BANGSA
BAB 9
Fitria Ramadhani (11)
M. Fardika (19)
1
DISINTEGRASI
BANGSA
Disintegrasi merupakan antonim dari integrasi nasional dimana tidak adanya persatuan dalam
negara bangsa. Perpecahan di mana-mana. Kerusuhan dan bentrokan antar golongan, ideologi,
agama, dan paham yang berbeda antar bangsa mengakibatkan hubungan menjadi renggang.
Disintegrasi merupakan wujud dari melunturnya sikap nasionalisme dan patriotisme yang
mangancam kedaulatan negara. Disintegrasi beraasal dari kata dis yang artinya tidak dan integrasi
yang artinya bersatu. Jadi disintegrasi berarti tidak bersatu. disintegrasi bangsa muncul akibat
adanya kekurang terterimaan dalam perbedaan maupun tidak adanya sikap dalam makna toleransi
antar perbedaan tersebut.
MASA REVOLUSI FISIK
(1945 – 1950)
Masa Revolusi Fisik
(1945-1950)
DisintegrasiLorem
yang muncul
ipsumpada periode
dolor ini dilatar
sit amet,
belakangi maraknya adipiscing
consectetur konflik ideologi.
elit. Kekalahan
Praesent
Negara Negara fasisme Seperti Jerman dan Jepang
semper ante vitae metus tristique
pada Perang Dunia II (1939-1945) oleh pihak sekutu,
luctus.
memunculkan perang ideologi yang merambah ke
Negara-negara bekas jajahan termasuk Indonesia.
Peristiwa itu terjadi di Madiun, Jawa Timur, pada
pertengahan tahun 1948. Latar belakang terjadinya
peristiwa Madiun 1948 adalah jatuhnya kabinet
Amir Syarifuddin karena tidak lagi mendapat
Darul Islam (DI) atau disebut juga dengan Tentara Islam Indonesia merupakan salah satu insiden
yang terjadi setelah Indonesia merdeka. Munculnya aksi pemberontakan ini disebabkan karena
kekalahan Indonesia dalam Perjanjian Renville dari pihak Belanda yang mengharuskan Tentara
Indonesia meninggalkan Jawa Barat. Aksi pemberontakan ini tidak hanya terjadi di Jawa Barat
tapi telah meluas ke berbagai provinsi yang ada di pulau Jawa bahkan menyebar ke luar pulau
Jawa. Upaya yang dilakukan pemerintah untuk memusnahkan gerakan DI/TII di Jawa Tengah
diantaranya melancarkan operasi kilat bernama Gerakan Banteng Negara (GBN) di bawah Letnan
Kolonel Sarbini pada Januari 1950 (selanjutnya diganti Letnan Kolonel M. Bachrun lalu Letnan
Kolonel A. Yani). Operasi penumpasan pemberontakan DI/TII ini disebut dengan pasukan
Banteng Raiders.
Pembentukan Republik Indonesia Serikat (RIS) merupakan Strategi Belanda dalam
rangka melakukan. 1 perubahan bentuk negara dari negara Kesatuan menjadi negara
Federal berdasarkan hasil Konprinsi Meja Bundar 1 pada 2 November 1949. 1
Negara Pederal hanya berlangsung hanya sekitar 8 bulan yaitu 27 Desember 1949 –
17 Agustus 1950 Karena mayoritar pemimpin bangsa menghendaki bergabung
Kembali dengan NKRI. Wilayah Irian Barat (sekarang Papua dan Papua Barat) belum
masuk wilayah NKRI berdasarkan hasil perundingan KMB Karina. Pemerintah
Belanda mempunyai strategi untuk membentuk negara Irian Barat di luar
pemerintahan Indonesia, namun tidak berhasil karena tekanan dari Amerika Serikat.
Pada tahun 1962 bendera merah putih dikibarkan Kan di Trean sebelah barat.
Gerakan
Reuters.
APRA
Gerakan Saparatis yang
berlangsung di
Makassar. Yang di
latarbelakangi oleh
penolakan Andi Aziz
terhadap masuknya
pasukan APRIS / THI
diwilayah Sulawesi
Selatan.
Gerakan Andi
Aziz
Gerakan separatis yang menolak
integrasi ini (RMS) dipimpin oleh
Dr. Soumokil, dan berbasis di
Ambon. RMS menolak kedatangan Gerakan ini diawali dengan ditangkapnya
tentara APRIS/TNI ke wilayah rakyat Maluku yang mendukung NKRI. Pada
Maluku, karena kedatangan mereka 3 November 1950, operasi penumpasan yang
tersebut bertujuan melucuti senjata dilakukan oleh APRIS/TNI berhasil
bekas tentara KNIL yang masih ada mengepung Ambon dengan bantuan angkatan
di Maluku. udara dan serangan dari laut. Pada hari itu
juga, pasukan APRIS/TNI berhasil merebut
Benteng Nieuwe Victoria dan Ambon pun
berhasil dikuasai oleh tentara APRIS/TNI.
RMS (Republik
Maluku Selatan)
Dr. Christian Soemokil
Masa Demokrasi
Liberal Pada masa Demokrasi Liberal, sistem pemerintahan
menggunakan sistem parlementer. Pada masa ini, Indonesia
juga menggunakan UUD Sementara Tahun 1950 sebagai
dasar konstitusi. Kelemahan sistem parlementer adalah
mudahnya sebuah kabinet dijatuhkan sehingga sebuah
kabinet tidak dapat bekerja hingga akhir masa kerjanya (4-5
tahun).
Masa Demokrasi
Liberal
Terbentuknya
ketidakpuasan terhadap alokasi dana pembangunan
yang diterima dari pemerintah pusat, dan mereka juga
merasa menemui kesulitan untuk menyampaikan
Dewan Daerah
aspirasinya kepada parlemen. Akhirnya mereka
menempuh jalan nonparlemen dengan membentuk
dewan- dewan di daerah.
Terbentuknya Dewan
Daerah
Hasil keputusan ini memang disampaikan kepada Perdana Menteri Ali Sastroamidjojo
dengan mengirimkan delegasi Dewan Banteng. Sementara itu, ketua Dewan Banteng
mengambil keputusan sendiri mengambil alih kekuasaan Sumatera Tengah dari Gubernur
Ruslan Muljohardjo. Tindakan ketua Dewan Banteng tersebut mengakibatkan munculnya
ketegangan antara pemerintah pusat dan Dewan Banteng.
Adapun Dewan Gajah di Medan juga menguasai instansi- instansi penting pemerintah,
seperti RRI Medan yang digunakan untuk menyiarkan semua kegiatan Dewan kepada
masyarakat luas. Akan tetapi, gerakan Dewan Gajah segera berakhir ketika pimpinannya
mengundurkan diri dan pindah dari Medan dengan diikuti sejumlah anak buahnya. Dewan
Garuda di Sumatera Selatan yang dipimpin oleh Letnan Kolgiel Barlian juga melakukan hal
yang sama. Dewan Garuda mengambil alih kekuasaan dari Gubernur Sumatera Selatan yang
ketika itu dijabat oleh Winarno Danvatmodjo
Terbentuknya
Dewan Daerah Pintah pusat menghendaki pergolakan di daerah yang a dakarsal anggota militer
khususnya angkatan a dapat diselesaikan melalui perundingan. Pemerintah Juga
membentuk sebuah kepanitiaan untuk merumuskan hal yang dipandang perlu dalam
upaya menyelesaikan abh masalah di tubuh angkatan darat. Kepanitiaan wbt terdiri dari
tujuh anggota di antaranya Soekarno po panglima tertinggi, Mohammad Hatta, Perdana
Menteri anda Wakil Perdana Menteri Leimena, Dokter Azis Saleh, tan
Hamengkubowono IX, dan KSAD Mayor Jenderal A. H Non Akan tetapi, sebelum
panitia ini mengumumkan hasil Asannya terjadi percobaan pembunuhan terhadap
Soekamo.
Peristiwa ini terjadi ketika Soekarno sedang berada di guruan Cikini untuk menghadiri
ulang tahun perguruan empat putra-putrinya bersekolah. Peristiwa yang terjadi pada 30
November 1957 ini dikenal dengan Peristiwa Cikini. Soekarno berhasil selamat, tetapi
banyak juga anak-anak sekolah yang menjadi korban akibat dari lemparan granat tersebut.
Setelah peristiwa tersebut, pergolakan daerah semakin meningkat dan menunjukkan upaya
untuk melepaskan diri dari pemerintah pusat. Selain di Sumatra terjadi pula pergolakan jang
serupa di Sulawesi. Di Makassar terbentuk Dewan Lambung Mungkurat dan di Manado ada
Dewan Manguni. Adapun di layah Indonesia Timur lainnya juga melakukan gerakan yang
sima adalah di wilayah kepulauan Nusa Tenggara dan Maluku.
Terbentuknya
Dewan Daerah
Pergolakan daerah yang terjadi melemahkan kedudukan Kabinet Ali Sastroamidjojo II
yang akhirnya menyerahkan mandatnya kepada Presiden. Soekarno kemudian menunjuk
Ir. Djuanda, menjadi perdana menteri dan bersamanya membentuk Kabinet Karya.
Panglima Teritorial VII, Letnan Kolonel Ventje Sumual pimpinan Dewan Manguni akhirnya
memproklamirkan berdirinya Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) pada 2 Maret 1957. Di
Sumatera diproklamasikan Juga Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) oleh
Achmad Husain, yang merupakan pimpinan Dewan Banteng pada 15 Februari 1958. PRRI
kemudian mengangkat Syafruddin Prawiranegara sebagai perdana menteri.
Pada mingggu ketiga Desember, diadakan pertemuan di Sungai Dareh oleh politisi, perwira
menengah AD, dan pemimpin dewan daerah, untuk membahas pembentukan pemerintahan
baru. Pada keesokan harinya, 10 Februari 1958, Kolonel Achmad Husain berpidato di depan
masyarakat dan menyampaikan ultimatum kepada pemerintah pusat. Isi ultimatum tersebut
diantaranya :
1. Kabinet Djuanda harus menyerahkan mandatnya kepada Presiden dalam waktu 5 x 24
jam, atau presiden yang mencabut mandat tersebut.
2. Presiden menugaskan Hatta dan Sri Sultan Hamengkubuwono IX untuk membentuk
kabinet ahli.
3. Meminta kepada presiden untuk kembali kepada kedudukannya sebagai presiden
konstitusional.
Terbentuknya
Dewan Daerah
Tidak mudah melakukan normalisasi keadaan republik karena ternyata ada campur tangan asing yang
membantu pergolakan ini. Hal ini terbukti ketika TNI berhasil menembak jatuh sebuah pesawat Permesta
pada 18 Mei 1958. Pergolakan yang dilakukan oleh PRRI dan Permesta akhirnya berhasil dilumpuhkan.
MASA DEMOKRASI
TERPIMPIN
Masa Demokrasi
Terpimpin
Gerakan ini berhasil diatasi oleh Mayor Jenderal Soeharto yang pada saat itu
menjabat sebagai Panglima Kostrad. Soeharto mengatasi hal tersebut
berdasarkan Surat Perintah Sebelas Maret 1966 yang ditandatangani oleh
Presiden Soekarno
THANK YOU