Anda di halaman 1dari 6

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmad serta
karunianya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan laporan ini tepat pada waktunya yang
berjudul “ SEJARAH STUNAMI ACEH 2004 “.

Kami menyadari bahwa laporan ini jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran dari
semua pihak yang saling membangun selalu kami harapkan demi membangun laporan ini.

Akhir kata kami sampaikan terimakasih dari semua pihak yang telah berperan serta dalam
menyusun laporan ini dari awal sampai akhir semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca yang
memerlukanya guna manambah pengetahuan dan wawasan.

Jambi, 24 november 2022

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………………..2

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………………………………………………………………3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH………………………………………………………………………………….4

1.2 RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………………………………………….4

1.3 TUJUAN PENULISAN………………………………………………………………………………………………..4

1.4 MANFAAT PENULISAN……………………………………………………………………………………………..4

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN STUNAMI……………………………………………………………………………………………..5

2.2 SEJARAH STUNAMI……………………………………………………………………………………………………5

BAB III

3.1 NARASUMBER……………………………………………………………………………………………………………6

3.2 HASIL WAWANCARA………………………………………………………………………………………………….6

3.3 FOTO BERSAMA NARASUMBER………………………………………………………………………………….6

BAB IV

PENUTUP

4.1 KESIMPULAN………………………………………………………………………………………………………………7
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Tsunami (serapan dari bahasa Jepang: 津波, arti harfiah: "ombak besar di pelabuhan")
adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi.
Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan
gelombang mencapai 600–900 km/jam. Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil
(umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat
mendekati pantai. Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding
air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah
naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter,
menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa
kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar. Sebab tsunami
yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut, terutama yang terjadi di zona penunjaman
dengan kekuatan 7,0 skala magnitudo momen atau lebih. Penyebab lainnya adalah longsor,
letusan gunung, dan jatuhnya benda besar seperti meteor ke dalam air.
Tsunami sering digambarkan secara ikonik sebagai dinding air raksasa yang bergerak
menghantam daratan,seperti ombak yang di tunggangi peselancar. Fenomena ini memang
terjadi hanya pada tsunami-tsumani yang sangat besar, seperti yang terjadi pada Tsunami
aceh 2004, pada pukul 07:58:53 WIB hari minggu, 26 Desember 2004 epeisentrumnya terletak
di lepas pantai barat Sumatra ,Indonesia. Guncangai gempa tersebut berskala 9,1 – 9,3.
Penyebab tsunami aceh tahun 2004 sendiri di ketahui di picu oleh adanya gempa
tektonik yang juga mrupakan gempa terbesar ketiga yang pernah tercatat di dunia dan memiliki
patahan lempeng terpanjang yang pernah diamati oleh para peneliti. Gempa tetonik pada
Samudra hindia ini menyebabkan gempa dalam kekuatan magnitude 9.2 skala richter dan
tsunami setinggi 15 meter atau 50 kaki yang kemudian menerjang daratan aceh dan meluluh
lantahkan sebagian wilayah pesisir acer dala waktu 30 menit. Bencana ini juga meninggalkan
bekas luka yang dalam untuk para penduduk yang tingal di desa Gampong di Ulee Lheue,
Banda aceh. Sumber Liputan6. Com, Senin ( 15/8/2022).
Menurut U. S Geological survey, sebanyak 227.898 orang meninggal dunia akibat
bencana ini. Dilihat dari jumlah korban tewas, gempa ini adalah satu dari sepuluh gempa
terburuk sekaligus tsunami terburuk sepanjang sejarah.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang yang telah diurai diatas, maka terdapat beberpa rumusan
masalah, antara lain :
1. Apa itu tsunami ?
2. Berapa lama terjadinya tsunami aceh 2004 ?
3. penyebab terjadinya tsunami aceh 2004 ?
4. berapa banyak korban yang tewas akibat bencana tsunami aceh 2004 ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui pengertian dari tsunami.
2. Mengetahui lama waktu terjadinya tsunami aceh 2004.
3. Mengetahui penyebab terjadinya tsunami aceh 2004.
4. Mengetahui banyak korban yang tewas akibat bencan tsunami aceh 2004.

1.4 Manfaat
Adapun manfaat yang ingin di capai adalah sebagai berikut :
1. Menjadi reverensi bagi penulis ataupun pembaca.
2. Memberiakan informasi mengenai tsunami aceh 2004

BAB II
PEMBAHASAN

1.1 Pengertian tsunami


Tsunami merupakan gelombang air laut besar yang di picu oleh pusaran air bawah laut
karena pergeseran lempeng, tanah longsor, eropsi gunung ber api dan jatuhnya meteor.
Tsunami dapat bergerak dengan kecepatan paling tinggi dan dapat mencapai daratan dengan
ketinggian gelombang hingga 30 meter. Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil
(umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat
mendekati pantai. Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding
air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah
naiknya permukaan air secara tiba-tiba. Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter,
menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa
kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar. Sebab tsunami
yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut, terutama yang terjadi di zona penunjaman
dengan kekuatan 7,0 skala magnitudo momen atau lebih. Penyebab lainnya adalah longsor,
letusan gunung, dan jatuhnya benda besar seperti meteor ke dalam air.

1.2 Lama waktu terjadinya tsunami aceh


Terjangan gelombang tsunami yang meluluhlantahkan sebagian wilayah pesisir aceh,
terjadi hanya dalam kurun waktu 30 menit, dengan ketingian hingga 30 meter dan kecepatan
mencapai 100 meter per detik atau 360 kilometer per jam. Akibatnya, lebih dari 120 ribu orang
meninggal dunia pada dalam bencana tersebut.
1.3 Penyebab terjadinya tsunami aceh 2004
Wilayah Provinsi Aceh berada di ujung barat Pulau Sumatera. Tahun 2004 silam,
tepatnya pada tanggal 26 Desember, sebuah gempa bumi yang kuat melanda Provinsi Aceh
dan sebagian Sumatera Utara. Dalam majalah Geomagz yang diterbitkan oleh Badan Geologi
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Volume 1 No. 4 Bulan Desember 2011
menjelaskan bahwa Gempa bumi yang terjadi di Aceh pada 26 Desember 2004 memiliki
kekuatan skala 9,2 Mw. Gempa bumi ini juga mengakibatkan terjadi gelombang tsunami yang
menyapu sebagian besar wilayah pantai di Aceh dan beberapa wilayah pantai di Thailand, India
sampai Afrika. Jumlah korban mecapai lebih dari 250.000 jiwa.

Gempa bumi yang terjadi di Aceh pada 2004 disebabkan oleh adanya aktivitas
tumbukan lempeng tektonik pada zona subduksi. Dalam majalah Geomagz dijelaskan bahwa
lempeng tektonik tersebut adalah Lempeng Samudera Hindia yang bergerak dengan kecepatan
50 mm/tahun menumbuk bagian dari Lempeng Benua Eurasia. Selain gempa bumi yang terjadi
di Aceh pada tahun 2004, aktivitas tumbukan kedua lempeng tektonik ini juga mengakibatkan
rangkaian kejadian gempa di wilayah Sumatera, salah satunya adalah kejadian gempa bumi di
Pulau Nias pada bulan Maret 2005.

Dalam Buku Smong Purba yang diterbitkan oleh Badan Penanggulangan Bencana Aceh
tahun 2019, menyebutkan tentang gempa bumi dan tsunami yang terjadi pada tahun 1907.
Kejadian gempa bumi dan tsunami pada 4 Januari 1907 terjadi di dekat Palau Simuelue, Aceh.
Masyarakat Pulau Simeulue menyebutkan kejadian ini dengan istilah SMONG dan dilantunkan
dalam bentuk hikayat secara turun temurun. Kejadian gempa bumi dan tsunami ini memberikan
pembelajaran penting bagi masyarakat Pulau Simeulue untuk memahami tanda-tanda alam
sebelum terjadi sebuah bencana besar, seperti halnya bencana tsunami.

Smong menjadi bagian dari kearifan lokal masyarakat Simeulue untuk memberikan
edukasi tentang mitigasi gempa dan tsunami kepada anak cucu. Hikayat Smong berisikan
pesan tentang tanda-tanda alam yang terjadi akibat gempa dan segera menyelematkan diri ke
tempat yang lebih tinggi karena gelombang air laut akan datang. Pengetahuan yang dibawakan
dalam hikayat Smong menjadi salah satu sebab masyarakat Pulau Simeulue banyak yang
selamat dari bencana tsunami tahun 2004.

Kejadian gempa bumi dan kemudian diikuti oleh gelombang tsunami yang terjadi di
Aceh pada 26 Desember 2004 silam merupakan salah satu kejadian bencana yang dahsyat
dalam sejarah Indonesia. Sebuah kejadian yang memberikan pembelajaran penting bagi kita
untuk mempelajari serta memahami potensi bahaya gempa bumi dan tsunami. Hal ini
dikarenakan wilayah Indonesia berada pada kawasan tektonik yang aktif. 

1.4 Berapa banyak korban


Sepanjang sejarah, sejumlah benana tsunami terbesar pernah melanda
Indonesia. Akibat bencana alam tersebut, ratusan hingga ribuan orang menjadi korban
meninggal dunia. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat,
bencana tsunami terbesar di Indonesia terjadi di Aceh pada tahun 2004 silam.
Jumlah korban meninggal dunia dari peristiwa alam tsunami Aceh itu disebut mencapai
227.898 jiwa. Gelombang tsunami menyapu pesisir Aceh pasca gempa dangkal
berkekuatan 9 Skala Richter (SR). Daerah yang terdampak atas peristiwa itu tak hanya
di Aceh, tetapi juga di negara-negara sekitar Samudera Hindia turut mengalami
bencana ini.

Tsunami terbesar kedua terjadi pada tahun 1883. Kejadian bencana itu
menyapu pantai-pantai Lampung dan Banten bahkan sampai ke Jakarta. Letusan besar
aktifitas vulkanik gunung Krakatau menjadi pemicu tsunami tersebut yang menelan
korban meninggal dunia sebanyak 36.000 jiwa. Kemudian, Pulau Flores mengalami
tsunami pada tahun 1992 akibat gempa berkekuatan 7,8 SR dan menelan korban 2.500
jiwa meninggal. Selanjutnya, Pulau Banda mengalami bencana tsunami besar
sebanyak dua kali, yaitu pada 1899 dengan korban meninggal dunia mencapai 2.460
jiwa dan pada tahun 1674 dengan 2.243 korban jiwa meninggal dunia.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Dari penjelasan di atas dapat di simpulkan bahwa tsunami aceh merupakan bencana
alam di Indonesia yang banyak memakan korban jiwa. Dengan korban meninggal mencapai
227.898 jiwa.

Anda mungkin juga menyukai