Anda di halaman 1dari 5

Dampak Penjajahan Belanda di Bidang

Sosial-Budaya

Disusun Oleh :
Amanda Mustafa
Fiantika Niky Fatilah
Marwah Syakinah Indrawati
Nazwa Almira Saviera
Nur Haka Fathurahman
Wahyu Boni Prayoga
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah

Koloni berasal dari kata Colonia (bahasa latin) yang artinya tanah
pemukiman (jajahan). Jadi koloni berarti pemukiman suatu negara di luar wilayah
negaranya yang kemudian dinyatakan sebagai bagian wilayahnya. Adapun
kolonialisme mengandung arti upaya penguasaan atas suatu daerah atau wilayah
oleh negara penguasa untuk memperluas daerahnya atau wilayahnya. Penguasaan
daerah tersebut umumnya dilakukan secara paksa untuk mendapatkan keuntungan
yang sebesar-besarnya bagi negara induk (motherland).

Sementara menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), Kolonial berarti


; berhubungan dengan sifat jajahan. Dan kolonialisme memiliki arti ; paham
tentang penguasaan suatu negara atas daerah atau bangsa lain dengan maksud
untuk memperluas negara itu.

Kolonialisme berkembang pesat setelah perang dunia I. Sejarah kolonialisme


Eropa dibagi dalam tiga peringkat. Pertama, dari abad ke-15 hingga Revolusi
industri (1763) yang memperlihatkan kemunculan kuasa Eropa seperti Spanyol dan
Portugis. Kedua, setelah Revolusi Industri hingga tahun 1870-an. Ketiga, dari
tahun 1870-an hingga tahun 1914 ketika meletusnya Perang Dunia I yang
merupakan puncak pertikaian kuasa-kuasa imperialis.

Adapun macam-macam bentuk kolonialisme :

a.Koloni Eksploitasi, yaitu penguasaan suatu daerah untuk dikuras habis


kekayaan alam dan tenaga penduduknya (kerja paksa) untuk kepentingan negara
penguasa.

b.Koloni Penduduk, yaitu penguasaan suatu daerah baru, dengan cara


menyingkirkan atau memusnahkan penduduk asli atau pribumi yang digantikan
oleh pendatang yang menyebabkan kedudukan penduduk asli terbaikan.

c.Koloni Deportasi, yaitu daerah atau wilayah koloni yang dipakai sebagai
tempat buangan para narapidana yang sudah tidak dapat ditangani oleh pemerintah.
Mereka kebanyakan para kriminal yang dihukum seumur hidup. Dari pada
pemerintah harus memberi makam mereka seumur hidup lebih baik mereka
dijadikan tenaga buruh yang tidak dibayar.

d.Koloni Defensi, yaitu daerah koloni berupa pulau-pulau untuk kepentingan


pertahanan.

e.Koloni Netral, yaitu pendudukan sebuah wilayah untuk tempat tinggal


tanpa ada pretense lain.

Kolonialisme mulai berkembang sekitar abad ke-15 yang diawali dengan


adanya gejala pembaruan di Eropa di bidang ekonomi, politik, sosial, maupun
budaya dalam bentuk gerakan Renaisans dan Humanisme yang berpikiran maju.
Renaisans adalah hasrat dan semangat untuk berpikiran maju dari kondisi atau
masa sebelumnya. Sementara humanisme adalah suatu doktrin yang menekankan
pada kepentingan kemanusiaan dan idealisme. Masa kolonial adalah masa awal
penjajahan Indonesia. Pada masa kolonial Indonesia di datangi oleh beberapa
negara diantaranya Portugis, Inggris, Jepang dan Belanda.
PEMBAHASAN

2. Kedatangan Bangsa Belanda

Masa kolonial masih relevan untuk generasi Indonesia sekarang


dengan ingatan langsung kali ini, dan untuk kaum muda Indonesia yang
bekerja di bidang warisan budaya sejarah. Ketidak cocokan mencolok
dengan segera.
Indonesia dijajah belanda selama 350 tahun adalah pengetahuan
sejarah yang umum diketahui orang. Pandangan ini tidak saja dikenal di
kalangan politisi, tetapi juga diantara para sejarawan, seperti von Arx dan
Kahin. Pengetahuan sejarah ini tentu tidak terbentuk begitu saja. Awal
mulanya disebabkan oleh pernyataan para sejarawan kolonial asal Belanda
karena pemerintah kolonial di Hindia Belanda pada awal ke-20 memerlukan
pandangan demikian.
Armada Belanda yang pertama berusaha mencapai Indonesia
dipimpin oleh Jacob van Neck, namun ekspedisi ini gagal. Kemudian pada
tahun 1595 masehi armada Belanda yang dipimpin oleh Cornelis de
Houtman dan Pieter de Kaizer berangkat menuju Indonesia. Mereka
menyusuri pantai barat Afrika lalu sampai ke Tanjung Harapan. Dari daerah
tersebut, mereka mengarungi Samudera Hindia dan masuk ke Indonesia
melalui Selat Sunda lalu tiba di Banten.
Armada ini tidak diterima oleh rakyat karena Belanda bersikap kasar.
Selain itu hubungan antara rakyat Banten dengan Portugis masih baik.
Kemudian dari Banten, armada ini bermaksud menuju Kepulauan Maluku
untuk membeli rempah-rempah namun ternyata gagal mencapai Kepulauan
Maluku. Cornelis de Houtman tiba kembali di negerinya pada tahun 1597
masehi dan Ia disambut sebagai penemu jalan ke Indonesia.
Setelah de Houtman, armada Belanda dating ke Indonesia susul-
menyusul. Hal ini mengakibatakan lalu lintas Indonesia dengan Blanda
menjadi ramai. Armada Belanda yang pertama mencapai Kepulauan Maluku
adalah armada kedua. Mereka berhasil melakukan pembelian rempah-
rempah di daerah tersebut.
Pada awalnya, Belanda memang gagal menghadapi persaingan dengan
Portugis, baik di Maluku maupun di pelabuhan-pelabuhan lain di Indonesia.
Namun, karena armada Belanda semakin hari semakin bertambah, maka
sedikt demi sedikit armada Portugis mulai terdesak. Akhirnya, Portugis
terusir dari Kepulauan Maluku dan itu menandakan bahwa era kolonialisme
Belanda di Indonesia telah dimulai. Sejak saat itu, pedagang-pedagang
Belanda semakin banyak yang datang ke Maluku.

3. Dampak

Anda mungkin juga menyukai