Anda di halaman 1dari 12

SISTEM

SISTEM PENENTUAN
PENENTUAN HARGA
HARGA
POKOK
POKOK PRODUK
PRODUK
Dan
Dan METODE
METODE AKUMULASI
AKUMULASI
BIAYA
BIAYA
Sherva Rafsanjani, S.T., M.T.
SISTEM-SISTEM BIAYA

Sistem biaya adalah sistem untuk menghitung harga


pokok produk. Ada tiga sistem generik untuk
menghitung harga pokok produk yaitu:

• Sistem Biaya Historis/Sistem biaya aktual


• Sistem Biaya Normal
• Sistem Biaya Standar
SISTEM-SISTEM BIAYA

KOMPONEN BIAYA PRODUKSI

Bahan Baku Tenaga Biaya SISTEM BIAYA


Langsung Kerja Overhead
Langsung pabrik
HISTORICAL
Nilai Nilai Nilai aktual COSTING
aktual aktual
NORMAL COSTING
Nilai Nilai Dibudgetkan
aktual aktual
Sebesar Sebesar Sebesar STANDARD
standar standar standar COSTING
SISTEM BIAYA NORMAL

COST Direct Tarip


PRODUK
of Material Tunggal
Sistem ATAU
Konvension JASA
al
Direct Tarip
Labor Departeme
ntal
Sistem
Overhea Tarip ABC
d Aktivitas

Tinjauan terhadap: Prosedur Dua Tahap Sistem Penetapan Biaya


Konvensional
Sistem penetapan biaya konvensional dalam suatu
perusahaan manufaktur membebankan biaya produksi
tidak langsung melalui prosedur dua tahap, yaitu tahap
pertama biaya-biaya ditelusuri ke pusat-pusat biaya,
dan tahap kedua membebankan biaya ke produk.
Figure 1.
Prosedur Dua Tahap
Sistem Biaya Konvensional

Biaya-Biaya Produksi
1. Sumberdaya Tidak Langsung

Tahap 1: menelusuri biaya ke pusat-pusat


biaya

2. Pusat Biaya Departemen


Produksi

Tahap 2: Menghitung tarif, dan membebankan biaya

3. Produk Produk
Prosedur dua Tahap: Sistem Activity-Based
Coting

Activity-Based Costing [ABC] atau sistem penetapan


biaya berdasarkan aktivitas adalah suatu metode
penetapan harga pokok produksi yang pada tahap
pertama menelusuri biaya-biaya ke aktivitas, kemudian
tahap kedua membebankan biaya ke produk.
Figure 2:
Prosedur Dua Tahap
Activity-Based Cost Systems

• 1. Sumberdaya Berbagai Aktivitas dan


Biaya Overhead

Tahap 1

Pengelompokan
Aktivitas
• 2. Pool Biaya

Tahap 2

Produk
• 3. Produk
Berdasarkan Figure 2, maka tahap pertama adalah menentukan
aktivitas-aktivitas yang terjadi. Hasil dari tahap pertama ini
adalah:
1. Klasifikasi aktivitasA Aktivitas yang terjadi dikelompokkan
menjadi empat kelompok, yaitu:
– Unit level activity
– Batch level activity
– Product level activity
– Facility sustaining level acti-vity
2. Pengasosiasian biaya dengan akti-vitas
3. Seperangkat cost pool homogen
4. Pool rates (tarip pool)

Tahap kedua adalah membebankan biaya ke produk dengan cara


mengalikan pool rate dengan cost drivernya masing-masing.
Sehubungan dengan adanya pengelompokan aktivitas-aktivitas,
maka berbagai biaya yang timbul juga dikelompokkan sesuai
dengan kelompok aktivitas tersebut, yaitu:
• Unit level activity costs, adalah biaya yang dipengaruhi oleh
besar kecilnya unit produk yang diproduksi. Biaya-biaya ini
pasti akan terjadi setiap kali satu unit produk diproduksi.
Misal: Biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya-biaya
produksi tidak langsung.
• Batch level activity costs, adalah biaya-biaya yang dipengaruhi
oleh dan berhubungan dengan jumlah batch produk yang
diproduksi. Misal: biaya setup, biaya inspection, biaya order,
dsb.
• Product level activity costs, adalah biaya-biaya yang
berhubungan dengan penelitian dan pengembangan produk
tertentu dan biaya-biaya untuk mempertahankan produk di
pasar. Misal: Biaya desain produk, biaya desain proses
produksi, biaya pengujian, dsb.
• Facility sustaining level activity costs, adalah biaya yang
berhubungan dengan aktivitas dalam rangkan mempertahankan
kapasitas yang dimiliki. Misal: Biaya depresiasi, biaya gaji
karyawan kunci, biaya gaji manajer pabrik, dsb.
Perbandingan Penetapan Biaya Produksi:
Konvensional vs ABC

Berikut ini, adalah sebuah ilustrasi untuk


penentuan harga pokok produk dengan
menggunakan pendekatan konvensional tarip
departemental dan pendekatan ABC.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai