Anda di halaman 1dari 2

3. a.

Over the Counter Market adalah tempat pembelian dan penjualan instrumen keuangan
yang terjadi di luar bursa yang terorganisir seperti bursa efek. Pasar OTC biasanya
memperdagangkan saham dan surat berharga lainnya menggunakan jaringan komputerisasi
atau secara online antar dealer dengan investor. Dimana kegiatan jual belinya dilakukan
dengan cara negosiasi atau tawar menawar.

b. Papan Utama
papan utama adalah suatu papan pencatatan yang disediakan oleh BEI untuk mencatatkan
saham-saham emiten (perusahaan) besar yang telah memiliki pengalaman operasional. Apa
saja syarat yang mesti dipenuhi perusahaan agar bisa masuk ke indeks papan utama?

1. Perusahaan mesti berbadan hukum.

2. Telah menjalani kegiatan operasional perusahaan minimal 36 bulan.

3. Perusahaan sudah mendapatkan laba dari kegiatan operasional minimal satu tahun terakhir.

4. Perusahaan mesti memiliki nilai aset berwujud (net tangible asset) minimal sebesar 100
miliar rupiah.

5. Pendapat atau opini dari Audit terhadap laporan keuangan perusahaan selama dua tahun
terakhir yaitu Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) atau Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

6. Jumlah pemegang saham perusahaan harus > 1000 pihak.

7. Jumlah saham yang dipunyai oleh pihak selain dari pengendali & pemegang saham utama
minimal 300 juta saham. Kemudian, 20 % dari total saham perusahaan untuk ekuitas < 500
miliar, 15 % dari total saham untuk ekuitas yaitu 500 miliar s.d. 2 triliun rupiah, dan 10 % dari
total saham untuk ekuitas yaitu 2 triliun rupiah.

Papan Pengembang
papan pengembangan adalah suatu papan pencatatan yang disediakan oleh BEI untuk
mencatatkan saham-saham emiten (perusahaan) skala menengah yang diharapkan bisa
berkembang. Lalu, apa saja indikator yang membuat perusahaan masuk ke dalam kategori
papan pengembangan?

1. Perusahaan mesti berbadan hukum.

2. Sudah menjalani kegiatan operasional minimal 12 bulan.

3. Perusahaan boleh belum mencatatkan laba di tahun pertama, namun proyeksi di tahun
kedua sejak menjadi perusahaan go-public, sudah harus memperoleh laba usaha.
4. Perusahaan harus memiliki nilai aset berwujud (net tangible asset) minimal sebesar lima
miliar rupiah.

5. Pendapat atau opini dari komite Audit terhadap laporan keuangan emiten selama dua tahun
terakhir yaitu Wajar Tanpa Modifikasi (WTM) atau Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).

6. Jumlah pemegang saham perusahaan harus > 500 pihak.

7. Jumlah saham yang dimiliki oleh pihak selain pengendali & pemegang saham utama yaitu
minimal 150 juta saham. Lalu, 20 % dari total saham emiten untuk ekuitas < 500 miliar, 15 %
dari total saham untuk ekuitas sebesar 500 miliar s.d. 2 triliun rupiah, dan 10 % dari total saham
untuk ekuitas sebesar 2 triliun rurupiah
.

c. Margin Trading

Margin Trading adalah metode membeli saham dengan meminjam sejumlah uang dari
perusahaan sekuritas . Pinjaman tersebut dijamin dengan agunan berupa saham-saham yang
ada di akun investor. Margin trading berfungsi untuk memfasilitasi para pedagang trader
dengan pinjaman perusahaan sekuritas, untuk membeli saham-saham yang sedang berpotensi
bagus.

Pada saat jatuh tempo, seorang trader saham harus membayar utang margin sesuai dengan
aturan yang berlaku. Jika tidak melakukan pembayaran, trader akan dikenakan bunga atau
pinjaman kita. Bila trader tidak mampu membayar, maka saham akan dijual paksa (force sell)

● Short Selling
Short selling adalah transaksi jual yang dilakukan investor meskipun tidak memiliki saham
dimaksud. Caranya, perusahaan sekuritas meminjamkan sahamnya atau saham investor lain
kepada investor yang akan bermain short selling. Tapi investor harus mengembalikan lagi
saham itu ke pemiliknya sesuai perjanjian. Jika tidak, investor bakal didenda atau terkena sita
jaminan. Tidak semua perusahaan efek atau broker bisa memberikan fasilitas transaksi short
selling untuk nasabah atau investornya. Ada ketentuan permodalan yang harus dipenuhi agar
perusahaan efek bisa menyelenggarakan short selling.

Anda mungkin juga menyukai