Anda di halaman 1dari 8

Implementasi Keperawatan

By Dwi Nade Heniva(233110392)


Pengertian

Implementasi keperawatan adalah serangkaian


kegiatan yang dilakukan oleh perawat untuk
membantu klien dari masalah status kesehatan yang
dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang
menggambarkan kriteria hasil yang diharapkan.
Tujuan
• Membantu klien untuk mencapai tujuan yang diinginkan
• Mencakup dalam peningkatan kesehatan
• Mencakup pencegahan penyakit
• Mencakum pemulihan kesehatan
• Memfasilitasi klien
Proses Implementasi
• Pengkajian Ulang terhadap Klien
Pengkajian merupakan proses kontinu yang terjadi setiap kali perawat berinteraksi
dengan klien. Saat mengumpulkan dan mengidentifikasi kebutuhan baru, perawat
akan memodifikasi rencana keperawatan. Selain itu, perawat juga memodifikasi
rencana saat menentukan kebutuhan kesehatan seorang klien. Langkah ini
membantu perawat untuk menentukan apakah tindakan keperawatan tersebut masih
sesuai dengan kondisi klien.
• Meninjau dan Merevisi Rencana Asuhan Keperawatan yang Ada
Setelah mengkaji ulang, lakukan peninjauan pada rencana keperawatan, bandingkan
data tersebut agar diagnosis keperawatan menjadi valid, dan tentukan apakah
intervensi keperawatan tersebut masih menjadi yang terbaik untuk situasi klinis saat
itu. Jika terjadi perubahan status klien, diagnosis keperawatan dan intervensinya,
lakukan modifikasi rencana asuhan keperawatan.
Lanjutan
• Mengorganisasikan Sumber Daya dan Menyampaikan Layanan
Sumber daya suatu fasilitas mencakup peralatan dan personel yang memiliki

……..
keterampilan. Organisasi peralatan dan personel akan membuat perawatan klien
menjadi lebih tepat waktu, efisien,dan penuh keterampilan. Persiapan pemberian
asuhan juga meliputi persiapan lingkungan dan klien untuk intervensi
keperawatan.
• Antisipasi dan Pencegahan Komplikasi
Resiko pada klien berasal dari penyakit dan terapi. Sebagai perawat, awasi dan kenali
resiko tersebut, sesuaikan intervensi dengan situasi, evaluasi keuntungan terapi terhadap
resiko dan akhirnya mulailah tindakan pencegahan resiko. Perawat merupakan pihak
pertama yang mendeteksi perubahan kondisi klien. Pada penelitiannya, Benner (1948)
menunjukkan bahwa perawat ahli belajar mengantisipasi perburukan klien sebelum tanda
diagnostic yang mengonfirmasi hal tersebut timbul.
Keterampilan Implementasi
• Keterampilan Kognitif
Keterampilan kognitif meliputi aplikasi pemikiran kritis pada proses keperawatan. Untuk
melaksanakan intervensi dibutuhkan pertimbangan yang baik dan keputusan klinis yang
jelas. Perawat harus berfikir dan mengantisipasi secara kontinu sehingga dapat
menyesuaikan perawatan berbagai konsep dan menghubungkannya sambil mengingat
kembali takta, situasi, dank lien yang pernah anda temui sebelumnya
• Keterampilan Interpersonal
Keterampilan ini dibutuhkan untuk terwujudnya tindakan keperawatan yang efektif. Perawat
membangun hubungan kepercayaan, menunjukkan perhatian dan berkomunikasi dengan
jelas. Komunikasi interpersonal yang baik sangat penting untuk memberikan informasi,
pengajaran, dan dukungan pada klien dengan kebutuhan emosional.
• Keterampilan Psikomotor
Keterampilan psikomotor membutuhkan integritas antara aktivitas kognitif dan motorik.
Sebagai contoh, saat melakukan penyuntikan, perawat harus memahami anatomi dan
farmakologi (kognitif), serta menggunakan koordinasi dan presisi untuk melakukan
penyuntikan dengan tepat (motorik). Keterampilan ini sangat penting untuk membangun
kepercayaan klien.
Linked slide.
Implemetasi keperawatan adalah kategori serangkaian perilaku perawat yang berkoordinasi
dengan pasien, keluarga, dan anggota tim kesehatan lain untuk membantu masalah kesehatan
pasien yang sesuai dengan perencanaan dan kriteria hasil yang telah ditentukan dengan cara
mengawasi dan mencatat respon pasien terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
Sedangkan respon adalah kesan atau reaksi setelah kita mengamati aktivitas mengindra, menilai,
obyek tebentuknya sikap terhadap obyek tersebut dapat berupa sikap negative atau positif. Dapat
disimpulkan bahwa respon sama halnya dengan tanggapan. Menurut teori yang dikemukakan
oleh Stellen Mchaffe respon dibagi menjadi tiga bagian yaitu:
1. Respon kognitif, yaitu respon yang berkaitan erat dengan pengetahuan keterampilan dan
informasi seseorang mengenai sesuatu. Respon ini timbul apabila adanya perubahan terhadap
yang dipahami oleh khalayak.
2. Respon afektif, yaitu yang berhubungan dengan emosi, sikap, dan menilai seseorang terhadap
sesuatu. Respon ini timbul apabila danya perubahan pada apa yang disenangi khalayak pada
sesuatu.
3. Respon konatif, yaitu respon yang berhubungan dengan perilaku nyata yang meliputi tindakan
atau kebiasaan.
thanks.

Anda mungkin juga menyukai