PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sampai dengan abad 18 penetrasi kekuasaan Belanda semakin besar dan meluas,
bukan hanya dalam bidang ekonomi dan politik saja namun juga meluas ke bidang-bidang
lainnya seperti kebudayaan dan agama. Penetrasi dan dominasi yang semakin besar dan
meluas terhadap kehidupan bangsa Indonesia menyebabkan terjadinya berbagai peristiwa
perlawanan dan perang melawan penindasan dan penjajahan bangsa Eropa. Tindakan
sewenang-wenang dan penindasan yang dilakukan oleh penguasa kolonial Eropa telah
menimbulkan kesengsaraan dan kepedihan bangsa Indonesia. Menghadapi tindakan
penindasan itu, rakyat Indonesia memberikan perlawanan yang sangat gigih. Perlawanan
mula-mula ditujukan kepada kekuasaan Portugis dan VOC.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Perang Tondano Terjadi?
2. Bagaimana Perang Pattimura Terjadi?
C. Tujuan
1. Untuk Mengetahui Perang Tondano Terjadi
2. Untuk Mengetahui Perang Pattimura Terjadi
BAB II
1
PEMBAHASAN
A. Perang Tondano
1. Perang Tondano I
Perang Tondano I terjadi pada masa kekuasaan VOC. Pada saat datangnya bangsa
barat orang-orang Spanyol sudah sampai di Tondano (Minahasa, Sulawesi Utara). Orang
Spanyol di samping berdagang juga menyebarkan Agama Kristen dengan tokohnya
Franciseus Xaverius. hubungan mengalami perkembangan tatapi pada abad ke-17 hubungan
dagang mereka terganggu dengan munculnya VOC. Pada waktu itu VOC berhasil
menanamkan pengaruhnya di Ternate. Bahkan Guberbur Ternate Simon Cos mendapatkan
kepercayaan dari Batavia untuk membebaskan Minahasa dari pengaruh Spanyol. Simon Cos
kemudian menempatkan kapalnya di Selat Lembeh untuk mengawai pantai timur Minahasa.
Para pedagang Spanyol dan juga pedagang Makasar bebas berdagang mulai tersingkir oleh
VOC. Apalagi Spanyol harus meninggalkan Indonesia menuju Filipina.
2. Orang Tondano harus membayar ganti rugi dengan menyerahkan 50-60 budak
sebagai ganti rugi rusaknya tanaman padi.
Simon Cos kecewa karena ultimatum tidak dindahkan .Pasukan VOC kemudian
dipindahkan ke Manado. Setelah itu rakayat Tondano menghadapi masalah dengan hasil
panen yang menumpuk tidak laku terjual kepada VOC. Dengan terpaksa kemudian mereka
mendekaati VOC, maka terbukalah tanah Tondano bagi VOC. Berakhirlah perang Tondano I.
Orang Tondano memindahkan perkampungannya kedataran baru yang bernama Minawanua
(Ibu Negeri)
2
2. Perang Tondano II
Perang Tondano Il terjadi ketika memasuki abad ke-19, yakni pada abad ke-19, yakni
pada masa kolonial Belanda. Perang ini dilatarbelakangi oleh kebijakan Gubernur Jenderal
Daendels. Deandels yang mendapat mandat untuk memerangi Inggris. memerlukan pasukan
dalam jumlah besar. Untuk menambah pasukan maka direkrut pasukan dari kalangan
pribumi. Mereka yang dipilih adalah suku-suku yang memiliki keberanian adalah orang
Madura, Dayak dan Minahasa. Atas perintah Deandels melalui Kapten Hartingh, Residen
Manado Prediger segera mengumpulkan para ukung (pemimpin walak atau daerah setingkat
distrik). Dari Minahasa ditarget untuk mengumpulkan pasukan sejumiah 2,000 orang yang
akan di kirim ke Jawa. Ternyata orang-orang Minahasa tidak setuju dengan program
Deandels untuk merekrut pemuda-pemuda Minahasa sebagai pasukan kolonial. Kemudian
para ukung bertekad untuk mengadakan perlawanan terhadap kolonial Belanda. Mereka
memusatkan aktivitas perjuangannya di Tondano Minahasa.
Perang Tondano II berlansung lama sampai Agustus 1809. dalam suasana kepenatan
banyak kelompok pejuang kemudian memihak Belanda. Namun dengan kekuatan yang ada
para pejuanga Tondano terus memberikan perlawanan. Akhimnya tanggal 4-5 Agustus 1809
benteng pertahanan Moraya hancur bersama para pejuang. Mereka memilih mati daripada
menyerah.
B. Perang Pattimura
3
Pada tahun 1605 Belanda mulai memasuki wilayah Maluku dan berhasil merebut benteng
Portugis di Ambon. Praktik monopoli dengan sistem pelayaran hongi menimbulkan
kesengsaran rakyat. Pada tahun 1635 muncul perlawanan rakyat Maluku terhadap VOC di
bawah pimpinan Kakiali, Kapten Hitu. Perlawanan segera meluas ke berbagai daerah. Oleh
karena kedudukan VOC terancam, maka Gubernur Jederal Van Diemen dari Batavia dua kali
datang ke Maluku (1637 dan 1638)untuk menegakkan kekuasaan Kompeni. Untuk
mematahkan perlawanan rakyat Maluku, Kompeni menjanjikan akan memberikan hadiah
besar kepada siapa saja yang dapat membunuh Kakiali. Akhirnya seorang pengkhianat
berhasil membunuh Kakiali.
Sampai akhir abad ke-17 tidak ada lagi perlawanan menentang VOC. Pada akhir abad ke-
18, muncul lagi perlawanan rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Jamaluddin, namun
segera dapat ditangkap dan diasingkan ke Sailan (Sri Langka). Menjelang akhir abad ke-18
(1797) muncullah perlawanan besar rakyat Maluku di bawah pimpinan Sultan Nuku dari
Tidore. Sultan Nuku berhasil merebut kembali Tidore dari tangan VOC. Akan tetapi setelah
Sultan Nuku meninggal (1805), VOC dapat menguasai kembali wilayah Tidore.
Perlawanan Pattimura (1817). Perlawanan Pattimura terjadi di Saparua, yaitu sebuah kota
kecil di dekat pulau Ambon. Sebab-sebab terjadinya perlawanan terhadap Belanda adalah :
Akibat penderitaan yang panjang rakyat menetang Belanda dibawah pimpinan Thomas
Matulesi atau Pattimura. Tanggal 15 Mei 1817 rakyat Maluku mulai bergerak dengan
membakar perahu-perahu milik Belanda di pelabuhan Porto. Selanjutnya rakyat menyerang
penjara Duurstede. Residen Van den Berg tewas tertembak dan benteng berhasil dikuasai
oleh rakyat Maluku.
BAB III
PENUTUP
4
A. Kesimpulan
1. Puncak petualangan Kompeni Belanda itu dimulai, dilaksanakan dan diakhiri di
wilayah Walak Tondano.
2. Hak oktroi hanya boleh dimiliki oleh kompeni tidak boelh ada pemasokan beras
ke negara lain kecuali hanya untuk kompeni saja schinggakebutuhan logistik
dianggap penting karena beras menjadi komoditi pelayaran Armada Dagang pergi
pulang Maluku-Eropa Barat.
3. Asal mula Minahasa mereka menemukan nama tersebut pada saat mereka mencari
makanan schingga Malesung/nama tua disebut sebagai Minahasa. Perlawan para
walak Minahasa terjadi sebanyak empat kali yaitu pada tahun 1661-1664, 1681-
1682.1707-1711. dan 1807-1809.
B. Saran
Makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan maupun referensi pengetahuan
mengenai Perang Tondano dan Pattimura. Namun, kritik dan saran yang membangun
sangat diharapkan, karena melihat masih banyak hal-hal yang belum bisa dikaji lebih
mendalam dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
5
https:/iskandarberkasta-sudra.blogspot.com/2011/02/kedatangan-belanda-ke-
indonesia.html
https://www.wwarncteadis.com/2015/10/makalah-pcrlawanan-thomas-matulessu.htul