Anda di halaman 1dari 17

MEKANISME PERDANGAN

PASAR MODAL

Oleh :
Ratna Damayanti, ST, MM
MEKANISME PERDAGANGAN
• Sebelum dapat melakukan transaksi, investor
harus menjadi nasabah di perusahaan Efek atau
kantor broker.
• Investor melakukan pembukaan rekening
dengan mengisi dokumen pembukaan rekening.
• Di dalam dokumen pembukaan rekening
tersebut memuat identitas nasabah lengkap
(termasuk tujuan investasi dan keadaan
keuangan) serta keterangan tentang investasi
yang akan dilakukan.
• Nasabah atau investor dapat melakukan order
jual atau beli setelah investor disetujui untuk
menjadi nasabah di perusahaan Efek yang
bersangkutan.

• Umumnya setiap perusahaan Efek mewajibkan


kepada nasabahnya untuk mendepositkan
sejumlah uang tertentu sebagai jaminan bahwa
nasabah tersebut layak melakukan jual beli
saham.

• Jumlah deposit yang diwajibkan bervariasi


• Dalam perdagangan saham, jumlah saham yang
dijual-belikan dilakukan dalam satuan
perdagangan yang disebut dengan lot.

• Di Bursa Efek Indonesia, satu lot berarti 100


lbr saham dan itulah batas minimal pembelian
saham. Lalu dana yang dibutuhkan menjadi
bervariasi karena beragamnya harga saham yang
tercatat di Bursa.
ILUSTRASI
• Harga saham ABCD Rp 1.000/lbr, maka dana
minimal yang dibutuhkan untuk membeli satu
lot saham tersebut menjadi ( 100 dikali Rp
1.000) = Rp. 100.000,-
HARI &JAM PERDAGANGAN
• Transaksi dilakukan pada hari-hari tertentu
yang disebut Hari Bursa.

• Jam Perdagangan :
PASAR REGULER
• Pasar reguler merupakan jenis pasar yang para
investornya melakukan berbagai cara transaksi sesuai
dengan harga yang mengalami kenaikan
berdasarkan fraksi harga.

• Mekanisme yang digunakan pada saat proses tawar


menawar dilakukan secara berkesinambungan
dengan anggota bursa efek melalui Jakarta
Automated Trading System. (JATS Next G)

• Biasanya, proses transaksi selesai di hari ketiga bursa


setelah transaksi terjadi.
PASAR TUNAI
• Pembayaran pada pasar tunai dilakukan di hari
yang sama dengan terjadinya transaksi.

• Kehadiran pasar tunai bertujuan untuk


menyelesaikan setiap kegagalan yang terjadi
pada anggota bursa, baik dalam memenuhi
kewajiban di pasar reguler atau pasar negosiasi
PASAR NEGOSIASI
• Pasar negosiasi merupakan jenis pasar yang melakukan
tawar menawar secara individu dengan anggota bursa
beli dan anggota bursa jual.

• Proses perdagangan tidak mengacu secara


berkesinambungan sehingga penyelesaiannya dilakukan
atas dasar kesepakatan antara anggota bursa efek.

• Saham-saham yang ada di pasar negosiasi akan


diperdagangkan jika jumlah saham suatu investor tidak
genap 1 lot saham atau kurang dari 100 lembar saham.
PELAKSANAAN PERDAGANGAN
• Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa
dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS-
Next G.
• Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat
dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga
menjadi Anggota Kliring KPEI.
• Anggota Bursa Efek bertanggungjawab terhadap
seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik
untuk kepentingan sendiri maupun untuk
kepentingan nasabah
PENYELESAIAN TRANSAKSI
• Tahap akhir dari sebuah siklus transaksi adalah
penyelesaian transaksi atau sering disebut settlement.
• Investor tidak otomatis mendapatkan hak-haknya
karena pada tahap ini dibutuhkan beberapa proses
seperti kliring, pemindahbukuan, dan lain-lain hingga
akhirnya hak-hak investor terpenuhi.
• Di BEI, proses penyelesaian transaksi berlangsung
selama 3 hari bursa. Artinya jika melakukan transaksi
hari ini (T), maka hak-hak kita akan dipenuhi selama 3
hari bursa berikutnya, atau dikenal dengan istilah T + 3.
SATUAN PERDAGANGAN
• Perdagangan di Pasar Reguler dan Pasar Tunai
harus dalam satuan perdagangan (round
lot) Efek atau kelipatannya, yaitu 100 (seratus)
efek
AUTO REJECTION
• Harga penawaran jual dan atau permintaan beli yang
dimasukkan ke dalam JATS NEXT-G adalah harga
penawaran yang masih berada di dalam rentang harga
tertentu.

• Bila Anggota Bursa memasukkan harga diluar rentang


harga tersebut maka secara otomatis akan ditolak oleh
JATS NEXT-G (auto rejection).
PAPAN PENCATATAN
• Dalam Bursa Efek Indonesia (BEI) setiap emiten
memiliki kategori papan pencatatan.

• Ini dilakukan untuk mengklasifikasi


berdasarkan kondisi perusahaan pada saat
melakukan pencatatan di BEI.

• Ada 3 jenis papan pencatatan


PAPAN UTAMA
• Berisi saham-saham perusahaan berskala besar yang
diukur dari nilai aktiva berwujud bersih minimal
Rp100 miliar.
• Minimal perusahaan harus sudah beroperasi 36
bulan.
• Laporan Keuangan Perusahaan sudah diaudit
setidaknya selama tiga tahun terakhir dan Laporan
Keuangan terakhir mendapatkan opini wajar tanpa
pengecualian (WTP) dari kantor akuntan publik.
• Jumlah pemegang saham yang tercatat di Papan
Utama sekurangnya 1.000 pemegang saham.
PAPAN PENGEMBANGAN
• Tempat untuk saham-saham perusahaan yang memiliki
nilai aktiva berwujud bersih minimal Rp5 miliar, belum
membukukan keuntungan, namun termasuk perusahaan
prospektif.

• Diperbolehkan saham perusahaan yang baru 12 bulan


beroperasi.

• Laporan Keuangan Perusahaan diaudit oleh akuntan


publik selama 12 bulan terakhir dengan status WTP.

• Jumlah pemegang saham yang tercatat di Papan


Pengembangan sekurangnya 500 pemegang saham.
PAPAN AKSELERASI
• Tempat untuk golongan saham dengan aset
skala kecil atau menengah yang
penggolongannya telah diatur dalam POJK
Nomor 53/POJK.04/2017.

• Dalam proses audit laporan keuangan dilakuan


minimal 1 tahun terakhir atau sejak berdirinya
perusahaan dengan status opini WTP.

• Jumlah pemegang saham yang tercatat di Papan


Akselerasi sekurangnya 300 pemegang saham.

Anda mungkin juga menyukai