Anda di halaman 1dari 13

Sejarah masa kolonial Belanda di

Indonesia
DISUSUN OLEH: KELOMPOK 3
1. CHERY DIRA WULANDA FITRI: 2022131010
2. NUR ANNISA HAMIDAH: 2022131016
3. SRIA RAHAYU NINGSIH: 2022131017
4. HIKMAH MAULANA YAHYA: 2022131018
5. KIKI ARDILAH: 2022131019

Dosen Pengampuh:
Drs. Sukardi M.Pd
Materi yang akan dibahas
Setelah tau apa itu arti sejarah menurut para ahli, yuk kita susun agenda kita hari ini :

1 Kedatangan Belanda ke 2 Tujuan kedatangan Belanda ke


Nusantara Nusantara

3 Bentuk penjajahan Belanda di 4 Faktor dari kekalahan Belanda di


Nusantara Nusantara
Kedatangan Belanda
Para penjelajah Belanda pertama kali masuk ke kepulauan Nusantara pada

tahun 1595 dengan empat buah kapal, 64 pucuk meriam, dan 249 awak yang

dikomandoi oleh Cornelis de Houtman.Empat kapal Belanda yang dipimpin

Cornelis de Houtman tiba di perairan Banten pada 27 Juni 1596, tepat hari ini 422

tahun lalu. Sebelum angkat sauh dari Amsterdam, Cornelis mendapat informasi

bahwa di timur jauh sana, ada kepulauan penghasil rempah-rempah:

Nusantara.Pada hari itulah, orang-orang Belanda telah menemukan Banten yang

sejatinya hanya merupakan sebagian kecil dari kepulauan rempah-rempah paling

menggiurkan di dunia. Praktik kolonialisme Belanda di Nusantara segera dimulai,

dan Cornelis de Houtman adalah pembuka jalannya. Dari Banten, rombongan ini

melanjutkan pelayaran ke arah timur dengan menyusuri pantai Utara Jawa hingga
Tujuan kedatangan
Belanda
Perang antara Belanda melawan Spanyol selama 80 tahun (1568-
1648) telah

mendorong Belanda untuk mencari daerah jajahan ke nusantara.


Tujuan Belandadatang ke Indonesia, sama dengan bangsa-bangsa
Eropa lainnya, yaitu mencari

kekayaan, monopoli perdagangan, dan mencari daerah jajahan.


Bentuk penjajahan Belanda di
Nusantara
1. Tanam Paksa
Tanam paksa atau cultuurstelsel merupakan salah satu bentuk penjajahan Belanda

di Indonesia. Hal ini berkaitan dengan misi penjajah Belanda untuk membayar

hutang Kerajaan Belanda yang tidak sedikit karena perang. Kebijakan tanam

paksa membuat rakyat menderita. Pasalnya, sawah dikurangi demi kepentingan

tanam paksa serta rakyat dipaksa untuk bekerja bahkan dalam jarak yang sangat

jauh. Akibat yang ditimbulkan dari tanam paksa adalah rakyat mengalami

kemiskinan, kelaparan, hingga terjangkit wabah penyakit karena kebutuhan gizi

yang tidak terpenuhi.


Bentuk penjajahan Belanda di
Nusantara

2. Perbudakan
Wilayah Batavia banyak ditinggalkan oleh penduduk lokalnya ketika VOC
berada

di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coenstraat. Padahal, untuk


membangun

Batavia dibutuhkan banyak tenaga kerja. Maka dari itu, VOC


mendatangkan

budak dan tawanan perang dari berbagai tempat. Banyak pria dijadikan
pekerja

kasar, sedangkan perempuan menjadi pemuas nafsu dan pengurus rumah


orangorang Belanda.
Bentuk penjajahan Belanda di
Nusantara
3. Upah rendah
Dihapuskannya tanam paksa, Belanda menjalankan sistem Politik Pintu Terbuka.

Kebijakan tersebut membuat banyak pengusaha swasta-asing dapat menanam

modal maupun membuka perusahaan. Akibat dari kebijakan baru ini adalah rakyat

yang dulunya harus tersiksa karena tanam paksa harus dipaksa bekerja di

perkebunan berukuran besar. Meskipun bekerja habis-habisan, rakyat hanya

mendapat upah rendah dengan makanan dan kesehatan yang tidak terjamin.
Bentuk penjajahan
Belanda di Nusantara
4. Kerja rodii
Kerja rodi merupakan pembuatan jalan raya sepanjang 1.000 km dari Anyer

sampai Panarukan di tahun 1809. Adanya kerja rodi bermula ketika Daendels

mendapat perintah untuk mempertahankan Pulau Jawa dari Inggris. Para


pekerja yang dipaksa melakukan kerja rodi tidak mendapat upah dan bekerja
secara tidak

manusiawi. Bahkan, dalam kerja rodi ini terdapat korban jiwa sampai 12.000
jiwa
Faktor dari kekalahan Belanda
di Nusantara
Ada beberapa faktor yang memaksa belanda keluar dari Nusantara yaitu :

1. Faktor dari Dalam

– Belanda menyadari bahwa dari dalam negeri Indonesia, kekuatan militernya

tidak cukup kuat untuk memaksa RI tunduk kepadanya.

– Perang yang berkepanjangan berakibat pada hancurnya perkebunan dan pabrikpabrik Belanda. Untuk
menghindari kejadian tersebut, Belanda harus mengubah

strateginya.

– Belanda tidak mendapat dukungan politik dari dalam negeri Indonesia. Ketika

membujuk Sultan Hamengkubuwono IX untuk menjadi pemimpin sebuah negara


Faktor dari kekalahan Belanda
di Nusantara
2. Faktor dari Luar

PBB dan Amerika Serikat mengambil sikap yang lebih tegas terhadap Belanda.

Belanda mendapat ancaman dari Amerika Serikat dengan dihentikannya bantuan

pembangunan yang menjadi tumpuan perekonomian Belanda. Dengan adanya

kedua faktor itu, maka diselenggarakanlah Konferensi Meja Bundar (KMB) yang

bermuara diakuinya kedaulatan Republik Indonesia Serikat pada tanggal 27

Desember 1949, sehingga memaksa Belanda keluar dari bumi Indonesia.


Kesimpulan
Belanda dating pertama kali ke Nusantara pada tahun 1596-1811, dan yang kedia kalinya

pada tahun 1814-1904. Tujuan kedatangan Belanda ke Nusantara adalah untuk memonopoli

perdagangan rempah-rempah di Nusantara. Dan untuk melancarkan usahanya, belanda

menempuh beberapa cara yaitu membentuk VOC pada tahun 1902 dan membentuk

pemerintahan Kolonial Hindia-Belanda. Setelah masa penjajahan itu usai, belanda

meninggalkan kebudayaan dan kebijakan yang Sebagian masih di pakai oleh Indonesia.

Indonesia pada masa pemerintahan Hindia-Belanda abad XIX sudah mengalami berbagai

pergantian gubernur jenderal tetapi yang paling menyengsarakan rakyat yaitu pada masa

Gubjen, Rafles, Daendels, Van den Bosch, dan van Hogendrop. Yang menerapkan system
Daftar Pustaka
https://www.ruangguru.com/blog/faktor-penyebab-belanda-keluar-dari-indonesia .

https://m-kumparan-com.cdn.ampproject.org/v/s/m.kumparan.com/amp/sejarah-dansosial/4bentuk-penjajahan-
belanda-di-indonesia.

https://amp-tirto-id.cdn.ampproject.org/v/s/amp.tirto.id/sejarah-kedatangan-bangsa-belandake-indonesia-latar-
belakang.

https://bataviadigital.perpusnas.go.id/tentang/Perang-antara-Belanda-melawan-Spanyolperdagangan-dan-mencari-
daerah-jajahan
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai