Anda di halaman 1dari 4

MUSEUM KAPAL APUNG LAMPULO

Dosen Pengajar : Ir.. Muzakir, S.Si., M.Si


NIP : 199009162016011101

Disusun Oleh :

Nama : Muhammad Khalil


NPM : 2303101010286
Mata Kuliah : Pengetahuan Kebencanaan dan Lingkungan
Kelompok : 5 (Lima)
Kelas : 04

UNIVERSITAS SYIAH KUALA


FAKULTAS HUKUM
Prodi : Ilmu Hukum
Tahun Ajaran 2023/2024
MUSEUM KAPAL APUNG LAMPULO
Lampulo, Kec. Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Aceh
Tsunami terjadi pada hari Minggu 26 Desember 2004 Pukul 08.00 WIB

Tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004 merupakan salah satu bencana alam
yang masih sulit dilupakan oleh masyarakat Aceh karena memakan banyak korban.
Peristiwa yang melanda Pantai Aceh ini terjadi setelah gempa berkekuatan 9 skala richter
di Samudera Hindia dan disebut sebagai gempa besar yang pernah terjadi dalam sejarah
di dunia. Tragedi Bencana Alam Tsunami Aceh Memakan Korban Jiwa Sebanyak
227.898 Jiwa.

A. Sejarah Kelam Kapal Apung Lampulo


Salah satu yang bisa kita lihat dari jejak peninggalanya selama terjadinya bencana
tsunami 2004 silam yakni kapal Nelayan Lampulo yang terseret hingga kedaratan bahkan
keatap rumah warga. Salah satu bentuk kedahsyatan bencana Tersebut, ada sebuah kapal
yang masuk kepemukiman warga dan menyangkut tepat diatap rumah salah seorang
warga kampung Lampulo. Dan kini jejak peninggalan kapal tersebut atau bangkai Kapal
tersebut sudah menjadi objek wisata bernama Kapal Lampulo.

Kapal Lampulo sendiri merupakan sebuah kapal nelayan yang biasa sering
digunakan oleh masyarakat Lampulo. Wilayah Lampulo sendiri merupakan sebuah
kampung nelayan di Banda Aceh yang menjadi salah satu daerah terparah terkena
bencana Tsunami di Aceh 2004 silam. Perkampungan nelayan yang makmur ini seketika
lenyap oleh kedahsyatan bencana Tsunami yang meratakannya.

Bayangkan saja, Tragedi besar di Aceh yang terjadi pada tahun 2004 silam
membuat kapal nelayan ini bisa terseret kedaratan. Bahkan kapal ini terseret sekitar 3000
meter dari tepi dermaga atau tepi pantai diperkampungan nelayan Lampoulo Banda Aceh.
Tingginya gelombang Tsunami yang membawa kapal nelayan ini membuat kapal tersebut
akhirnya tersangkut diatas ryumah salah satu warga yang memiliki 2 lantai.
Secara lokasi Kapal Apung Lampulo berada di Jalan Tanjung atau berada di
Kampung Lampulo, Kecamatan Kuta Alam, Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. Dari
kawasan Pusat Kota atau Masjid Baiturahman sendiri hanya dibutuhkan sekitar 5 menit
berkendara motor atau mobil. Kapal apung ini memiliki berat sekitar 65 ton dan
panjangnya sekitar 25 meter. Dengan bobot seberat itu sangat luar biasa kapal ini bisa
terseret geombang Tsunami hingga bersandar diatas Atap rumah milik warga Lampulo.

Kapal Apung Lampulo, menjadi saksi bisu kedahsyatan Tsunami yang pernah
melanda Aceh dimana Kapal nelayan ini bisa Terseret Tsunami ribuan Meter bahkan
hingga Sampai Keatap Rumah warga. Menurut pengeola, Saat terjadinya Tsunami, Kapal
Apung inilah yang kemudian akhirnya menyelamatkan pemilik rumah dan warga
setempat dari terseretnya arus yang maha dahsyat itu. Mungkin jika tidak ada Kapal
Apung yang datang keatap rumahnya ini, pemik rumah dan beberapa warga sudah
menjadi korban Tsunami. Nah Karena sudah dianggap menolong pemilik rumah dan
warga Lampoulo akhirnya Kapal ini menjadi pengingat kedahsyatan Tsunami dan
menjadi salah satu objek wisata dikota Banda Aceh.

B. Foto-Foto Dokumentasi Museum Kapal Apung Lampulo

Sebelum Dijadikan Museum Setelah Dijadikan Museum

Tampak Atas Kapal Tampak Atas Kapal


Foto Setelah Terjadi Bencana Tsunami

Batu Monumen

Anda mungkin juga menyukai