BAB III 12TH

GRAD
DEMOKRASI E
TERPIMPIN

SEJARAH
KELOMPOK 2
ABSEN 19-36

INDONESIA
1. APRA (ANGKATAN PERANG RATU ADIL)

Pemberontakan ini berlangsung pada tanggal 23

Januari 1950 yang berlangsung di Bandung.
Pemberontakan ini dipimpin oleh mantan kapten KNIL
raymond westerling.
Latar belakang terjadinya peristiwa ini yaitu,
dibubarkannya negara bagian bentukan Belanda di RIS
(Republik Indonesia Serikat) yang bergabung kembali
ke Republik Indonesia. APRA tidak mengetahui adanya
pembubaran RIS melalui hasil konferensi meja bundar
di den haag tahun 1949. Akhirnya APRA dan Raymond
westerling menjalani kerjasama dan melakukan
pemberontakan pada Januari 1950
Tujuan dari pemberontakan APRA adalah
mempertahankan negara federal RIS saat
sebagian besar negara bagian RIS ingin
membubarkan diri dan bergabung kembali
dalam RI.
Pada akhirnya untuk mencegah terjadinya
tindakan westerling, mohammad hatta
mengeluarkan perintah penangkapan terhadap
westerling.
2. RMS (REPUBLIK MALUKU SELATAN)

Pemberontakan ini berlangsung pada 25 april

Tujuan pemberontakan ini adalah mendirikan
1950 di Maluku bagian selatan. Pemberontakan
negara sendiri atau memisahkan wilayah
ini dipimpin oleh Christin robert Steven
Maluku Selatan yaitu (ambon, buru, dan seram)
soumokil.
dari wilayah NKRI.
Latar belakang terjadinya pemberontakan
Pada akhirnya ibukota RMS berhasil direbut
RMS ini adalah adanya anggapan bahwa
dan pemberontakan ini akhirnya tumpas.
bergabungnya Maluku kedalam NKRI akan
Soumokil berhasil melarikan diri dan akhirnya
memicu masalah dan soumokil tidak setuju atas
di tangkap tahun 1963 dan dijatuhkan hukuman
terbentuknya negara Republik Indonesia.
mati
3. PEMBERONTAKAN ANDI AZIS
Pemberontakan ini berlangsung pada 5
april 1950 di makassar, Sulawesi selatan.
Pemberontakan ini dipimpin oleh Andi
Azis/ mantan Perwira KNIL (Koninklijke
Nederlands Indische Leger).
Latar belakang pemberontakan ini adalah
sikap Andi Azis yang menolak masuknya
pasukan APRIS dari TNI ke Sulawesi
Selatan/menentang adanya pasukan APRIS
di konflik Sulawesi Selatan.
Tujuan pemberontakan ini adalah andi
azis ingin mempertahankan keutuhan negara
Indonesia bagian timur. Dan menolak
penggabungan TNI dalam APRIS
Pada akhirnya tanggal 15 april 1950, Andi
Azis menyerahkan diri kepada letkol
mokoginta, kemudian ia dibawa ke Jakarta
untuk diadili dan dijatuhkan hukuman
penjara 14 tahun.
4. PRRI (Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia )
PRRI adalah sebuah pemerintahan baru
berupa gerakan pertentangan di Sumatera pada
1950. Tokoh pemberontakan PRRI adalah
Letnan Kolonel Ahmad Husein.
Latar belakang pemberontakan PRRI
adalah kekecewaan para perwira di daerah atas
kebijakan pemerintah pusat seperti sentralisasi
pemerintah pusat pada waktu itu, kedekatan
dengan PKI dan kondisi tidak stabil politik
pada masa demokrasi liberal.
Tujuan pemberontakan PRRI yaitu
buat mendorong pemerintah supaya
memperhatikan pembangunan negeri secara
menyeluruh.
Akhir dalam peristiwa pada tanggal 4 Mei
1958, pusat gerakan PRRI di bukittinggi
dikuasai pasukan TNI. Pada tanggal 29 Mei
1961 Letkol Achmad Husein beserta
pasukannya melaporkan diri sehingga
gerakan PRRI yang berusaha menjatuhkan
pemerintah RI dapat digagalkan
5. BFO (Bijeenkomst voor Federale Overleg)
BFO adalah sebuah komite yang didirikan oleh
Belanda, pada 7 Juli 1948 di Bandung. Sejak awal
pembentukan BFO terdapat tokoh-tokoh yaitu Anak
Agung, R.T Adil Puradireja, Sultan Hami II, dan T.
Mansoer
Latar belakang persoalan negara federal dan
konferensi pembentkan Badan Permusyawaratan Federal
(BFO) pada 27 Mei 1948 dilatarbelakangi oleh sikap
Belanda yang tidak mau mengakui kedaulatan Negara
Republik Indonesia, meskipun dalam hal ini Indonesia
telah menyatakan merdeka melalui Proklamasi 1945.
Tujuan konferensi BFO adalah tujuan utamanya
untuk memecah belah bangsa Indonesia mencari jalan
keluar dari situasi politik yang gawat akibat
permasalahan antara RI dan Belanda dan diharapkan
konferensi dapat mencetuskan suatu rancangan
pemerintahan yang jauh lebih baik dari rancangan van
Mook.
Hasil akhir gerakan yang dilakukan BFO adalah
adanya Perundingan Meja Bundar pada tanggal 23
Agustus-2 November 1949 di Den Haag yang dihadiri
wakil Republik Indonesia, Belanda dan Bijeenkomst
voor Federale Overleg. Perundingan ini menandai
berlakunya sistem pemerintahan RIS pada 27 Desember
1949.
 12TH
GRAD
E

Thank You