sipenghibah, diwaktu hidupnya dengan Cuma-Cuma dan dengan tidak dapat ditarik kembali, menyerahkan suatu barang guna keperluan sipenerima hibah yang menerima penyerahan itu (pasal 1666 BW) Perjanjian Cuma-Cuma prestasi dari satu pihak saja = perjanjian sepihak Bersifat obligatoir, dalam arti belum memindahkan hak miliki karena hak miliki itu baru berpindah dengan dilakukannya penyerahan (yuridis) Penghibahan hanyalah dapat mengenai barang-barang yang sudah ada. Jika ia meliputi barang-barang yang akan ada dikemudian hari maka sekedar mengenai itu hibagnya adalah batal (pasal 1667) Sipenghibah tidak boleh memperjanjikan bahwa ia tetap berkuasa untuk menjual atau memberikan kepada orang lain suatu barang yang termasuk dalam penghibahan Diperbolehkan penghibah untuk memperjanjikan bahwa ia tetap memiliki kenikmatan atau nikmat-hasil dari barang- barang yang dihibahkan, baik barang-brang bergerak maupun tak bergerak atau bahwa ia tetap memberikan kenikmatan atau hasil nikmat tersebut kepada orang lain. Suatu hibah adl batal jika dibuat dengan syarat bahwa penerima hibah akan melunasi utang-utang atau beban-beabn lain, selainnya yang dinyatakan dengan tegas didalam akte hibah sendriri atau didalam suatu daftar yang ditempelkan padanya (pasal 1670). Diperbolehkan untuk menjanjikan bahwa si penerima hibah akan melunasi beberapa utang si penghibah, asal disebutkan dengan jelas utang-utang yang mana kalau tidak disebutkan dengan jelas maka janji seperti itu akan membuat batal penghibahannya Kecakapan untuk memberi dan menerima hibah Penghibah sehat pikirannya, harus sudah dewasa Penerima dibolehkan belum dewasa tetapi ia harus diwakili wali Cara menghibahkan sesuatu
Benda tak bergrak ditetapkan suatu
formalitas dalam bentuk akta notaris sedangkan barang bergerak atau surat penagihan utang atas tunjuk tidak diperlukan suatu formalitas dan dapat dilakukan secara sah dengan penyerahan barangnya Penarikan kembali dan penghapusan hibah Kemungkinan diberikan pasal 1688:\ 1. Karena tidak dipenuhinya syarat-sayarat dengan mana penghibahan telah dilakukan; dengan “syarat disini dimaksudkan “beban” 2. Jika penerima hibah telah bersalah melakukan atau membantu melakukan kejahatan yang bertujuan mengambil jiwa si penghibah, atau suatu kejahatan lain terhadap si penghibah 3. Jika ia menolak memberikan tunjangan nafkah kepada si penghibah setelah orang ini jatuh dalam kemiskinan Penarikan kembali dan penghapusan hibah Tidakdapat ditarik kembali secara sepihak namun UU memberikan kemungkinan: Karena tidak dipenuhinya syarat-syarat dengan mana penghibahan telah dilakukan, dengan syarat disini dimaksudkan beban Jika sipenerima hibah telah bersalah melakukan atau membantu melakukan kejahatan yang bertujuan mengambil jiwa sipenghibah atau suatu kejahatan lain terhadap sipenghibah Jika ia menolak memberikan tunjangan nafkah kepada si penghibah setelah orang ini jatuh dalam kemiskinan Perjanjian untuk melakukan pekerjaan Uu membagi perjanjian untuk melakukan pekerjaan dalam tiga macam, yaitu: a. Perjanjian untuk melakukan jasa-jasa tertentu b. Perjanjian kerja/perburuhan c. Perjanjian pemborongan-pekerjaan Perjanjian perburuhan
Diatur dalam pasal 1601-1603 lama
dari BW 1927 dilakukan suatu peraturan baru mengenai perjanjian perburuhan maka ketentuan pasal 1601-1603z diatas tidak berlaku untuk golongan indonesia tadinya adan uniformitas sejak itu ada dua peraturan Persoalan antar golongan tersebut dipecahkan dalam pasal 1603x yg menetapkan: a. Apabila si buruh orang eropa, maka selalu berlaku peraturan baru b. Apabila si majikan orang eropa, tetapi siburuh orang bukan eropa maka yang menentukan adalah macamnya pekerjaan yang akan dilakukan. Kalau pekerjaan itu biasanya dilakukan oleh orang eropa maka yang berlaku adalah peraturan baru kalau tidak demikian maka yang berlaku adalah peraturan lama. Perlindungan buruh a. Suatu reglemen yang ditetapkan oleh si majikan hanya mengikat si buruh secara tertulis telah menyatakan menyetujui reglemen itu dan selainnya itu memenuhi syarat-syarat: b. Suatu janjai antara si majikan dan si buruh dengan mana pihak yang terakhir ini dibatasi dalam kebebasannya untuk, setelah berakhirnya hubungan-kerja antara mereka, melakukan pekerjaan dengan sesuatu cara, hanyalah sah apabila janji itu dibuat dalam suatu perjanjian tertulis atau dalam suatu reglemen dengan seorang buruh yang sudah dewasa Pemutusan Dapat diputuskan baik oleh buruh atau pun majikan dengan suatu pernyataan pengakhirna asal diperhatikan tanggang waktu pengakhiran, waktu mana meneurut pasal 1603g dihubungkan dengan pasal 1603i satu bulan Perjanjian waktu tertentu berakhir secara otomatis apabila waktunya habis Jika hub kerja diadakan untuk waktu lebih dari 5 tahun atau untuk selama hidupnya seseorang tertentu maka su buruh, bagaimanapun juga berhak sejak lewatnya 5 tahun dari permulaan hub kerja mengakhirinya dengan mengindahkan tenggang waktu 6 bulan (pasal 1603 u) Diperjanjikan masa percobaan selama waktu tersebut siburuh berhak setiap waktu seketika mengakhiri dengan suatu pernyataan Masa percobaan tidak boleh ditetapkan tidak sama bagi kedua belah pihak atau lebih lama dri 3 bulan dan juga bahwa tiap janji yang mengadakan suatu masa percobaan baru antara pihak-pihak yang sama adalah batal Perjanjian pemborongan
a. Dimana pihak pemborong
diwajibkan memberikan bahannya untuk pekerjaan tersebut b. Dimana sipemborong hanya akan melakukan pekerjaannya saja Pemborong hanya diwajibkan melakukan pekerjaanya saja jika musnahnya pekerjaan itu terjadi diluar sesuatu kelalaian dari pihaknya pemborong, sebelum pekerjaan itu diserahkan, sedang pihak yang memborongkan tidak telah lalai untuk memeriksa dan menyetujui pekerjaannya maka sipemborong tidak berhak atas harga yang diperjanjijan kecuali apabila musnahnya pekerjaan itu disebabkan oleh sutua cacad dalam bahannya. Pemborongan pembangunan gedung jika suatu gedung yang telah diborongkan dan dibuat untuk suatu harga tertentu, seluruhnya atau sebagian musnah disebabkan suatu cacad dalam penyusunannya atau bahkan karena tidak disanggupnya tanahnya maka para ahli pembangunan serta pemborongnya adalah bertanggung jawab untuk itu selama spuluh tahun (pasal 1609) Jika ahli pembangun atau seorang pemborong menurut suatu rencana yang telah diperkirakan serta ditetapkan bersama-sama dengan sipemilik tanah maka tak dapatlah ia menuntut suatu penambahan harga baik dnegan dalih naiknya upah buruh atau harga bahan bangunan maupun dengan dalih telah dirubahnya perubahan- perubahan dan tambahan-tambahan yang tidak termasuk dalam rencana jika perubahan- perubahan atau tambahan-tambahan itu tidak telah disetujui secara tertulis dan tentang harganya tidak telah diadakan persetujuan dengan pemilik