Tanggapan anda yang disertai dengan teori yang ada di modul, data dan fakta akan sangat
menentukan besar kecil nya hasil penilaian yang akan anda peroleh. Tanggapan bersifat
narasi dan bukan dalam bentuk file word atau pdf
Proses Produksi
Produksi adalah penciptaan atau penambahan faedah, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-
faktor produksi sehingga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Proses produksi adalah cara atau metode untuk menciptakan atau menambah guna suatu
barang atau jasa dengan memanfaatkan sumber yang ada.
Pengendalian Produk Manufaktur adalah berbagai kegiatan dan metode yang digunakan oleh
majemen perusahaan untuk mengelolah, mengatur, mengkoordinir, dan mengarahkan proses
produksi (peralatan, bahan baku, mesin, tenaga kerja) kedalam suatu arus aliran yang
memberikan hasil dengan jumlah biaya yang seminimal mungkin dan waktu yang secepat
mungkin.
Pengertian Konflik
Konflik adalah ketidaksepakatan antara dua atau lebih anggota organisasi atau kelompok.
Berdasarkan cakupan dalam organisasi, konflik bisa dikelompokkan dalam :
a. Konflik Interpersonal
Konflik antar orang-orang yang berada dalam suatu organisasi
b. Konflik Intragroup
Konflik yang terjadi dalam kelompok, tim, atau departemen tertentu
c. Konflik Intergroup
Konflik yang terjadi antardepartemen, kelompok, atau tim
d. Konflik Interorganisasional
Konflik yang terjadi antarorganisasi
1. Dominasi
- Menekan konflik
- Menghasilkan situasi menang kalah (win-lose)
2. Kompromi
Kompromi dilakukan untuk menemukan jalan tengah yang dapat diterima oleh pihak
yang bertentangan.
- Pemisahan (separation)
- Arbitrasi
- Pemecahan secara random (by chance)
- Kembali ke peraturan yang berlaku
- Kompensasi (bribing)
Dengan pendekatan ini, konflik antar kelompok diubah menjadi situasi pemecahan masalah
bersama yang dapa diselesaikan dengan teknik pemecahan masalah.
- Penetapan tujuan yang lebih tinggi juga dapat dipakai dalam pendekatan ini, jika tujuan
tersebut dapat memasukkan tujuan yang lebih rendah yang saling bertentangan
Saat ini Indonesia sudah berada dalam era Reformasi dimana demokrasi dijadikan pijakan
utama dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Salah satu bentuknya terlihat dari
kebebasan dalam mengeluarkan pendapat, termasuk akhir-akhir ini berpendapat di media
sosial. Menurut Anda, bagaimanakah seharusnya kita berpendapat di media sosial? Apakah
perlu dibatasi? Apakah yang harus diperhatikan ketika berpendapat? Apakah ada regulasinya
yg mengatur?
Hukum tentang kebebasan berpendapat memang masih harus dikaji ulang karena masih sangat
mudah memenjarakan seseorang atas dalih pencemaran nama baik.
Saat ini sudah didukung dengan adanya Undang-undan No.11 tahun 2008 tentang ITE, yang
mengatur banyak hal tentang etika dan tata cara menggunakan Internet dengan baik.
Berpendapat boleh saja asal tidak boleh sembarangan dan menjelek-jelekkan orang lain. Karena
sebebas-bebasnya berpendapat, tetap memiliki batas dan aturannya sendiri.
Setelah Anda mempelajari inisiasi 6, coba Anda kerjakan dengan teman soal-soal berikut ini:
Coba sebutkan 2 kalimat yang tidak efektif yang diambil dari majalah, surat kabar,
atau tulisan yang lain.
Kemudian Anda jelaskan mengapa tidak efektif dan betulkan menjadi kalimat yang
efektif.
1. Namun saat JPU usai membacakan surat dakwaan, tim penasehat Mbah Hadi
yang dipimpin Budhi Kuswanto menyatakan siap membacakan eksepsi, akhirnya
memberi kesempatan pengacara Mbah Hadi untuk melajutkan sidang dengan
pembacaan eksepsi.
Kalimat tersebut tidak efektif karena struktur bahasa yang digunakan tidak sesuai
dengan gagasan yang ingin disampaikan.
- Namun saat Jaksa Penuntut Umum (JPU) usai membacakan surat dakwaan, tim
penasehat Mbah Hadi yang dipimpin Budhi Kuswanto menyatakan siap membacakan
eksepsi. JPU akhirnya memberi kesempatan pengacara Mbah Hadi untuk melajutkan
sidang dengan pembacaan eksepsi.
2. Wakil Ketua Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB), Nur Acmad Affandi menyambut
baik langkah gubernur untuk mengembalikan kembali fungsi Mandala Krida.
Buatlah satu contoh paragraf induktif yang memenuhi persyaratan adanya kesatuan,
kepaduan dan kelengkapan!
Dalam keseharian mulai bangun tidur hingga tidur kembali, semuanya tak terlepas dari
keterbutuhan akan air. Air digunakan untuk berwudhu, mandi, minum, memasak, mencuci,
dan lain-lain. Begitu tergantungnya hidup kita dengan air. Bayangkan jika air tak lagi kita
jumpai dalam kehidupan kita. Ketika musim kemarau tiba, kita mengalami kesulitan dan
membatasi pemakaian air hanya untuk kebutuhan konsumtif saja. Di musim kemarau saja
kita sudah merasa sangat kesulitan. Apalagi jika air benar-benar habis, tentu kita akan
mengalami kesulitan yang luar biasa hebatnya bahkan kita tak lagi bisa bertahan hidup. Air
adalah sumber kehidupan bagi makhluk hidup tak terkecuali manusia. Oleh karenanya, sudah
semestinya saat ini kita mulai belajar untuk bijak dalam menggunakan air.
Diskusi
Iman menurut arti bahasa adalah membenarkan dalam hati dengan mengandung ilmu bagi
orang yang membenarkan itu. Sedangkan menurut syari’at adalah membenarkan dan
mengetahui adanya Allah dan sifat-sifatNya disertai melaksanakan segala yang
diwajibkan dan disunahkan serta menjauhi segala larangan dan kemaksiatan.
Iman adalah mengetahui dengan hati dan mengucapkan dengan lisan serta melakukan
dengan perbuatan dengan anggota tubuh. Iman adalah ketertarikan antara hati (qalbu),
lisan, dan arkan. Ma’rifat artinya mengetahui. Qalbu adalah hati, lisan artinya ucapan, dan
arkan artinya perbuatan.
dunia?
Islam sebagai landasan ilmu pengetahuan. Para sarjana muslim berpandangan bahwa yg
disebut ilmu itu tidak hanya terbatas pada pengetahuan (knowledge) dan ilmu (science) saja,
melainkan ilmu oleh Allah dirumuskan dalam “lauhil mahfudz" yg disampaikan kepada kita
melalui Al-quran dan As-Sunnah.
Manusia diciptakan oleh Allah SWT dengan memikul amanah sebagai khalifah Allah di bumi
yg pada dasarnya ditugaskan untuk mengurus, memelihara, mengembangkan, mengambil
manfaat bagi kesejahteraan umat manusia. Untuk melaksanakan tugas ini, maka Allah SWT
membekali manusia dengan potensi-potensi seperti pendengaran, penglihatan, perasaan
(qolbu), pengertian (akal), keyakinan (iman), dan keinginan.
Untuk memenuhi keinginan fitrah manusia dalam hidupnya maka manusia mencari jalan
keluar mengatasi permasalahannya dan atau memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
menggunakan potensi yg dimilikinya. Dengan akal (logika) manusia menumbuhkan ide dan
tata cara pencapaianya sehingga berkembanglah ilmu pengetahuan dan teknologi.
Pertama, ketika Al-quran berbicara tentang alam raya dan fenomenanya, terlihat jelas bahwa
pembicaranya selalu dikaitkan dengan kebesaran dan kekuasaan Allah SWT, Qs Al-Anbiya
21 : 30 yang dipahami oleh banyak ulama sebagai isyarat tentang teori "Big Bang" (ledakan
besar) yang mengawali tercipta langit dan bumi. Ketika Al-quran berbicara tentang hal itu
dikaitkannya dengan kebesaran dan kekuasaan Allah, serta keharusan beriman pada-Nya.
Kedua, Al-quran sejak dini memperkenalkan istilah sakhkhara yang maknanya bermuara
kepada kemampuan meraih dengan mudah dan sebanyak yang dibutuhkan segala sesuatu
yang dapat dimanfatkan dari alam raya melalui keahlian di bidang teknik. Ketika Al-quran
memilih kata sakhkhara yang berarti menundukan dan merendahkan, maksudnya adalah agar
alam raya dengan segala manfaat yang dapat diraih darinya harus tunduk dan dianggap
sebagai sesuatu yang posisinya berada di bawah manusia. karena manusia sebagai khalifah.
Berpikir ilmiah dinyatakan dalam beberapa ayat, antara lain hidup manusia bukan
hanya menatap masa kini, melainkan masa depan.
5) Kendala berpikir ilmiah di Indonesia pada masa kini, yaitu masih kokohnya keyakinan
yang menentukan sikap keagamaan secara tradisional. Bagaimana strategi untuk
mengantisipasi kendala tersebut, jelaskan?
Strategi umtuk mengantisipasi kendala tersebut adalah dengan menggunakan akal untuk
berfikir secara logis, berpikir secara ilmiah, berpikir rasional dan berpikir empiris. Bersifat
ilmiah apabila ia mengandung kebenaran secara objektif, karena didukung oleh informasi
yang telah teruji kebenarannya dan disajikan secara mendalam, berkat penalaran dan analisa
yang tajam. Berpikirlah secara rasional, berpikir menggunakan dan mengandalkan otak atau
rasio atau akal budi manusia. Dan berpikirlah secara empiris berpikir dengan melihat realitas
empiris, bukti nyata atau fakta nyata yang terjadi di lingkungan yang ada melalui panca
indera manusia.