M00-M03 M15-M19
Infectious arthropathies:
Arthrosis :
Pyogenic arthritis,
Polyarthrosis,
reactive arthropathies.
M04-M014 M20-M25
Inflamatory
polyarthropathies : Other joint
rheumatoid arthritis, disorders
psoriasis, gout arthritis
Infectious
arthropathies
Pyogenic arthritis (M00)
Artritis septik adalah infeksi pada sendi, yang umumnya disebabkan oleh bakteri
gonokokal maupun nongonokokal(Staphylococcus aureus,Streptococcus sp,
E.coli,Pseudomonas aeruginosa)
PENDEKATAN DIAGNOSIS
25% 75%
40% 60%
EKSTRAARTIKULAR:
ARTIKULAR: Inflamasi
Nodul reumtoid, Skleritis.
sendi/deformitas sendi :
episkieriiis Kelainan pada
metakarpophalang,
pemeriksaan paru dan
pergelangan
jantung
tangan,interfalang
Splenomegali vaskulitis
FARMAKOLOGI
ARTRITIS GOUT DAN HIPERURISEMIA (M10)
8. Tofus
9. Hiperurisemia
NON urat(Etambutol,Pirazin
amid,Siklosporin,Aset
FARMAKOLOGI osal,Tiazid
Exercice Hidration
Olah raga ringan
Penurunan BB(target Cairan cukup
ideal)
FARMAKOLOGI
●
Pengobatan fase akut
OAINS kerja cepat. baik yang non selektif maupun yang
Obat antihiperurisemik
selektif.
● Obat penghambat xantin oksidase [untuk
● Kortikosteroid [glukokortikoid] per oral dosis rendah, tipe produksi berlebih), misalnya
parenteral. atau injeksi lokal IA( triamsinolon 5-10 mg- sendi
kecil atau 20-40 mg untuk sendi besar) terutama bila ada
allopurinol
kontraindikasi dari OAINS.
● Obat urikosurik (untuk tipe ekskresi
● Kolkisin: serangan akut, terutama pada awal pemberian obat rendah) misal probenesid.
antihiperurisemik. dengan dosis 0.5-1 mg/hari.
Renal
7. Proteinuria menetap >0.5 gram per
hari atau >3+ Cetakan selular-dapat
Venus
eritrosit. hemoglobin. granular. 8. Anemia hemolitik dengan
tabular. Alau, gabungan. retikulosis , Leukopenla < 4000 pada
2 kali pemeriksaan, atau limfopenia<
1500 atau, trombositopenia < 100000
mm/l
American College of Rheumatology(ACR) 4dari 11 kriteria
1 2 3 4 5
3
Rehabilitasi FOLLOW
istirahat. terapi UP/
fisik, terapi
dengan modalitas, CONTROL
ortosis
Medikamentosa berdasarkan keterlibatan organ dan derajat aktifitas penyakit
2. Palpasi untuk menilai kelainan struktur anatomis. Iokasi dan adanya nyeri tekan
3. Perkusi daerah sekitar tulang belakang seperti pemeriksaan nyeri ketok pada daerah kostovertebra untuk
menyingkirkan kemungkinan sumber nyeri dari ginjal
4. Pemeriksaan persendian sakroilialca: tes Fabere atau Patrick yaitu abduksi dan rotasi eksternal panggul; pelvic rock
test dengan cara meletakkan jari-jari pada krista iliaka bilateral dan ibu jari pada spina iliaka anterior superior dan
kemudian dilakukan tekanan kearah garis tengah.
5. Pemeriksaan neurologis sesuai dermatom keluhan nyeri. tes Laseque atau straight leg raising (SLR)atau reverse SLR,
serta pemeriksaan kekuatan otot ekstremitas inferior.
6. Pemeriksaan pergerakan tulang belakang: Schober test, lateral flexion. Sindrom kauda ekuina ditandai dengan
kesulitan miksi, berkurangnya tonus sphincter ani atau inkontinensia alvi, saddle anaesthesia, gangguan berjalan
TATALAKSANA
●
FARMAKOLOGI
Asetaminofen
NON FARMAKOLOGI
● NSAID ● Akupuntur
● OPIOID ● Latihan fisik
● Tramadol
● Massage
● Benzodiazepin
● Yoga terapi
● Obat pelemas otot
● Manipulasi spinal
● Antidepresan Trisiklik
● Rerhabilitasi fisik yang holistik
Osteopathies and
chondropathies (M80-M94)
Disorders of bone density and
structure (M80-M85)
1. M80 Osteoporosis with pathological
fracture
2. M81 Osteoporosis without
pathological fracture
OSTEOPOROSIS
1 2 3 4
DXA
Duai EnergyX-Absorptiometry
untuk mengukur Bone Minerai
Densit
Petanda biokimia
tulang
Sample dari darah dan urin
untuk menilai pembentukan
dan resorpsi tulang
TATALAKSANA
●
NON FARMAKOLOGI
Edukasi clan pencegahan Bifosfonat: FARMAKOLOGI
1. Alendronat, dosis 10 mg/hari atau '70 mg/minggu peroral
● Latihan dan program rehabilitas
2. Risendronat, dosis 5 mg/hari atau 35 mg/minggu atau 150 mg/bulan peroral
● Memenuhi kebutuhan kalsium > 1200 mg/hari dan
Vitamin D 800 — 1000 U/hari. 3. Ibandronat, dosis 150 mg/bulan peroral atau 3 mg/3bulan intravena
● Paparan sinar matahari yang cukup 4. Asam Zoledronat, dosis 5 mg/tahun intravena
Olahraga untuk penguatan otot lokal dan olahraga aerobik, 2. Risendronat, dosis 5 mg/hari atau 35 mg/minggu atau 150 mg/bulan peroral
Penurunan berat badan jika berat badan berlebih atau obesitas, 3. Ibandronat, dosis 150 mg/bulan peroral atau 3 mg/3bulan intravena
Aplikasi lokal panas atau dingin, peregangan sendi, 4. Asam Zoledronat, dosis 5 mg/tahun intravena
transcataneous electrical nerve stimulation [TENS],
Selective Estrogen Receptor Modulator (SERM]: Raloxifene, dosis 60-120 mg/har
Penggunaan penyokong sendi, penggunaan alat bantu pada yang
mengalami gangguan dalam aktivitas sehari-hari. Terapi lainnya :Kalsitriol, Hormon Paratiroid, Strontium Ranelat, Kalsitonin injeks
[untuk pencegahan acute bone loss pada pasien dengan in1obilisasi,diberikan palin
lama empat minggu),