Anda di halaman 1dari 7

BELANDA II

 NAMA KELOMPOK :
 1.M. Fawazul Haq
 2.Khoirul Amri
 3. Silvi Maulidia
 4. Sefian Ramadhani Nugroho
Latarbelakang

 Untuk memahami sejarah Belanda dengan baik, perlu diketahui bahwa Belanda adalah negara yang terkenal
dengan banyak hal seperti kincir angin, keju, sereal dan juga penghasil bunga tulip. Belanda juga merupakan salah
satu pelopor dalam bidang pelayaran dan perdagangan. Selain itu, Belanda juga berperan penting dalam perang
melawan Spanyol pada abad ke-16 dan juga berpartisipasi dalam Perang Dunia II bersama dengan sekutunya.
 Belanda adalah salah satu negara penjajah terbesar di dunia. Mereka telah menguasai banyak wilayah di Indonesia
dan juga negara-negara di Afrika. Di Indonesia, Belanda memerintah selama 350 tahun dan meninggalkan banyak
bekas penjajahan.
 Selama masa penjajahan, kebudayaan Indonesia sangat dipengaruhi oleh kebudayaan Belanda. Contohnya dalam
bahasa, makanan dan juga bangunan. Bahasa Indonesia saat ini mempunyai banyak kata-kata yang berasal dari
bahasa Belanda, contohnya kata “kantor”. Makanan seperti roti juga banyak dipengaruhi oleh budaya Belanda.
KEBIJAKAN

 Salah satu kebijakan Belanda saat menjajah Indonesia untuk kedua kalinya adalah Politik Etis.
Tujuannya adalah untuk memberikan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan pada rakyat
Indonesia. Namun, pada kenyataannya, kebijakan ini hanya ditujukan untuk rakyat
berpendidikan dan kaya saja. Rakyat miskin dan buta huruf tetap hidup dalam kemiskinan dan
kesulitan.
 Belanda juga menerapkan kebijakan tanam paksa, di mana rakyat Indonesia dipaksa untuk
menanam tanaman komersial seperti kopi atau nilam. Mereka juga menentukan harga jual hasil
panen rakyat Indonesia. Keuntungan dari penjualan diberikan kepada perusahaan Belanda,
sedangkan rakyat tetap hidup dalam kemiskinan yang tak tertahankan.
Tujuan

 Secara historis, hubungan Indonesia-Belanda telah dimulai sejak abad ke-16 ketika Belanda tiba
di Indonesia dengan maksud untuk berdagang. Kemudian, pada tahun 1800-an, Belanda mulai
menguasai Indonesia dan menjadikannya sebagai koloninya.
 Pada masa penjajahan kedua Belanda, pemerintah Belanda merasa bahwa Indonesia masih
membutuhkan bantuan mereka untuk membangun ekonomi dan infrastruktur negara. Alasan
inilah yang kemudian melatarbelakangi niat Belanda untuk kembali menjajah Indonesia.
DAMPAK POSITIF

 Salah satu dampak positif ketika Belanda menjajah kembali adalah pembangunan infrastruktur
yang merata di seluruh nusantara. Penjajahan kedua ini menyaksikan pembangunan jaringan
jalan, pelabuhan, jembatan, dan sistem transportasi yang lebih baik. Infrastruktur ini masih
dapat kita nikmati hingga saat ini, membantu menghubungkan antara daerah dan mendukung
kemajuan ekonomi.
 Selama kedatangan Belanda yang kedua, sistem pendidikan modern diperkenalkan di Indonesia.
Sekolah-sekolah formal didirikan, kurikulum diperbaiki, dan pelajaran yang lebih luas diberikan
kepada anak-anak Indonesia. Dampak positif dari ini adalah peningkatan tingkat literasi dan
pengetahuan penduduk Indonesia.
Dampak negatif

 Sumber Daya Dalam penjajahan Belanda yang kedua ini, eksploitasi sumber daya menjadi salah
satu dampak paling terasa. Belanda mengambil alih berbagai sumber daya alam di tanah jajahannya
dengan cara yang tidak adil. Mulai dari hasil tambang, tanah subur, hingga hasil bumi, semuanya
dieksploitasi secara berlebihan untuk kepentingan Belanda. Dengan penjajahan ini, mereka
memperkaya diri mereka sendiri sambil meninggalkan kerugian besar bagi negara yang dijajah.
 Dalam bidang ekonomi, penjajahan Belanda telah menyebabkan pengurasan sumber daya alam dan
kekayaan kita. Bangsa Belanda memanfaatkan resources yang ada di tanah-air kita untuk
memperkuat kepentingan mereka sendiri, tanpa memedulikan efek negatif yang dialami oleh rakyat
lokal. Hal ini berdampak buruk pada perkembangan ekonomi dan peningkatan kemiskinan di kedua
negara ini.
Akhir kekuasaan

 Belanda menyerah kepada Jepang di Indonesia pada 8 Maret 1942 dengan tanpa syarat.
Penyerahan tanpa syarat ini dilaksanakan di Kalijati, Subang. Pihak Belanda diwakili oleh
Panglima Tentara Belanda, Jenderal Ter Poorten, sedangkan Jepang diwakili oleh Jenderal
Imamura. Penyerahan ini dikenal dengan perjanjian Kalijati.

Anda mungkin juga menyukai