Anda di halaman 1dari 21

Mata Kuliah Umum

PENGETAHUAN
KEBENCANAAN DAN
LINGKUNGAN
Dosen Pengampu : Dr.rer.nat. Khairan, S.Si., M.Si
Meet Our Team
Group 4

Hazirah Bulqis Arya Gading Prabowo


2306102020035 2306102020062
Cut Fatira Hafiza
2306102020041

Siti Sarah Syarifah Nurul Hafriza


2006102020036 2006102020030
Table of contents
Jl. Sultan Iskandar Muda No.3, Sukaramai,
MUSEUM TSUNAMI 01 Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh
Sabtu, 21 Oktober 2023 , 14.00 – 15.30

Punge Blang Cut, Kec. Jaya Baru,


KAPAL PLTD APUNG 02 Kota Banda Aceh
Sabtu, 21 Oktober 2023, 15.40-16.30

Desa Lampulo, Kecamatan Kuta


KAPAL ATAS RUMAH 03 Alam, Banda Aceh
Sabtu, 21 Oktober 2023, 16.30 – 17.30
MUSEUM
TSUNAMI

DESAIN DAN ARSITEK TUJUAN KONSEP UTAMA


Monumen simbolis yang Mengusung konsep "Rumoh
Dirancang oleh arsitek
dibangun untuk memperingati Aceh Escape Hill“ serta
Ridwan Kamil dengan
bencana gempa bumi dan Mengadaptasi motif dinding
desain pemenang
tsunami Samudra Hindia 2004 dari Tari Saman, simbol
sayembara internasional
kekuatan, kedisiplinan, dan
2007.
kepercayaan religius Aceh.
KOLEKSI

Museum Tsunami Aceh menyimpan


sekitar 6.038 koleksi, termasuk koleksi
etnografika, arkelogika, biologika,
teknologika, keramonologika, seni
rupa, numismatika, heraldika,
geologika, filologika, serta historika
dan ruang audio visual.

KEGIATAN DAN PEMANFAATAN

Tempat untuk kegiatan edukasi,


pameran seni, seminar mengenai
tsunami, dan kegiatan terkait
budaya Aceh.
Diawali dengan lorong sempit, gelap, dan
diiringi suara air bergemuruh serta zikir
disepanjang jalan masuk museum. Hal ini
menarik perhatian pengunjung untuk
membayangkan peristiwa tsunami.

Selanjutnya, pengunjung akan menemukan ruang


dokumentasi-dokumentasi pasca tsunami yang
dimana menampilkan kondisi setelah tsunami.
Mulai dari datangnya bantuan, proses evakuasi
jenazah, dan bangunan-bangunan yang sudah rata
dengan tanah.
Museum tsunami juga
menyediakan ruangan yang
berbentuk sumur silinder yang
menyorotkan cahaya ke atas,
dengan dinding-dindingnya
dipenuhi nama para korban.
Ruangan ini dinamakan dengan
tunnel of sorrow.
.
Dilantai dua, pengunjung diarahkan untuk naik
tapi tidak melalui tangga, melainkan melalui
jembatan yang menanjak dan dihiasi oleh
bendera-bendera dari negara yang memberikan
bantuan ke Aceh.
Museum Tsunami menyajikan banyak pameran-pameran, mulai
dari pameran edukasi baik mengenai kebencanaan juga tentang
edukasi geologis, ada pameran yang berisi barang peninggalan
atau barang yang ditemukan saat tsunami, pameran foto-foto pasca
tsunami dan lainnya.

Koleksi-koleksi yang dipamerkan tidak diadakan serentak, ada


beberapa pameran temporer yang berlangsung setiap enam bulan
sekali.
Museum Tsunami tidak hanya sebagai wadah
edukasi dan memori semata namun juga
dirancang sebagai escape building yang dimana
pada lantai paling atas terdapat tempat evakuasi
apabila terjadi tsunami dimasa yang akan datang.
KAPAL PLTD APUNG
PLTD Apung adalah kapal generator listrik milik
PLN di Banda Aceh, Indonesia, yang saat ini
dijadikan tempat wisata, yang dikenal dengan
nama "Kapal Apung". Kapal ini memiliki luas
sekitar 1.900 Meter Persegi, dengan panjang
mencapai 63 Meter dengan bobot 2.600 ton.
BAGAIMANA PLTD KAPAL APUNG BISA
SEJARAH PLTD KAPAL APUNG BERADA DI TENGAH KOTA ?

Kapal PLTD Apung 1 dibuat pada tahun 1996 di Batam. Kapal Ketika tsunami terjadi, kapal ini terseret gelombang pasang
ini bertugas untuk mengatasi berbagai masalah kelistrikan. setinggi 9 meter sehingga bergeser ke jantung Kota Banda
kapal tersebut dipindahkan ke pelabuhan Ulee Lheue banda Aceh sejauh 5 kilometer. Gelombang tsunami begitu
Aceh pada bulan Juli 2003. Hadirnya kapal PLTD 1 di Aceh dahsyat, air laut naik mencapai ± 7 meter sehingga kapal ini
atas permintaan Abdullah Puteh, Gubernur Aceh saat itu, untuk dibawa atau terapung sampai ke Desa Punge Bang Cut.
mengatasi krisi listrik yang terjadi kala itu.
PLTD Kapal Apung Sebagai Objek Edukasi
Kebencanaan

01 02 03

Terdapat sebuah jam bundar yang


Bagian dalam diisi dengan Pada bagian deck dasar
menunjukkan waktu dan tanggal saat
berbagai informasi dalam kapal terdapat ruang ABK
tsunami melanda Aceh, yakni pada 26
berbentuk video ilustrasi tentang yang masih utuh seperti
Desember 2004 pukul 07.55 WIB dan nama-
proses terdamparnya kapal PLTD saat kapal ini beroperasi.
nama korban jiwa.
Apung.
04 05
Kapal dikelilingi oleh jembatan tua yang butuh
Di sekitar kawasan kapal adalah perbaikan. Meski demikian, kondisi kapal masih
bangunan rumah yang hancur akibat utuh sehingga dapat melihat jangkar yang
dihantam tsunami. berada di dek paling bawah, dan kabel-kabel
yang putus.
FUNGSI PLTD APUNG
SETELAH TSUNAMI
Saat ini, Kapal PLTD Apung 1 telah dijadikan
sebagai monumen saksi bisu akan kedahsyatan
peristiwa bencana tsunami Aceh yang terjadi pada
tanggal 26 Desember 2004 silam. Kapal generator
listrik milik PLN di Banda Aceh itu kini dijadikan
sebagai tempat wisata edukasi, yang dikenal
dengan nama "Kapal Apung".
KAPAL ATAS RUMAH
Kapal atas rumah Lampulo di Banda Aceh adalah
sebuah kapal nelayan yang terdampar di atas atap
rumah keluarga pasangan Misbah dan Abbasiyah
akibat gelombang tsunami pada 26 Desember 2004.
Kapal tersebut sebelumnya berada di sungai Krueng
Aceh pada tempat docking kapal.
Saat ini, kapal atas rumah Lampulo menjadi salah
satu objek wisata sejarah di Banda Aceh yang
dikelola oleh pemerintah. Pengunjung dapat melihat
kapal tersebut dan ruangan dalam rumah keluarga
Misbah dan Abbasiyah yang menjadi saksi bisu
dahsyatnya gelombang tsunami.
Pada saat memasuki situs
Kapal Atas Rumah tersebut,
kita akan berada di sisi
samping dari rumah milik
keluarga Misbah dan
Abbasiyah tersebut. Di sana,
kita diperlihatkan informasi
singkat mengenai Kapal Atas
Rumah Lampulo dan terdapat
dua versi dari informasi
tersebut, yaitu bahasa
Indonesia dan bahasa Inggris
agar turis mancanegara dapat
memahami informasinya.
Ketika memasuki rumah tersebut, kita
akan diperlihatkan nama-nama para
korban warga Lampulo akibat keganasan
Tsunami yang menerjang sebagian besar
wilayah Aceh tersebut dan tidak sedikit
pula nama para korban yang ada di
dinding rumah tersebut. Ada sekitar 982
korban yang diketahui identitasnya dan
ditulis pada dinding rumah tersebut.

Memasuki lantai 2, kita akan


diperlihatkan seperti museum foto
mini. Sesuai dengan namanya,
ruangan tersebut terdapat foto-foto
kapal dan kondisi kota Banda Aceh
saat diterjang Tsunami
Di sebelah rumah tersebut, terdapat tangga atau jalan
Walaupun menelan korban yang tidak sedikit,
yang berfungsi untuk memperlihatkan para
kapal kayu tersebut berhasil menyelamatkan
pengunjung kondisi atau penampakan kapal kayu
sekitar 59 orang. Orang-orang yang selamat
yang memiliki panjang 25 meter dan lebar 5,5 meter
tersebut harus menunggu selama 7 sampai 9 jam
tersebut. Kapal tersebut diberikan cat pernis agar
untuk menunggu air surut.
tidak rapuh dan terlupakan oleh waktu.
-T H A N K Y O U-

Anda mungkin juga menyukai