Anda di halaman 1dari 2

Nama : Hijjul Musthofa

Nim : 2207015106

Kelas : 2B

RINGKASAN VIDEO

TUGAS PPKN

KISAH PENJAJAHAN BELANDA DI INDONESIA.

Beberapa bangsa Eropa yang pernah datang ke Indonesia adalah Portugis Spanyol Inggris dan Belanda.
Bangsa Eropa yang pertama kali masuk ke Indonesia adalah bangsa Belanda pada tahun 1596 di provinsi
Banten dengan dipimpin oleh Cornelis de Houtman, dengan tujuan masuknya Belanda ialah ingin
membeli rempah-rempah dan berdagang. Namun seiring berjalannya waktu Belanda bersikap serakah dan
kasar, lalu masyarakat Banten geram dan akhirnya tidak mau menyambut kedatangan Belanda dan
Belanda pun tidak bisa melanjutkan perjalanan ke Maluku dan kembali ke negerinya.

Pada kedatangan yang kedua kalinya pada tahun 1598 di Banten yang di pimpin oleh Jacob Van Neck
dengan armada pimpinannya yaitu Warwijk. Sejak saat itu bangsa Belanda berlomba-lomba memasuki
perairan Indonesia, ada sekitar 65 kapal Belanda yang datang ke Indonesia.

Pada tanggal 20 Maret 1602 VOC berdiri atau persatuan dagang Hindia Timur. Pemerintah Belanda
memberikan hak monopoli kepada VOC untuk membuat perjanjian kepada raja-raja, menyatakan perang
dan mengadakan perdamaian, membuat senjata dan mendirikan benteng, mencetak uang dan mengangkat
dan memberhentikan pegawai. Pieter both sebagai jenderal VOC yang pertama yang berpusat di Ambon,
selanjutnya pusat VOC dipindahkan ke Jayakarta pada tanggal 31 mei 1619 dan diangkatlah Jan
Pieterzoon Coen sebagai gubernur jenderal.

Alasan pemindahan pusat VOC karena Jayakarta dianggap lebih strategis dan lebih dekat dengan
pelabuhan Tanjung harapan yang berada di Afrika. Pada abad ke-19 keadaan keuangan VOC memburuk
dan membuat VOC menjadi bangkrut. Akhirnya pada tanggal 31 Desember 1799 VOC resmi bubar dan
kekuasaan VOC di Indonesia diambil alih oleh pemerintah Belanda.
PERJUANGAN INDONESIA MEMERANGI KOLONIALISME BELANDA.

Sebelum kemerdekaan, negara Indonesia jatuh dan terperosok dalam bayang-bayang kolonialisme dan
imperialisme. Sistem itu muncul saat negara Indonesia dijajah negara asing seperti Belanda. Kolonialisme
adalah sebuah sistem yang dilakukan oleh suatu negara untuk menguasai negara lain dengan tetap
mempertahankan ikatan negara asal. Sementara, imperialisme merupakan sebuah sistem politik untuk
melakukan penjajahan terhadap negara lain demi suatu keuntungan besar.

Hadirnya sistem kolonialisme dan imperialisme di Indonesia, sungguh sangat merusak negara secara
signifikan. Banyak yang tertindas dan menderita karena penjajahan. Kebengisan penjajahan juga
menyebabkan banyak korban di Indonesia. Mengetahui akan hal itu, maka tokoh-tokoh di beberapa
wilayah Indonesia tidak tinggal diam. Mereka para pahlawan kita akhirnya melawan kolonialisme dan
imperialisme yang dibawa oleh penjajah tersebut.

Berikut adalah beberapa perlawanan terhadap kolonialisme yang ada di Indonesia:

1. Perlawanan oleh Sultan Ageng Tirtayasa. Pada tahun 1656, VOC melaksanakan perjanjian monopoli
terhadap Banten. Belanda bernafsu tinggi menguasai rempah-rempah seperti lada dan lainnya. Namun,
Sultan Ageng Tirtayasa menolak perjanjian tersebut dan berusaha melawan pendudukan VOC. Untuk
menyingkirkan Tirtayasa, Belanda bersekutu dengan putra Tirtayasa, Sultan Haji.

2. Perlawanan oleh Pattimura. Belanda yang melakukan monopoli di Maluku tidak serta membuat
Pattimura menyerah. Pattimura atau Thomas Matulessy bersama Maluku berusaha melawan Belanda.
Kedua belah pihak baik Pattimura dan Belanda berperang dengan sengit. Pada akhirnya pertahanan
Maluku mulai melemah pada saat Pattimura dan Martha Christina Tiahahu ditangkap oleh Belanda.

3. Perlawanan oleh Pangeran Antasari. Banjarmasin menjadi sasaran penjajahan Belanda seperti wilayah
lainnya di Indonesia. Belanda hendak menguasai kekayaan alam Banjar dan ikut mencampuri urusan
Kesultanan.

4. Perlawanan oleh Sultan Agung. Pada masa penjajahan Belanda, VOC berusaha memonopoli dan
mencegah kapal-kapal Mataram masuk ke Malaka. VOC juga menolak kedaulatan di Mataram. Tindakan
Belanda itu mengakibatkan Sultan Agung geram dan segera melakukan perlawanan.

Anda mungkin juga menyukai