras)
F : Hati/galih
G : Jari-jari kayu

Lingkaran
Tahun
SIFAT FISIK KAYU
Kayu memiliki berat jenis yang berbeda-beda, yaitu antara
1. Berat Jenis
0,2 sampai dengan 1,28. Berat jenis tergantung oleh tebal
Kayu
dinding sel, kecilnya rongga sel yang membentuk pori-pori.

2. Keawetan Keawetan kayu disebabkan oleh adanya suatu zat ekstraktif


Alami Kayu yang merupakan sebagian unsur racun bagi perusak kayu.

Warna kayu dipengaruhi oleh: tempat di dalam batang, umur


3. Warna Kayu
pohon, dan kelembaban udara.

Yaitu sifat dapat menyerap air atau melepaskan air atau


4. Higroskopik
kelembaban. Sifat ini berhubungan dengan kembang susut.

Yaitu ukuran relatif dari sel-sel kayu. Kayu bertekstur halus


5. Tekstur Kayu (kayu kulim), bertekstur sedang (kayu jati), dan bertekstur
kasar (kayu meranti).
Tergantung dari jumlah zat kayu yang tersusun, rongga sel
atau jumlah pori-pori, kadar air, dan zat ekstraktif.
6. Berat Kayu Berat kayu terdiri dari: sangat berat (kayu balau), berat
(kayu kulim), agak berat (kayu bintangur), dan ringan (kayu
balsa)

7. Kepadatan Tergantung dari banyaknya dinding sel pada tiap satuan isi.
Kayu Makin banyak selnya, maka kepadatannya makin tinggi.

8. Kembang Kayu akan mengembang bila kadar airnya naik dan


Susut menyusut bila kadar airnya berkurang.
SIFAT MEKANIK KAYU
Kuat Tarik

Kuat Tekan

Kuat Geser

Kuat Lentur

Kuat Belah
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai