Anda di halaman 1dari 9

BAB V

Menyajikan Teks Diskusi


+ KD : Mengidentifikasi Informasi Teks Diskusi

+ Tujuan Pembelajaran
+ Setelah Mengikuti serangkaian kegiatan pembelajaran,peserta
didik diharapkan mampu:
+ - Mengenal tujuan dan fungsi teks diskusi
+ - Mengetahui struktur teks diskusi
+ - Mengidentifikasi ciri-ciri kebahasaan teks diskusi
+ Pengertian Teks Diskusi

+ Diskuis merupakan suatu bentuk aktivitas untuk saling bertukar pikiran dan gagasan yang dilakukan
oleh dua orang atau lebih yang bertujuan untuk memperoleh kesepakatan atau kesepahaman
gagasan atau opini. Selain itu diskusi juga bisa membuat pengetahuan meluas dan menambah
pengalaman. Jenis diskusi antara lain seminar, lokakarya, kongres, munas, konferensi dan lain
sebagainya.

+ Teks Diskusi adalah teks yang menyajikan dua pendepat yang tidak sama tentang suatu hal baik
pro atau kontra yang membuat kedua pihak saling berbicara masalah yang menjadi persoalan
dalam diskusi
+ Tujuan Teks Diskusi

+ Tujuan dilaksankan diskusi yakni untuk meraih kesepakatan atau satu pemahaman pendapat atau
gagasan. Yang mana tujuan diskusi antara lain, yakni:

 Untuk bisa menyadari dan menguji bukti sistem nilai, opini dan respon dari suatu gagasan atau
orang lain.

 Melakukan pengujian secara bersama mengenai suatu gagasan yang dikemukakan orang lain

 Untuk saling tukar pikiran dan ide

 Untuk mempelajari mengungkapkan dan juga menanggapi keterangan yang searah

 Untuk menghubungkan data dan kondisi dari berbagai pandangan oran glain dan latar belakang
yang tidak sama.
+ Struktur Teks Diskusi
+ Secara umum, teks diskusi memiliki struktur yang terdiri dari tiga aspek yang membentuknya, antara lain: Pendahuluan, Isi, Simpulan
(Kemdikbud, 2017, hlm. 121).
+ Tetapi, di dalam praktiknya, isi dari teks diskusi setidaknya terdiri atas dua gagasan utama yang berbeda, yakni pro dan kontra.
+ Tak hanya itu saja, teks diskusi juga bersifat eksposisi (pendapat) yang artinya memerlukan bukti atau alasan pendukung untuk setiap
gagasannya.
+ Oleh sebab itu, teks diskusi mempunyai 3 struktur seperti di bawah ini:
+ 1. Isu
+ Di dalam isi berisikan terkait masalah yang akan akan didiskusikan atau dibahas secara lebih lanjut.
+ 2. Argumen Pendukung
+ Di bagian pendapat ini mendukung kita untuk menjabarkan lebih lanjut terkait penjelasan terkait masalah yang tengah dibahas.
+ 3. Argumen Penentang
+ Argumen yang menentang isinya terkait pertentangan kepada masalah yang tengah dibahas dengan dilengkapi berbagai alasan pendukung.
+ 4. Kesimpulan
+ Pada bagian ini berisikan kesimpulan serta rekomendasi terkait isu yang tengah dibahas. Upayakan dalam mengambil jalan tengah berasal dari
isu yang sedang dibahas.
+ Ciri Kebahasaan Teks Diskusi (Kaidah)

+ Menurut Tim Kemdikbud (2017, hlm. 131) Ciri kebahasaan teks diskusi adalah sebagai berikut:

+ 1.Menggunakan Kalimat yang digunakan dalam teks diskusi menunjukkan waktu sekarang. Karena
biasanya topik bahasan teks diskusi biasanya adalah permasalahan aktual yang sedangterjadi.

+ 2.Kata-kata yang digunakan juga menunjukkan waktu kini atau apa yang sedang terjadi
seperti: sedang, kini, perlu, bertindak, selamatkan, hentikan, perbaiki, dsb.

+ 3.Kata mewakili pikiran dan perasaan yang mengekspresikan emosi dari penulisnya,
misalnya: percaya, yakin, pikir, rasa, kagum, senang, terkejut, ragu, harap, suka.
+ 4.Menggunakan kata emotif yang membuat pembaca seakan melihat dan merasakan emosi persoalan
seperti yang penulis atau pembicaranya pikiran. Contoh: menakjubkan, ganas, liar, buas, berharga,
istimewa, kumal, unik, dsb.

+ 5.Menggunakan bahasa evaluatif untuk mengkaji argumen serta bukti pendukungnya. Misalnya: berpikiran
sempit, sangat jelas, menguntungkan untuk masa depan, tidak dapat diakui, hanya pilihan, lebih mudah,
sederhana

+ .

+ 6.Menggunakan kata modalitas atau derajat kepastian, yakni kata yang mempunyai makna kemungkinan
dan kenyataan yang dinyatakan dalam kalimat. Contohnya: mesti, seharusnya, selalu, biasanya, hampir,
nyaris, kadang-kadang, tak perlu dipersoalkan, dsb.

+ 7.Konjungsi dan penanda kohesi – koherensi. Kohesi adalah kepaduan yang dicapai melalui bentuk kata,
sementara koherensi adalah kepaduan yang dicapai melalui makna kata. Jadi, konjungsi penanda kohesi –
koherensi berarti kata sambung yang memadukan kata berdasarkan bentuk dan maknanya,
contohnya: tetapi, bagaimanapun, juga, pertama, kedua, akhirnya, sementara, meskipun, yang utama, sebab,
oleh karena itu.
1. Bacalah teks di bawah ini!
+ BAHAYAKAH MENGONSUMSI JUNK FOOD?
+ Di zaman yang serba instan saat ini, manusia cenderung memilih gaya hidup yang instan pula. Alasannya bermacam-macam, terutama adalah untuk beraktivitas
serba tepat waktu. Gaya hidup yang serba cepat memaksa manusia untuk menjalani segala aktivitas yang mendukung kecepatan dan ketepatan waktu. Bahkan, dalam hal
makanan manusia lebih memilih mengonsumsi junk food dengan alasan penyajiannya cepat, praktis dibawa, dan mudah didapat. Banyaknya segala jenis makanan cepat
saji mengesampingkan manusia berpikir tentang segala efek yang akan didapat dari pengonsumsiannya. Makanan cepat saji atau lebih dikenal dengan junk food, tentunya
tidak hanya memiliki kegunaan saja, melainkan banyak pula efek negatif dari pengonsumsiannya.
+ Keuntungan yang diperoleh dari junk food yang paling utama adalah menghemat waktu. Dengan mengonsumsi makanan cepat saji, maka kita tidak perlu lagi
berbelanja ke pasar, serta mengolah bahan mentah dan memasaknya di dapur yang memakan waktu cukup lama dalam pengerjaannya. Manusia lebih memilih makanan
cepat saji karena mereka dapat langsung menikmati tanpa harus menunggu proses yang lama. Hal ini akan menguntungkan dari segi waktu dimana zaman sekarang
semua dituntut untuk serba cepat. Keuntungan lainnya adalah penghematan biaya. Kita dapat memilih makanan apa yang hendak dimakan tanpa harus mengeluarkan
banyak uang untuk berbelanja bahan mentah. Seseorang yang tinggal sendirian akan memilih makanan cepat saji untuk dikonsumsi atas dasar penghematan biaya.
+ Meskipun mengonsumsi junk food dapat membantu kita untuk menghemat waktu dan dapat dimakan tanpa harus melewati proses memasaknya di dapur, perlu
diperhatikan pula dampak negatifnya terutama bagi kesehatan. Makanan cepat saji cenderung hanya memperhatikan rasa daripada takaran gizinya. Bahkan kebanyakan
makanan cepat saji memiliki jumlah kalori, lemak, dan garam yang tinggi ketimbang kandungan gizi dari sayur mayur. Hal ini akan mengakibatkan berbagai macam
penyakit jika terlalu banyak mengonsumsi makanan cepat saji. Berbagai macam penyakit yang sering ditemukan adalah kolesterol, tekanan darah tinggi, bahkan kanker,
serta masih banyak penyakit lainnya. Hal ini menyebabkan makanan cepat saji lebih banyak memiliki dampak negatif bagi kesehatan tubuh.
+ Mengonsumsi makanan cepat saji tidak masalah jika hanya sekali atau dua kali saja, apalagi jika kita mendatangi rumah makan yang menyediakan makanan
tersebut bersama keluarga. Namun, sebagai warga yang hidup di zaman serba canggih dan modern ini, tentunya kita harus bijaksana dalam memilah gaya hidup terutama
dalam hal memilih makanan. Bagaimanapun praktisnya makanan cepat saji bagi kita, lebih baik mengonsumsi makanan olahan rumah yang tentunya dimasak dengan cara
sehat serta memperhatikan nilai gizi bagi tubuh kita. Semua pilihan ada di tangan kita, karena kesehatan pada diri kita tidaklah menjadi tanggung jawab orang lain
melainkan diri kita sendiri.
+
1. Carilah aspek kebahasaan dari teks di atas yang meliputi:
a. Kata depan
b. Kata sambung
c. Kohesi
d. Koherensi
e. Kata tanya

Anda mungkin juga menyukai