B. PEMBERONTAKAN DI/TII
Pemberontakan DI/TII di Indonesia diawali dari sebuah gerakan yang terjadi di Jawa
Barat. Gerakan DI/TII saat itu dipimpin oleh S.M. Kartosuwiryo. Gerakan ini menjadi
salah satu gerakan yang menimbulkan pemberontakan dilakukan di berbagai wilayah.
Kartosuwiryo dahulu adalah salah seorang tokoh Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
Kartosiwiryo kecewa tehadap hasil dari perjanjian Renville bahwa wilayah Jawa barat
berada dibawah kekuasaan Belanda hal inilah yang membuka peluang bagi Kartosuwiryo
untuk mendirikan Tentara Islam Indonesia (TII). Hal ini juga medorong Kartosuwiryo
untuk menggapai cita-cita lamanya yaitu untuk mendirikan negara Islam.
C. PEMBERONTAKAN APRA
Pemberontakan yang dilakukan oleh Angkatan Perang Ratu Adil atau APRA dibentuk
oleh Kapten Raymond Westerling pada tahun 1949. Pasukan Raymond Wasterling tidak
suka dengan pemerintah karena mendirikan tentara tanpa mengajak mereka sebagai
KNIL (tentara Belanda di Indonesia) di wilayah kekuasaannya yaitu Jawa Barat. APRA
juga menginginkan agar keberadaan mereka diberikan kekuasan di negara Pasundan serta
diberikan kebebasan sekaligus menjadikan mereka sebagai tentara resmi di wilayah Jawa
Barat. Kemudian Pada Januari 1950.
E. PEMBERONTAKAN RMS
Pemberontakan RMS (Republik Maluku Selatan) ini dilakukan dengan tujuan agar dapat
memisahkan diri dari Kedaulatan Republik Indonesia dan sebagai gantinya RMS ingin
mendirikan negara sendiri lepas dari wilayah Indonesia.