Anda di halaman 1dari 33

Media Pembelajaran

Ilmu Pengetahuan Sosial


D. HARIS MAULANA, S.Pd
SMP Kelas VIII

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


Bab Keberagaman Masyarakat
2 Indonesia

Tujuan Pembelajaran

Peserta didik diharapkan mampu:


1. menguraikan pengaruh keberagaman bentuk muka
bumi terhadap keberagaman aktivitas ekonomi
masyarakat;
2. menguraikan keberagaman dalam kehidupan sosial
masyarakat Indonesia;
3. menganalisis proses interaksi masuk dan
berkembangnya agama Islam di Indonesia; dan
4. merancang ide pengembangan sebuah usaha
perdagangan dalam mendukung perdagangan
antarpulau.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


Perhatikan gambar berikut.

Berdasarkan gambar tersebut, jawablah


pertanyaan berikut.
1. Apakah kondisi alam dan proses geografis
memengaruhi kehidupan manusia dalam
berbagai bidang?
2. Apa saja bentuk-bentuk pemanfaatan
lingkungan dalam upaya memenuhi
kebutuhan?
3. Bagaimana perkembangan kependudukan di
Indonesia serta pengaruhnya terhadap proses
mobilitas masyarakat di Indonesia?
4. Bagaimana interaksi dengan kebudayaan Islam
memengaruhi perkembangan agama dan
kebudayaan Islam di Indonesia?

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


A. Keberagaman
Aktivitas Ekonomi

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


1. Pengaruh Proses Geografis Terhadap Aktivitas Ekonomi
a. Pengaruh Iklim dan Cuaca bagi Kehidupan
Iklim di suatu tempat menentukan kehidupan yang ditemukan di tempat tersebut. Iklim suatu wilayah berdasarkan pola
rata-rata variasi cuaca selama periode waktu tertentu. Seperti yang sudah dijelaskan pada bab sebelumnya, posisi
geografis Indonesia menyebabkan Indonesia memiliki iklim musim, iklim tropis, dan iklim laut. Iklim dan cuaca akan
berpengaruh terhadap berbagai bidang ekonomi yang dilakukan oleh penduduk di wilayah Indonesia.
• Pengaruh iklim dan cuaca di bidang pertanian dan perikanan
Sebagian besar penduduk Indonesia menggantungkan hidupnya pada sektor agraris. Iklim, terutama suhu udara dan
curah hujan memengaruhi proses pengolahan lahan dan jenis tanaman yang akan ditanam di suatu daerah atau
wilayah.
Dalam bidang perikanan, para nelayan akan memanfaatkan pola angin dan musim untuk aktivitas mencari ikan.
Nelayan memanfaatkan angin darat pada malam hari untuk pergi menangkap ikan di laut dan angin laut pada siang
hari untuk pulang.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


• Pengaruh iklim dan cuaca di bidang perhubungan • Pengaruh iklim dan cuaca di bidang industri

Faktor-faktor cuaca dan iklim dapat memengaruhi Banyak industri tradisional yang masih bergantung
kelancaran transportasi. Pada transportasi darat, pada kondisi cuaca, seperti industri batu bata dan
temperatur tinggi dapat menyebabkan jalan aspal rusak kerupuk. Saat musim hujam, proses produksi yang
dan terjadi tekanan pada sambungan jempatan. Hujan membutuhkan tahap penjemuran akan terhambat
lebat yang menyebabkan banjir dapat memutus karena tidak adanya sinar matahari sehingga
transportasi antarwilayah. membutuhkan waktu yang lebih lama
Pada transportasi laut, angin disertai hujan lebat akan dibandingkan saat musim kemarau.
mengganggu jalannya pelayaran kapal dan penerbangan
pesawat.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


• Pengaruh iklim dan cuaca di bidang kesehatan

Unsur-unsur iklim dan cuaca sangat berpengaruh


terhadap kesehatan manusia. Misalnya, pada musim
kemarau penyakit infeksi saluran pernapasan akut (ISPA)
merebak. Pada musim hujan, muncul penyakit influenza.
Pada saat pergantian musim, terjadi beberapa penyakit,
seperti batuk dan pilek, DBD, dan diare.

• Pengaruh iklim dan cuaca di bidang lingkungan hidup

Pengaruh iklim terhadap kehidupan makin terasa akibat


adanya perubahan iklim. Perubahan iklim dapat dilihat
dari adanya fenomena el nino dan la nina. El nino
menyebabkan terjadinya kemarau yang sangat panjang.
La nina menyebabkan peningkatan curah hujan.
Perubahan iklim akan berdampak pada lingkungan
hidup, seperti naiknya permukaan air laut mengancam
komunitas dan ekosistem pesisir.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


1. Pengaruh Proses Geografis Terhadap Aktivitas Ekonomi
b. Bentuk Muka Bumi di Indonesia
Bentuk, ukuran, dan ketinggian permukaan bumi tidak sama di seluruh dunia
• Dataran rendah: daratan yang datar dengan
yang terbentuk karena adanya proses pengangkatan, penenggelaman, dan
kemiringan sangat landai. Ketinggian kurang dari 200
penggusuran yang disebabkan tenaga endogen dan eksogen.
mdpl.
Lembah Gunung • Dataran tinggi: daratan dengan puncak datar yang
Pegunungan dipisahkan dari daerah skeitarnya oleh lereng curam,
Ngarai memiliki ketinggian 200–1.000 mdpl.
• Gunung: daratan yang menjulang tinggi dengan puncak
Dataran yang tajam dengan ketinggian lebih dari 1.000 mdpl.
Cekungan
tinggi • Pegunungan: rangkaian dari beberapa gunung yang
memanjang sambung-menyambung dengan ketinggian
berbeda.
Bukit • Bukit: daratan yang bentuknya mirip gunung tetapi
ketinggian di bawah 1.000 mdpl dengan puncak tidak
Pantai Dataran terlalu curam.
rendah • Lembah: daerah lekukan yang lebih rendah dari
sekitarnya, berbentuk memanjang dan dialiri sungai.
• Ngarai: lembah yang dalam dan sempit dengan lereng
yang curam.
• Peneplain: daratan rendah yang permukaannya miring
atau menurun ke arah laut.
• Pantai: wilayah perbatasan antara daratan dan
perairan laut.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


b. Bentuk Muka Bumi di Indonesia
Bentuk dasar laut juga beragam seperti di daratan. Relief dasar laut meliputi bentuk-bentuk sebagai berikut.
• Dangkalan: dasar laut yang melandai ke arah laut dengan kedalaman antara 0–200 meter atau rata-rata
kedalamannya dibawah 200 meter.
• Lubuk laut: dasar laut berbentuk bulat seperti mangkuk.
• Gunung laut: gunung yang dimulai dari dasar laut dengan puncak menjulang hingga ke permukaan laut.
• Palung laut: lembah yang sangat dalam dan memanjang di dasar laut serta memiliki lereng-lereng yang curam.
• Ambang laut: dasar laut yang mencuat kemudian memisahkan perairan yang satu dengan perairan yang lain.
• Punggung laut: pegunungan di dasar laut yang punggungnya muncul di atas permukaan air laut berbentuk deretan
kepulauan.
• Alur-alur laut: relief dasar laut berupa lembah-lembah sungai yang mengalami penenggelaman.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


1. Pengaruh Proses Geografis Terhadap Aktivitas Ekonomi

c. Aktivitas Ekonomi

Ada tiga bentuk aktivitas ekonomi, yaitu aktivitas


ekonomi primer, aktivitas ekonomi sekunder, aktivitas
ekonomi tersier. Banyak aktivitas ekonomi yang
berakar pada batasan yang ditetapkan oleh lingkungan
fisik. Bentuk permukaan bumi juga memengaruhi
kegiatan ekonomi. Misalnya, wilayah pegunungan dan
dataran tinggi melakukan kegiatan ekonomi pertanian
dan pariwisata. Di wilayah dataran rendah, kegiatan
ekonomi lebih beragam, seperti pertanian,
peternakan, perikanan, perindustrian, pariwisata, dan
bidang jasa. Kegiatan ekonomi di daerah pantai adalah
perikanan laut dan tambak serta pariwisata.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


2. Pemanfaatan Lingkungan Sekitar untuk Pemenuhan
Kebutuhan Ekonomi
Dalam pemanfaatan lingkungan, perlu memperhatikan prinsip-
prinsip pembangunan berkelanjutan dan berwawasan, antara lain
sebagai berikut.
• Keadilan antargenerasi. Setiap generasi memiliki kewajiban
untuk mewariskan lingkungan alam kepada generasi yang akan
datang.
• Keadilan dalam satu generasi. Menerapkan gagasan keadilan di
antara anggota masyarakat dalam satu generasi yang sama untuk
memanfaatkan sumber daya alam.
• Prinsip pencegahan dini. Upaya-upaya pencegahan yang
maksimal perlu dilakukan untuk melindungi lingkungan.
• Perlindungan keanekaragaman hayati. Mengedepankan upaya
pemeliharaan dan perlindungan keanekaragaman hayati agar
tidak punah melalui pemanfaatan sumber daya alam secara bijak.
• Internalisasi biaya lingkungan dan mekanisme insentif.
Keputusan pemanfaatan sumber daya alam harus
mempertimbangkan biaya lingkungan dan sosial serta pemberian
insentif untuk mengubah perilaku masyarakat.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


3. Perdagangan Antarpulau atau Antardaerah di Indonesia

Perdagangan antarpulau atau antarwilayah


menggambarkan rangkaian jalur perpindahan suatu
barang dari satu wilayah ke wilayah lain. Contohnya,
Provinsi Jawa Timur mengirim komoditas pangan ke
Kalimantan Tengah dan Kalimantan Tengah mengirim
minyak dan batu bara ke Jawa Timur. Perdagangan
antarpulau atau antardaerah terjadi karena ada
perbedaan sumber daya alam maupun manusia.
Ada beberapa karakteristik perdagangan antarpulau
atau antardaerah, yaitu spesialisasi produk, biaya
produksi yang rendah, pertukaran barang, saling
bekerja sama, menghasilkan laba, kepuasan
maksimum, memproduksi barang yang dikuasai
konsumen, dan transaksi suka rela.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


3. Perdagangan Antarpulau atau Antardaerah di Indonesia

Tujuan Faktor Pendorong


a. Perbedaan sumber daya alam
a. Memperoleh keuntungan
b. Selera konsumen terhadap
b. Memperluas jangkauan pasar
produk

Manfaat

a. Meningkatkan produktivitas produsen


b. Penghematan biaya produksi (efisiensi)
c. Memperluas kesempatan kerja

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


B. Mobilitas Sosial

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


1. Dinamika Kependudukan di Indonesia
Penduduk suatu negara selalu mengalami pertambahan dan pengurangan dalam hal jumlah. Perubahan jumlah
penduduk yang terjadi terus-menerus tiap tahunnya disebut dinamika penduduk.

Kelahiran atau natalitas merupakan faktor


dinamika penduduk yang menambah
jumlah penduduk.
a. Faktor yang
Memengaruhi Dinamika Kematian atau mortalitas merupakan
faktor yang mengurangi jumlah penduduk.
Penduduk

Perpindahan penduduk atau migrasi dapat


menyebabkan jumlah penduduk
berkurang atau bertambah.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


Rumus Menghitung Pertumbuhan Penduduk Total

P = (L–M) + (I–E)

Keterangan:
P = jumlah pertumbuhan penduduk total di akhir tahun perhitungan
L = jumlah kelahiran dalam periode tahun tertentu
M = jumlah kematian dalam periode tahun tertentu
I = jumlah imigrasi dalam periode tahun tertentu
E. = jumlah emigrasi dalam periode tahun tertentu

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


1. Dinamika Kependudukan di Indonesia

b. Piramida Penduduk

Piramida ini berbentuk limas dengan Piramida berbentuk seperti granat, Piramida berbentuk menyerupai batu
dasar yang luas dan bagian tengah menandakan jumlah angka kelahiran nisan atau guci terbalik atau sarang
cembung. Bagian atas cenderung mirip atau hampir sama dengan tawon.
meruncing ke satu titik. kematian. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut.
Ciri-cirinya adalah sebagai berikut. Ciri-cirinya adalah sebagai berikut. • Sebagian besar penduduk berisi
• Sebagain besar penduduk berisi • Penduduk pada setiap umur hampir kelompok dewasa atau tua.
kelompok muda. sama. • Jumlah kelompok usia muda sedikit.
• Jumlah kelompok usia tua sedikit. • Angka kelahiran dan kematian • Angka kelahiran lebih rendah
• Angka kelahiran tinggi. rendah. daripada kematian.
• Pertumbuhan penduduk cepat. • Pertumbuhan penduduk lambat. • Pertumbuhan penduduk berkurang.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


c. Komposisi Penduduk
Komposisi penduduk dapat dikelompokkan berdasarkan komposisi biologi, komposisi budaya, dan komposisi ekonomi.
Contohnya, komposisi penduduk berdasarkan umur. Menurut BPS, persentase penduduk usia produktif (15–64 tahun)
terus meningkat. Pada tahun 1971, menunjukkan bahwa proporsi penduduk usia produktif sebesar 53,39 persen dari
total populasi. Sementara tahun 2020, menunjukkan bahwa proporsi pendudukn usia produktif sebesar 70,72 pesen
dari total populasi. Hal ini menunjukkan bahwa Indonesia masih berada pada era bonus demografi.

d. Pertumbuhan dan Komposisi Penduduk


Pertumbuhan penduduk dapat memengaruhi kualitas penduduk. Jumlah penduduk yang tinggi tanpa diimbangi dengan
kualitas sumber daya manusia yang baik akan menghasilkan output perekonomian yang rendah. Kualitas penduduk
berkaitan dengan kemampuan sumber daya manusia yang sangat diperlukan untuk mempercepat proses
pembangunan. Untuk mewujudkan pertumbuhan penduduk yang seimbang dan berkualitas, perlu ada upaya
pengendalian pertumbuhan penduduk. Laju pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dengan baik akan
menimbulkan berbagai masalah, seperti ledakan penduduk dan sebaran penduduk yang tidak merata.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


2. Keberagaman Masyarakat Indonesia
Indonesia dikenal dengan masyarakat majemuk atau prural dan masyarakat multikultural yang mengacu pada bentuk-
bentuk keberagaman sosial dan budaya bangsa Indonesia.

a. Bentuk-Bentuk Keberagaman

1 4
Keberagaman agama. Agama-agama yang dianut Keberagaman budaya. Keberagaman budaya Indonesia
masyarakat Indonesia antara lain agama Islam, Katolik, dapat dilihat dari beragamnya rumah adat, pakaian
Kristen, Hindu, Buddha, dan Konghucu. Selain itu, ada adat, lagu dan tarian, pertunjukan seni, serta upacara
juga yang menganut aliran kepercayaan. adat.

2 5
Keberagaman suku bangsa. Berdasarkan Sensus Keberagaman pekerjaan. Pekerjaan dapat dibedakan
Penduduk tahun 2010, Indonesia memiliki 1.340 suku atas pekerjaan di sektor formal dan pekerjaan di sektor
bangsa yang tersebar diseluruh wilayah. informal.

3
Keberagaman bahasa. Bahasa yang digunakan oleh
masyarakat Indonesia adalah bahasa daerah dan
bahasa Indonesia. Setiap wilayah memiliki bahasa
masing-masing yang digunakan antarmasyarakat.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


b. Manfaat Keberagaman
• Perbendaharaan bahasa Indonesia dapat diperkaya
dengan bahasa daerah.
• Potensi keberagaman budaya dapat menjadi objek dan
tujuan pariwisata.
• Dapat menggali kearifan budaya lokal.
• Saling menghargai dan membantu menyelesaikan
masalah.
• Membangun kehidupan yang penuh toleransi sehingga
tercipta kehidupan yang aman dan sejahtera.
• Keberagaman membuat masyarakat lebih toleran dan
berpikiran terbuka.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


3. Proses Mobilitas Sosial di Indonesia
Bentuk-Bentuk Mobilitas Sosial

Mobilitas sosial antargenerasi dan intragenerasi.


Mobilitas sosial horizontal. Peralihan dari suatu Mobilitas antargenerasi terjadi antara dua generasi
kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang atau lebih dengan perkembangan taraf hifup naik atau
sederajat. Tidak terjadi perubahan dalam derajat turun. Mobilitas intragenerasi terjadi dalam satu
kedudukan seseorang. kelompok generasi yang sama.

Mobilitas sosial vertikal. Perpindahan dari suatu


Mobilitas sosial geografis. Perpindahan individu atau
kelompok sosial ke kelompok sosial lainnya yang tidak
kelompok dari satu daerah ke daerah lainnya yang
sederajat. Terbagi menjadi mobilitas sosial vertikal ke
secara tidak langsung mengubah status sosialnya.
atas (perpindahan sosial lebih tinggi) dan mobilitas
Mobilitas sosial geografis terjadi melalui transmigrasi,
sosial vertikal ke bawah (perpindahan sosial lebih
urbanisasi, dan imigrasi.
rendah).

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


Faktor Pendorong dan Penghambat Mobilitas Sosial
Faktor-faktor yang mendorong mobilitas sosial adalah status sosial, keadaan ekonomi, pertumbuhan penduduk, dan
situasi politik. Terdapat juga beberapa faktor yang dapat menghambat perpindahan sosial, yaitu kemiskinan,
diskriminasi kelas, pengaruh sosialisasi kelas sosial, diskriminasi rasial dan agama, serta perbedaan jenis kelamin.

Saluran Mobilitas Sosial


• Angkatan bersenjata. Organisasi ini dapat digunakan sebagai saluran mobilitas vertikal ke atas melalui tahapan
kenaikan pangkat.
• Lembaga keagamaan. Seorang yang menjadi pemuka agama akan sangat dihormati tanpa melihat latar belakang
keluarga dan ekonomi.
• Lembaga pendidikan. Lembaga pendidikan sering dianggap sebagai social elevator yang dapat mengangkat
seseorang dari kedudukan rendah ke kedudukan yang lebih tinggi.
• Organisasi politik. Seorang anggota partai mempunyai peluang mendapatkan kedudukan dalam partai atau lembaga
pemerintahan.
• Organisasi ekonomi. Seseorang dapat meningkatkan status sosial bila berhasil dalam menjalankan kegiatan ekonomi.
• Organisasi keahlian. Menjadi wadah bagi orang-orang dengan keahlian tertentu sehingga dapat meningkatkan status
sosial di masyarakat.
• Saluran perkawinan. Seseorang yang menikah dengan orang yang memiliki status terpandang akan ikut dihormati.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


Dampak positif mobilitas sosial, yaitu mau
berusaha untuk maju dan mempercepat
perubahan sosial.

Dampak Positif dan Negatis


Mobilitas Sosial
Dampak negatif mobilitas sosial, yaitu
menimbulkan kecemasan dan ketegangan;
merenggangnya hubungan; menimbulkan
pertentangan atau konflik antarpribadi,
antarkelas, antarkelompok, dan
antargenerasi.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


C. Interaksi Budaya pada
Masa Kerajaan Islam

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


1. Perkembangan Agama dan Kebudayaan Islam di Indonesia
Ada tiga teori mengenai proses masuknya agama Islam ke Nusantara. Teori Gujarat menyatakan Islam dibawa
ke Indonesia oleh para pedagang Islam Gujarat. Bukti teori ini adalah batu nisan sultan Samudra Pasai yang
bercorak Gujarat. Teori Makkah menyatakan Islam dibawa masuk ke Indonesia abad ke-7 oleh pedagang arab
didukung oleh adanya pemukiman Islam di Baros. Teori Persia menyatakan bahwa Islam dibawa masuk ke
Indonesia oleh orang-orang Persia dibuktikan oleh Upacara Tabot sebagai ritual tahunan di Persia yang
dirayakan di Bengkulu dan Sumatra Barat.

2. Penyebaran Agama Islam di Indonesia


Proses masuk dan berkembangnya agama dan kebudayaan Islam ke Nusantara berjalan dengan damai. Agama
dan kebudayaan Islam mendapat sambutan yang baik dari masyarakat.
Peranan para wali cukup besar dalam penyebaran agama Islama di Indonesia. Ada sembilan wali atau lebih
yang lebih dikenal dengan sebutan Wali Songo yang menyebarkan agama Islam, khususnya di tanah Jawa.
Kesembilan wali tersebut adalah Sunan Gresik, Sunan Gunung Jati, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang,
Sunan Kudus, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, dan Sunan Drajat.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


3. Bentuk Interaksi Budaya Pengaruh Islam di Indonesia
a. Perubahan Masyarakat Masa Islam dalam Aspek Geografi

Sumatra
Selat Malaka di sepanjang pantai barat Sumatra menjadi lokasi perdagangan
para pedagang muslim. Pada abad ke-11, di daerah Barus terdapat gudang
penyimpanan milik pedagang Tamil. Islam masuk ke Sumtra dengan jalan
damai dan berkembang secara turun-temurun melalui perkawinan dengan
penduduk setempat. Lama-kelamaan terbentuklah kerajaan yang bercorak
Islam, yaitu Kesultanan Samudra Pasai.

Jawa Rute perdagangan saudagar muslim yang melalui Selat Malaka dan
Semenanjung Malaya hingga ke Tiongkok berdampak adanya kontak langsung
dengan pantai utara Jawa. Hal ini disebabkan laut di pesisir utara lebih tenang
daripada di pesisir selatan. Proses islamisasi di Jawa terjadi 127 tahun lebih
awal dilihat dari angka-angka tahun pada makam-makam di Sumatra dan
Jawa.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


Kalimantan
Pada abad ke-18, Sultan Syarif Abdurrahman, seorang bangsawan Arab menyiarkan agama Islam
di Kalimantan Barat terutama di sekitar Pontianak. Di Kalimantan Tengah, tepaynya di
Kotawaringin, seorang ulama bernama Ki Gede menyebarkan agama Islam dan mendirikan
masjid di sana. Proses islamisasi di Kalimantan Selatan berawal dari permintaan bantuan oleh
Pangeran Samudra. Penyebaran agama Islam di Kalimantan Timur terjadi pada masa
pemerintahan Raja Mahkota dari Kerajaan Kutai.

Sulawesi
Agama Islam di Sulawesi pertama kali dianut oleh raja dan masyarakat Gowa-Tallo. Dalam
naskah Lontara Bilang, yang pertama menganut agama islam adalah raja-raja, kemudian raja
secara resmi memerintahkan rakyatnya untuk memeluk agama Islam.

Maluku
Di Maluku terdapat beberapa pulau yang dijadikan tempat penyebaran agama Islam, yaitu
Pulau Ternate, Tidore, Bacan, dan Jailolo. Pada abad ke-8, ada empat orang mubalig dari Irak
yang datang ke wilayah tersebut.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


b. Perubahan Masyarakat Masa Islam dalam Bidang Ekonomi
Pada tahap awal masuknya Islam, banyak ditemukan aktivitas perdagangan di Indonesia. Hal ini
sejalan dengan ramainya lalu lintas perdagangan laut pada abad ke-7 hingga abad ke-16. Contohnya,
perdagangan tertutama terjadi di kota-kota pelabuhan, seperti Kesultanan Samudra Pasai. Sementara
itu, mata pencarian Kesultanan Aceh adalah petani lada. Pada masa Islam terjadi peningkatan
kegiatan ekonomi baik dalam kegiatan produksi, distribusi, maupun konsumsi.

c. Perubahan Masyarakat Masa Islam dalam Bidang Pendidikan


Kebudayaan Islam membawa pengaruh besar dalam sistem pendidikan masyarakat Indonesia. Hal ini
dapat dilihat dari berdirinya pondok-pondok pesantren di berbagai daerah. Di dalam pondok
pesantren, para santri dari berbagai kalangan dan daerah belajar tentang Islam. Metode pengajaran
yang diterapkan dalam pesantren adalah metode sorongan dan bandongan.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


c. Perubahan Masyarakat Masa Islam dalam Bidang Budaya

1 3
Seni Bangunan. Pengaruh kebudayaan Islam dalam Selain seni bangunan dan sastra, pengaruh kebudayaan
seni bangunan dapat dilihat dalam bentuk masjid, Islam juga dapat dilihat pada seni pertunjukan, seperti tari
keraton atau istana raja, dan makam. Pada umumnya saman, seni aksara tulisan Arab-Melayu, dan seni kaligrafi.
merupakan hasil perpaduan kebudayaan Islam dengan
kebudayaan setempat.
4
Masuknya kebudayaan Islam juga mengenalkan sistem
2 penanggalan baru, yaitu tahun Hijriah.
Kebudayaan Islam banyak memengaruhi karya sastra
Indonesia. Karya sastra peninggalan masa Islam terdiri 5
atas beberapa bentuk, yaitu karya sastra berbentuk
Hasil-hasil kebudayaan masa Islam menunjukkan telah
suluk, karya sastra babad, kitab-kitab ajaran budi
terjadinya proses akulturasi dan asimilasi dengan
pekerti dan pemerintahan, hikayat peninggalan
kebudayaan lokal masyarakat.
sejarah Islam.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


4. Perkembangan Kerajaan Islam di Indonesia

Kesultanan Samudra Pasai


Kesultanan Samudra Pasai diperkirakan berdiri
antara tahun 1270–1275 di timur
Lhokseumawe, Aceh. Sultan pertama yang
memimpin adalah Sultan Malikush Saleh.
Perkembangan Kesultanan Samudra Pasai
dipengaruhi oleh letak geografisnya yang
berada di jalur pelayaran dan perdagangan
internasional di Selat Malaka. Kesultanan
Samudra Pasai menjalin hubungan dengan
negara Cina, Persia, Turki, negara-negara Arab,
dan Siam. Kesultanan ini diyakini berperan
penting dalam penyebaran agama Islam dan
hubungan perdagangan di Asia Tenggara.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


Kesultanan Aceh Kesultanan Demak

Kesultanan Aceh berdiri sekitar awal abad ke-16 di Kesultanan Aceh merupakan kerajaan Islam pertama
utara Sumatra, di bawah pimpinan Sultan Ali di Pulau Jawa yang didirikan oleh Raden Fatah pada
Mughayat Syah. Kesultanan ini mengalami akhir abad ke-15. Pusat kerajaannya terletak di antara
perkembangan yang pesat pada masa pemerintahan pelabuhan Bergota dan Jepara. Dalam
Sultan Iskandar Muda, terutama di bidang politik, perkembangannya, Kesultanan Demak berperan
ekonomi, dan perdagangan, serta hubungan besar dalam penyebaran agama Islam dengan
internasional. Hubungan kerja sama dijalin dengan bantuan para wali, Demak menjadi pusat penyebaran
banyak bangsa, antara lain Mesir, Turki, negara- agama Islam di Pulau Jawa dan wilayah Nusantara
negara Arab, Cina, Jepang, Inggris, dan Prancis. bagian Timur.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


Kesultanan Banten
Kesultanan Banten diperkirakan berdiri antara tahun 1525–1526, setelah Kota Banteng Girang direbut dari
Kerajaan Pajajaran oleh kaum muslim yang dipimpin Maulana Hasanuddin. Pada masa pemerintahannya, Banten
menjadi pusat politik, ekonomi dan perdagangan, keagamaan, serta kebudayaan. Kesultanan Banten juga
mengalami kemajuan dalam pembangunan kota, desa, dan persawahan serta perladangan yang mencapai
puncaknya pada masa pemerintahan Sultan Ageng Tirtayasa.

Kesultanan Mataram
Kesultanan Mataram diperkirakan berdiri sekitar tahun 1586 di selatan Jawa dan berpusat di Kotagede,
Yogyakarta. Kesultanan Mataran mencapai puncak kejayaannya di bawah kepemimpinan Sultan Agung Senopati
ing Alogo. Pada masa pemerintahannya, wilayah kesultanan bertambah luas, meliputi Jawa Tengah, Jawa Timur,
dan sebagian Jawa Barat. Pada tahun 1755, Kesultanan Mataram pecah menjadi Kesultanan Yogyakarta dan
Kasunanan Surakarta.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL


Kesultanan Gowa-Tallo Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore

Kesultanan Gowa-Tallo lebih sering disebut sebagai Kesultanan Ternate dan Kesultanan Tidore terletak di
Kesultanan Makassar. Oleh karena letaknya yang Kepulauan Maluku dan sebagian Papua. Keduanya
strategis di semenanjung barat daya Sulawesi, terkenal karena menjadi pusat penghasil rempah-
Kesultanan Gowa-Tallo tumbuh menjadi kerajaan rempah di Asia Tenggara sehingga mendapat julukan
maritim terbesar di wilayah Indonesia bagian timur. The Spice Islands (kepulauan rempah-rempah).
Kesultanan ini menjalin hubungan dagang dengan Banyak pedagang dari berbagai negara datang untuk
Malaka, Kalimantan, Cina, dan Thailand. membeli rempah-rempah dan masuklah agama Islam
yang kemudian dianut oleh masyarakat di sana.

ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Anda mungkin juga menyukai