Anda di halaman 1dari 21

MASALAH-MASALAH

DALAM PEMBUATAN TABLET

Triyono, M.Farm., Apt.


Pendahuluan
Masalah-masalah yang dapat muncul selama proses pencetakan
tablet secara umum :

 Capping : pemisahan sebagian atau keseluruhan bagian


atas/bawah tablet dari badan tablet
 Laminasi : pemisahan tablet menjadi dua bagian atau lebih
 Chipping : keadaan dimana bagian bawah tablet terpotong
 Cracking : keadaan dimana tablet pecah, lebih sering di bagian
atas-tengah
 Picking : perpindahan bahan dari permukaan tablet dan menempel
pada permukaan punch
 Sticking : keadaan dimana granul menempel pada dinding die (ada
adhesi)
 Mottling : keadaan dimana distribusi zat warna pada permukaan
Pelekatan Pada Cetakan (Sticking)
Definisi :
Lengket dalam lubang kempa atau sulitnya
pengeluaran tablet keluar lubang kempa

Manifestasinya :
Melekat pada die dan sulit untuk dikeluarkan
Bunyi keras pada mesin
Tablet kopak, jelek, sisi tablet kasar, kadang-
kadang hitam
Pelekatan Pada Cetakan (Sticking)
Penyebab :
 Antiadheren kurang
 Lubrikan kurang atau tidak tepat

Contoh : Tablet asetosal dengan Mg stearat lengket, seharusnya


digunakan asam stearat (yang mikronize karena fungsi lubrikan adalah
antar partikel sehingga kalau halus akan terselimuti oleh lubrikan).
 Kandungan air (aspek kadar air) tinggi akan menyebabkan penempelan
pada die, sedangkan kadar air rendah dapat menyebabkan laminating
atau capping.
 Kemungkinan karena interaksi kimia atau fisika (autektik), contoh
interaksi fisika etoksi benzamin dengan kafein, gliseril guaiakolat
dengan prometazin HCl, yaitu terjadinya pelelehan sehingga
adhesivitas tinggi dan akhirnya menjadi lengket.
 Bahan baku dengan titik leleh sangat rendah, sehingga kesulitan dalam
masalah pencetakan, contoh : Ibuprofen, Gliseril guaiakolat,
Siprofloksasin (Antibiotik turunan Imidazol).
Pelekatan Pada Cetakan (Sticking)
Penyelesaian Masalah :
 Meningkatkan antiadheren dan lubrikan
 Penggantian lubrikan yang cocok
 Mengurangi jumlah granul yang kasar
 Menggunakan lubang kempa yang ditirus (tapered)
 Mengurangi jumlah air tapi jangan sampai berada di bawah optimum, karena tablet menjadi kurang
baik. Jika sudah diketahui jumlah pembasah yang paling baik maka agar pembasahnya pas,
dilakukan dengan menambahkan pembasah ke dalam larutan pengikat, yaitu bahan pembantu yang
tidak menguap tapi basah, contoh Propilen glikol atau gliserin.
 Jika terjadi lengket mungkin karena punch dan die yang rusak, sebab kalau cacat pada punch, maka
akan melekat sehingga ratakan punch dan die.
 Kalau mungkin pencetakan pada suhu rendah dan humuditas rendah karena khusus untuk bahan
aktif dengan titik leleh rendah atau terjadi campuran eutektik maka zat campuran eutektik semakin
mudah menyerap air. Contoh : Kombinasi ampisilin dengan asam klavulanat, dimana asam
klavulanat mudah hancur dengan kelembaban dan temperatur yang tinggi. Oleh karena itu,
pembuatannya dilakukan dalam suhu dan RH yang rendah.
 Perubahan bahan pengisi, bahan pengisi dengan titik leleh tinggi dan dapat mengadsorbsi, seperti
SiO2 dan aerosil (adsorben). Penambahan aerosil pada tablet akan menyebabkan penampilan tablet
yang bagus, jernih dan mengkilat, namun waktu hancur semakin panjang.
Picking
 Terjadikarena pengeringan yang tidak memadai atau granulasi
yang dilubrikasi sehingga permukaan tablet melekat pada
permukaan pons.

 Dampak :
- permukaan tablet tumpul, tergores dan berbintik
- pinggir tablet sumbing
- tepi tablet menjadi kasar
- kerusakan pada pons
- banyak bahan tertimbun pada permukaan pons

 Solusi
:
- membersihkan pons (dipoles)
Picking
 Huruf/logo pada pons sering menimbulkan picking,
solusinya :
- merancang huruf/logo sebesar mungkin terutama pada
pons dengan diameter kecil, atau me-reformulasi menjadi
tablet yang lebih besar
- melapis permukaan pons dengan kromium untuk
menghasilkan permukaan yang licin dan tidak melekat
Picking
Suatu bentuk sticking ketika bagian kecil granul
melekat pada permukaan pons dan bertambah
setiap putaran mesin tablet sehingga membuat
lubang pada permukaan tablet

Filming
Bentuk lambat dari picking dan sebagian besar
karena kelembaban berlebihan dalam proses
granulasi, suhu tinggi atau hilangnya permukaan
pons yang terpoles karena haus
Capping dan Laminating
Capping  copot/lepas
Laminating  belah

Capping adalah :
Suatu istilah yang digunakan untuk menggambarkan
pemisahan sebagian atau keseluruhan “mahkota”
atas atau bawah dari badan tablet.
Terjadi apabila bagian atas tablet berpisah dari
bagian utama tablet dan terlepas sebagai suatu
topi.
Capping dan Laminating
Laminating adalah :
Pemisahan tablet menjadi dua atau lebih lapisan
berbeda.

Biasanya capping dan laminating terjadi beberapa


jam atau bahkan beberapa hari setelah
pengempaan, bukan karena kesalahan mekanik
pengempaan.
Pengujian friabilitas merupakan evaluasi yang
paling tepat dan cepat untuk mengetahui
permasalahan ini
Capping dan Laminating
Penyebab :
 Terjebaknya udara pada tablet karena granul sangat halus
 Porositas tinggi, khususnya pada penggunaan pons yang
baru, yaitu dengan adanya udara yang terjebak antara pons
dan die
 Kekerasan yang terlalu rendah atau terlalu tinggi (ada yang
optimal)
 Granul yang terlalu kering, solusinya : tambahkan dalam
pelarut pengikat tambahkan bahan cair dan tidak mudah
menguap
 Zat pengikat yang kurang tepat.
 Pengikat yang jumlahnya terlalu sedikit (tepat tetapi
jumlahnya kecil)
Capping dan Laminating
Penanggulangan :
Pembuatan granul diulang jika penyebabnya
adalah kelebihan atau kekurangan pengikat
atau tidak cocok.
Tambahkan pengikat kering seperti gom arab,
sorbitol, PVP, sakarin, NHPC, LHPC 21,
Metilselulosa dengan konsistensi tinggi,
sehingga meningkatkan kekompakan tablet.
Pengurangan ukuran partikel dari granul,
karena spesifikasi ukuran harus sama.
Gambar Capping dan
Laminating
Sumbing dan Retak
Definisi Sumbing :
tablet yang terpotong putus atau tercuil, biasanya pada sekitar pinggiran tablet

Penyebab :
Peralatan yang rusak, atau penyetelan yang tidak tepat (sama seperti penyebab
caping dan laminating)

Manifestasinya :
Akibat dari ketiga masalah sebelumnya : laminating, lengket atau kadang-kadang
karena pons yang terlalu dalam

Penyelesaian :
 Memoles Pons dan die
 Mengurangi fines
 Mengurangi ukuran granul
 Diganti pons dan die

Sumbing/Retak/Cracking
Bercak/Motling
Definisi :
Distribusi warna yang tidak merata pada suatu tablet, dengan daerah terang
atau gelap yang menonjol pada suatu permukaan yang seharusnya seragam.

Penyebab :
ZA yang berwarna berbeda dengan eksipien tablet atau suatu ZA yang hasil
penguraiannya berwarna

Solusi :
- Penggunaan zat warna, namun dapat menimbulkan masalah lain, zat warna
dapat menyebabkan bercak-bercak kerena bermigrasi pada permukaan
granul selama pengeringan
- Untuk itu, formulator dapat mengganti sistem pelarut, sistem pengikat,
mengurangi suhu pengeringan atau menghaluskan granul menjadi ukuran
yang lebih kecil.
Bercak/Motling
Variasi Bobot Tablet
Variasi bobot tablet merupakan salah satu ukuran kendali penting dalam
proses dan spesifikasi variasi bobot (syarat keragaman bobot)

Bobot tablet ditentukan oleh jumlah granul dalam lubang kempa sebelum
sediaan dikempa sehingga setiap hal yang dapat mengubah proses
pengisian lubang kempa dapat merubah bobot tablet dan menimbulkan
variasi bobot.

Penyebab :
 Aliran kurang baik
 Distribusi ukuran granul yang tidak tepat, sebab dengan demikian
mungkin saja timbul porositas tinggi, yang tidak dapat menjamin
keseragaman bobot karena adanya distribusi baru pada saat pencetakan.
 Sistem mesin kempa tablet yang tidak benar, sehingga mesin harus
terkunci baik terutama pons bawah karena dapat berubah-ubah
sehingga menyebabkan bobotnya berbeda-beda.
Variasi Bobot Tablet
Solusi :
- memperbaiki atau mengulangi proses pembuatan
granul, perbaikan ukuran granul, pengikat, granulasi,
perbaikan pencampuran massa cetak.
 Perbaikan mesin tablet yaitu validasi mesin tablet.
 Kecepatan aliran dapat menyebabkan bobot tablet
yang berbeda-beda. Penyebab kecepatan aliran :
kandungan air tinggi sehingga adhesivitas tinggi dan
aliran menjadi kurang ; porositas tinggi, udara terjebak
banyak karena fines dan pengikat yang tidak cocok
atau kurang. Jumlah fines meningkat, porositas
meningkat, aliran tidak baik.
Ketidakseragaman Kandungan/Dosis ZA
Keseragaman kandungan dilakukan bila :
 Kadar bahan aktif dibawah 50 mg
 Bila perbandingan kadar bahan aktif dengan bobot tablet lebih kecil dari
pada 50%

Penyebab buruknya keseragaman kandungan :


 Aliran jelek
 Pencampuran pregranulasi tidak benar maka menentukan dahulu
homogenitas zat aktif dalam granul (di pabrik)
 kadar fines tinggi maka porositas tinggi (bobot berbeda-beda)
 Kandungan air yang tinggi sehingga aliran kurang baik
 Kondisi mesin tidak benar.

Solusi :
 Perbaikan ukuran granul meliputi pencampuran, perubahan pengikat,
granulasi.
Summary
Untuk mengatasi banyak masalah
pembuatan tablet, diperlukan pengetahuan
yang mendalam mengenai proses granulasi
dan mesin tablet, diperoleh melalui studi
dan pengalaman.
Masalah yang telah diuraikan diatas baru
sedikit dari masalah dalam pembuatan tablet
yang dihadapi oleh formulator, sehingga
ketika teknologi baru dikembangkan, akan
timbul banyak masalah baru

Anda mungkin juga menyukai