Anda di halaman 1dari 117

Sejarah Indonesia

Kelas XII MIPA-IPS


Bab I

Bab II

Bab III

Bab IV

Bab V

Bab VI
Bab I
Perjuangan Menghadapi
Ancaman Disintegrasi Bangsa

A. Berbagai Pergolakan di Dalam Negeri


1948–1965
• Pergolakan Berkaitan dengan Ideologi
• Pergolakan Berkaitan dengan Kepentingan
• Pergolakan Berkaitan dengan Sistem
Pemerintahan

B. Dari Konflik Menuju Integrasi


• Kesadaran terhadap Pentingnya Integrasi Bangsa
• Teladan Tokoh Persatuan Bangsa
Pemberontakan PKI
di Madiun 1948

Pada 18 September Tokoh Utama


1948 PKI
membentuk Front
Nasional.

Presiden Soekarno
meminta rakyat
memilih Republik Amir Sjarifuddin Muso
Indonesia atau PKI.

Bagaimana akhir
pemberontakan PKI di Madiun?
Pemerintah Pada November 1948
melancarkan operasi operasi militer dinyatakan selesai.
militer di Madiun.
Pemberontakan DI/TII

Kecewa terhadap Perundingan Renville.

Pada 7 Agustus 1949 membentuk gerakan Darul Islam (DI)


dan Tentara Islam Indonesia (TII).

DI/TII menyebar ke berbagai daerah


dengan cepat. Beberapa daerah yang
S.M. Kartosuwiryo menjadi basis pemberontakan DI/TII
yaitu Jawa Tengah, Sulawesi Selatan,
Kalimantan Selatan, dan Aceh.

Bagaimana upaya pemerintah Untuk menumpas pemberontakan DI/TII,


menumpas pemberontakan DI/TII? pemerintah melakukan sejumlah operasi
militer dan cara damai.
Pemberontakan G 30 S/PKI

Persaingan antara PKI dan Angkatan Darat dalam


percaturan politik Indonesia.

Pada 30 September 1965 pasukan


PKI di bawah pimpinan Letnan Kolonel
Untung Sutopo menculik dan
membunuh sejumlah petinggi Angkatan
Darat antikomunis.

 Menetralisasi pasukan-pasukan yang


berada di sekitar lapangan Merdeka.
 Merebut gedung RRI dan kantor pusat
telekomunikasi.
 Membersihkan pangkalan udara Halim
Perdanakusuma.
Pemberontakan APRA

Tokoh Utama
Ketidakpuasan beberapa pejuang terhadap
kebijakan pemerintah RIS.

Membunuh ratusan prajurit Divisi Siliwangi dan


menduduki sejumlah tempat penting di Bandung.

Pada pertengahan Februari 1950 kekuatan APRA


tercerai-berai.
Raymond Westerling

Pasukan APRA bersedia bergabung kembali


dengan APRIS.
Pemberontakan Andi Aziz

5 April 1950
• Pembentukan • Pemerintah RIS
Angkatan Perang • Pasukan Andi Aziz mengeluarkan
Republik Indonesia menangkap ultimatum terhadap
Serikat (APRIS). beberapa anggota Andi Aziz.
pasukan APRIS di
Makassar dan
Desember menguasai Kota
Makassar. 8 April 1950
1949

Apa isi ultimatum pemerintah RIS tersebut?


Dalam waktu 4 × 24 jam Andi Aziz harus melaporkan diri
kepada pemerintah RIS di Jakarta.
Pemberontakan RMS

Pada 25 April 1950


Kebijakan para anggota RMS
pemerintah NIT memproklamasikan Pemerintah
yang berupaya berdirinya Republik Indonesia
membubarkan Maluku Selatan
menempuh cara
negara-negara (RMS) yang didukung
penuh oleh Belanda damai dan operasi
bagian dan
dan tentara KNIL militer.
menyatukannya
dalam NKRI. yang berada di
Ambon.
Dr. C.R.S. Soumokil,
pemimpin pemberontakan
RMS
Pemberontakan PRRI

• Adanya kecemburuan pemerintah di


Latar Belakang daerah terhadap pemerintah pusat.

• Muncul beberapa dewan daerah seperti


Proses dewan Banteng, dewan Gajah, dewan
Garuda, dan dewan Manguni

• Pemerintah
melakukan
operasi militer
seperti operasi
Penumpasan Tegas, operasi
17 Agustus,
operasi Sadar,
dan operasi
Merdeka.
Pemberontakan Permesta

Tidak puas dengan pembagian alokasi biaya


pembangunan dari pemerintah pusat.

Pada 2 Maret 1957 Ventje Sumual


memproklamasikan Piagam Perjoangan
Rakyat Semesta (Permesta) di Makassar.

Tokoh-tokoh Permesta

Melancarkan operasi gabungan:


 Operasi Merdeka  Letkol Rukminto Hendraningrat
 Operasi Saptamarga I  Letkol Soemarsono

Pada 1961 pemerintah pusat melalui Keppres Nomor 322/1961 memberi amnesti
dan abolisi bagi orang-orang yang terlibat Permesta.
Persoalan Negara Federal
dan BFO

Pembentukan negara-negara federal berawal dari upaya van Mook


menegakkan kekuasaan Belanda di Indonesia. Pada Mei 1948 negara-
negara federal mengadakan pertemuan yang disebut Bijeenkomst
voor Federal Overleg (BFO).

menyebabkan

Golongan federalis (pro-republik) yang


Golongan federalis (pro-Belanda) yang
ingin mempertahankan bentuk
ingin mempertahankan bentuk federal
kesatuan

Dalam perkembangannya, muncul ketidakpuasan di


negara-negara bagian RIS. Mereka menginginkan
kembali ke bentuk NKRI. Akhirnya, pada 17 Agustus
1950 RIS dibubarkan dan NKRI kembali ditegakkan.
Kesadaran terhadap
Pentingnya Integrasi

Menciptakan kerukunan

Mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional

Memajukan negara

Mempersiapkan generasi penerus agar mampu bersaing pada era globalisasi

Memiliki nilai strategis demi keutuhan bangsa


Teladan Tokoh Bangsa

Tokoh Papua

Frans Kaisiepo
• Menggagas Partai Indonesia Merdeka (PIM) pada 1946.
• Mengganti nama Papua dan Nederlands Nieuwe Guinea
menjadi Irian (Ikut Republik Indonesia Anti-Netherlands).
• Merancang perlawanan rakyat Biak pada 1948 .

Silas Papare
• Membentuk Komite Indonesia Merdeka (KIM) pada 1945.
• Membentuk Partai Kemerdekaan Irian Indonesia (PKII).
• Mendirikan Badan Perjuangan Irian di Yogyakarta pada 1949.

Marthen Indey
• Merencanakan perlawanan melalui Partai Indonesia Merdeka
(PIM).
• Memimpin aksi protes yang didukung delegasi dua belas
kepala suku.
Teladan Tokoh Bangsa

Raja Pemersatu

•Menyatakan Kesultanan Yogyakarta bagian


Sri Sultan dari Republik Indonesia pada 1945.
•Memberikan jaminan keamanan
Hamengku Buwono IX penyelenggaraan pemerintahan Indonesia
selama masa revolusi kemerdekaan.

•Menyatakan dukungan dan kesetiaannya terhadap


Indonesia.
•Menyumbangkan uang sebanyak 13 juta gulden
Sultan Syarif Kasim II untuk perjuangan rakyat Indonesia.
•Mengajak raja-raja di Sumatra Timur untuk
memihak Republik Indonesia.
Teladan Tokoh Bangsa

Pejuang Seni

Apa peran
penting kedua
tokoh pada
gambar?

Ismail Marzuki Muhammad Yamin

 Menciptakan lagu-lagu  Berjuang melalui pemikiran


bernuansa perjuangan. politik dan karya sastra.
 Lagu-lagunya mampu  Menyumbangkan konsep
menggugah semangat juang dan Pancasila dan UUD 1945.
jiwa nasionalisme bangsa
Indonesia.
Teladan Tokoh Bangsa

Pejuang
Perempuan

• Bergabung dengan Partai Serikat


Islam Indonesia (PSII).
• Menjadi ketua PSII Palopo pada
1930.
• Aktif berjuang melawan
kolonialisme Belanda.
• Turut terlibat pertempuran dengan
Belanda pada masa awal
kemerdekaan.

Opu Daeng Risaju


Teladan Tokoh Bangsa

Penumpas
Pemberontakan

A.H. Nasution: Ahmad Yani: M.T. Haryono: Slamet Riyadi:


Memimpin Divisi Menumpas Menolak rencana Menjadi kepala
Siliwangi. DI/TII dan PRRI. komando setiap
PKI membentuk
Menjadi Kepala peristiwa perlawanan
Staf Angkatan
Menjadi salah Angkatan kelima. di Surakarta.
Darat (KSAD) dan satu korban Menjadi korban Terlibat dalam
Menteri Keamanan peristiwa G 30 dalam peristiwa penumpasan DI/TII
S/PKI. G 30 S/PKI 1965. Jawa Barat dan RMS.
Nasional.
Teladan Tokoh Bangsa

Pemikir Bangsa

 Memperjuangkan nasionalisme Indonesia sejak masa


pergerakan nasional.
 Pemikirannya menjadi pijakan utama integrasi nasional.

Mohammad Hatta berpendapat rasa nasionalisme


atau kebangsaan muncul karena adanya perasaan
senasib yang dirasakan dalam diri bangsa Indonesia.
Nasionalisme juga ditemukan oleh adanya kesadaran
terhadap persamaan dan tujuan.

Mohammad Hatta
Bab II
Sistem dan Struktur Politik–Ekonomi Indonesia
pada Awal Kemerdekaan
hingga Masa Demokrasi Liberal

B. Perkembangan Ekonomi
A. Perkembangan Politik pada
Indonesia pada Masa Awal
Masa Awal Kemerdekaan
Kemerdekaan hingga Masa
hingga Masa Demokrasi Liberal
Demokrasi Liberal

1. Sistem Pemerintahan
2. Sistem Kepartaian 1. Masa Awal Kemerdekaan
3. Pemilihan Umum 2. Masa Demokrasi Liberal
4. Kegagalan Konstituante
1. Sistem Pemerintahan

Masa awal kemerdekaan Masa Demokrasi Liberal

• Perubahan dari sistem


presidensial ke sistem Kabinet Natsir
parlementer. •
• Kabinet Sukiman
• Perubahan fungsi KNIP • Kabinet Wilopo
dari pembantu presiden
menjadi majelis • Kabinet Ali I
legislatif. • Kabinet Burhanuddin Ha
rahap
• Pemindahan ibu kota • Kabinet Ali II
dari Jakarta ke • Kabinet Djuanda
Yogyakarta.
Kabinet Natsir
(6 September 1950–21 Maret 1951)

Natsir menginginkan kabinet yang


dipimpinnya bersifat nasionalis
Dilantik pada dengan koalisi dari berbagai partai,
6 September namun gagal karena terjadi
1950. perebutan kursi antara PNI dan
Masyumi di dalam kabinet.

Pada 22 Januari 1951 PNI


mengeluarkan mosi tuntutan agar
Disebabkan
pemerintah mencabut Peraturan oleh
Pemerintah Nomor 39 Tahun 1950 Kabinet Natsir
tentang pemilihan anggota lembaga berakhir pada
perwakilan daerah dan 21 Maret 1951.
menggantinya dengan undang-
undang baru yang lebih demokratis.
Kabinet Sukiman
(26 April 1951–23 Februari 1952)

1. Menteri Dalam Negeri


Pada masa Mr. Iskaq menginstruksikan
pemerintahan untuk menonaktifkan DPRD
Kabinet Sukiman Antara lain dan mengangkat orang-
terjadi pertikaian orang PNI menjadi Gubernur
politik antara pejabat Jawa Barat dan Sulawesi.
kabinet dan 2. Menteri Kehakiman
parlemen . M. Yamin membebaskan
950 tahanan SOB tanpa
persetujuan perdana
menteri dan anggota kabinet
lainnya.

Kabinet Sukiman
berakhir karena peristiwa
penandatanganan
perjanjian Mutual
Security Act (MSA).
Kabinet Wilopo
(30 Maret 1952–2 Juni 1953)

Tugas pokok Kabinet Wilopo adalah menjalankan persiapan pemilihan


umum untuk memilih anggota parlemen dan Konstituante.
Akan tetapi, tugas tersebut tidak dapat terlaksana.

Dalam menjalankan pemerintahannya,


Mengapa demikian? Kabinet Wilopo menghadapi berbagai
permasalahan antara lain krisis ekonomi,
gerakan separatisme, dan
peristiwa 17 Oktober 1952.

2 Juni 1953
Kabinet Wilopo Disebabkan oleh
Sidik Kertapati yang menjabat
mengembalikan sebagai ketua Sarekat Tani
mandatnya kepada Indonesia mengirim mosi tidak
Presiden Soekarno. percaya kepada parlemen akibat
peristiwa Tanjung Morawa.
Kabinet Ali Sastroamidjojo I
(30 Juli 1953–24 Juli 1955)
Menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika (KAA). Pemberontakan oleh DII/TII di Jawa Barat.

Kabinet Ali I jatuh


karena masalah
Membentuk panitia pemilihan umum. Pemberontakan Daud Beureueh di Aceh.
pergantian pimpinan
TNI AD yang dikenal
sebagai peristiwa
27 Juni 1955.

Permasala
Prestasi han

Membatalkan hasil
Konferensi Meja
Bundar berkaitan Pemberontakan Kahar Muzakkar
di Sulawesi Selatan.

utang Indonesia
terhadap Belanda.
Kabinet Burhanuddin Harahap
(12 Agustus 1955–3 Maret 1956)

Apakah prestasi penting


yang diukir
oleh Kabinet Burhanuddin Terselenggaranya pemilu
Harahap? pertama di Indonesia pada
1955.

Keberhasilan pemilu
1955 menandai
berakhirnya tugas 1. 29 September 1955
kabinet ini. Pada untuk memilih
3 Maret 1956 Kabinet anggota DPR.
Burhanuddin Harahap 2. 15 Desember 1955
mengembalikan untuk memilih
mandatnya kepada anggota
Presiden Soekarno. Konstituante.
Kabinet Ali Sastroamidjojo II
(20 Maret 1956–14 Maret 1957)

Mengembalikan Irian
Melaksanakan
Barat keMelaksanakan
pangkuan hasil
pembatalanIndonesia
hasil
keputusan Konferensi
KMB Asia Afrika

Program kerja
Kabinet
Ali Sastroamidjojo II

Bagaimana akhir Kabinet Ali II? Ikatan


Muncul Pembela Pada 14
Kemerdeka Maret
gerakan an 1957
separa Indonesia Kabinet Ali
(IPKI) dan II
tis di Masyumi menyerahk
berbag menarik an mandat
para kepada
ai menterinya Presiden
dari
Kabinet Djuanda/Karya
(9 April 1957–5 Juli 1959)

Lima program Memperjuangkan


Membentuk Pancakarya pengembalian Irian
Dewan Nasional Kabinet Barat
Djuanda
Mempercepat
Normalisasi situasi
proses
Republik Indonesia
pembangunan
Melanjutkan
pembatalan KMB

Salah satu prestasi Kabinet Djuanda adalah


menentukan garis kontinental batas wilayah laut Indonesia
melalui Deklarasi Djuanda.
2. Sistem Kepartaian

Awal Kemerdekaan
Demokrasi Liberal

Membentuk PNI.

Menerapkan sistem multipartai.


Presiden Soekarno berusaha menetapkan PNI sebagai partai negara (staatpartij).

Membatalkan rencana penetapan PNI sebagai partai negara


Partai politik saling bersaing,
saling mencari kesalahan,
pada 31 Agustus 1945.

dan saling menjatuhkan.

Wakil Presiden Moh. Hatta mengeluarkan maklumat tentang pembentukan partai politik pada 3 November 1945.

Partai-partai politik yang tidak memegang jabatan dalam


kabinet menjatuhkan partai politik yang sedang memerintah.

Menyebabkan sering terjadi pergantian kabinet.


3. Pemilihan Umum

Pada 31 Mei 1954 pemerintah membentuk


Panitia Pemilihan Indonesia (PPI) yang diketuai
Hadikusumo dan Rustam Sutan Palindih sebagai wakil ketua.

PPI menetapkan pemilu dilaksanakan dalam dua tahap,


yaitu pada 29 September 1955 untuk memilih anggota
parlemen (DPR) dan 15 Desember 1955
untuk memilih anggota Konstituante.

PNI

Partai pemenang pemilu 1955 secara Masyumi


berturut-turut sebagai berikut. Nahdatul
Ulama
PKI
4. Kegagalan Konstituante

Pada 10 November 1956 Tugas


Presiden Soekarno Merumuskan undang-
melantik 514 anggota undang dasar baru.
Konstituante.

 Perdebatan yang
berlarut-larut dalam
Konstituante.
Penyebab
 Adanya perselisihan
Konstituante belum
antarpartai.
berhasil menetapkan
 Munculnya desakan
dasar negara.
untuk kembali pada
Undang-Undang
Dasar 1945.
1. Masa Awal Kemerdekaan

Menetapkan tiga mata uang yang


Solusi berlaku di Indonesia, mengeluarkan
Terjadi hiperinflasi Oeang Repoeblik Indonesia (ORI),
membentuk Bank Negara Indonesia
(BNI).

Operasi POPDA dan APWI,


Solusi diplomasi ke India, membentuk
Masalah Blokade ekonomi Banking and Trading Corporation
Ekonomi (BTC), membentuk Indonesia Office
oleh Belanda (Indof), membentuk Kementerian
Pertahanan Usaha Luar Negeri
(KPULN).

Menyelenggarakan Konferensi
Solusi Ekonomi, membentuk Planning
Kekosongan kas Board (Badan Perancang Ekonomi),
negara melaksanakan Kasimo Plan,
membentuk Persatuan Tenaga
Ekonomi (PTE), melaksanakan
Program Pinjaman Nasional.
2. Masa Demokrasi Liberal

Jangka pendek:
Pemerintah harus mengurangi
jumlah uang yang beredar dan
mengatasi kenaikan biaya hidup.

Permasalahan
Ekonomi

Jangka panjang:
Pertambahan penduduk yang
tidak terkendali dan tingkat
kesejahteraan penduduk yang
rendah.
Bagaimana solusi pemerintah terkait
permasalahan ekonomi tersebut?
Gerakan Benteng

Gunting Syafruddin
Pemikiran Mengubah sistem
Ekonomi ekonomi kolonial
Nasional menjadi sistem Nasionalisasi Perus
ekonomi nasional. ahaan Asing

Sistem Ekonomi
Ali Baba
Solusi Masalah
Ekonomi
Perundingan
Melaksanakan Financial Ekonomi
industrialisasi dengan
Sistem peningkatan produksi
Ekonomi dalam negeri, Biro Perancang Nas
Liberal perbaikan pangan, ional
sarana dan prasarana,
serta penanaman
modal asing. Rencana Pembang
unan Lima Tahun
rj
a Gerakan Benteng Ke
e nd
K a la
r am
og
Pr

Memberikan
bantuan kepada Digagas oleh
 Pemberian
kalangan lisensi impor
pengusaha pribumi disalahgunakan.
agar ikut  Mendaftarkan
berpartisipasi perusahaan
dalam milik pengusaha
pembangunan Tionghoa
ekonomi nasional. dengan
menggunakan
nama
pengusaha
pribumi.
Sumitro Djojohadikusumo
Syafruddin Prawiranegara

Digagas oleh
Kebijakan ini Kebijakan
bertujuan memotong nilai
menanggulangi Gunting Syafruddin uang (sanering)
defisit anggaran yang bernilai
negara sebesar Rp2,5 ke atas
Rp5,1 miliar. hingga nilai
setengahnya.
Nasionalisasi Perusahaan Asing

Nasionalisasi terjadi sejak tahun 1957. Kebijakan ini


merupakan tindakan pencabutan hak milik Belanda atau asing
yang kemudian diambil alih atau ditetapkan statusnya sebagai
milik pemerintah Republik Indonesia.

Koninklijk Paketvaart
PT Pelni
Maatschappij

Contoh perusahaan
Koninklijk Indische Garuda Indonesia
yang dinasionalisasi
Lachvaart Maatschappij Airways

De Javasche Bank Bank Indonesia


h
le
io 1. Mewajibkan
sa
ar

perusahaan asing
ak
pr

yang beroperasi di
Di

Indonesia
Iskaq Tjokroadhisoerjo
memberikan
pelatihan kepada
Sistem Ekonomi Dilakukan dengan cara:
tenaga kerja
Ali Baba Indonesia.
2. Mendirikan
perusahaan negara.
3. Menyediakan kredit
be
rt Menciptakan kerja dan lisensi kepada
uj sama antara perusahaan swasta
u an
pengusaha nasional.
pribumi (Ali)
dengan pengusaha
nonpribumi (Baba)
Perundingan Financial Ekonomi
(Finek)

Isi Finek ditolak oleh


pemerintah Belanda sehingga
pemerintah Indonesia secara
7 Januari 1956 sepihak membubarkan Uni
Indonesia–Belanda pada
13 Februari 1956.

Kabinet Burhanuddin Isi rancangan Finek:


Harahap mengirim 1. pembatalan persetujuan Finek
delegasi ke Belanda hasil KMB;
dengan misi 2. hubungan Finek Indonesia–
merundingkan masalah Belanda didasarkan atas
financial dan ekonomi. hubungan bilateral; serta
3. hubungan Finek didasarkan
atas undang-undang
nasional.
Biro Perancang Nasional

Dibentuk pada
masa Bertugas merancang Diketuai oleh
pemerintahan pembangunan jangka Djuanda
Kabinet Ali pendek. Kartawidjaja.
Sastroamidjojo II.

Mengalami
kegagalan karena
masa kinerja
kabinet yang singkat
dan terjadi
ketidakstabilan
politik.
ke
d
ier
slk
u
ei Rencana Pembangunan Lima Tahun
at (RPLT)
rr
u
a
jkk
au
an
in
B
D
m
i
P
er
R
n
o
c
p
aP
ap
ed
ar
ai
a
n
R
c
1
p
a1
1
n
2
g,
N
o
5
N
v
e
m
Bab III
Masa Demokrasi Terpimpin

Dinamika Poli Perkembangan


tik Ekonomi
Dinamika Politik

Menuju Demokra Peta Kekuatan Po Pembebasan Iria Politik Luar Nege


si Terpimpin litik Nasional n Barat ri

Up
Kegagalan
Konsepsi Dewan
Presiden 1957 Konstituante

Memunculkan

Dekret Presiden 5 Juli 1959

Keluarnya Dekret Presiden


5 Juli 1959 menandai
dimulainya masa
Demokrasi Terpimpin
Situasi Politik setelah Dekret Presiden 5 Juli 1959

Kabinet
Djuanda Kabinet Kerja

Setelah membubarkan Kabinet Djuanda dan membentuk Kabinet Kerja,


Presiden Soekarno menetapkan pidatonya yang berjudul ”Penemuan
Kembali Revolusi Kita” menjadi Manifesto Politik. Presiden Soekarno juga
membentuk lembaga-lembaga sebagai berikut.

Majelis
Dewan Perwakilan
Permusyawaratan
Rakyat Sementara
Front Nasional Rakyat Gotong
Royong (DPR-GR)
(MPRS)
Selain membentuk kembali lembaga-lembaga negara,
Presiden Soekarno menyampaikan lima gagasan yang
disebut USDEK. Gagasan tersebut kemudian dikenal
dengan istilah Manipol-USDEK. Dalam
perkembangannya, Manipol-USDEK ditetapkan
sebagai ideologi resmi dan haluan negara.

UUD 1945,
Sosialisme
Indonesia,
Demokrasi
Terpimpin,
Ekonomi
Terpimpin, dan
Kepribadian
Bangsa Back
(USDEK)
Peta Kekuatan Politik Nasional

Presi
den S
oeka
rno
Parta TNI A
i Ko ngkat
muni an D Back
• Presiden Soekarno
merupakan pusat kekuasaan
pada masa Demokrasi
Terpimpin.
• Secara struktural,
kedudukan Presiden
Soekarno pada masa
Demokrasi Terpimpin dapat
Presiden
diilustrasikan pada bagan
berikut.
Front
MPRS DPR-GR DPA Depernas
Nasional

Up
• PKI merupakan salah satu dari
sembilan parpol yang diakui
pemerintah pada masa Demokrasi

PKI
Terpimpin.
• PKI memanfaatkan ajaran
Nasakom untuk mendekati
Presiden Soekarno. PKI berusaha
meraih citra sebagai partai utama
pendukung kebijakan pemerintah
dan Presiden Soekarno.

Up
Munculnya Angkatan Darat ke
ranah politik didorong oleh
kedekatan PKI dan Soekarno.
Angkatan Darat juga berupaya
menunjukkan loyalitasnya
kepada Presiden Soekarno.

Angkatan Darat berupaya


mencegah pergerakan PKI.
Salah satunya dengan cara
melarang terbitnya surat
kabar Harian Rakyat milik
PKI.

Up
Latar Belakang Pembebasan Irian Barat

• Dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949, Belanda menyetujui


menyelesaikan masalah Irian Barat satu tahun setelah pengakuan
kedaulatan.
• Hingga tahun 1959, Belanda selalu menunda penyelesaian masalah Irian
Barat. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia dan Belanda kembali
berkonfrontasi.
Perjuangan Pembebasan Irian Barat
1. Perjuangan Diplomasi

• Diplomasi mengenai masalah Irian Barat ditempuh pemerintah Indonesia


melalui Konferensi Colombo, dan Konferensi Asia Afrika. Dalam konferensi
tersebut, Indonesia berhasil meraih dukungan dari negara-negara peserta
konferensi.
• Pemerintah Indonesia juga mengangkat masalah Irian Barat dalam sidang umum
PBB hingga tahun 1960. Akan tetapi, upaya tersebut gagal karena tidak didukung
oleh dua pertiga anggota sidang.
2. Konfrontasi Politik
• Pada 1956 pemerintah Indonesia
membatalkan hasil KMB secara
sepihak. Selain itu, pemerintah
membentuk Front Nasional
Pembebasan Irian Barat pada
1958.
• Puncaknya, pada 1960
pemerintah Indonesia memutus
hubungan diplomatik dengan
Belanda.

3. Konfrontasi Ekonomi
• Konfrontasi ekonomi dengan
Belanda dilaksanakan melalui cara
membatalkan utang-utang
Indonesia kepada Belanda senilai
3 juta gulden.
• Pemerintah Indonesia juga
menasionalisasi maskapai
penerbangan Belanda (KLM) dan
perusahaan pelayaran (NHM)
pada 1958.
4. Konfrontasi Militer

• Konfrontasi militer diawali ajakan Presiden Soekarno kepada rakyat untuk


terlibat langsung dalam pembebasan Irian Barat melalui Trikora pada 19
Desember 1961.
• Pemerintah Indonesia kemudian membentuk Komando Mandala
Pembebasan Irian Barat pada 1962. Selanjutnya, pasukan TNI dikerahkan
melalui operasi-operasi militer di wilayah Irian Barat.
Integrasi Irian Barat
• Masalah Irian Barat akhirnya menarik
perhatian PBB. Pada Maret– Agustus
1962 PBB mengajak pihak Indonesia –
Belanda berunding di New York.
• Dalam perundingan New York, Belanda
setuju menyerahkan wilayah Irian Barat
kepada United Nations Temporary
Executive Authority (UNTEA) pada 1
Oktober 1962.

• Pada 1 Mei 1963 UNTEA menyerahkan


Irian Barat kepada pemerintah RI.
Selanjutnya, pemerintah RI wajib
menyelenggarakan Penentuan
Pendapat Rakyat (Pepera).
• Pepera dilaksanakan pada 14 Juli–
4 Agustus 1969. Hasil Pepera
memutuskan bahwa Irian Barat
menjadi bagian dari Republik
Indonesia. Back
Politik Luar Negeri

Poli
tik
Mer
Indonesia
cus Konfront
uar esia-
Keluar dari asi Indon
Keanggotaa Mala
n PBB ysia

Back
Politik Mercusuar

• Politik mercusuar merupakan politik


yang bertujuan mencari kemegahan
dalam pergaulan dunia.
• Politik mercusuar dijalankan dengan
membuat bangunan-bangunan megah
seperti stadion Gelora Bung Karno,
jembatan Ampera, Monumen Nasional,
dan Masjid Istiqlal. Selain pembuatan
bangunan megah, politik mercusuar
diimplementasikan melalui
penyelenggaraan Game of The New
Emerging Forces (Ganefo) tahun 1963. Up
Konfrontasi Indonesia-Malaysia
• Pada 27 Mei 1961 pemimpin
Malaysia, Tengku Abdul Rahman
mencetuskan gagasan
pembentukan Federasi Malaysia.
• Gagasan tersebut kemudian
direalisasikan pada 16 September
1963. Federasi Malaysia meliputi
Malaya, Singapura, Serawak, dan
Sabah (Borneo Utara).

• Presiden Soekarno menganggap


pembentukan Federasi Malaysia
adalah proyek neokolonialisme
Inggris yang membahayakan
negara-negara Nefo.
• Oleh karena itu, pada 3 Mei 1964
Presiden Soekarno mengeluarkan
Dwikora yang menandai konfrontasi
Indonesia-Malaysia.
Up
Indonesia Keluar dari PBB

• Keluarnya Indonesia dari keanggotaaan PBB masih berkaitan dengan


konfrontasi dengan Malaysia. Pada 7 Januari 1965 Malaysia diangkat
sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB.
• Pengangkatan Malaysia sebagai anggota tidak tetap Dewan Keamanan PBB
kemudian direspons oleh Presiden Soekarno. Presiden Soekarno
menyatakan bahwa Indonesia keluar dari keanggotaan PBB.
Up
• Pada masa Demokrasi Terpimpin, pemerintah dihadapkan pada
masalah perekonomian yang belum stabil. Salah satu indikator
kondisi tersebut yaitu tingginya inflasi dan melambungnya harga
kebutuhan bahan pokok.
• Dampaknya, kesejahteraan rakyat pada masa Demokrasi
Terpimpin semakin merosot.
Bagaimana upaya pemerintah mengatasi
masalah tersebut?
Sistem Ekonomi Terpimpin
• Sistem ekonomi terpimpin merupakan penguasaan
atau sekurang-kurangnya pengawasan terhadap
alat-alat produksi serta distribusi yang vital bagi
perekonomian.
• Pelaksanaan sistem ekonomi terpimpin dilakukan
dengan cara sebagai berikut.
 Mengambil alih (nasionalisasi) perusahaan-
perusahaan milik Belanda.
 Memaksimalkan peran Badan Usaha Milik Negara
(BUMN).
Kebijakan-Kebijakan Ekonomi pada
Masa Demokrasi Terpimpin

Membentuk Dewan Perancang Nasional

Mendevaluasi Mata Uang Rupiah

Menekan Laju Inflasi

Deklarasi Ekonomi

Dana Revolusi

Back
Dewan Perancang Nasional

• Dibentuk pada 15 Agustus 1959 oleh Kabinet Kerja


• Pada 1963 Dewan Perancang Nasional berganti
nama menjadi Badan Perencanaan Pembangunan
Nasional (Bappenas) dan dipimpin langsung oleh
Presiden Soekarno
• Tugas utama Bappenas yaitu merancang
pembangunan, baik jangka pendek maupun jangka
panjang.

Up
Devaluasi Mata Uang Rupiah
• Pada 24 Agustus 1959 pemerintah menurunkan nilai
mata uang Rp1.000,00 dan Rp500,00 menjadi
Rp100,00 dan Rp50,00. Adapun mata uang pecahan
seratus ke bawah tidak didevaluasi.
• Tujuan devaluasi mata uang rupiah adalah
meningkatkan nilai rupiah tanpa merugikan rakyat
kecil.

Up
Deklarasi Ekonomi
•• Dirumuskan oleh Panitia Tiga Belas sebagai strategi
dasar dalam rangka pelaksanaan Ekonomi Terpimpin.
• Deklarasi Ekonomi diresmikan Presiden Soekarno
pada 28 Maret 1963 disusul dengan empat belas
peraturan pelaksanaan yang dikenal dengan nama
Peraturan 26 Mei.
• Prioritas pelaksanaan Deklarasi Ekonomi antara lain
mendorong usaha swasta, memperbesar produksi
perolehan devisa, serta memberikan insentif kepada
pihak pengusaha swasta yang berhasil menaikkan
nilai ekspor dan impor.

Up
Menekan Inflasi
• Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah
Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1959
untuk mengurangi banyaknya uang beredar serta
memperbaiki keuangan dan perekonomian negara.
• Pemerintah membekukan semua simpanan pada
bank-bank.
• Pemerintah menginstruksikan penghematan bagi
instansi pemerintah dan memperketat pengawasan
semua pelaksanaan anggaran belanja.

Up
Dana Revolusi
• Dana Revolusi merupakan kebijakan yang
berdasarkan Instruksi Presiden Nomor 018 Tahun
1964 dan Keputusan Presiden Nomor 360 Tahun
1964.
• Dana Revolusi diperoleh dari devisa kredit jangka
panjang (deffered payment).
• Hasil pengumpulan Dana Revolusi digunakan untuk
membiayai proyek-proyek mandataris presiden,
yang bersifat prestise politik dengan mengorbankan
kondisi ekonomi dalam negeri.

Up
Bab IV
Sistem dan Struktur Politik–Ekonomi
Masa Orde Baru
(1966–1998)
A. Masa transisi

D.
B.
Dampak P
Stabilisasi P
emerintah olitik dan R
an Orde B ehabilitasi E
aru konomi

C
. Integrasi Timor Timur
Home
A.Masa Transisi

Aksi-Aksi Tritura

Surat Perintah Sebelas Maret

Dualisme Kepemimpinan
Nasional
Aksi Tritura

Latar Belakang

• Peristiwa G 30 S/PKI, krisis ekonomi, krisis politik.

Aktor

• KAMI, KAPI, KAPPI, KASI (tergabung dalam Front Pancasila).

Isi Tritura

• Pembubaran PKI beserta ormas-ormasnya.


• Pembersihan kabinet dari unsur-unsur PKI.
• Penurunan harga-harga kebutuhan pokok/perbaikan ekonomi.
Kronologi Aksi Tritura

• Demonstrasi pertama gerakan mahasiswa terjadi pada 8 Januari 1966 di


Gedung Sekretariat Negara.
• Pada 12 Januari 1966 kelompok pemuda dan mahasiswa yang
tergabung dalam Front Pancasila melakukan demonstrasi di depan
Gedung DPR-GR.
• Pada 24 Februari 1966 seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia bernama Arief Rahman Hakim tertembak saat
sedang berdemonstrasi di depan Istana Negara.
• Pada 25 Februari 1966 Presiden Soekarno membubarkan KAMI.
Surat Perintah Sebelas Maret
• Aksi demonstrasi menentang pemerintah
Demokrasi Terpimpin meningkat.
Latar belakang • Keamanan Presiden Soekarno terancam.
• Presiden perlu memulihkan kewibawaan
pemerintahan.

• Mengambil segala tindakan yang dianggap


perlu untuk terjaminnya keamanan dan
ketenangan serta kestabilan jalannya revolusi.
ISI • Menjamin keselamatan pribadi dan
kewibawaan Pimpinan Presiden/Panglima
Tertinggi/Pemimpin Besar Revolusi.
• Melaksanakan dengan pasti ajaran Pemimpin
Besar Revolusi.

• Kondisi keamanan negara berhasil


dikendalikan.
Dampak • Wibawa tentara semakin meningkat, Soeharto
sebagai pemegang mandat Supersemar
memiliki kekuatan politik.
Dualisme Kepemimpinan Nasional
Mengapa terjadi dualisme kepemimpinan
nasional?
Berdasarkan Ketetapan Nomor
XIV/MPRS/1966 dinyatakan ”apabila
presiden berhalangan, kedudukannya
digantikan oleh pemegang mandat
Supersemar”.

Berdasarkan Ketetapan Nomor


XIII/MPRS/1966, MPR memberikan tugas
kepada pengemban mandat Supersemar
untuk membentuk Kabinet Ampera
(Amanat Penderitaan Rakyat).
Apa dampak dualisme kepemimpinan nasional?

Soeharto turut menentukan nama-nama menteri


yang mengisi pos jabatan di Kabinet Ampera.

Presiden Soekarno berkedudukan sebagai pemimpin


kabinet, sedangkan Letjen Soeharto bertindak
sebagai pelaksana pemerintahan.

Popularitas Presiden Soekarno semakin merosot.

Muncul tuntutan agar Presiden Soekarno


mengundurkan diri dari jabatannya.
Kronologi Pengunduran Diri Presiden Soekarno

 Pada Juni 1966 Presiden Soekarno menyampaikan pidato


pertanggungjawabannya sebagai presiden yang kemudian dikenal dengan
nama pidato Nawaksara.
 Pada 20 Juni hingga 5 Juli 1966, melalui Ketetapan Nomor V/MPRS/1966,
MPRS meminta Presiden Soekarno melengkapi isi pidato Nawaksara.
 Presiden Soekarno pun menyampaikan kembali pidato pertanggungjawaban
pada 10 Januari 1967 di hadapan anggota MPRS dan DPR-GR. Pidato
tersebut dituangkan dalam Surat Presiden RI Nomor 1/Pres/1967 dan diberi
nama ”Pelengkap Nawaksara” (Pelnawaksara).
 Pada 9 Februari 1967 DPR-GR mengajukan resolusi dan memorandum
kepada MPRS agar mengadakan sidang istimewa untuk mengatasi situasi
politik yang memanas.
 Para pimpinan ABRI tersebut membujuk Presiden Soekarno untuk
menyerahkan kekuasaan pada pengemban Ketetapan Nomor
IX/MPRS/1966, yaitu Letjen Soeharto, sebelum sidang umum MPRS
dilaksanakan.
 Pada 22 Februari 1967 Presiden Soekarno secara resmi mengundurkan diri
dari jabatannya.
Pada 12 Maret 1967 Soeharto diangkat sebagai Pejabat Presiden Indonesia
oleh MPR Sementara.

Home
B. Stabilisasi Politik dan Rehabilitasi Ekonomi Masa Orde
Baru

Home
Stabilisasi Politik dan Keamanan
Masa Orde Baru

Mengakhiri konfrontasi dengan


Penerapan politik bebas aktif
Malaysia

Kembali menjadi anggota PBB Membentuk ASEAN

Melakukan fusi partai


Stabilisasi Penyeragaman Orde Baru

1. Pelarangan ideologi komunisme dan ideologi-ideologi yang


dianggap radikal.
2. Menetapkan Pancasila sebagai ideologi negara.
3. Menggagas mengenai pedoman penghayatan dan pengamalan
Pancasila melalui Ekaprasetya Pancakarsa.
4. Melakukan penataran Pedoman Penghayatan dan Pengamalan
Pancasila (P4).
5. Mengharuskan semua partai politik menganut ideologi Pancasila.
Penerapan Dwifungsi ABRI
1.

Konsep Dwifungsi ABRI dikenalkan oleh Jenderal A.H. Nasution.

2.

Menyatakan tugas ABRI tidak hanya berkaitan bidang keamanan dan


pertahanan negara, tetapi berkaitan dengan bidang sosial dan politik.

3.

Anggota ABRI menduduki kursi parlemen dan pejabat pemerintahan.


Rehabilitasi Ekonomi

Me
naali
nj
ngkerjag
n
ulsa
m
ngaa
dei
m
ngasl
ha
n
ut
MIa
ng
F
Kebijakan Pembangunan Pemerintah Orde Baru

Bidang Pendidikan

• Pembangunan sekolah dasar Inpres (SD Inpres) di seluruh pelosok Indonesia.


• Meningkatkan jumlah guru untuk memenuhi kebutuhan pengajaran.
• Mencanangkan program wajib belajar 6 tahun kemudian wajib belajar
9 tahun.
• Memberikan program bantuan beasiswa di antaranya melalui program
Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA).
• Pemberantasan buta aksara dengan membentuk program kelompok belajar
(kejar).
Bidang Kesehatan

• Mendirikan pusat pelayanan kesehatan dalam bentuk pusat kesehatan


masyarakat (puskesmas).
• Mengembangkan program pos pelayanan terpadu (posyandu).
• Mencanangkan program keluarga berencana untuk menanggulangi
peningkatan jumlah penduduk.
Bidang Ekonomi

Peningkatan Peran BUMN:

• Pemerintah mengadakan perubahan mendasar dalam pengelolaan BUMN


• Pemerintah menghapus kewenangan instansi teknis sebagai pengawas, dan
memberikan kewenangan kepada Departemen Keuangan sebagai satu-
satunya pengawas BUMN

• Pemerintah berusaha menciptakan lapangan kerja melalui proyek padat


karya dan bantuan pembangunan daerah.
• Pengerahan tenaga kerja sukarela melalui Badan Urusan Tenaga Kerja
Sukarela Indonesia (BUTSI). Tenaga kerja sukarela ini bertugas sebagai tenaga
pelopor pembangunan dan pembaruan berbagai bidang di desa-desa.
Bidang Sosial-Budaya

• Mencanangkan program transmigrasi untuk pemerataan jumlah penduduk.


• Menurunkan angka pengangguran dengan menyalurkan tenaga kerja di sektor
perkebunan, perikanan, ekspor kayu, dan sebagainya.
• Memberikan sosialisasi agar kebudayaan dan kesenian yang berkembang
sesuai dengan kepribadian bangsa.
• Meningkatkan pembinaan kesenian melalui sekolah-sekolah, kursus, dan
organisasi-organisasi kesenian.
• Inventarisasi, dokumentasi, penelitian warisan budaya nasional, pembinaan,
Pelaksanaan Demokrasi pada Masa Orde Baru

 Demokrasi pada masa Orde Baru menganut sistem demokrasi Pancasila.


 Demokrasi dijalankan berdasarkan Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945,
serta ketetapan-ketetapan MPRS.
 Dewan Perwakilan Rakyat Gotong Royong (DPR-GR) diberi beberapa hak
kontrol selain tetap mempunyai fungsi untuk membantu pemerintah.
 Lembaga kepresidenan merupakan pengontrol utama lembaga negara
lainnya baik yang bersifat suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK, dan MA)
maupun yang bersifat infrastruktur (LSM dan partai politik).
 Pemerintah mengawasi dan mengontrol kehidupan demokrasi.
C. Integrasi Timor Timur

Latar Belakang

Proses Integrasi Timor Timur

Home
Latar Belakang

 Perubahan kebijakan pemerintah Portugis terhadap Timor Timur, yaitu dengan


menetapkan Timor Timur sebagai salah satu provinsi Portugis.
 Rakyat Timor Timur menghendaki kemerdekaan Timor Timur atas penjajahan
Portugis.
 Penghapusan status koloni terhadap jajahan Portugis setelah Revolusi Bunga.

Kembali
Proses Integrasi

Muncul partai politik yang memperjuangkan kemerdekaan Timor Timur.


 Union Democratica Timorense (UDT) menghendaki agar Timor Timur tetap berada
di bawah kekuasaan Portugis dengan menjadi provinsi Portugis di seberang lautan.
 Frente Revolutionaria de Timor Leste Independente (Fretilin). Fretilin menghendaki
kemerdekaan penuh bagi rakyat Timor.
 Associacao Populer Democratica Timorense (Apodeti). Apodeti menghendaki agar
Timor Timur berintegrasi dengan wilayah Indonesia.
 Klibur Oan Timur Aswain (Kota). Kota ingin berintegrasi dengan wilayah Indonesia.
 Trabalhista. Ingin berintegrasi dengan wilayah Indonesia.
Kronologi Integrasi Timor Timur
 Pada 28 November 1975 Fretilin memproklamasikan kemerdekaan Timor
Timur.
 Pada 30 November 1975 kelompok pro-NKRI yang membacakan
Deklarasi Balibo yang berisi keinginan bergabung dengan Republik
Indonesia.
 Pada 17 Desember 1975 tentara Indonesia masuk ke Timor Timur
sekaligus menandai awal Operasi Seroja.
 Pada 31 Mei 1976 Kepala Pemerintahan Timor Timur mengajukan petisi
yang berisi penggabungan Timor Timur dengan Indonesia.
 Pada 17 Juli 1976 Timor Timur resmi sebagai provinsi Republik Indonesia.

Kembali
D. Dampak Pemerintahan Orde Baru

1.

Bidang Politik

2.

Bidang Ekonomi

Home
Bidang Politik
 Penyimpangan praktik demokrasi karena
Presiden Soeharto menjadi penguasa
tunggal.
 Praktik KKN (korupsi, kolusi, dan
nepotisme) menjangkiti birokrasi
pemerintahan.
 Kebebasan pers dibatasi secara ketat.
 Pemerintahan tidak dijalankan secara
transparan.
Kembali
Bidang Ekonomi
 Pemerintah berhasil menjaga stabilitas ekonomi.
 Pertumbuhan ekonomi mengalami peningkatan.
 Indonesia berhasil mencapai swasembada beras.
 Pengembangan sektor industri dan migas mengalami peningkatan.

Kembali
Bab V
Sistem dan Struktur Politik-Ekonomi Masa
Reformasi dan Perkembangan Iptek

Masa Akhir Orde Baru

Perkembangan Politik dan Ekonomi pada Masa Reforma


si

Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi


Masa Akhir Orde Baru
• Pada Januari 1998 nilai tukar rupiah telah mencapai
Krisis Rp17.000,00/US$.
Moneter • Sejumlah perusahaan mengalami kebangkrutan.

• Munculnya kerusuhan di beberapa kota di Indonesia.


Krisis Politik • Penolakan mahasiswa atas pelantikan Soeharto sebagai Presiden
Indonesia

• Hukum sering dijadikan alat pembenaran atas kebijakan penguasa.


Krisis Hukum • Banyak rekayasa dalam proses peradilan.

Krisis • Kekuatan oposisi menyuarakan ketidakpercayaan terhadap


pemerintahan Soeharto.
Kepercayaan • Orde Baru dianggap tidak menjalankan demokrasi secara benar.
Pengunduran Diri Presiden Soeharto

Pelantikan Presiden Soeharto Pada hari Kamis tanggal


mendapat penolakan dari 21 Mei 1998, Presiden
masyarakat, termasuk Soeharto resmi mengundurkan
anggota kabinetnya. diri dari jabatannya.
Beberapa tokoh menolak Kedudukannya digantikan oleh
masuk dalam kabinet dan B.J. Habibie yang sebelumnya
mendesak presiden untuk menjabat sebagai Wakil
turun dari jabatannya. Presiden Indonesia.
Perkembangan Politik dan Ekonomi
pada Masa Reformasi

Masa Pemerintahan B.J. Habibie

Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid

Masa Pemerintahan Megawati Soekarnoputri

Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Jusuf


Kalla

Masa Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono-Boed


iono

Masa Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla


Masa Pemerintahan B.J. Habibie
(1998-1999)
Membentuk Kabinet Reformasi Pembangunan yang berasal dari
berbagai elemen dan kekuatan seperti ABRI, partai politik, unsur
daerah, golongan intelektual, serta lembaga swadaya masyarakat.

Menetapkan undang-undang multipartai dalam pemilu yang diatur


dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1999.

Menyetujui pelaksanaan referendum di Timor Timur. Berdasarkan


hasil referendum 79% penduduk memilih merdeka dari Indonesia
dan 21% tetap memilih menjadi bagian Indonesia.

Membebaskan tahanan politik dan tokoh-tokoh eks-PKI yang telah


ditahan sekira tiga puluh tahun.
Masa Pemerintahan Abdurrahman Wahid
(1999-2001)
• Pada masa pemerintahan Presiden Abdurrahman
Wahid polisi dipisahkan dari militer sehingga ABRI
tidak lagi menjadi entitas tunggal.
• Presiden Abdurrahman Wahid menerbitkan
Keputusan Presiden Nomor 6 Tahun 2000 mengenai
pemulihan hak-hak sipil penganut agama Konghucu.
Salah satu bukti diakuinya agama Konghucu adalah
diselenggarakannya perayaan imlek di Indonesia.
• Penghapusan Departemen Penerangan yang dianggap
menjadi penghalang bagi kebebasan berekspresi dan
berpendapat.
• Mengganti nama Irian Jaya menjadi Papua yang
bertujuan untuk mengatasi disintegrasi di Papua.
• Dalam bidang politik luar negeri, Presiden
Abdurrahman Wahid berusaha melakukan diplomasi
ke luar negeri secara intensif.
Masa Pemerintahan Megawati
Soekarnoputri (2001-2004)

Membentuk
Membentuk Membentuk
Komisi
Kabinet Gotong Mahkamah
Pemberantasan
Royong Konstitusi
Korupsi (KPK)

Memberikan
status otonomi Melakukan
khusus terhadap privatisasi BUMN
provinsi Aceh
Masa Pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono-Jusuf Kalla
Menyelesaikan konflik Aceh melalui cara-cara yang damai, adil,
dan bermartabat. Penyelesaian dilakukan dengan cara
penandatanganan memorandum kesepahaman pada 15 Agustus
2005 di Helsinki, Finlandia.

Melaksanakan reformasi birokrasi dengan cara


membangun pemerintahan yang bersih, efisien,
dan efektif. Cara yang ditempuh antara lain
perbaikan gaji, perbaikan kapasitas dan
produktivitas, serta meningkatkan disiplin dan
etos kerja.

Memberikan dana kepada masyarakat kecil yang bernama


bantuan langsung tunai (BLT) sebagai kompensasi kenaikan harga
bahan bakar minyak (BBM).
Masa Pemerintahan Susilo Bambang
Yudhoyono-Boediono

Menaikkan anggaran
Peningkatan pendidikan sebesar
Membentuk
pelayanan publik 20% yang
Sekretariat Pengembangan
merupakan salah dialokasikan untuk
Gabungan (Setgab) koperasi usaha kecil
satu tindak lanjut program pendidikan
yang beranggotakan dan menengah,
dari reformasi dasar sembilan
Partai Demokrat dan termasuk penyaluran
birokrasi yang tahun, peningkatan
partai politik Kredit Usaha Rakyat
dilaksanakan sejak kualitas pendidikan,
pendukung (KUR).
Kabinet Indonesia serta perbaikan
pemerintah.
Bersatu I. kurikulum pada
tahun 2013.
Masa Pemerintahan
Joko Widodo-Jusuf Kalla
• Mengusung visi Nawacita dan jargon revolusi mental.
• Melanjutkan kebiasaan blusukan seperti yang telah dilakukan
Visi Presiden Joko Widodo saat menjadi wali kota dan gubernur.

• Membentuk kabinet profesional yang bebas dari intervensi partai


politik.
Politik • Struktur organisasi harus ramping dan tidak boleh ada orang-orang
dalam pemerintahan yang memiliki fungsi ganda.

• Mencabut subsidi BBM yang berdampak pada kenaikan harga BBM


bersubsidi.
Ekonomi • Membangun jalur tol laut yang bertujuan untuk memajukan
perekonomian bangsa yang berbasis maritim.

Anda dapat menambah informasi mengenai tol


laut dengan menyimak video berikut.
Perkembangan Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi
Pemerintah kolonial Belanda
Untuk mendukung industri strategis,
membentuk Natuurwetenschappelijk
pemerintah membentuk IPTN, PAL, dan
Raad voor Nederlandsch Indie pada
BATAN.
1928.

Pemerintah Indonesia membentuk Untuk mendukung perkembangan iptek,


Organisasi untuk Penyelidikan dalam pemerintah membentuk lembaga riset
Ilmu Pengetahuan Alam (OPIPA) pada lain seperti BATAN, LAPAN, Bakosurtanal,
1956. dan BPPT.

Pada 1962 Presiden Soekarno Pada 1967 pemerintah membentuk


membentuk Departemen Urusan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
Riset Nasional (Durenas). (LIPI) untuk menggantikan Durenas dan
MIPI.
Bab VI
Indonesia dalam Panggung Dunia

Landasan Politik Luar Negeri Bebas Aktif

Politik Luar Negeri Bebas Aktif dan Pelaksanaannya

Peran Indonesia dalam Upaya Menciptakan Perdamaian Du


nia
Landasan Politik Luar Negeri Bebas Aktif
Mengapa Indonesia menerapkan politik luar negeri
bebas aktif?

Menurut Moh. Hatta, nilai-nilai yang terkandung dalam


Pancasila sebagai dasar negara merupakan pedoman dan
pijakan dalam melaksanakan politik luar negeri Indonesia.

Menurut Moh. Hatta, tujuan politik luar negeri Indonesia sebagai berikut.
1. Mempertahankan kemerdekaan bangsa dan menjaga keselamatan negara.
2. Memperoleh barang-barang dari luar untuk memperbesar kemakmuran
rakyat, jika barang-barang itu tidak atau belum dapat dihasilkan sendiri.
3. Meningkatkan perdamaian internasional karena hanya dalam keadaan
damai, Indonesia dapat melaksanakan pembangunan.
4. Meningkatkan persaudaraan segala bangsa sebagai cita-cita yang tersimpul
dalam Pancasila, dasar dan falsafah bangsa Indonesia.
Landasan Politik Luar Negeri
Bebas Aktif

Landasan
Ideal

Landasan
Konstitusional
Alinea pertama Pembukaan UUD 1945

Pasal 11 dan pasal 13 ayat (1) dan (2)


UUD 1945

Pidato Presiden Soekarno berjudul


”Penemuan Kembali Revolusi Kita”
Landasan
Operasional
Ketetapan MPRS Nomor XII/MPRS/1966

Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1978

Ketetapan MPR Nomor IV/MPR/1999


Politik Luar Negeri Bebas Aktif
dan Pelaksanaannya
Masa Demokrasi Liberal
• Politik luar negeri Indonesia berkaitan erat dengan kabinet-kabinet yang
berkuasa.
• Penerapan politik luar negeri yang berbeda-beda juga sering
menimbulkan pertentangan dalam parlemen, bahkan berujung pada
jatuhnya kabinet itu sendiri.

Masa Demokrasi Terpimpin


• Politik luar negeri ditentukan oleh Presiden Soekarno. Politik luar negeri
pada masa ini bersifat high profile, yaitu sikap anti-imperialisme dan anti-
kolonialisme yang sangat tegas dan cenderung konfrontatif.
• Politik luar negeri Indonesia semakin condong ke negara sosialis, Uni
Soviet, dan Republik Rakyat Tiongkok.
Masa Orde Baru
• Presiden Soeharto berupaya menjadikan politik luar negeri sebagai
sarana mewujudkan stabilitas ekonomi. Atas dasar itulah, politik luar
negeri Indonesia diterapkan dengan membangun hubungan baik dengan
negara-negara tetangga (good neighbourhood policy).
• Indonesia mulai membangun kedekatan dengan blok Barat yang
dipimpin Amerika Serikat.
• Hubungan Indonesia–Amerika Serikat bahkan tidak hanya terbatas pada
hubungan dagang dan ekonomi, tetapi juga hubungan militer dan
kebijakan-kebijakan nasional yang mendapat pengaruh dari hubungan
tersebut.

Masa Reformasi
• Fokus utama politik luar negeri diarahkan pada upaya pemulihan kembali
kepercayaan dunia internasional terhadap Indonesia dan pemulihan
perekonomian nasional.
• Setiap presiden yang memerintah pada masa reformasi memiliki
kebijakan sendiri terkait politik luar negerinya.
Peran Indonesia dalam Upaya Menciptakan
Perdamaian Dunia
Konferensi Asia-Afrika
• Menjadi tuan rumah pelaksanaan KAA pada 18-24
April 1955.
• Kesepakatan dalam KAA dikenal dengan nama
Dasasila Bandung.

Gerakan Non-Blok
• Presien Soekarno menjadi salah satu pencetus GNB.
• Dalam KTT GNB X tahun 1992 di Jakarta dihasilkan
kesepakatan bernama Jakarta Message.
• Sebagai salah satu pemrakarsa
pendirian ASEAN
• Menginisiasi pendirian
• Indonesia mengambil inisiatif
sekretariat ASEAN di Jakarta.
mengajukan suatu rencana
• Mendukung pelaksanaan peninjauan kembali mekanisme
kawasan ASEAN bebas senjata dan sarana OKI.
nuklir. • Turut serta menyelesaikan
• Menggulirkan visi ASEAN masalah etnik muslim Moro di
Community yang akan Filipina, mendukung
dilaksanakan pada 2020. kemerdekaan Palestina,
• Mendorong penerapan ASEAN mendukung perjuangan OKI
Free Trade Area (AFTA). dalam pelenyapan rasial,
diskriminasi, dan kolonialisme di
dunia, serta sebagai pemrakarsa
pembentukan ”Tata Informasi

ASEAN Baru Dunia Islam”.

OKI
Kontingen Garuda (Konga)

Sejak tahun 1950-an,


pemerintah
Indonesia mulai
diberi kepercayaan
untuk turut serta
dalam pasukan
perdamaian Dewan
Keamanan PBB.
Pasukan tersebut
terdiri atas pasukan
Pasukan Garuda merupakan salah satu
dari berbagai negara.
Indonesia mengirim
pasukan dari beberapa pasukan lain yang
suatu pasukan yang dikirim oleh Dewan Keamanan PBB. Adapun
kemudian dinamakan tugas pokok Kontingen Garuda adalah sebagai
Kontingen Garuda ”Peace Keeping Force” atau Pasukan
atau Konga. Pemelihara Perdamaian.
Deklarasi Djuanda

Batas wilayah Indonesia setelah Deklarasi Djuanda

Batas wilayah Indonesia sebelum Deklarasi


Djuanda

Deklarasi Djuanda merupakan suatu usaha bangsa Indonesia untuk


memperjuangkan batas wilayah laut sehingga wilayah Indonesia menjadi suatu
kesatuan utuh dlihat dari berbagai aspek politik, sosial, budaya, dan pertahanan
keamanan. Dalam Deklarasi Djuanda disebutkan batas teritorial Indonesia yang
sebelumnya 3 mil diperlebar menjadi 12 mil diukur dari garis yang
menghubungkan titik terluar pulau-pulau Indonesia pada saat air laut surut.
”Hanya anak bangsa sendirilah yang dapat
diandalkan untuk membangun Indonesia,
tidak mungkin kita mengharapkan dari
bangsa lain.”
(Bacharudin Jusuf Habibie)

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai