Anda di halaman 1dari 35

EKONOMI

PEMBANGUNAN
BAB I
Pengantar...
 Kita memiliki tanggung jawab bersama untuk
menegakkan prinsip-prinsip mulia, persamaan
hak dan keadilan manusia di tingkat global.
Oleh karena itu, sebagai pemimpin kami
memiliki tugas untuk seluruh umat di dunai,
terutama mereka yang paling lemah dan
khususnya kepada anak-anak di dunia yang di
pundak mereka masa depan berada. -UNITED
NATION, MELENIUM DECLARATION, 8
SEPETEMBER 2000
Lanjutan...
 Apa makna pertumbuhan bila tidak dapat
dinikamati oleh setiap orang? -UNITED NATION
DEVELOPMENT PROGRAM, HUMAN
DEVELOPMENT REPORT, 1995
 Tujuan utama kita dalam pembangunan adalah
untuk mengurangi kesenjangan yang terjadi
diantara negara-negara di dunia dan di dalam
negara itu sendiri, tantangan utama
pembangunan pada zaman kita saat ini adalah
tantangan terhadap timbulnya penyatuan
(inclution) -JAMES D. WOLFENSOHN, presiden
world bank
Lanjutan...

 BAGAIMANA KEHIDUPAN SETENGAH


PENDUDUK BUMI?
 Sebagian orang di dunia hidup di rumah yang
indah, nyaman dan berukuran luas serta
perlengkapannya yang lengkap. Mereka
memiliki persediaan pangan yang bagus,
kondisi kesehatan yang prima dan kondisi
keuangan yang berkecukupan.
Lanjutan...

 Sebagian lainnya yang berjumlah lebih dari


separuh penduduk dunia, nasibnya jauh kurang
beruntung dengan kondisi serba kekurangan.
Mereka tidak memiliki rumah kalaupun punya
ukurannya begitu kecil. Persediaan makanan tidak
memadai , kondisi kesehatan tidak begitu baik
bahkan buruk, dan banyak yang buta huruf serta
menganggur. Masa depan mereka biasanya suram
atau sekurang-kurangnya tidak menentu. Hampir
setengah dari populasi dunia hidup dengan kurang
dari $2 per hari.
 Sebagai contoh:
 Bayangkan jika Anda berada di dalam
pemukiman orang-orang yang kurang
beruntung seperti yang telah di contohkan, dan
Anda melihat orang-orang yang hidupnya
serba berkecukupan..
 Bagaimana perasaan Anda, jika Anda berada
dalam posisi tersebut?
 Berikut ini adalah beberapa ungkapan perasaan kaum
miskin:
 “Bagi orang yang miskin semuanya menyedihkan: penyakit,
hinaan, rasa malu. Kami pincang, kami takut segala hal,
kami tergantung pada semua orang. Tak ada yang
membutuhkan kami, kami seperti sampah yang hendak
dibuang oleh semua orang.” –Ungkapan seorang wanita
buta di Tiraspol. Moldova
 “Jangan tanyakan padaku apa arti kemiskinan karena Anda
sudah melihatnya dari luar rumah saya. Lihat rumah saya
dan hitung jumlah lubangnya lihat perlengkapan apa dan
pakaian apa yang saya kenakkan. Lihat semua hal, dan
tuliskan apa yang Anda lihat. Apa yang Anda lihat adalah
kemiskinan.”-Ungkapan seorang lelaki miskin dari Kenya.
ILMU EKONOMI DAN STUDI-STUDI
PEMBANGUNAN

 Hakikat Ilmu Ekonomi Pembangunan


Ilmu ekonomi tradisional memusatkan
perhatiannya pada alokasi termurah dan
terefisien dengan segenap sumber daya yang
langka serta upaya-upaya untuk memanfaatkan
pertumbuhan optimal sumber daya tersebut dari
waktu ke waktu untuk menghasilkan sebanyak
mungkin barang dan jasa.
Lanjutan..
 Ilmu ekonomi tradisional disini adalah ilmu
ekonomi klasik dan neoklasik. Ilmu ekonomi
neoklasik tradisional menitikberatkan
pembahasannya pada aspek-aspek ekonomi dunia
kapitalis. Mereka yang berkecimpung dalam dunia
ekonomi akan mendasarkankan tindakan dan
pilihannya pada perhitungan untung rugi. Mereka
juga diasumsikan memiliki atau menganut
orientasi materialits (mengutamakan pemuasan
atas pengejaran materi), bersifat individual dan
selalu mengutamakan kebutuhan atau
kepentingan sendiri setiap proses pembuatan
keputusan ekonomi.
Lanjutan...
 Ilmu ekonomi politik intinya membahas kaitan antara
ilmu politik dan ilmu ekonomi dengan perhatian utama
pada peranan kekuasaan dalam pembuatan keputusan
ekonomi .
 Cakupan ilmu ekonomi pembangunan lebih luas dari
ilmu ekonomi neoklasik tradisional atau bahkan ilmu
ekonomi politik. Logika utamanya adalah karena ilmu
pembangunan tersebut langsung berkaitan dengan
keseluruhan proses politik, budaya, dan ekonomi
yang diperlukan untuk mempengaruhi transformasi
struktural dan kelembagaan yang cepat dari seluruh
masyasarak demi menghasilkan rentetan kemajuan
ekonomi yang benar-benar bermanfaat, dan melalui
proses yang efisien bagi sebagian besar penduduk.
Lanjutan...
 Arti penting nilai nilai dalam ilmu ekonomi
pembangunan
 Pada dasarnya, ilmu ekonomi dalah ilmu
pengetahuan sosial. Ilmu ini menyoroti manusia
serta sistem-sistem sosial yang
mengorganisasikan aktifitas-aktifitas yang
dilakukan manusia, dalam rangka memenuhi
berbagai kebutuhan yang mendasar (yaitu:
pangan, papan dan sandang) dan untuk
memenuhi keinginan-keinginan yang bersifat
nonmaterial (seperti pendidikan, pengetahuan,
dan pemuasan spiritual).
Lanjutan...

 Dari kenyataan diatas, kita perlu memahami


pemikiran-pemikiran dasar(premis-premis) yang
bersifat etis dan normatif atau premis-premis nilai
(value premises) tentang apa yang diinginkan
maupun tidak diinginkan yang menjadi pilar utama
ilmu ekonomi pada umumnya dan ilmu ekonomi
pembangunan pada khususnya. Konsep atau
tujuan-tujuan yang luhur dalam proses
pembangunan seperti pemerataan ekonomi dan
sosial, pemberantasan kemiskinan, pendidikan bagi
segenap masyarakat, kemerdekaan bangsa,
modernisasi kelembagaan, partisipasi ekonomi
politik ekonomi.
Lanjutan...
 Pada bagian kedua kita akan membicarakan berbagai masalah
pembangunan yang paling menonjol seperti kemsikinan,
ketidakmerataan, lonjakkan tingkat pengangguran,
pertumbuhan penduduk yang terlampau cepat, terhentinya
pembanguan di pedesaan, dan kerusakan lingkungan.
 Oleh karena itu, walaupun tersembunyi atau mungkin ditutup-
tutupi, dasar-dasar pemikiran(premis) berupa nilai-nilai tersebut
senantiasa menjadi bagian integral dari analisis dan kebijakan
ekonomi. Ilmu ekonomi tidak dapat bebas dari kata nilai seperti
ilmu fisika atau kimia. Dengan demikian, validitas suatu analisis
ekonomi dan kebenaran rumus-rumus ekonomi harus
senantiasa dinilai berdasarkan asumsi-asumsi yang
mendasarinya atau dari premis-premis tata nilainya. Maka dari
itu kedudukan dan arti penting nilai-nilai harus senantiasa
diperhatikan, khususnya dalam konteks ilmu ekonomi
pembangunan.
PEREKONOMIAN SEBAGAI SISTEM
SOSIAL: TUNTUTAN UNTUK MELANGKAH
LEBIH JAUH DARI ILMU EKONOMI
 SEDERHANA
Pada dasarnya, ilmu ekonomi dan sistem ekonomi perlu dianalisis
dan diletakkan dalam konteks sistem sosial secara keseluruhan dari
suatu negara dan tentu saja, dalam konteks global atau internasional.
Yang dimaksud dengan sistem sosial disini adalah hubungan-
hubungan yang saling terkait antara apa yang disebutn faktor-faktor
ekonomi dan faktor-faktor non ekonomi. Termasuk dalam faktor-
faktor non ekonomi adalah sikap masyarakat dan individu dalam
memandang kehidupan, kerja, dan wewenang, struktur administrasi,
hukum, tradisi budaya, pola-pola kekerabatan dan agama, sistem
kepemilikan tanah, serta keluwesan atau kekakuan stratifikasi
ekonomi dan sosial. Di tingkat internasional kita juga harus
memperhatikan struktur organisasi dan aturan-aturan main dalam
perekonomian global yang bersifat khas. Hal ini kian penting seiring
dengan meluasnya perekonomian kasar dan pesatnya globalisasi
perdagangan, keuangan, teknologi, hak kekayaan intelektual dan
migrasi tenaga kerja antar negara.
Lanjutan...

 Dokter Soedjatmoko, mengemukakan seandainya


kita akan menyimak pengalaman pada tahun-tahun
lampau secara cermat, jelaslah bahwa sebagai akibat
dari terlalu besarnya bobot dan nilai yang mereka
berikan kepada pertumbuhan dan tahapan-
tahapannya serta dengan ketersediaan modal dan
keahlian, para teoritisi ilmu ekonomi pembangunan
kurang memperhatikan masalah-masalah
kelembagaan dan struktural sehingga merekapun
gagal memahami besarnya pengaruh kekuatan-
kekuatan historis, budaya, dan keagamaan dalam
proses pembangunan.
 APA YANG DIMAKSUD DENGAN
PEMBANGUNAN?
Lanjutan...

 Ukuran-ukuran ekonomi tradisional


 Menurut pengertian Akademis Ilmu Ekonomi yang ketat,
istilah pembangunan(development) secara tradisional
diartikan sebagai kapasitas dari sebuah perekonomian
nasional-yang kondisi ekonomi awalnya kurang lebih
bersifat stastis dalam kurun waktu yang cukup lama-untuk
menciptakan dan mempertahankan kenaikan pendapatan
nasional bruto atau GNI(Gross National Income) tahunan
pada tingkat katakanlah 5% atau lebih tinggi lagi, jika hal
itu memang memungkinkan. Indeks ekonomi lainnya yang
sering digunakan untuk mengukur tingkat kemajuan
pembangunan adalah tingkat pendapatan
perkapita(income perkapita) atau GNI perkapita.
Lanjutan...
 Pandangan ekonomi baru tentang pembangunan
 Menurut definisi pertumbuhan sbelumnya, negara-
negara tersebut sudah bisa dikatakan telah mengalami
pembangunan. Akan tetapi berdasarkan kriteria
pembangunan yang baru, mengingat ketiga masalah
tersebut belum bisa teratasi dengan baik, maka mereka
tidak bisa dikatakan telah mengalami pembangunan.
 Namun, fenomena pembangunan atau adanya situasi
keterbelakangan yang kronis pengukuran tingkat
pendapatan, masalah ketenagakerjaan , atau penaksiran
tingkat ketimpangan penghasilan secara kuantitatif.
Denis goulet mengemukakan sebagai berikut:
Lanjutan...
 Keterbelakangan itu sangat menggetarkan hati. Dalam suatu
masyarakat yang dililit keterbelakangan kita akan mudah sekali
menemukan kemelaratan, penyakit, keputusasaan, dan
kematian yang sebenarnya tidak perlu terjadi!orang yang tidak
akan mengerti makna sesungguhnya dari keterbelakangan itu
jika ia hanya memandangi angka-angka statistik yang
merefleksikan rendahnya pendapatan, buruknya perumahan,
tingginya angka kematian bayi-bayi, atau jeleknya kondisi
ketenagakerjaan. Yang bisa mengatakan secara objektif
mengenai kondisi keterbelakangan adalah para pengamat yang
personal dan sungguh-sungguh telah mengalami
sendiri”budaya kemiskinan”. Kejutan yang sebaliknya pasti
akan dirasakan oleh orang-orang yang tinggal didaerah-daerah
terbelakang ketika mata mereka terbuka pada kenyataan bahwa
kondisi-kondisi hidup mereka itu sama sekali tidak manusiawi
dan bisa diubah.
Lanjutan...
 Sayangnya, tanpa disadari keterbelakangan juga juga
telah menggerogoti emosi sehingga secara personal dan
sosial, hal-hal seperti penyakit atau kematian dini
dianggap sebagai hal biasa. Setiap dorongan untuk
memahami perubahan hanya akan mendatangkan
kebingungan dan pada akhirnya berujung pada sikap
masa bodoh. Mereka merasa bahwa segala peristiwa
yang terjadi atas diri mereka sepenuhnya berada diluar
kendali dan mereka sama sekali tidak berdaya
menghadapi bencana kelaparan atau musibah alam
lainnya. Kemiskinan yng lahir batin kronis seperti itu
begitu menyesakkan dan kita dapat memahami sejauh
mana sakitnya kemiskinan itu jika mendekati masalah
kemiskinan hanya sebgai sebuah objek.
Lanjutan...

 Dengan demikian, pembangunan harus dipandang


sebagi suatu proses multidimensional yang mencakup
berbagai perubahan mendasar, sikap-sikap masyarakat
dan intuisi-intuisi nasional dan lain-lain. Jadi pada
hakikatnya, pembangunan itu harus mencerminkan
perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian
sistem sosial secara keseluruhan, sehinnga tidak ada
yang mengidentifikasikan tujuan manusiawi
pembangunan ekonomi sebaik amartyasen, seorang
pemikir utama mengenai makna pembangunan.
Lanjutan...

 Pendekatan “kapabilitas” dari sen


 Amartya sen berpendapat bahwa: “kapabilitas
untuk berfungsi (capabilities to function)” adalah
yang paling menentukkan status miskin-tidaknya
seseorang. Sen berkata “pertumbuhan ekonomi
dengan sendirinya tidak dapat dianggap sebagai
tujuan akhir. Pembangunan haruslah lebih
memperhatikan peningkatan kualitas kehidupan
yang kita jalani dan kebebasan yang kita nikmati”.
Pendekatan kapabilitas dari sen

 amartya sen berpendapat bahwa “kapabilitas


untuk berfungsi (capabilities to function) adalah
yg paling menentukan status miskin-tidaknya
seseorang”. Sen berkata, “pertumbuhan
ekonomi dengan sendirinya tidak dapat
dianggap sebagai tujuan akhir. Pembangunan
haruslah lebih memperhatikan peningkatan
kualitas kehidupan yang kita jalani dan
kebebasan yang kita nikmati.”
Lanjutan...

 Tingkat kemiskinan tidak dapat diukur dari tingkat


pendapatan atau bahkan dari utilitas seperti
pemahaman konvensional; yang paling penting
bukanlah apaa yang dimiliki seseorang ataupun
kepuasan yang ditimbulkan dari barang-barang tersebut
melainkan apakah yang dapat dilakukan oleh seseorang
dengan barang-barang tersebut. Yang berpengaruh
terhadap kesejahteraan bukan hanya karakteristik
komoditi yang dikonsumsi,seperti dalam pendekatan
utilitas,tetapi manfaat apa yang dapat diambil oleh
konsumen dari komoditi-komoditi tersebut.
Lanjutan...

 Intinya, untuk dapat memahami konsep


kesejahteraan manusia secara umum, dan
kemiskinan secara khusus, kita harus berpikir
lebih dari sekedar ketersediaan komoditi-
komoditidan memperhatikan kegunaanya.
Kebebasan memilih, atau kontrol yang dimiliki
seseorang terhadap hidupnya sendiri, adalah
aspek utama dalam memahami kesejahteraan
secara mendalam.
Lanjutan...
 Lima sumber perbedaan antara pendapatan riil (yang diukur) dan
keunggulan aktual
1. Heteroginitas pribadi, seperti hal-hal yang berhubungan dengan
kekurangan fisik,penyakit, usia, jenis kelamin
2. Perbedaan lingkungan, sebagai pemanas dan jenis pakaian yg
dibutuhkan dalam iklim yg dingin, penyakit menular didaerah
tropis,atau pengaruh polusi.
3. Perbedaan iklim sosial,seperti tingkat kejahatan dan kekerasan,
dan “modal sosial”
4. Perbedaan dalam perseptif hubungan, yang berarti kebutuhan
komoditi dari pola perilaku yg mapan dapat berbeda antara
komunitas yang satu dengan komunitas yang lain, tergantung
pada konvensi dan adat kebiasaan.
5. Distribusi dalam keluarga: pendapatan yang diterima
keluarga,yang diukur dalam statistik,karena pendapatan tersebut
adalah unit dasar dari konsumsi yang dibagi, tetapi sumberdaya
keluarga tersebut dapat saja didistribusikan secara tidak merata.
Lanjutan...
 Tingkat pendapatan riil tidak dapat (peritas daya beli
yang disesuaikan), atau bahkan tingkat konsumsi
komoditi-komoditi tertentu, tidak dapat digunakan
sebagai alat ukur kesejahteraan.
 Penilian seseorang tentang seperti apa hidup yang
dianggap berharga tidak sama dengan apa saja yang
dapat memberikan kesenangan terhadap orang
tersebut.
 Sen mendefinisikan kapabilitas sebagai “Kebebasan
yang dimiliki seseorang adalah arti pilihan functioning,
dengan fitur-fitur personal yang dimiliki (perubahan
karakteristik menjadi functioning) dan kontrol yang
dimilikinya terhadap komoditi.”
Tiga Nilai Inti Pembangunan
1. Kecukupan : Kemampuan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar.
Kebutuhan dasar adalah segala sesuatu yang jika tidak dipenuhi akan
menghentikan kehidupan seseorang. Kebutuhan dasar ini meliputi pangan,
sandang, papan, kesehatan, dan keamanan. Jika satu saja dari kebutuhan dasar ini
tidak dipenuhi atau tidak mencukupi, maka akan kondisi “Keterbelakangan
absolut”. Fungsi dasar dari semua kegiatan ekonomi, pada hakekatnya, adalah
untuk menyediakan sebanyak mungkin masyarakat yang dilengkapi perangkat dan
bekal guna menghindari segala kesengsaraan dan ketidak berdayaan yang
diakiatan oleh kekurangan pangan, sandang, papan, kesehatan, dan keamanaan.
Atas dasar itu, kita bisa menyatakan bahwa keberhasilan pembangunan ekonomi
merupakan prasyarat bagi membaiknya kualitas kehidupan.
2. Harga diri : Menjadi manusia seutuhnya. Komponen universal yang kedua dari
kehidupan yang serba lebih baik adalah dorongan dari diri sendiri untuk maju,
untuk menghargai diri sendiri, untuk merasa diri pantas dan layak melakukan atau
mengejar sesuatu, dan seterusnya. Sifat dan bentuk dari harga diri ini berbeda dari
satu masyarakat ke masyarakat yang lain dan dari satu budaya kebudaya yang lain.
3. Kebiasaan dari sikap menghamba : Kemampuan untuk memilih. Nilai universal
yang ketiga dan yang terakhir yang harus terkandaung dalam makna pembangunan
adalah konsep kemerdekaan manusia. Kemerdekaan atau kebebasan disini
hendaknya diartikan secara luas sebagai kemampuan untuk berdiri tegak sehingga
tidak di perbudak oleh pengejaran aspek-aspek materiil dalam kehidupan ini.
Tiga Tujuan Inti Pembangunan

 Pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik


sekaligus tekad suatu masyarakat untuk berupaya
sekeras mungkin melalui serangkaian kombinasis proses
sosial, ekonomi, dan institusional demi mencapai
kehidupan yang serba lebih baik. Proses pembangunan
di semua masyarakat paling tidak harus memiliki 3 tujuan
inti sebagai berikut :
Lanjutan...
1. Peringkat ketersediaan serta perluasan distribusi berbagai barang
kebutuhan hidup yang pokok seperti pangan, sandang, papan,
kesehatan, dan perlindugan keamanaan.
2. Peningkatan standar hidup yang tidak hanya berupa peningkatan
pendapatan, tetapi juga meliputi penambahan penyediaan lapangan kerja
perbaikan kualitas pendidikan, serta peningkatan perhatian atas nilai-
nilai kultural dan kemanusiaan, yang kesemuanyaa itu tidak hanya untuk
memperbaiki kesejahteraan materiil melainkan juga menumbuhkan harga
diri pada pribadi dan bangsa yang bersangkutan.
3. Perluasan pilihan-pilihan ekonomis dan sosial bagi setiap individu serta
bangsa secara keseluruhan, yakni dengan membebaskan mereka dari
belitan sikap menghamba dan ketergantungan, bukan hanya terhadap
orang atau negara bangasa lain, namun juga terhadap setiap kekuatan
yang berpotensi merendahkan nilai-nilai kemanusiaan mereka.
Millennium Development Goals

 Pada bulan September 2000, Sebanyak 189 Negara


anggota PBB menyetujui 8 butir Millennium
Development Goals (MDGs), yaitu kotmitmen untuk
mencapai kemajuan yang nyata dalam upaya
pengentasan kemiskinan dan mencapai tujuan
pembangunan manusia lainya pada tahun 2015 MDGs
adalah pernyataan terkuat dari kotmitmen dunia
internasional untuk memberantas kemiskinan global.
MDGs mengakui sifat multidimensional dari
pembangunan dan pengentasan kemiskinan ;
pemberantas kemiskinan memerlukan lebih dari sekedar
menaikan pendapatan kaum miskin.
Delapan tujuan MDGs :
1. Memberantas kemiskinan dan kelaparan secara ekstrim.
2. Memberikan Pendidikan dasar secara universal.
3. Mendukung persamaan gender dan pemberdayaan wanita.
4. Mengurangi tingkat mortalitas anak.
5. Meningkatkan kesejahteraan ibu.
6. Memerangi HIV/Aids, malaria, dan penyakit-penyakit
lainya.
7. Menjaga keseimbangan lingkungan.
8. Mengembangkan kerja sama global untuk pembangunan.
Lanjutan...

 Fokus pertama dari MDGs adalah menyangkut


masalah kemiskinan dan kelaparan yang
parah. Dua target untuk tujuan ini jauh lebih
sederhana : yaitu untuk mengurangi hingga
setengah jumlah orang yang hidup dengan
pendapatan dari $1/hari dan mengurangi
hingga setengah jumlah orang yang menderita
kelaparan.
Kesimpulan

 ilmu ekonomi pembangunan merupakan bentuk pengambangan lebih


lanjut yang sangat penting dari ilmu ekonomi tradisional dan ilmu
ekonomi politik. Selain mengulas pengalokasian sumberdaya yang
seefisien mungkin dan pertumbuhan output agregat secara
berkasinambungan dari waktu kewaktu, ilmu ekonomi pembangunan
juga menitik beratkan perhatiannya pada berbagai mekanisme ekonomi,
sosial, dan institusional yangharus diciptakan demi meningkatnya
standar hidup penduduk miskin dinegara-negara dunia ketiga secara
tepat dan besar-besaran. Untuk itu ilmu ekonomi pembangunan juga
memberikan perhatian yang besar pada formulasi kebijakan-kebijakan
publik yang dibuat demi menghadirkan serangkaian transformasi
ekonomi,sosial dan institusional yang sekiranya dapat berdampak
positif terhadap pada kondisi masyarakat secara keseluruhan dalam
waktu yang sesingkat-singkatnya. Jika tidak maka kesenjangan antara
aspirasi dan kenyataan akan terus melebar dari tahun ke tahun.

Anda mungkin juga menyukai